NovelToon NovelToon
I Love You In Every Universe(Belum Bisa Move On).

I Love You In Every Universe(Belum Bisa Move On).

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Angst / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Snow White

Setelah lima tahun Fatur pergi ke luar negri untuk menghilangkan luka hatinya karena Anggita, kini ia kembali ke Indonesia dan tiba-tiba bertemu lagi dengan perempuan yang sangat ia cintai di masa lalunya. Sampai akhirnya Fatur jatuh cinta lagi untuk yang kedua kalinya kepada Anggita.

Disarankan membaca novel 'Jatuh Cinta Lagi' sebelum membaca novel ini.

Up dari senin sampai sabtu ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Snow White, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Erik

Kini Anggita tidak bisa pergi ke mana-mana lagi karena Erik sudah menangkap basah dirinya berdiri di depan kamar rawat inap Fatur. Wajah gadis cantik bermata indah terlihat sedikit gugup dan ketakutan saat tahu yang memanggilnya adalah Fatur. Pasti Fatur tidak menyukai kehadirannya di sini.

Awalnya wajah Erik terlihat sinis dan ketus, tapi ia berpikir jika sahabatnya masih sangat menyayangi Anggita begitu sebaliknya. Dan juga mereka berdua sudah mempunyai jalan masing-masing, mungkin saat ini yang diinginkan oleh Anggita dan Fatur adalah saling memaafkan dan meluruskan semua yang telah berlalu, meskipun mereka tahu jika tidak akan pernah bisa bersama lagi.

Rasa takut mulai menyelimuti Anggita saat Erik terus menatapnya sedikit sinis, merasa tidak nyaman akhirnya Anggita memilih untuk pergi dari sana. Belum sempat Anggita pamit, Erik sudah lebih dulu bertanya kepadanya membuat Anggita mengurungkan niatnya untuk pergi dari kamar rawat inap Fatur.

"Kenapa lo nggak masuk?" tanya Erik membuat Anggita menatap keheranan.

"Apa?" Anggita balik bertanya dengan wajah keheranan dengan sikap Erik yang tiba-tiba saja mendadak bersikap baik kepadanya.

"Gue tanya kenapa lo nggak masuk? Kenapa lo cuman berdiri di situ?" Erik memperjelas pertanyaannya dengan suara terdengar sangat lembut di telinga Anggita.

Sontak sikap baik Erik membuat Anggita mengerutkan keningnya keheranan, kenapa sikap Erik mendadak baik dan lembut kepadanya membuat Anggita kebingungan. Setahu Anggita sikap Erik begitu sinis dan jutek kepadanya. Jangankan bertanya tentang Fatur, berpapasan dengannya saja kadang Erik tidak melemparkan senyum seolah tidak saling mengenal satu sama lain. Tapi saat ini berbanding terbaik, apa Erik salah makan obat?

"Oh, anu.." Anggita kebingungan mencari jawaban yang tepat.

"Kalau lo mau masuk tinggal buka pintunya."

Sepertinya sikap Erik sudah berubah membuat Anggita sedikit merasa nyaman. Sebenarnya Erik tidak mau bersikap baik kepada Anggita yang sudah melukai hati sahabatnya tapi saat ini Fatur sangat membutuhkan perempuan yang sudah lama dicintainya selama 5 tahu. Bukan hanya saat ini saja Fatur membutuhkan Anggita, tapi sejak 5 tahun lalu, saat ini dan seterusnya. Erik melihat wajah Anggita begitu kecewa, matanya menyiratkan kesedihan yang mendalam.

"Nggak perlu, gue takut ganggu," jawab Anggita merasa sedikit sungkan dengan ide Erik.

"Ganggu? Ganggu siapa? Fatur nggak lagi tidur kok."

"Gue takut ganggu dia sama pacarnya."

"Pacar? Pacar siapa?" Erik balik bertanya berjalan mendekati Anggita.

