Apa jadinya kalau seorang mahasiswa hukum yang playboy di jodohkan dengan seorang janda kaya raya?
Dalam pikiran Boy, janda adalah perempuan gendut dengan make up tebal. Seluruh tubuhnya sudah kendor dan bekas orang. Boy yang sering gonta ganti pacar cantik, tentu saja menentang keras perjodohan yang dilakukan kedua orangtuanya, apalagi di jodohkan dengan seorang janda walaupun kaya raya.
"Tidak mau! Lebih baik Aku mati daripada menikah dengan janda tua. Aku masih 21 tahun, Mi, Pi," tolak Boy dengan keras.
Padahal, Krystal tidak sejelek yang Boy pikir. Walaupun sudah berumur 28 tahun dan janda, dia sangat cantik seperti aktris Korea. Krystal juga masih perawan, karena belum pernah tidur sekamar dengan mantan suaminya.
Krystal yang tidak ingin salah memilih suami lagi, memutuskan menyamar menjadi mahasiswi hukum, satu kampus dan satu kelas dengan Boy, untuk mengetahui sifat asli calon suaminya. Terbukti, banyak mahasiswa maupun dosen pria yang naksir Krystal termasuk Boy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29
Krystal menelepon anak buah Saga yang sudah dia taklukan. "Berani sekali Kamu padaku? Kenapa Kamu tidak melapor kalau Saga akan menculik Jelita?" amarah Krystal.
"Maaf Nona Krystal, Saya tidak tau kalau Bos Saga menyusun rencana penculikan tanpa melibatkan Saya," jawab orang itu. Dia takut pada suara tinggi Krystal.
"Bohong! Kamu akan tau akibatnya setelah mempermainkan Aku!" Krystal langsung menutup panggilan telepon. "Saga, Kamu menginginkan apa dariku sampai menculik Jelita? Apa Saga ingin memaksaku menjadi istrinya lagi?" Krystal bingung harus berbuat apa. Jika dia datang sendiri ke sana, sama saja dengan menyerahkan diri pada Saga. Jika dia tidak datang, nyawa Jelita taruhannya.
Terlintas di benak Krystal sebuah ide. Krystal kemudian menelepon salah satu anak buahnya. "Boy, Aku perlu bantuan mu, tapi Aku tidak mau Saga tau, kalau Aku meminta bantuan mu. Semoga anak buah ku ini bisa di andalkan."
Setelah beberapa kali deringan, akhirnya panggilan telepon Krystal diangkat. "Ada apa Nona Krystal?"
"Laksanakan perintahku diam-diam," titah Krystal.
"Baik, Nona, silahkan, apa perintah Nona?"
Krystal pun menyusun sebuah rencana.
***
Boy, Doni dan Ryan baru saja tiba di kampus. Ketiganya berpenampilan keren dan sangat tampan. "Boy!" panggil Dena dari kejauhan, ketika melihat Boy, Doni dan Ryan masuk ke gedung kampus.
"Pagi, Dena," sapa Ryan.
"Ini teman baru kalian ya Boy?" tanya Dena. Dia tampak terpesona pada Doni yang berpenampilan berbeda seperti biasanya.
Boy dan Ryan tersenyum karena Dena tidak mengenali Doni. "Kamu gak kenal Aku, Den?" sahut Doni.
"Rasanya Aku kenal suara ini?" ucap Dena.
"Aku Doni. Teman Boy dan Ryan kan cuma Aku," sahut Doni.
Dena terkejut sekaligus terkesima. "Ini beneran Kamu, Don? Kok ganteng? Biasanya kan culun?" tanya Dena tidak percaya.
"Itu pujian atau hinaan, Den?" sahut Doni.
"Doni ganteng kan, Den?" jawab Boy.
"Ganteng banget, ya walaupun masih gantengan Kamu Boy," jawab Dena.
"Itu namanya hinaan. Artinya Aku gak ganteng," kata Doni.
"Nilai Kamu sembilan dari sepuluh," puji Dena pada Doni. Dia mengacungkan satu jempol untuk Doni.
"Lumayan sembilan, dari pada dulu, lima aja gak nyampe," sahut Ryan.
Saat ketiganya asyik bicara tentang perubahan penampilan Doni, anak buah suruhan Krystal datang. "Tuan Muda Boy?" tanya nya dengan suara pelan.
"Iya, Saya," jawab Boy.
"Ada pesan dari Nona Krystal," bisik nya lagi.
Boy mengerti kode orang suruhan Krystal itu. Firasat Boy mengatakan pasti terjadi sesuatu dengan Krystal. "Ini!" dia memberikan sebuah kertas berisi pesan dari Krystal pada Boy. Setelah memberikan kertas itu, dia pergi.
"Itu kertas apa Boy?" tanya Ryan penasaran. Doni dan Dena juga penasaran.
Tanpa menjawab pertanyaan mereka, Boy langsung membaca kertas pesan itu.
