Berawal dari kesalahan Mike dan Sandra yang menyebabkan Sandra harus hamil di luar nikah. Mike pun di usir dari rumah. Lalu Mike membawa Sandra kabur dari rumah orang tua Sandra dan menikah tanpa restu orangtua. Lalu papa Mike berusaha membuat hidup mereka menderita agar Mike meninggalkan Sandra dan balik padanya.
Suatu saat Sandra kontraksi. Tak satu pun warga mau menolong mereka. Mike hanya menemukan gerobak dan membawa Sandra dalam kondisi hujan ke rumah sakit. Mike meminta tolong pada pihak rumah sakit untuk menolong Sandra dengan kekuatan terakhirnya lalu Mike pun pingsan. Lalu keduanya langsung di tangani. Mike pun meninggal. Sandra melahirkan bayi laki-laki yang lucu.
Mengetahui anaknya meninggal, Pak Anwar pun mengambil mayatnya Mike beserta anak mereka. Sandra yang masih lemah tidak dapat mengejar Pak Anwar dan terjatuh.
“Jangan Ambil Anakku” Ucap Sandra saat dia terjatuh .
Bagaimanakah nasib Sandra dan anaknya? Apakah Sandra masih bisa bertemu dengan anaknya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anita Jenius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29. Mike Tiba Di Rumah Sandra.
Bu Mira yang masih memakai baju biasa dan belum ada persiapan sama sekali terkejut melihat kedatangan Mike yang mendadak seperti itu. Bu Mira kaget bukan main melihatnya.
“Selamat siang tante. Iya saya Mike tante. Ternyata tante masih mengingat saya.” Ucap Mike bas abasi.
“Iya dong. Tentu saya ingat sama kamu.” Bu Mira melihat Mike membawa beberapa orang bersama dengan dia datang ke sini membawa beberapa bawaan.
Mike melihat kalau bu Mira terkejut melihat dirinya membawa sekelompok beberapa seserahan langsung angkat bicara kembali kepada bu Mira.
“Maaf tante karena Mike datang ke sini saat ini. Mike tadi sudah bilang sama Sandra kalau Mike akan datang ke sini dan membawa orangtua Mike untuk melamar Sandra. Walau kali ini bukan orangtua Mike yang datang ke sini melainkan om nya Mike namun nggak mengurangi niat Mike untuk melamar Sandra untuk menjadi istrinya Mike. Untuk itu, bolehkah Mike masuk ke dalam dan ngomong langsung di depan Sandra dan om serta tante yang jadi saksinya?” Tanya Mike dengan lembut pada bu Mira.
Bu Mira tidak bisa menjawab apapun. Dia hanya terbengong melihat Mike calon menantunya ini yang terlihat sangat gagah menyampaikan apa yang menjadi niatnya untuk datang ke sini.
“Tante.. Tante..!!” Mike melambaikan tangannya ke mata bu Mira untuk menyadarkan beliau akan adanya dirinya di sana.
“Eh.. Maaf. Maaf. Silahkan masuk Mike.” Tawar Bu Mira kepada Mike.
Bu Mira yang tersadar akan lamunannya pun mempersilahkan Mike dan keluarganya masuk ke dalam rumah mereka.
“Silahkan masuk Mike. Silahkan masuk Pak. Bu. Silahkan duduk. Saya permisi dulu memanggil suami saya dan Sandra.”
“Iya tante. Terima kasih banyak.”
Bu Mira mempersilahkan Mike dan yang lainnya untuk masuk dan duduk dulu di ruang tamu tersebut. Lalu dia pergi ke kamar Sandra dan ke ruang kerja suaminya setelah memastikan Mike dan keluarganya telah duduk di ruang tamu tersebut.
Bu Mira berjalan terburu-buru naik ke lantai dua di mana kamar Sandra berada.
*** Tok .. Tok.. Tok..***
“Sandra..!! Sandra..!!” Bu Mira mengetok kamar Sandra dan memanggilnya agar keluar dari kamar tersebut.
“Mama? Kenapa ma? Makanannya sudah sampai kan? Soalnya Sandra lihat di aplikasi kalau makanan sudah sampai dan diterima oleh bi Asih.” Sandra yang nggak tahu kalau bu Mira mamanya itu mau memanggil dia keluar bukan untuk mempermasalahkan makanan yang mereka pesan asal ngomong saja saat dia melihat mamanya mengetuk pintunya.
“Bukan. Mama nggak bicara soal makanan yang kamu pesan. Makanan itu sudah sampai dan sudah mama bayar juga.” Bu Mira berusaha bicara cepat walau nafasnya agak tersengal karena dia buru-buru tadi naik ke lantai dua tersebut.
“Terus kenapa ma? Apalagi mama sampai sesak nafas gitu. Mama tadi lari-lari ke sini?” Sandra membuka lebar pintu kamarnya agar mamanya bisa masuk dan istirahat sebentar dan menetralkan nafasnya.
