NovelToon NovelToon
Ambil saja dia untukmu

Ambil saja dia untukmu

Status: tamat
Genre:Poligami / Duda / Single Mom / Selingkuh / Anak Kembar / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: aveeiiii

Salma seorang wanita karir di bidang entertainment, harus rela meninggalkan dunia karirnya untuk mejadi ibu rumah tangga yang sepenuhnya.

Menjadi ibu rumah tangga dengan dua anak kembar sangat tidak mudah baginya yang belum terbiasa dengan pekerjaan rumah tangga. Salma harus menghadapi tuntutan suami yang menginginkan figur istri sempurna seperti sang Ibunda.

Saat Salma masih terus belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik,ia harus menghadapi sahabatnya yang juga menginginkan posisinya sebagai istri Armand.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aveeiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Semakin dekat

"Terima kasih, aku ga nyangka bisa ketemu kamu di sini. Ternyata kisah kita ga jauh berbeda." Melati tertawa kecil sembari menyusut air matanya.

"Aku juga. Semoga kamu dapat melalui semua permasalahanmu."

"Aku jalan dulu ya." Melati menunjuk ke arah anak-anaknya yang melambai ke arahnya.

"Iya, aku masih nunggu teman-temanku di sini. Sampai ketemu, Mel." Salma memeluk sahabat lamanya dengan erat.

Salma memandang Melati yang berjalan menjauh menghampiri kedua anaknya. Tak menyangka sahabatnya dulu yang begitu romantis dengan kekasihnya yang sekarang menjadi suaminya, berubah cerita menjadi kisah yang memilukan dalam rumah tangga mereka.

Cinta tidak selamanya berumur panjang. Akan ada masanya hilang dan lenyap tergerus oleh waktu. Semakin lama hidup bersama akan ada dua kemungkinan, semakin mengenal dan memahami karakter pasangan atau malah sebaliknya kelemahan pasangan dijadikan senjata untuk berpisah bahkan tega saling menyakiti.

Salma mendesah sedih untuk kesekian kalinya. Rasa bersalah karena tidak dapat menjaga hubungan pernikahan demi kedua buah hatinya sedikit terobati setelah berbagi rasa dengan temannya. Setidaknya ada orang yang juga paham rasa sakitnya, bukan hanya menyalahkannya karena tidak bisa menjadi seorang istri yang baik dan berbakti.

"Baaaa!"

Salma terlonjak saat sebuah kepala muncul tiba-tiba di depan wajahnya.

"Bian! duuh, kamu bikin jantungan." Salma pura-pura merajuk. Kawannya itu tergelak cukup kencang melihat reaksinya.

"Kamu tuh ngapain kayak anak hilang duduk di pojokan dekat pos keamanan." Bian tertawa makin kencang. Teman barunya itu memang sedikit lepas dalam berbicara dibandingkan dengan Jane yang anggun dan berkelas.

"Jane ga ikut?"

"Dia masih ada pemotretan, nanti nyusul katanya. Yuk, jangan di sini ah, kayak anak kecil yang tersesat." Bian menarik tangan Salma, "Si kembar ga diajak?"

"Belum berani bawa mereka keluar, nanti aja kalau aku sudah biasa di kota ini."

"Ada apa kamu tiba-tiba memutuskan untuk pindah ke Jakarta?" tanya Bian setelah makanan yang mereka pesan terhidang di atas meja.

"Pingin ganti suasana aja," ujar Salma. Ia menghindari tatapan Bian dengan cara berpura-pura sibuk dengan makanannya.

"Ganti suasana? Jawaban yang aneh untuk seorang Salma," ledek Bian.

Salma hanya tertawa pelan menanggapi, dalam benaknya ia sedang menyusun kalimat untuk bertanya soal pekerjaan yang dapat ia lakukan. Jika hanya mengandalkan menerima jasa promosi, ia tidak dapat menjamin kebutuhannya dengan dua anak balita bisa terpenuhi di kota besar ini.

"Ada yang jadi beban pikiranmu?" tebak Bian setelah beberapa saat mereka terdiam.

"Mmm, aku sedang mencari pekerjaan yang tidak banyak waktu di luar rumah atau mungkin yang bisa bawa anak," ucap Salma dengan rasa sungkan.

"Kamu ke Jakarta tanpa persiapan?" Bian menaruh peralatan makannya. Salma melipat bibirnya ke dalam mulut. Ia tidak dapat menyangkal, tapi juga tidak ingin terlihat menyedihkan di depan orang lain.

"Sementara ini aku belum tahu pekerjaan apa yang cocok untukmu. Usahaku sendiri, hanya membuat konten tetang masakan tidak terlalu membutuhkan banyak tim untuk membantu. Nanti kita tanya sama Jane ya, dia karirnya sedang menanjak sering diundang acara talkshow mungkin ada kenalan di dunia televisi."

"Aduuh, ga usah terlalu dipikirkan. Aku ga buru-buru kok." Salma mengibaskan tangannya mencoba menepis suasana canggung. Ia hanya tidak ingin teman barunya menganggap dirinya hanyalah memanfaatkan mereka.

"Jangan menolak. Di kota ini gengsi terlalu tinggi tidak bisa bertahan hidup," ujar Bian tegas, "Tuh, Jane datang." Salma menoleh ke arah yang Bian tunjuk.

Jane dengan tubuh semampai dan langkah anggunnya berjalan menghampiri mereka. Daya pikat gadis itu sungguh memukau, sekali lewat semua mata melekat padanya.

"Maaf ya lama, biasa jam negara wakanda mundur dua jam dari yang seharusnya." Mata Salma pun tak berkedip melihat cara Jane berjalan dan duduk. Sangat cantik dan berkelas.