Giliran Erik yang dibuat kaget dengan ucapan Anggita yang bilang jika Fatur sedang bersama kekasihnya. Mana mungkin Fatur mempunyai kekasih karena di dalam hatinya hanyalah ada Anggita.

"Pacarnya Fatur," jawab Anggita terlihat sedih.

Erik mengerutkan kedua keningnya sambil menatap Anggita begitu lekat, siapa yang dimaksud oleh Anggita. Tanpa banyak bicara Erik melihat ke dalam kamar Fatur melalui kaca di pintu masuk kamar rawat inapnya. Di sana Erik hanya bisa melihat Fatur dengan calon istrinya Kania berdua saja. Apakah yang dimaksud oleh Anggita itu adalah Kania? Senyum ringan terlukis di bibir Erik dan muncullah ide jahil untuk mengerjai Anggita yang terlihat kecewa dengan apa yang barus saja dilihat.

"Udah masuk aja," ajak Erik sambil menarik tangan Anggita secara paksa tanpa pamit.

Dengan wajah kebingungan akhirnya Anggita mengikuti Erik dari belakang yang sudah menarik tangan kirinya lebih dulu tanpa pamit. Dibukanya pintu kamar rawat inap Fatur oleh Erik, dan seketika Anggita menjadi gugup dan tegang apalagi tatapan Fatur dan Kania langsung menatap ke arahnya saat baru saja memasuki kamar rawat inap Fatur.

Sama seperti Anggita yang dibuat kaget oleh sikap Erik, tapi juga Fatur dan Kania dengan kehadiran Anggita. Mereka saling menatap satu sama lain, tatapan Fatur begitu lekat menatap Anggita begitu sebaliknya sedangkan Erik hanya tersenyum ringan penuh arti kepada Kania. Seperti mimpi rasanya Fatur bisa melihat Anggita di sini.

"Ada tamu yang nunggu di luar dari tadi, jadi gue ajak masuk aja," kata Erik menyadarkan Fatur dan Anggita yang masih saling menatap.

Anggita segera mengalihkan pandangannya ke sembarang arah, berusaha menenangkan dirinya yang begitu gugup saat Fatur dan Kania menatapnya. Kenapa Erik harus membawa Anggita ke dalam membuat Anggita merasa kaku dan canggung. Sementara Erik begitu usil menjahili Anggita. Tidak ada lagi yang bisa Anggita lakukan selain menghadapi keadaan yang ada di depan matanya. Ia harus berhadapan dengan Fatur dan kekasihnya. Entah bagaimana Anggita melukiskan perasannya saat ini, yang pasti ia sangat terluka dan sedih.

"Hai. Maaf kalau ganggu," sapa Anggita mulai basa-basi mencairkan suasana yang membeku antara dirinya dengan Fatur.

Belum sempat Fatur menjawab dengan cepat Erik menjawabnya membuat Fatur keheranan menatap sahabatnya.

"Lo nggak ganggu kok. Dia juga lagi nggak tidur," sahut Erik begitu antusias dengan kehadiran Anggita di sana.

Mendengar ucapan Erik membuat Fatur hanya membulatkan kedua bola matanya dengan sempurna, seakan memberikan kode jika Fatur tidak menyukai apa yang baru saja diucapkan oleh Erik. Kenapa sikap Erik berubah menjadi baik kepada Anggita, bukankah kemarin-kemarin begitu sensitif jika mendengar namanya. Erik seakan tidak memperdulikan dengan Fatur yang sedari tadi menatapnya dengan tajam, rasanya Fatur ingin sekali merobek mulut sahabatnya. Tapi jujur Fatur sangat senang dengan kehadiran Anggita di sini saat ini.

"Ya udah kalau gitu gue pamit ya. Sekarang lo ada yang nemenin," kata Erik pamit kepada Fatur meninggalkannya dengan Anggita hanya berdua saja.

