Aku tidak mengira kedatangan adikku ke rumahku, menjadi Mala petaka di rumah tanggaku.Dia yang polos,dia yang sederhana,dia yang sangat peduli kepadaku ternyata menyimpan rasa iri yang sangat dalam kepadaku.
Hancur sudah perasaan ku saat aku tau semua kebusukannya dan juga suamiku,hancur dan kecewa perasaan ku,akan kah aku melepaskan suamiku dan membiarkan dia bahagia dengan adikku atau aku bertahan dengan suami yang sudah sangat kotor bagi ku??
ikuti kisah sedih ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29 ~ Mencari tau ~
Salma menatap Naila dan Raisa bergantian,perbedaan Raisa dan Salma sangat terlihat jelas Raisa jauh lebih berkelas di bandingkan adiknya yang terlihat murahan persis seperti wanita penggoda.
Salma menghela napas panjang kalau sampai yang dipikirannya benar tentang Naila,dia adalah orang yang pertama memberi pelajaran kepada Naila karena sudah menganggu rumah tangga anak dan menantunya.
"Irwan untuk sementara ibu akan membawa Raisa dari rumah ini,kamu disini saja dan renungkan sikap mu yang kurang baik terhadap Raisa istrimu." Ucap Salma.
"Tidak Bu...Aku tidak akan membiarkan Ibu membawa Raisa,aku mohon bu jangan ikut campur masalah keluargaku!!Ucap Irwan dengan wajah yang masam seakan menunjukkan ketidaksenangannya atas sikap ibunya yang terlalu mencampuri urusan rumah tangganya.
"Irwan...Ibu tidak akan ikut campur masalah rumah tangga mu kalau ibu masih melihat kamu peduli dengan istrimu dan calon buah hatimu.Suami macam apa kamu yang tega meninggalkan istrimu di rumah mu ini,jadi jangan salahkan aku kalau kau ikut campur urusan rumah tangga mu,ingat ibu paling benci lelaki yang suka mempermainkan perasaan istrimu." Ucap Salma dengan nada menekan cukup membuat Irwan tidak berkutik.
Salma menatap wajah Naila,wanita itu sepertinya tidak menyukai kata-katanya barusan sehingga dia semakin yakin kalau adik Raisa bukan perempuan baik-baik.
"Kamu juga untuk apa kamu membawa wanita lain ke rumah ini,bukan kah kamu banyak uang,kamu bisa membayar pembantu untuk menemani Raisa dua puluh empat jam tanpa harus membawa wanita lain ke rumah ini."
"Bu...Naila itu bukan orang asing,dia saudara kandung Raisa Bu..."
"Ooohh sekarang kamu lebih tau ya...Yang aku lihat Raisa saja tidak terlalu dekat dengannya." Ucap Salma membuat Irwan tidak bisa bicara lagi dia menelan saliva ya salah tingkah atas ucapan ibunya.
"Baiklah kalau kamu tidak mengijinkan aku membawa Raisa dari rumah ini,ijinkan aku untuk merawatnya dengan baik aku tidak mau menyesal nanti hannya keteledoran kita semua." Ucap Salma lalu menyuapi Raisa yang belum jadi sarapan dari tadi.
Naila dan Irwan menelan ludah,tenggorokan mereka seakan tercekik saat ini,dan Irwan juga takut dengan ibunya yang sudah mengancamnya barusan.
"Untuk apa lagi kamu berdiri di tempat ini,bukannya kamu datang ke rumah ini untuk melayani kakakmu,sekarang buatkan dia jus jeruk."Ucap Salma dengan tatapan yang tidak suka dengan Naila yang berdiri di depan nya.
Raisa tersenyum dalam hati,dia berharap ibu mertuanya bisa memberi pelajaran kepada adiknya yang sudah membuatnya menderita beberapa bulan ini.
"Raisa kamu harus makan yang banyak,lupakan semua masalah mu,ibu tidak akan membiarkan kamu menderita seperti ini lagi,kamu harus belajar mencintai dirimu karena kalau bukan kamu yang mencintai kamu tidak ada ada yang mau mencintai dirimu." Ucap Salma penuh perhatian.
Naila datang dari dapur membawa satu gelas jus jeruk lalu meletakkannya di depan Raisa,wajahnya benar-benar tidak enak untuk di pandang tapi Raisa tidak peduli sama sekali.
"Naila di kamar Raisa ada beberapa pakaian kotor Sekarang kamu pungut dan cuci,ingat tidak boleh pakai mesin cuci karena pakaian ibu hamil biasanya tidak bisa di cuci pakai mesin." Naila sudah tidak tahan atas sikap Salma, ingin sekali dia memaki orang tua itu tapi dia masih menghargai Irwan sebagai pacarnya.
🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺
