2 tahun sudah pernikahan Erika dan rian di jalani, tapi sayangnya selama 2 tahun ini Erika bukannya di perlakukan layaknya seorang istri, melainkan dia dijadikan seperti pembantu oleh suami dan keluarga suaminya, hanya karena 2 tahun ini tidak ada tanda-tanda Erika akan memberikan keturunan untuk rian.
Sampai pada akhirnya pelakor pun hadir dan merusak rumah tangga erika dan suami, dan ujung-ujungnya erika berniat membalaskan dendamnya pada rian, wanita sih pelakor dan juga keluarganya rian setelah erika kembali menekuni pekerjaannya yang telah dia tinggalkan hanya untuk memperjuangkan cintanya pada rian.
Erika naomi Hansen, wanita yang memiliki banyak rahasia di balik wajah cantiknya, APAKAH ERIKA AKAN BERHASIL MEMBALASKAN DENDAMNYA ? RAHASIA APA YANG SELAMA INI ERIKA SIMPAN ?
Ikuti cerita ini, jangan lupa like, komen dan juga klik favoritnya di icon love biar kalian gk ketinggalan cerita ini.
Selamat membaca💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NANINUT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 29
Jam lima sore di mexico.
Dua orang wanita sedang duduk santai menikmati kopi hangat di salah satu cafe yang setiap harinya sangat ramai pengunjung, tapi mereka berdua bukan hanya sekedar bersantai saja, karna mereka sedang menunggu seseorang yang sedang mereka intai selama beberapa bulan belakangan ini.
" Dia datang ". Ucap salah saty wanita telah melihat target mulai memasuki cafe itu dan banyak pria berpakaian hitam yang sepertinya adalah bodyguard target mereka.
Wanita yang satunya lagi hanya diam saja, dia memakai topi hitam yang cukup menutupi bagian atas wajahnya.
Tak berselang lama target yang mereka tunggu sedari tadi duduk di meja yang berada tepat di belakang wanita yang memakai topi hitam itu.
" Cih ". Wanita itu berdecih seraya menyeringai tipis.
Pria yang menjadi target mereka sepertinya sedang mengatakan sesuatu pada bodyguard nya, kedua wanita itu pun diam dan fokus agar bisa mendengarkan apa yang di ucapankan oleh target mereka.
" Apa kalian sudah menemukan wanita itu ? ".
Salah satu bawahannya pun menjawab. " Maaf tuan, sampai saat ini kami belum bisa menemukan petunjuk dimana keberadaan kedua wanita itu ".
" Hah ". Si target terdengar menghembuskan napasnya dengan kasar.
" Kalian harus segera menemukan tempat persembunyian mereka sebelum mereka mengetahui semuanya ". Ucap si target.
Wanita yang sedang membelakangi si target pun menyunggingkan seringai tipisnya. Tanpa si target sadari, kedua wanita yang sedang dia cari, sekarang sedang berada di belakangnya dan telah mendengarkan semua yang dia ucapkan barusan.
Kedua wanita itu tiba-tiba berdiri dan mulai melangkah pergi melewati target mereka, tapi mereka sama sekali tidak ketahuan.
" Apa yang akan kaka rencanakan selanjutnya ? ". Tanya wanita yang memakai topi putih pada wanita yang memakai topi hitam ketika mereka berdua sudah masuk kedalam mobil mereka.
" Bukankah kita harus melakukan beberapa permaianan kecil ? mereka harus banyak belajar jika ingin memainkan sebuah permainan agar mereka bisa memenangkannya ". Jawab si wanita bertopi hitam.
Dia menatap wajahnya di kaca spion luar mobil, dia tersenyum tipis sembari merapihkan topi hitamnya, perlahan mobil pun mulai malaju dengan kecepatan sedang keluar dari area cafe tersebut.
******
Rian baru saja tiba di rumah tepat jam 11 malam, dia harus kerja lembur karna pekerjaannya memang cukup menumpuk.
Suara tangisan bayi langsung terdengar ketika rian baru masuk kedalam rumah, dia langsung menghembuskan napasnya dengan kasar, dia sangat muak setiap kali dia pulang kerja, selalu saja suara tangisan bayi itu mengusiknya.
" YAAKK !! DIAMKAN BAYI ITU JIKA KALIAN TIDAK INGIN AKU USIR DARI RUMAH INI !! ".
Deg.
Di dalam kamar, bella berdecak kesal mendengarkan teriakan rian, di tambah lagi putrinya tidak bisa berhenti menangis, padahal bella sudah memberikan susu tapi tidak juga diam.
Brak.
Deg.
" SUDAH KU BILANG HENTIKAN SUARANYA !! APA KAU BODOH !! ".
