Alika adalah seorang janda..
Alika menceraikan suaminya yang kasar dan tempramen.
Setelah sah menjadi seorang janda alika begitu sangat bahagia karena dirinya kembali merasakan kebebasan dan lepas dari siksaan tajudin yang sekarang sudah menjadi mantan suaminya.
Namun siapa sangka setelah menjadi janda yang seharusnya dirinya bahagia justru selalu menelan pahit karena beberapa kali saat akan menikah justru gagal sampai tiga kali hingga alika mengalami depresi sampai masuk rumah sakit jiwa.
Bagaimana kehidupan alika selanjutnya?
Apakah alika akan kembali sehat seperti sedia kala? atau justru selamanya berada di balik besi rumah sakit jiwa?
Simak terus kisah nya di Novel *Janda Berkarat*
*Kisah ini diambil dari kisah nyata*
Nama dan gambar disamarkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29.PERGI KE INDIA
"Kita kemana dulu?" Tanya satria sedikit berteriak karena jalanan yang ramai.
"Kita ke jalan manggis dulu mengambil paket! Setelah itu mengirimnya di Jalan sawi daerah kabupaten!" Sahut alika berteriak kecil.
Satria melajukan motor alika dengan kecepatan sedang. Alika yang sedang melihat jalanan dipinggir kiri terkejut karena satria menarik tangan alika untuk memeluk pinggang nya erat. Alika yang lagi lagi diperlakukan dengan mesra wajahnya tersipu. Alika menurut saja dengan perlakukan satria. Mereka berdua yang sedang dimabuk cinta serasa dunia milik berdua.
Setelah melakukan perjalanan akhirnya alika sampai di jalan manggis untuk mengambil paket rumi yang harus diantar ke 6 alamat hari ini. Rumi sangat suka memakai jasa alika karena alika orang yang jujur dan bekerja dengan cepat. Untuk mengantar paket ke 12 alamat saja alika bisa mengirim semuanya dalam waktu 1 hari apalagi hanya 6 paket? Setelah sampai di depan rumah rumi alika mengetuk pintu.
"Tok! Tok! Tok!"
"Assalamualaikum..!" Ucap alika setelah mengetuk pintu.
"Yaa waalaikumsalam..!" Sahut rumi dari dalam dan membuka pintunya. "Eeeh kamu sudah datang! Aku kira nanti jam 10 siang! Ternyata jam 8 kamu sudah sampai sini!" Ujar rumi dengan senyum simpulnya.
"Iyaa mbak! Soalnya hari ini aku lagi banyak orderan! Jadi aku bawa sekalian paketnya mbak rumi biar sejalan sama yang lain dan gak buang buang waktu!" Sahut alika dengan profesionalnya.
"Waaah..! Kreatif sekali cara berfikir kamu alika! Gak salah aku punya pelanggan kurir seperti kamu!" Ujar rumi lagi.
Rumi membalikan badan nya dan mengambil beberapa paket dan kertas alamat yang diserahkan pada alika dan juga nota pembayaran yang harus alika terima. Alika yang sudah mendapatkan kertas tersebut mempelajarinya dengan teliti. Setelah paham alika memasukan paketnya ke dalam box yang dia bawa agar tidak repot. Setelah selesai akhirnya alika berpamitan untuk mengantarkan paket rumi dengan selamat.
"Aku pamit yaa mbak! Nanti aku akan kembali lagi kesini mengantarkan uang paketnya!" Ucap alika berpamitan dengan sopan.
"Iyaa..! Hati hati dijalan yaahh..?" Sahut rumi mengusap lengan alika. Alika hanya menganggukan kepalanya lalu melangkah menuju motornya.
Satria yang setia mendampingi alika hari ini selalu bersemangat. Satria menyalakan motornya dan siap mengantar alika menuju semua alamat yang akan dituju.
"Kita kemana dulu sekarang?" Tanya satria sebagai supir alika.
"Kita ke jalan sawi dulu! Setelah itu kita ke jalan hiu di daerah kabupaten!" Sahut alika sudah mempersiapkan semuanya dengan benar.
Alika selalu menuju alamat yang jangkauan nya jauh lebih dulu. Setelah selesai alika melanjutkan kiriman nya ke alamat yang dekat sekalian pulang. Selama perjalanan satria selalu mengajak alika mengobrol agar tidak sunyi bagi mereka berdua.
"Yank..! Apa kamu ingin pergi ke suatu tempat yang kamu impikan sejak lama?" Tanya satria menoleh ke arah kanan agar alika mendengar suaranya.
"Pengen doong!" Sahut alika antusias.
"Kamu ingin pergi kemana?" Tanya satria lagi.
"Aku ingin pergi ke India! Apa kamu bisa membawa ku kesana?" Sahut alika dengan wajah sumringah.
"Apaaah! India?" Tanya satria tak habis pikir keinginan alika.
"Iyaa india! Apa kamu akan mengajak aku kesana?" Sahut alika lagi memastikan.
"Yaa gak sampe luar negeri juga yank! Yang daerah kota sendiri saja!" Ujar satria dengan wajah bingung.