"Kami juga masih belum lama di sini," sahut Bian.

"Apa kabar Salma, kaget banget aku waktu Bian kasih kabar kamu sudah pindah ke Jakarta. Lagi ada proyek baru?" tanya Jane.

Bian mengedipkan sebelah matanya ke arah Salma. Memberi kode agar menyampaikan kesusahannya juga pada Jane.

"Belum ada, Jane. Aku pindah kemari belum ada pekerjaan tetap. Mmm, kalau kamu ada informasi pekerjaan yang cocok denganku, boleh diberitahu ya ... Tapi ga buru-buru kok," tambah Salma cepat.

"Duuuh, Salma apa ga ingat yang aku bilang tadi? Buang jauh-jauh deh rasa gengsimu itu," timpal Bian kesal.

"Jane, teman kita ini sepertinya lagi sangat butuh kerjaan tapi yang tidak terlalu menyita waktunya karena si kembar ikut tinggal di Jakarta. Andaikan tim ku kurang orang, aku pasti ajak kamu bergabung Salma," lanjut Bian.

"Kamu ga perlu khawatir, Salma. Meski kamu orang daerah, tapi namamu sudah cukup dikenal karena ajang kemarin. Nanti aku coba tanyakan sama beberapa rumah produksi atau agensi yang aku kenal. Semoga ada job yang sesuai dengan kemampuanmu." Jawaban dari Jane cukup menenangkan hatinya. Namun kalimat selanjutnya cukup membuat jantungnya seperti berhenti berdetak beberapa detik.

"Coba aku tanya Pak Angkasa ya, rumah produksi beliau baru saja meluncurkan beberapa program baru."

"Nah pas itu, Pak Angkasa 'kan sudah tahu kemampuan kamu," timpal Bian.

Entah kenapa nama Angkasa sedikit membuatnya tak nyaman. Padahal tak ada apa-apa di antara mereka. Apalagi jika pria itu tahu kalau ia sudah ada di satu kota yang sama tapi tidak mengabarkannya, mungkin reaksinya akan seperti kedua teman barunya atau bahkan lebih kecewa.

Salma menggelengkan kepalanya dan tersenyum geli dengan dugaan yang melintas di kepalanya. Untuk apa orang sehebat Angkasa marah dan kecewa hanya karena dirinya.

"Sebentar aku coba telepon ya." Jane mengeluarkan ponselnya yang seharga puluhan juta.

"Jane, ga perlu sekarang juga." Salma mulai panik.

"Udah, ga apa-apa mumpung kita lagi ketemu." Jane bersikukuh. Ia tetap menekan nomer di ponselnya dan menanti jawaban di seberang sana.

"Selamat sore, Pak Angkasa maaf mengganggu lagi, semoga sedang tidak sibuk." Jane menyapa dengan suara lembut.

"Selamat sore, Jane ada yang bisa saya bantu?" Angkasa menjawab dengan sedikit malas karena wanita ini selalu mencari bahan apapun untuk dapa bertemu dan berbincang dengannya.

"Ada kawan saya sedang mencari pekerjaan, barangkali acara baru Bapak masih butuh talent."

"Temanmu siapa lagi, Jane? Lagipula mencari talent bukan urusan saya."

"Dia peraih award acara konten kreator berbakat loh, Pak yakin mau melewatkan begitu saja? Nanti di serobot rumah produksi lain loh."

"Siapa?" Angkasa menegakan tubuhnya yang bersandar di kursi kebesarannya. Ada sebuah nama dan wajah yang melintas di kepalanya. Wajah dan nama itu yang beberapa waktu terakhir seolah menjaga jarak darinya.

...❤️🤍...

Jangan lupa mampir ke karya temanku yuuk

1
Bunda Iwar
Luar biasa
Elfri Risfendi Sinaga
thor jangan buat Salma terlalu baik, jadinya munafik minta cerai tapi selalu meladeni suaminya setiap ketemu.
Mazree Gati
orang kaya bulan madu sangat penting, sampai rela ninggalin anak, ck
Roestam Effendhy
ayoooo semangat pk angkasa....janja masi d depan
Roestam Effendhy
pokokx harus pk Angkasa yg jdi ayahx kembarr y
Inonk_ordinary
kok tau siiiiii ,kamu mantan ibu² rumpi ya. paham bgt🤣🤣🤣🤣
Anifa Anifa
novel tolol ini mah harus kasih rating 1 terlalu buruk
Sumarni Ukkas
ceritanya sangat menyentuh..
Evy
Ah Salma malu malu tapi mau...
Evy
Cie..cie...pak Angkasa modus....
Evy
Mantap Salma...
Evy
Armand... Armand...
Evy
Ternyata Bian tidak seperti Jane...
Evy
Bakalan heboh nih...sudah ada Jane yang sirik... satu lagi nih si Bian..
Evy
Pak Asa kan jodoh Salma selanjutnya... jangan ngarep deh Jane...
Roestam Effendhy: pk asa harus jodohx SALMA Y
total 1 replies
Evy
Dikira jane bisa jadi teman sejati..eh..malah ketemu teman yang jago drama..
Evy
jangan sampai persahabatan yang baru terjalin hancur hanya karena menyukai pria yang sama.
Evy
Senangnya bertemu dengan teman baru yang baik dan saling mendukung tanpa ada rasa iri dan tidak julid...
Evy
Kakak ipar yang baik dan penuh perhatian..
Evy
jangan mau KTP dipakai' buat pinjam uang...rebut KTP mu Salma.. hempas kan saja suami seperti itu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!