Rian membuka pintu kamar dengan sangat kasar, bella bahkan bayi dalam gendongan bella seketika terkejut, bayi itu juga spontan semakin menangis dengan kencang.
" APA KAU PIKIR AKU TIDAK MEMBUJUKNYA !! INI JUGA ANAKMU ! KENAPA HARUS AKU YANG SELALU MENGURUSNYA " .
Mata rian membulat sempurna, apa dia tidak salah dengar apa yang barusan bella ucapkan.
" Jadi menurutmu aku yang harus menjaga dan mengurus bayimu ? ".
" Haha, kau bilang dia juga anak ku ? ".
" Dia anakmu dengan pria yang bernama pedro itu, bella ! Jangan pernah melupakan fakta itu ! ".
Rian sungguh merasa lucu mendengarkan semua itu, tapi kenapa rian bisa mengetahui kalau anak itu bukan anaknya dan bella, karna ternyata hesti yang memberitahukan padanya setelah hesti mendapatkan bukti yang dia minta pada pedro sebelum pedro di nyatakan meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil.
Tentu saja bella selalu menyangkal tuduhan rian, dia selalu mengatakan bayi itu adalah darah danging rian, dengan berpegang pada sebuah foto dimana rian dan bella pernah tidur seranjang dengan keadaan tubuh yang tidak memakai busana apapun.
" Apa kau pikir aku mempertahanmu karna aku mengakui anak itu ? ". Ujar rian menatap bella dengan tatapan tajam.
" Aku mempertahankanmu karna tuan bobby mengancamku, dia akan membunuh keluargaku jika aku menceraikanmu, sialan ! ". Sambung rian mencoba menahan amarahnya.
" Jadi hentikan tangisan anakmu sebelum aku melampar kalian berdua keluar dari rumah ini ! ".
Setelah mengatakan hal tersebut, rian langsung keluar dari kamar itu meninggalkan bella yang hanya bisa berdengus kesal mendengarkan semua ocehan rian.
Apalagi selama satu tahun pernikahan mereka, rian sama sekali tidak pernah menyentuh bella apalagi tidur di dalam kamar yang sama dengan bella, semua itu rian lakukan karna rian memang tidak tertarik ada bella, dan ternyata dia hanya terpaksa untuk mempertahankan pernikahan konyol ini karna ancaman dari bobby ketua mafia death hunter.
" Mereka berdua selalu saja berisik setiap hari, lama-lama aku bisa gila tinggal di rumah ini ". Ucap elsa memutar bola matanya dengan malas di ruang santai karna mendengarkan pertengkaran rian dan bella yang selalu terjadi setiap hari.
Dret.
Dret.
Ponsel elsa tiba-tiba berdering, dia langsung menjawab panggilan masuk itu yang ternyata dari pingkan.
" Ada apa ? ". Ucap elsa.
" Aku punya kabar yang cukup mengejutkan, temui aku di cafe biasa, aku ingin memberitahukan hal ini secara langsung padamu ". Jawab pingkan.
" Hmm ". Elsa hanya membalas dengan deheman saja dan panggilan langsung berakhir begitu saja.
Dia pun beranjak dari tempat duduknya, dia langsung berjalan menuju kamarnya untuk mengambil kunci mobil, setelah itu dia langsung menuju ke cafe biasa tempat dia dan pingkan sering nongkrong bareng.
***
Sekitar 20 menit dia melajukan mobilnya, akhirnya elsa tiba di cafe tujuannya, setelah dia memarkirkan mobilnya, dia langsung masuk kedalam cafe.
" Kabar mengejutkan seperti apa yang ingin Lo bilang ke gue ? ". Tanya elsa langsung duduk di kursi kosong di hadapan pingkan.
" Gue gk pengen basa-basi el ". Jawab pingkan terlihat raut wajahnya sangat serius sehingga elsa memicingkan matanya kebingungan.
" Apaan sih ? ". Ujar elsa penasaran.
" Pokoknya Lo harus jagain kedua orang tua Lo, mereka dalam bahaya dan sepertinya seseorang sedang mencoba untuk membunuh ayah dan ibu Lo ".
Deg.
" Apa maksud Lo, ping ? ". Pekik elsa terkejut.
" Mendingan Lo ikut gue sekarang ke rumah sakit, kita harus mulai berjaga detik ini juga, karna kita tidak tau kapan orang-orang itu akan bertindak ".
Pingkan langsung menarik lengan elsa dan mereka pun langsung menuju HSN HOSPITAL dimana lexi masih belum sadarkan diri, padahal sudah setahun berlalu.
Entah siapa orang yang ingin membunuh kedua orang tuanya seperti yang di katakan pingkan barusan, tapi karna pingkan terlihat sangat serius, jadi mau tidak mau elsa harus percaya kalau nyawa kedua orang tuanya memang sedang dalam bahaya.