Else, gadis yatim piatu yang mendapatkan pelecehan dan berusaha membela diri yang membuatnya harus mendekam di penjara.
Namun, Else mendapatkan penawaran jika ingin bebas dari tuntutan dan dihapus semua catatan hukumnya.
Else harus bersedia menjadi istri palsu dari anak tertua keluarga Duke.
Apakah Else akan menerima tawaran itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tradisi Yang Dilanggar
Di meja makan semua sudah berkumpul, ternyata Lowell menepati janjinya untuk memanggil Mark dan Marvel yang akan berangkat sekolah.
Lalu Hugo dan nyonya Claudia ikut bergabung di sana.
"Selamat pagi ibu," sapa Else tanpa dosa.
Nyonya Claudia memicingkan matanya pada sang menantu karena sudah tahu kalau semua ini adalah ulah Else.
Begitu juga dengan Hugo yang menatap tajam pada Else karena sudah membohonginya.
Sementara Else sendiri menaikkan kedua bahunya tanpa rasa bersalah, kalau tidak begitu mereka tidak akan cepat akur.
Hari itu tidak seperti biasanya, Mark dan Marvel mencium pipi nyonya Claudia sebelum pergi.
"Kami pergi sekolah dulu ibu!"
Nyonya Claudia sampai dibuat terkejut lalu menatap Else lagi di sana.
"Apa ini juga ulahmu?" tanyanya.
Else menggelengkan kepalanya dengan kuat. "Untuk yang satu ini bukan aku, ibu!"
"Aku yang meminta mereka untuk menghibur ibu," Lowell akhirnya menyela.
"Rupanya kau cukup berguna," tanggap Hugo.
"Kalau begitu tangani pekerjaan Riftan untuk sementara waktu!"
Lowell ingin melakukan protes tapi rasanya tidak mungkin jadi dia akan berusaha sebaik mungkin sampai semua benar-benar kondusif.
Setelahnya Lowell berpamitan untuk pergi bekerja duluan.
Sesuai dengan rencana awal Hugo akan mengantar nyonya Claudia ke rumah sakit duluan.
"Aku ikut sayang," Else berlari ke arah mobil dengan memakai tasnya. Dia juga ingin melihat keadaan Laura.
"Biarkan dia masuk," ucap nyonya Claudia yang tidak keberatan.
Hugo membuka kunci pintu supaya Else bisa masuk.
Ternyata energi perempuan itu lumayan banyak setelah semalam Hugo menggempurnya.
Hugo tersenyum miring dan jadi ingin berduaan dengan istri palsunya saja.
Ketika sampai rumah sakit, Hugo membiarkan sang ibu keluar duluan dan menahan Else untuk tetap di dalam mobil.
"Sayang, aku harus menyusul ibu," ucap Else yang tidak bisa membuka pintu mobil mahal itu.
"Kau tidak merasa bersalah karena sudah membohongiku?" Hugo belum mau melepaskan Else begitu saja.
"Ah itu..." Else jadi kebingungan menjawabnya.
"Sudahlah," Hugo harus cepat pergi jadi dia tidak punya waktu bermain.
Jadi, Hugo langsung mencium sang istri palsu sebelum pergi.
"Tebus kesalahanmu nanti malam di atas ranjang, kau harus berada di atas dan bergerak aktif," ucap Hugo penuh penekanan.
"Ya ampun, apa aku bisa melakukannya?" Else jadi ragu.
"Tentu saja bisa, justru gaya itu tidak akan membuatmu sakit pinggang," jelas Hugo.
"Benarkah? Kalau begitu aku akan berada di atas sayang," ucap Else secara suka rela.
Astaga, sayang sekali Hugo harus bekerja kalau tidak pasti dia sudah meniduri perempuan itu habis-habisan.
Akhirnya mereka berpisah dan Else segera menyusul nyonya Claudia di ruangan Laura dirawat.
Di dalam sana Riftan masih setia menunggu sang kekasih.
"Maafkan aku ibu, aku tidak bermaksud menyembunyikan semua ini," ucap Riftan penuh penyesalan.
"Inilah akibatnya kalau kau menyembunyikan sesuatu dari ibumu," balas nyonya Claudia.
"Tapi, nasi sudah menjadi bubur, ibu akan mengambil alih persiapan pernikahan kalian!"
Pada saat itu, Else baru saja masuk dan mendengar semaunya.
Tidak mungkin untuk mengakui pernikahan palsunya bersama Hugo karena akan membuat sang ibu mertua tambah kecewa.
Keluarga Duke benar-benar akan melanggar tradisi keluarga.
Entah kenapa Else jadi merinding.
"Apa yang akan terjadi selanjutnya?"
*
*
Sambil nunggu Else dan Hugo up lagi, mampir di cerita baruku ya gais.
Judul : Tiba-Tiba Dicerai
dan mungkin perjanjian itu akan hilang dgn kehamilan else
kamu jadi suka darah seperti vampir.
kenapa nih si Else????
gercep juga ini Lowell 👍🏻👍🏻👍🏻