Kenapa Erik tiba-tiba pamit ketika Anggita datang, membuat Fatur semakin gelisah saja dibuatnya.

"Lo mau ke mana?" tanya Fatur dengan wajah terlihat kaget dan gugup.

"Ya pulang. Sekarang lo ada yang nemenin."

"Jangan becanda deh!" celetuk Fatur dengan nada tegas dan tatapan sinis menatap Erik karena tidak suka dengan apa yang direncanakan sahabatnya.

Bagaimana Fatur tidak jengkel dengan sikap Erik saat ini, sekeras mungkin Fatur berusaha untuk menjauhi Anggita tapi Erik malah mencoba untuk mendekatkan mereka berdua.

"Gue titip dia, ya?" tanya Erik kepada Anggita tanpa menghiraukan Fatur yang terlihat tidak suka dengan ucapannya.

Anggita dan Fatur kaget dibuatnya dengan ucapan Erik. Keduanya menatap lekat ke arah Erik. Ingin rasanya Fatur memberikan sekepal tinju ke wajah sahabatnya.

"Salah makan obat lo?" gumam Fatur berbicara pelan dengan gerakan bibirnya yang bisa terbaca oleh Erik dan Kania serta tatapan matanya yang tajam.

Namun Erik dan Kania hanya tersenyum ringan melihat sikap Fatur yang mulai gugup atas kehadiran Anggita di sisinya. Begitu juga Anggita terlihat gugup dan kaku karena ada Kania di sana, Anggita mengira jika Kania adalah kekasih Fatur.

"Lo bisa nemenin Fatur, kan?" tanya Erik sekali lagi memastikan kepada Anggita yang sedari tadi hanya terdiam terlihat gugup.

Lagi-lagi Fatur hanya menggelengkan kepalanya karena Erik sangat menyebalkan hari ini. Namun percuma saja berdebat dengan sahabatnya yang ada kepala Fatur akan semakin pusing dibuatnya.

"Hah? Apa?" Anggita balik bertanya seolah kebingungan akan menjawab apa.

"Udah kalau mau pulang, pulang aja sana. Nggak usah ribet!" usir Fatur terlihat kesal karena Erik sedari tadi menggodanya.

"Ya udah, kita pulang Beb," ajak Erik seraya menatap Karina yang ada di sampingnya.

Anggita yang tadinya terlihat biasa saja kini menjadi kaget bukan main saat mendengar apa yang baru saja Erik ucapkan. Apa Anggita tidak salah mendengar, kenapa Erik memanggil Kania dengan sebutan 'Beb'? Bukankah sebutan itu untuk sepasang kekasih.

"Beb?" teriak Anggita spontan menatap ke arah Erik dengan tatapan keheranan membuat Erik, Fatur dan Kania dibuat kaget dengan ucapan Anggita.

Fatur, Erik dan Kania secara bersamaan menatap Anggita. Kenapa Anggita terlihat begitu kaget saat Erik mengucapkan kata yang sering dipakai oleh sepasang kekasih untuk memanggil pasangannya? Seolah dia baru mendengarnya.

"Lo kenapa?" Erik menatap Anggita yang keheranan.

Erik tidak bisa berbohong lagi kepada Anggita, sepertinya Anggita suda tahu apa yang diucapkan olehnya tadi.

"Tadi lo bilang apa?" Anggita balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Erik.

"Beb," jawab Erik singkat.

Kali ini Anggita tidak mungkin salah, jika memang perempuan yang ada di depannya kini adalah kekasihnya Fatur tapi kenapa Erik memanggilnya begitu mesra dan Fatur terlihat biasa saja.

"Lo kenapa sih? Baru denger orang pacaran manggilnya 'Beb'?" tanya Erik lagi yang membuat Anggita semakin tidak percaya dan kaget dibuatnya.

