Kinanti nama yang indah tapi tidak seindah hidupnya..hidup di tengah keluarga penuh konflik..dengan kehidupan yang harus serba memaklumi..apakah kinanti pada akhirnya akan mendapatkan kebahagiaan?..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shofiia Nuradlia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Sejak hari dimana peristiwa tragedi mencekam pernikahan tante nia terkuak seantero jagad..tante nia dan omah menjadi bahan gibahan seantero negri..keluarga mereka yang terkenal terpandang tercoreng selamanya karena satu peristiwa..bapak yang biasa nya kasar sekarang mendadak murung dan jarang dirumah..ibu juga yang dulu perhatian dengan bapak sekarang terlihat cuek..
Pagi ini terdengar suara motor om roy berhenti di depan..
" Mas..mas"..teriaknya sambil melangkah ke dalam rumah..
" Ada apa roy?"..jawab bapak..
" Mba lina pendarahan mas..sekarang dibawa ke rumah sakit memakai mobil pak samad"..
" Astagfirullah"..ucapku dan ibu..
" Ayok sekarang kita kesana roy..mas ganti baju dulu..kamu tunggu dulu disini"..ucap bapak terlihat khawatir..
" Iya mas"..
" Semoga lina baik-baik saja ya roy"..ucap ibu
" Hemm"..jawabnya..keluarga bapak memang bukan keluarga berakhlak jadi tidak mempunyai sopan santun..padahal umur ibu jauh diatasnya tapi om roy tidak menaruh hormat sama sekali..
" Yuk roy kita berangkat sekarang"..ajak bapak yang sudah selesai ganti baju..mereka sama sekali tidak ada pamit ato apapun terhadap ibu..tapi ibu tidak mempermasalahkannya..
Setelah sampai rumah sakit..gusti dan roy langsung menuju ruangan lina..disana sudah ada bu nani dan rudi..
" Bu gimana keadaan lina?"..ucap gusti..
" Ibu gak tau gus..terdengar suara teriakan dari kamarnya..begitu ibu kesana lina sudah merintih kesakitan dan sudah mengeluarksn darah"..ucap bu nani..
" Kamu sedang dimana pas kejadian rud?"..tanya gusti..
" Aku sedang dikamar mandi mas"..ucap rudi gelagapan..
" Nanti kita tunggu dokter saja..semoga lina tidak kenapa-kenapa"..ucap gusti..terdengar pintu ruangan lina terbuka..
" Gimana dok keadaan adik saya?"..tanya gusti..
" Begini pa..karena benturan..janin tidak tertolong dan kami harus melakukan tindakakan kuretase"..
" Ya ampun lin..kasian sekali nasib mu"..ucap bu nani sambil menangis...rudi hanya tertunduk seperti merasakan kesedihan yang begitu mendalam..
Tindakan kuret pun telah dilakukan..pihak keluarga sedang menunggu lina sadar..begitu lina sadar semua orang mendekat..
" Aku kenapa bu?"..
" Kamu keguguran lin..anakmu sudah tidak ada"..lirih bu nani..
" Hiks hiks hiks semua ini karena mas rudi bu..dia sudah mendorongku..dia sudah membunuh anakku..hiks hiks hiks"..
" Heh kamu rudi berani sekali kamu bersikap kasar dengan adikku"..teriak gusti sambil menarik kerah rudi..
" Sudah sudah gus ini dirumah sakit..cepat ceraikan anakku sekarang juga gusti..aku tidak sudi mempunyai menantu tidak tau diri sepertimu"..
" Baik bu..aku juga menyesal menikah dengan anakmu hanya membuatku sial..aku memberi talak kepadamu lina..sekarang kita bukan suami istri lagi..nanti aku sendiri yang mengurus perceraiannya ke pengadilan agama..kamu tunggu saja"..rudi langsung pergi dari sana..
" Hiks hiks hiks..tega banget dia ke aku bu"..
" Makanya sekarang harus pintar-pintar cari lelaki..cari yang kaya beneran..kamu kan berpendidikan..gunakan otakmu..syukurin aja sekarang kamu terbebas dari laki-laki miskin macam dia"...bu nani belum juga sadar dan mendapat hidayah dari kejadian yang menimpa putrinya...setelah keadaan lina pulih mereka pun segera pulang ke rumah bu nani..gusti dan roy memasukan baju-baju rudi ke kantong keresek besar dan menyimpannya diluar...mereka sudah sangat geram dengan tingkah rudi kepada adiknya..
Di rumah kinanti..sejak kepindahan nia dia jadi sering main ke rumah dan kami pun menjadi akrab..setiap hari selalu saja dia meminta bantuan..ketika aku bisa membantu pasti aku bantu..dan ternyata nia merupakan anak yang dewasa sebelum waktunya..setiap hari yang diceritakan hanya laki-laki yang kadang membuatku jengah..
Sore ini nia memintaku untuk menemaninya ke rumah temannya di desa sebelah..akupun meng iyakan..kita pulang sorean dan diperjalanan ada pesepeda motor yang melaju kencang menyerempet kami..beruntung aku dan nia hanya luka kecil..begitu sampai di depan rumah ada ibu dan bu yapto sedang mengobrol diluar melihat kami kotor dan terluka..
" Nan kamu kenapa?"..ucap ibu khawatir..
" Tadi keserempet motor bu"..ucapku..
" Ya ampun anak ibu kaki mulusnya sampai begini..pasti ini gara-gara kamu kan kinan yang mengajak nia main jauh..aku peringatkan kamu ya kinan jangan pernah lagi mengajak nia untuk main..anakku tidak seperti kamu yang bangor..anakku anak baik-baik"..ucapnya..disana nia hanya diam padahal dia yang meminta bantuanku untuk mengantarnya..dia tidak menjelaskan apapun di depan ibuku..akupun kecewa padanya..aku dan ibu hanya diam dan kami masuk ke dalam rumah..
" Nan yang sabar ya..ibu tadi tidak membela mu karena ibu belum tau gimana cerita sebenarnya"..ucap ibu sambil mengelus rambutku..
" Hmm gini bu..kinan kan diminta nia untuk mengantarkannya ke desa sebelah..pulangnya ada pengendara motor yang kencang banget nyerempet kami..tuh kinan juga kena kan..gitu"..
" Owalah..lain kali jangan mau kalau diminta bantuan nia jangan mau ya nan..ibu gak mau kamu yang kena..tadi juga ibu sakit hati kamu digituin..tapi mau membela juga ibu gak tau ceritanya nanti malah ribut"..
" Iya bu..kinan gak apa-apa..kinan juga gak mau lagi nemenin nia..tadi aja nia diam aja waktu kinan dimarahin ibunya"..
" Huum..ambil aja pelajarannya nan"..
" Iya bu..kinan kapok hehe"..