"Ooooh.. Aku pikir kamu akan bawa aku kesana jika dengar aku ingin kesana!" Sahut alika dengan wajah kecewanya.
"Apa kamu pernah ke wisata gunung?" Tanya satria antusias.
"Pernah dulu waktu kecil sama abi sama mama!" Sahut alika kembali mengingat kejadian masa kecilnya.
"Oooh kemana?" Tanya lagi satria.
"Yaa ke wisata gunung di daerah gunung kaca!" Sahut alika singkat.
"Oooh.. Lalu sekarang kamu ingin pergi kemana?" Tanya satria masih penasaran.
"Aku gak pengen kemana mana! Aku cuma pengen mempunyai suami yang tanggung jawab lahir batin!" Sahut alika jujur dari hatinya.
Satria hanya menjawab ucapan alika dengan menganggukan kepalanya. Satria tak bertanya lagi pada alika. Sepanjang perjalanan satria hanya terdiam saat mendengar alika ingin menikah. Satria memikirkan ibunya yang belum juga merestui hubungan nya dengan alika. Bahkan ibunya satria sempat memberi ultimatum pada satria saat itu.
"Sampai kapan pun mama gak akan pernah merestui hubungan kamu dengan alika! Lebih baik mama mati lebih dulu daripada harus melihat kamu menikah dengan dia!" Ujar anah ibu satria dengan suara lantang nya.
Satria terus mengingat kata kata itu di otaknya. Satria yang terdiam membuat alika menjadi heran. Akhirnya alika memberanikan diri untuk bertanya kenapa satria terdiam sejak tadi.
"Kamu kenapa? Kok diem terus dari tadi?" Tanya alika penasaran.
"Aku gak pa pa! Gimana kalo kita makan siang dulu?" Tawar satria mengalihkan pembicaraan.
"Mau makan apa?" Sahut alika dan balik bertanya.
"Gimana kalo kita makan bakso?" Tawar satria antusias.
"Bakso? Gak makan nasi ajah?" Sahut alika mulai tawar menawar.
"Aku lagi gak pengen makan nasi! Kamu mau makan nasi?" Tanya satria lagi memastikan keinginan alika.
"Emang kalo bakso apa kamu bisa kenyang?" Sahut alika balik tanya.
"Yaa kalo aku sih kenyang! Gak tau kalo kamu! Kamu kan makan nya banyak!" Sahut satria.
"Yaa udah kita makan bakso ajah! Tapi mau makan bakso dimana? Memang nya ada disekitar sini?" Tanya alika beruntun.
"Kamu kalo tanya satu satu! Jangan beruntun begitu aku bingung harus jawab yang mana dulu!" Sahut satria mengusap tangan alika yang memeluk pinggang nya diatas motor.
"Hehehehehehehe..!" Tawa alika melebarkan senyum nya.
"Kita cari rumah makan bakso yaa?" Ujar satria dengan senyum lebar.
"Yaa baiklah.. Terserah kamu saja! Tapi kamu yang bayar yaa?" Sahut alika bercanda.
"Iyaa tenang ajah! Aku kan jualan. Jadi aku punya uang!" Sahut satria menanggapi candaan alika.
Kini mereka berdua mencari rumah makan bakso yang mereka inginkan. Setelah melakukan perjalanan akhirnya mereka sampai dirumah makan bakso. Setelah sampai satria memarkirkan motor lalu menyuruh alika masuk lebih dulu dan memesan bakso yang alika inginkan.
"Silahkan mbak.. Mau pesan apa?" Tanya pelayan menyambut alika dengan ramah.
"Apa ada menu nya?" Sahut alika celingukan mencari kertas menu.
"Ini mbak!" Ujar pelayan memberikan selembar menu pada alika.
Alika menerima lembar menu tersebut dan mengetuk jari telunjuknya di bagian bibirnya. Alika memilih menu bakso yang dia sukai. Setelah mencari akhirnya alika menemukan menu bakso yang sesuai dengan isi perutnya.
"Ini mas! Aku pesan bakso jumbo beranak 1 yaa! Pakai mie putih saja! Dan jangan lupa daun bawang nya yang banyak!" Ucap alika memesan bakso.
"Oke baik..! Minum nya apa mbak?" Tanya pelayan lagi.
"Es jeruk tanpa gula dan air putih nya 1 gelas!" Sahut alika singkat.
Kemudian alika membalikan badan nya dan menyuruh satria memesan apa yang ingin satria pesan. Karena ini kali pertamanya alika makan berdua dengan satria.
"Aku sudah pesan! Sana kamu mau pesan apa?" Titah alika yang sudah duduk disamping satria.
"Kenapa gak dipesenin sekalian?" Tanya satria merasa heran dengan alika.
"Aku gak tau selera kamu!" Sahut alika tanpa rasa bersalah.
"Hmmm ya sudah!" Ujar satria beranjak dari duduknya lalu memesan pada pelayan sesuai dengan seleranya.
...****************...
BERSAMBUNG
aku kira bisnis online hehe😆😆
emaknya gk mikir dulu kalo mau nikah
ibu2 nikah sama bujangan apa gk takut ada apa apa🗿🗿