Perjodohan Gadis SMA Dengan Abdi Negara

"Dan sekali lagi lebih baik kau gausah ngurusin saya. Lebih baik kau itu ngurusin diri kau sendiri. Kemudian jangan pernah mengatur hidup ku. Karena aku tidak suka itu. Lagipun saya bisa mengurus saya sendiri. Kau paham itu" Ujar Renaldy dengan penuh penekanan. Renaldy pun berlalu pergi dari kamarnya.

Luziana hanya diam mendengarkan ucapan suaminya. Ia menatap kotak bekal makanan yang dia buat dengan tangannya sendiri. Perempuan itu gak sedih mendengar perkataan suaminya yang sebenarnya menyakitkan. Tapi perempuan itu tampak biasa malahan ia tersenyum.

"Yaudah kalau gak mau gak papa. Jadi gak perlu kayak anak kecil lagi kan" Monolognya. Maksud dari perkataan Luziana kalau suaminya gak terima makanannya ia buat dan suaminya bilang lebih baik kau gausah ngurusin saya, urus aja dirimu sendiri. Jadi otomatis Luziana gak payah bangun pagi lagi buat makanan dan taruk di kotak bekal untuk makan siang suaminya. Jadi gak seperti anak kecil kan suaminya yang harus mesti di buatkan makanan. Dalam pikiran Luziana. Sebenarnya membuatkan makanan untuk suami bukan seperti anak kecil yang harus di buatkan. Tapi itu memang tugas seorang istri melayani suaminya.

Luziana acuh tak acuh keluar kamar menuju meja makan. Perempuan itu sarapan pagi bersama keluarga suaminya. Mancam kayak biasa Meysa menjadi perusak suasana di meja makan. Beberapa kata yang buruk ia lontarkan kepada Luziana. Sampai Mommy Liona pusing mendengarnya. Sedangkan yang di hina tampak biasa saja dan lebih baik diam. Renaldy pun begitu.

Renaldy pun pamit sama Mommy Liona untuk pergi kerja. Mommy Liona memperhatikan sikap putranya kayak berubah dan seperti kayak tidak biasanya. Melihat sikap anaknya yang sedikit berubah itu membuat Mommy Liona sedikit cemas, ada apa dengan Putranya itu. Bahkan Renaldy tidak pamit sama istrinya. Nantik mommy Liona berusaha kasih pengarahan dan bikin hubungan mereka yang dingin menjadi harmonis.

Luziana yang melihat suaminya yang langsung pergi kerja tanpa minta pamit padanya. Perempuan itu hanya biasa aja dan tidak mengantarkan suaminya sampai depan pintu rumah, salaman pun mereka enggak.

Dia masih pengang omongan suaminya itu. Walaupun suaminya itu bilang tidak usah mengurus dirinya. Luziana sebagai seorang istri harus tetap melayani suaminya walaupun suaminya bilang tidak usah mengurus dirinya. Tapi perempuan itu langsung menurut dengan perkataan suaminya. Dan tidak mengurusi suaminya apa yang seperti di bilang Pria itu. Maklum Luziana seorang putri yang kurang kasih sayang ayahnya. Luziana terbiasa hidup keras walaupun di banting-banting beberapa kali perempuan itu gak pernah nangis. Didikan orang tuanya membuat dia tidak terlalu memedulikan kehidupan orang lain. Walaupun suaminya sekalipun.

Tapi sayangnya itu bakal terjadi suatu kehancuran rumah tangga mereka nya nantik. Luziana yang tidak melayani suaminya bakal salah satu senjata bagi Meysa.

Meysa adalah seorang adik dari Renaldy. Tapi sikapnya bukan layaknya seorang adik yang seharusnya menghormati pasangan kakaknya. Meysa yang dari dulu punya dendam kepada Luziana yang sekarang telah menjadi istri Kakaknya. Cewek itu memang dari dulu membenci Luziana, mungkin permasalahan mereka soal Rangking di sekolah. Bahkan ada niat akan mengeluarkan Luziana dari sekolah elit itu. Niat ia yang ingin mengeluarkan Luziana dari sekolah, dan dia yang bakal akan mendapatkan Rangking satu di sekolah jika perempuan itu dikeluarkan dari sekolah. Namun niatnya bukannya terpenuhi. Malah perempuan itu makin hadir dan menjadi anggota keluarganya.

Membuat kebencian Meysa menjadi menjolak besar kepada Luziana. Cewek itu akan berusaha membuat Luziana dan Renaldy bercerai sekaligus perempuan itu keluar dari sekolah. Sekarang rencana itu dia lakukan dengan perlahan. Dan rencana Meysa susun dengan sangat rapi walaupun hasilnya sekarang masih belum. Tapi liat nantik dia akan melebihi namanya seorang pelakor. Bedanya, pelakor itu merebut laki orang. Kalau Meysa hancurin rumah tangga kakaknya sendiri.