Melihat reaksi Anggita membuat Erik tertawa ringan, rupanya Erik berhasil mengerjai Anggita yang menganggap jika Kania adalah kekasihnya Fatur.

"Apa pacar?" Anggita kaget untuk yang kedua kalinya membuat Kania dan Fatur kebingungan dengan sikapnya yang sedikit aneh.

"Ada yang aneh?" Kania ikut bertanya melihat sikap Anggita.

"Ini Kania calon istri gue, bukan pacarnya Fatur," jelas Erik memperkenalkan Kania sambil tertawa ringan karena berhasil membuat Anggita cemburu.

Bukan tanpa sebab Erik melakukannya tapi dia hanya ingin tahu seberapa besar perasaan Anggita kepada Fatur saat ini. Apakah masih sama seperti dulu atau sudah berubah. Tahu dengan keusilan Erik membuat Fatur menatapnya begitu tajam dan sinis. Permainan Erik dianggap tidak lucu oleh Fatur. Dan Anggita juga dibuat kaget dengan semua ucapan Erik yang nyatanya omong kosong, entah kenapa Erik melakukan itu kepadanya.

"Jadi lo...?" tanya Anggita terlihat kesal dan ingin sekali menumpahkan kekesalannya kepada Erik yang hanya tertawa sejak tadi.

"Sorry ya, Git. Gue becanda," kata Erik terdengar menyesal telah mengerjai Anggita.

"Nggak lucu lo!" semprot Fatur kesal dan Erik hanya tertawa menanggapinya.

"Jadi kamu ngerjain dia?" tanya Kania.

"Iya. Jadi tadi itu dia nggak masuk karena melihat kamu berduaan dan dia menganggap kalau kamu adalah pacarnya Fatur," jelas Erik kepada Kania.

"Kenapa bisa lo anggap gue pacarnya Fatur?" kali ini Kania bertanya kepada Anggita.

Glek, apa yang harus Anggita jawab. Apa harus Anggita mengatakan yang sesungguhnya jika melihat mereka berdua bersama di cafe miliknya. Kenapa keadaanya menjadi membingungkan bagi Anggita.

"Em...beberapa hari lalu gue liat kalian berdua dan tampak akrab, jadi gue berpikir kalau dia pacar lo," jelas Anggita ragu-ragu menatap Kania sembari sesekali melirik ke arah Fatur.

Mendengar ucapan Anggita membuat Kania dan Erik tertawa, sepertinya Anggita sudah salam paham. Apalagi Anggita yang sedikit malu karena dugaannya tidak benar.

"Dia nggak bisa cari pacar lagi, karena belum bisa move on sama mantan kekasihnya," sindir Kania menoleh menatap Fatur.

Merasa tersindir membuat Fatur semakin kesal, kenapa sepasang calon pengantin ini sangat menjengkelkan dan selalu menggodanya. Di sisi lain Anggita merasa bahagia dengan ucapan Kania. Apa benar yang diucapkan Kania barusan?

"Lo berdua samanya! Udah lebih baik lo pulang sana!" usir Fatur yang sudah tidak nyaman dengan candaan sahabatnya.

"Oke kita berdua pulang dan lo di sini sama Anggita," sahut Erik yang masih berusaha mendekatkan sahabatnya dengan Anggita.

"Apa! Gila lo!" semprot Fatur yang terlihat mulai terpancing emosi.

"Lo mau gue dapet masalah karena berduaan sama 'Calon Istri Orang'? tanya Fatur dengan nada tegas dan tatapan sinis serta menekankan dengan sangat tegas kata 'Calon Istri Orang'

1
🏘⃝Aⁿᵘ Madam 🍇
masih menyimak Thor, smengat ya
rembulan
episode yang sungguh bagus dan menarik
rembulan
kasihan orang tuanya meninggal
rembulan
good cerita
rembulan
apa yang membuat nya menjadi pendiam dan pengecut
rembulan
ya bagus kamu cinta tanah air kita 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!