Jelita di culik Saga. Aku di minta ke sana sendirian. Jika ketahuan lapor polisi, Jelita langsung di bunuh. Danau pemancingan jalan Mentari, di gudang tua. Tolong Aku.
"Saga, harusnya ku hajar sampai mati saja dia waktu itu!" kesal Boy.
"Om Saga maksudnya?" tanya Doni.
"Ryan, ikut Aku! Doni, Dena, lapor polisi!" perintah Boy.
"Kalau Kami lapor polisi, Krystal dan orang yang bernama Jelita bakal di bunuh," jawab Dena yang ketakutan.
"Tetap lapor polisi, suruh mereka menunggu di tempat yang agak jauh. Kami akan selamatkan Krystal dan Jelita dulu, baru polisi boleh mendekat. Doni, Kamu bisa bantu Aku kan?" tanya Boy dengan penuh harap.
Dia tau ini berat bagi Doni karena Saga pamannya sendiri. Doni mengangguk, kejahatan memang harus di berantas. Itulah yang di yakini calon petugas hukum seperti Doni. "Thank, Don. Ayo Ryan, Kita tidak boleh terlambat," kata Boy. Ryan lalu pergi bersama Boy.
"Doni, Kamu gak papa? Om Saga, Om Kamu kan?" tanya Dena.
"Aku tau sifat Om Saga. Dia masih gak rela di ceraikan oleh Krystal. Bukan karena cinta, tapi karena dia ingin jadi pimpinan Winner Group. Om Saga harus di sadarkan. Kalau sifatnya gak bisa berubah, Aku takut dia akan bersikap sama ke Papaku untuk merebut rumah sakit," kata Dino menjelaskan. Dia tau Dena khawatir padanya.
"Syukurlah kalau Kamu baik-baik aja." Dena mengerti, dia pun berangkat bersama Doni ke kantor polisi.
***
"Bangun!" Jelita di siram oleh anak buah Saga, dengan air danau satu ember. Merasakan basah dan dinginnya air, Jelita terbangun dari pingsannya.
Jelita merasa tidak bisa bergerak. Dia di ikat di sebuah kursi. Mulutnya di lakban. Tangan dan kakinya di ikat kuat. Jelita terkejut melihat Saga ada di depan matanya. "Kamu masih ingat Aku?" ucap Saga dengan arogan pada Jelita.
___
Tentu saja Jelita ingat. Tujuh bulan yang lalu, saat perjalanan bisnis ke Bali, tidak sengaja Jelita melihat Saga bermalam di sebuah hotel dengan selingkuhannya. Saat itu hanya Jelita yang berangkat dinas, Krystal masih di Jakarta menyelesaikan pekerjaan lain. Jelita tahu dari Krystal, kalau calon suami CEO nya itu ada seminar di Bali. Ternyata Saga di Bali, menyelam sambil minum air.
Jelita yang sudah menganggap Krystal seperti saudaranya sendiri, menyusun rencana untuk membongkar kebusukan Saga. Selama dua Minggu sebelum menikah, Jelita menyewa detektif swasta guna mengumpulkan bukti pengkhianatan Saga. Jika Jelita hanya memberitahu tanpa bukti, pasti Krystal tidak akan percaya.
Pesta pernikahan Krystal dan Saga di langsungkan secara tertutup di sebuah hotel ternama Jakarta. Jelita yang mengurus undangan pernikahan CEO nya dengan sengaja mengundang selingkuhan Saga. Selingkuhan Saga adalah model ternama sekaligus model salah satu produk Winner Group.
Selesai resepsi pernikahan, Jelita meminta Krystal menyelesaikan beberapa pekerjaan walaupun terkesan lancang. Alhasil, Krystal minta maaf pada Saga kalau malam pertama mereka harus tertunda. Saga tau, bagi Krystal perusahaan nomor satu, dia hanya nomor dua. Jadi, Saga mengizinkan Krystal. Padahal, Saga tidak keberatan karena tadi di resepsi dia melihat selingkuhannya. Sesuai rencana Jelita, Saga memutuskan bersenang-senang dengan selingkuhannya. Saga pikir Krystal akan bekerja semalaman.
Dalam keadaan telanjang bulat, setelah memadu cinta haram yang panas, kamar hotel tiba-tiba di buka oleh Krystal sendirian, dengan key card yang di berikan pihak hotel. Saga dan selingkuhannya sangat terkejut dengan kedatangan Krystal.
Krystal langsung menghamburkan foto-foto perselingkuhan Saga. "Aku pikir foto itu editan. Benar kata Jelita, ternyata selama ini Aku sudah dibodohi. Sebaiknya Kita bercerai," ucap Krystal dulu tanpa ekspresi apa-apa. Krystal juga tidak mengamuk, dia hanya bersikap dingin dan besoknya menggugat cerai Saga.
___
"Jelita, jadi Kamu yang sudah membuat pernikahanku hancur?" teriak Saga emosi. Saga lalu menendang tubuh Jelita hingga tersungkur bersamaan dengan kursi tempat dia di ikat.