“Mama nggak lari. Cuma berjalan agak cepat ke sini.”
“Ada apa ma?”
“Itu.. Itu Mike dan keluarganya sudah datang dan mereka sudah berada di bawah. Ayo cepat kamu keluar dari kamar dan temui mereka dulu sekalian bilang sama bi Asih untuk membuatkan minuman dan sedikit cemilan untuk Mike dan keluarganya. Mama mau ganti baju dulu dan memanggil papa kamu.” Titah bu Mira.
“Hah??? Mereka semua sudah datang ma? Wah.. Tepat waktu juga ya?”Sandra melihat jam yang ada di kamarnya.
“Iyalah. Mereka sudah datang. Kalau nggak kan nggak mungkin mama buru-buru ke sini dan memanggil kamu.”
“Iya juga ya ma. Hahaha…!!”
“Pake acara ketawa lagi. Udah turun gih sana dan temui mereka dulu. Tunggu mama dan papa di sana.” Titah Bu Mira.
“Iya ma. Sandra ambil handphone dulu baru langsung turun ke bawah.” Sandra pun menuruti mamanya.
“Bagus. Ya sudah kalau gitu mama ke kamar mama dulu.”
“Iya ma”
Bu Mira pun ke kamarnya dan mengganti bajunya secepat kilat. Lalu ke ruang kerja suaminya untuk memanggil suaminya itu juga.
*** Tok .. Tok.. Tok..***
“Pa.. Papa..!” Bu Mira mengetok pintu ruang kerja suaminya itu dan masuk ke dalamnya.
“Mama. Kenapa?”
“Mike dan keluarganya sudah ada di bawah pa. mereka menunggu kita ke sana. Ayo pa kita ke sana.” Ajak bu Mira.
“Nggak ahh ma. Males. Biarin saja mereka menunggu di sana.” Ucap Pak Riko dengan ketus
“Ayolah pa. Kita nggak boleh terlalu berkeras. Kita harus mengalah kali ini pa. Mama mohon.” Bu Mira memelas minta tolong pada suaminya.
“Ishh.. Nggak mau ma. Papa nggak ikhlas punya menantu kayak Mike.”
“Tolonglah pa. Setidaknya kita ketemu dulu sama mereka pa. Jangan menampakkan kalau papa nggak suka dengan Mike pa. Sekali ini saja pa. Mama mohon banget.” Pinta bu Mira sekali lagi.
Pak Riko melihat istrinya tersebut dengan pandangan bingung. Dia sebenarnya nggak mau membuat istrinya memohon seperti itu tapi dia juga nggak mau menyetujui pernikahan Sandra dan Mike. Namun, mendengar alasan istrinya yang mengatakan kalau mereka harus menghargai kedatangan Mike dan keluarganya ke sini membuat pendirian Pak Riko pun agak goyah.
“Ayolah pa. Mereka sudah lama menunggu.” Bujuk bu Mira lagi.
“Iya. Iya. Ya sudah.” Ucap Pak Riko menuruti istrinya.
“Gitu dong pa.” Bu Mira memeluk suaminya itu dengan perasaan bahagia seakan mendapat hadiah besar dari suaminya tersebut.
“Ya udah.. Ayo kita ke sana.”
“Papa mau ke sana kayak gini? Ganti baju dulu dong pa.”
“Ngapain sih ma..!!”
“Papa.. !!” Bu Mira melotot pada suaminya tersebut.
“Iya.. Iya..” Pak Riko pun mengikuti bu Mira ke kamar mereka dan memakai baju yang sudah disediakan bu Mira saat dia ganti baju tadi.
Sementara itu Sandra yang sudah turun duluan pun langsung ke dapur menemui bi Asih.
“Bi.. Tolong buatkan minuman dan cemilan untuk tamu di depan ya bi.” Titah Sandra.
“Tamunya sudah datang ya non?”
“Iya bi. Cepat ya bi antar ke depan.”
“Siap non”
Sandra pun meninggalkan dapur menuju ke ruang tamu di rumah tersebut. Dia ingin menemui Mike dan keluarganya. Sepanjang perjalanan menuju ke arah Mike, Sandra merasa gugup. Baru kali ini dia bertemu dengan situasi yang seperti ini. Di sisi lain, Sandra pun takut papanya nggak akan menyetujui lamaran dari pihak Mike.
Sesampainya di ruang tamu rumahnya itu, Sandra melihat rombongan orang yang di bawa oleh Mike. Sandra juga melihat semua barang yang di bawa keluarganya Mike.
“Sandra..!!” Mike yang menyadari kedatangan Sandra ke depan mereka pun langsung berdiri dan tersenyum manis di depan Sandra.
Sandra pun membalas senyuman Mike padanya sembari melihat semua keluarga yang dibawa oleh Mike tersebut yang spontan melihat ke arah Sandra juga saat Mike memanggil namanya.