Sebelum Meysa mengatakan.

Permainan di mulai

Dia akan main dengan perlahan tapi rapi. Kemudian setelah Meysa telah mengatakan itu tidak kata perlahan lagi. Ia akan membuat mereka bercerai bagaimana pun caranya. Walaupun dengan cara kotor pun sekalian.

Sebagus-bagusnya namanya permainan. Tetap namanya permainan itu menghibur.

Dibalik itu semua mereka berdua punya masa lalu dimana, saat Meysa mulai membenci Luziana.

...****...

"Untuk-untuk murid sekalian. Kita bakal olahraga gabungan dengan kelas 12 MIPA satu" Titah guru olahraga bernama pak Beni.

"Yeeeyy......" Satu kelas bersorak kegirangan mengetahui mereka bakal olahraga gabungan dengan kelas dua belas. Terutama khusus kaum hawa. Mereka sangat senang bakal olahraga gabungan dengan kakak kelas cowok yang pastinya ganteng-ganteng.

Luziana ikut senang juga tapi dia gak tau apa yang bikin senangnya itu. "Emang kenapa Karina kalau kita olahraga gabungan dengan kelas 12. Apanya yang mereka senang" Tanyak Luziana bingung sekaligus penasaran pada Karina yang berada di sampingnya.

Karina berdecak kesal. "Lo anak sekolah mana sih."

"Sekolah SMA Harvard lah. Emang kenapa?" Tanyak balik Luziana.

"Iya lo anak sekolah SMA Harvard. Tapi masak lo gak tau yang bikin mereka itu senang apa. Yang bikin mereka senang itu kita bakal Olahraga gabungan dengan kakak kelas yang salah satu dari mereka ada cowok Most wanted di sekolah ini" Ujar Karina panjang lebar.

Luziana hanya ber'oh ria doang. Bahkan ia turut penasaran setampan apa sih Abang kelas mereka. Sampai satu kelasnya bersorak gembira. Kecuali yang tidak bersorak kegirangan hanya Meysa, Karina, Vian. Mereka hanya tampak biasa saja dan Cool.

Lapangan SMA Harvard di penuhi oleh murid Kelas sebelas MIPA satu dan kelas dua belas MIPA satu. Anak kelas 12 tampak biasa saja kalau mereka bakal olahraga gabungan dengan kelas 11. Karena tidak ada yang menarik dengan anak kelas 11 bagi kelas 12 .

Tapi ada satu orang yang bikin mereka tertarik. "Meysa" Panggil Arlan sambil melambaikan tangannya.

Meysa yang di panggil mengedarkan pandangannya mencari suara seseorang yang memanggil dirinya. Pandangan berhenti pada kakak kelas bernama Arlan.

Dia hanya datar menatap Kakak kelasnya itu. Ia pun kembali menatap ke arah Guru olahraga yang hendak memulai olahraganya.

"Yang mana cowok ganteng? gak ada kok! semuanya wajahnya biasa saja" Tanyak Luziana sambil menatap kearah murid kelas dua belas.

Karina mendengus kesal. "Lo liat cowok yang berdiri baris paling depan" Ucap Karina ketus seraya menunjuk jarinya kearah orang tersebut.

"Nampak."

"Dia lah cowok yang gue maksud MOS wanted di sekolah ini. Gimana ganteng kan?" Tanyak Karina di akhir kalimat.

Luziana yang terbalut baju olahraga ditubuhnya dan mengunakan jilbab Kurung warna hitam. Mengeleng kepalanya. "Enggak ganteng kok biasa saja."

"Mata Lo katarak!"

...----------------...

Buat Para readers author ada buat novel di chat story. Judulnya Mata batin. Jangan lupa mampir ya masih ongoing. Dan author akan lebih fokus ke cerita Yang berjudul MATA BATIN. JADI YANG PENYUKA HOROR JANGAN LUPA MAMPIR YA 🤗♥️.

JADI BUAT NOVEL PERJODOHAN GADIS SMA DENGAN ABDI NEGARA BAKAL JARANG UPDATE. Tapi di usahain untuk update.

Sedikit spoiler. Konflik cerita ini bakal berat dan bakal panjang. jadi cuman itu aja sekian terima kasih.

Jangan lupa dukunganya.

LIKE

VOTE

KOMENTAR

DAN JANGAN LUPA GIFT HADIAHNYA.