#Karya ini merupakan Karya Kreatif Modern
Setelah di-PHK dari pekerjaannya sebagai buruh, kehidupan Bara berputar 180 derajat. Kehidupan tak lagi berpihak kepadanya dan terpaksa harus menjadi pemulung yang selalu dihina oleh mertua.
Bara adalah laki-laki yang tak banyak bicara. Segala hinaan yang diberikan pun tak pernah ia balas. Hingga sebuah peristiwa mengubah segalanya. Bara diberi tugas untuk mengatakan hal-hal yang menyakiti hati orang lain. Dia dibayar mahal untuk itu semua.
Bagaimana kisahnya? Mari ikuti series berlanjut dari Bacot System, ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CovieVy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Membuka Lowongan Kerja
...🙏🙏 halo readers yang masih stay di sini, terima kasih sudah sabar menunggu kelanjutan cerita ini. Ternyata, real life author cukup menyita waktu harian, hingga baru bisa update kala tak ada jadwal kerja. Terima kasih atas pengertiannya 🙏🙏...
...****************...
Bara membuka ponselnya, dia segera mencari informasi untuk tempat tinggal sementara. Melihat kondisi kota yang dipenuhi oleh gedung-gedung tinggi, tanpa berpikir panjang ia mengecek marketing property yang ada. Tanpa menghabiskan waktu yang banyak, ia telah berada pada agen pemasaran apartemen yang dirasa cocok dengan harapannya.
"Baik lah, deal!" ucap agen menjabat tangan Bara, dalam sebuah hunian yang telah memiliki perkakas yang lengkap.
Sementara itu, Nike dan Rangga menatap setiap bagian di ruangan itu dengan wajah takjubnya. Bagi mereka, ini adalah hal yang baru pertama kali dirasakan, berada pada apartemen mewah, dan mereka akan menempatinya.
"Semoga Anda menyukai hunian ini hingga satu tahun ke depan. Jika Anda menyukainya, kami berharap Anda bisa memantapkan hati untuk membelinya," ucap sang agen kembali.
"Terima kasih, Pak," ucap Bara tanpa basi-basi. Ia segera mengajak Nike dan Rangga berkeliling rumah baru mereka yang berada pada lantai tujuh puluh tujuh.
"Selamat menikmati, semoga betah." Sang Agen mohon diri untuk meninggalkan hunian yang baru disewa oleh Bara itu.
Nike menggandeng tangan Rangga mengajaknya room tour mengecek apa saja yang disediakan di dalam apartemen ini. Sementara itu, Bara menuju sebuah ruangan yang telah dipastikan merupakan sebuah tempat yang akan menjadi ruang kerjanya.
Di dalam ruangan tersebut, terdapat ruangan yang cukup baginya untuk menjalani rencana besar yang telah disepakatinya bersama Sistem.
"Kita masih belum memiliki PC untuk menjalaninya," gumam Bara.
[ Kau tinggal membeli perangkat computer portabel yang biasa disebut oleh manusia dengan laptop. Saya rasa harganya tak akan menghabiskan sisa saldo yang kamu miliki. ]
"Tolong rinci sisa keuangan yang saya miliki!" titah Bara.
[ Harga sewa apartemen hingga satu tahun ke depan ialah enam puluh juta. Jadi, dana yang kau miliki saat ini masih seratus juta lebih.]
[ Jika kau menjalani seperti apa yang ada dalam pikiranmu, maka kau akan mendapatkan penambahan dana berkali lipat. ]
Bara tersenyum tipis. Dengan segera ia memutar badan berencana menuju toko peralatan elektronik dan multimedia yang sudah tersedia di lantai dasar gedung ini.
"Mas, mau ke mana?" cegat Nike yang mendapati Bara terburu-buru membuka pintu.
"Saya akan ke bawah sebentar. Tolong temani Rangga!"
Wajah Nike tampak ragu. Ia bingung mengapa ikut berada di rumah pria yang tak memiliki hubungan apa-apa dengannya. "Tapi, saya ...."
Bara membaca apa yang membuat isi kepala Nike menjadi pelik. "Kamu di sini bersama kami. Saya akan memberikanmu pekerjakan menjadi pengasuh Rangga!"
"Hah? Pengasuh?" ucap Nike refleks tak percaya. Lulusan cum laude program magister diperintah begitu saja untuk menjadi seorang pengasuh.
Bara mendengar dengan jelas keberatan yang tergambar dalam pikiran Nike, sehingga ia memutar badan menatap gadis berambut pendek itu dengan lurus.
"Jadi, kamu lebih rela jika sebagai tamatan S2 hanya sekedar menjadi beban orang tua saja?"
Nike tersentak gelagapan seakan tertangkap basah dalam melakukan tindakan kejahatan. Namun, sebelum sempat ia membalas ucapan Bara, pria itu kembali menya tanpa memberikan kesempatan untum membela diri.
"Kamu akan saya gaji melebihi gaji dosen seperti impianmu."
Selepas itu, Bara pergi melanjutkan rencananya membuka pintu apartemen. "Saya akan keluar, kamu jaga Rangga! Pilih kamar sesuka hatimu, karena kamu akan tinggal bersama kami." Bara berlalu menuju tempat tujuan awalnya.
Tak berlama-lama, Bara menemukan laptop yang dirasa cocok baginya. Dengan segera ia kembali dan menuju ruang kerja yang telah tersedia.
Dengan cepat ia mengakses jaringan, membuat sebuah situs baru dibantu oleh Sistem. Dengan senyum dingin, ia menekan tombol "enter" dengan situs : www.bacotsystem.id
"Mari kita rekruit manusia-manusia yang membutuhkan uang!"
[ Semakin banyak anggotamu, akan semakin banyak bacotan yang akan muncul, maka akan semakin banyak dana yang akan masuk ke akunmu. ]
"Hahaha, seperti itu lah yang aku inginkan."
[ teng teng ]
Notifikasi masuk, memberitahukan bahwa ada yang tertarik untuk mendaftar sebagai anggotanya.