NovelToon NovelToon
LUKA BUNGA (AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH)

LUKA BUNGA (AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Single Mom
Popularitas:1.7M
Nilai: 5
Nama Author: D'wie

Masa putih abu-abu adalah masa paling indah setiap remaja begitu pula yang dialami Bunga. Cinta yang membara dan menggebu serta pengaruh darah muda yang bergejolak membuatnya dan sang kekasih terhanyut dalam pusaran dosa manis yang akhirnya membuat hidupnya penuh luka.

Bunga hamil. Kekasihnya pergi. Keluarga kecewa dan membenci lalu mengusirnya. Terlunta-lunta di jalanan. Kelaparan. Dicaci maki. Semua duka dan luka ia hadapi seorang diri. Ingin menyerah, tapi ia sadar, dosanya sudah terlampau banyak. Ia tak mungkin mengabaikan permata indah yang telah tumbuh di rahimnya. Tapi sampai kapankah ia sanggup bertahan sedangkan semesta sepertinya telah terlampaui jijik kepadanya?

Inilah kisah Bunga dan lukanya.

Jangan lupa tap love, like, komen, vote, dan hadiahnya ya biar othor makin semangat update!

Bacanya jangan skip, please! Jangan boom like juga! soalnya bisa menurunkan kualitas karya di NT! Terima kasih. 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. XXIX A day with ...

Di ruang tamu yang ukurannya hanya 2x3 meter itu, tanpa kursi apalagi sofa, hanya ada karpet bulu yang tampak sudah menipis dan sebuah meja kecil, tampak Putri makan dengan begitu lahap disuapi Nathan. Putri merasa begitu bahagia. Bahkan ia sudah menghabiskan satu porsi bubur ayam dan 3 buah donat dengan toping keju, coklat, dan hazelnut.

Dari balik tirai dapur, Bunga meneteskan air matanya. Ternyata kehadiran Nathan berpengaruh begitu besar pada putrinya. Padahal mereka belum lama saling mengenal, dan saling mengetahui fakta kalau mereka ayah dan anak pun baru kemarin, tapi kedekatan mereka seakan tak pernah berjarak sebelumnya. Mungkin inilah yang dinamakan darah lebih kental dari pada air. Biarpun baru bertemu, tapi mereka bisa membuktikan kalau mereka benar-benar terhubung sebagai ayah dan anak.

"Papa nggak kerja?" celetuk Putri setelah meminum obat yang diberikan Nathan.

Nathan menggeleng, "hari ini papa akan temenin Putri seharian. Nanti kita ke supermarket juga beli apapun yang Putri pingin, Putri mau kan?" tawar Nathan sambil memangku Putri ke atas pahanya.

"Putri boleh beli es krim?"

"Boleh."

"Beli susu?"

"Boleh."

"Beli ... beli apa lagi ya?" Kepala Putri mendongak seraya berpikir, "beli cemilan? Roti? Coklat? Sosis?"

"Apapun sayang. Putri mau beli apa aja, bilang aja sama Papa," ucap Nathan seraya mengecup puncak kepala Putri.

Mendengar hal tersebut, sontak mata Putri berbinar cerah. Mendengar sang ayah mengizinkannya membeli semua jenis makanan yang telah lama ia inginkan dan ingin cicipi, tentu saja membuatnya kian bahagia. Putri pun berhambur memeluk erat Nathan dengan sejuta kebahagiaan.

'Putri, maafin papa. Andai papa percaya dengan ucapan mama mu dulu, pasti kami nggak akan hidup menyedihkan kayak gini. Papa pasti akan bekerja keras untuk membahagiakan dan memenuhi segala kebutuhanmu.' batin Nathan kian berkecamuk menyadari betapa malang nasib putrinya selama ini.

Diam-diam, Nathan melirik Bunga yang bersembunyi di balik gorden yang menutupi area dapur.

'Maafkan aku Bunga. Pasti hari-harimu selama ini sangat berat. Entah bagaimana dirimu menjalani kehamilanmu? Pasti sangat sulit dan berat karena tak ada satu orang pun yang mendampingi. Sungguh, Bunga, aku ingin menebus segala dosa dan salahku. Tapi bagaimana caranya? Sedangkan kau sangat membenciku. Dan lagi pula, kau kini telah memiliki sandaran lain,' lirih Nathan dalam hatinya.

...***...

"Bunga, aku ingin mengajak Putri ke supermarket, kau mau ikut?" tawar Nathan yang sangat berharap Bunga mau ikut dengannya. Dengan begitu, ia berharap bisa sedikit demi sedikit memperbaiki hubungan mereka.

"Tidak. Kalian berdua saja. Tapi jangan lama-lama!" ucap Bunga datar nyaris tanpa ekspresi.

Nathan menghela nafasnya, kemudian mengangguk pasrah.

"Yah, kok mama nggak ikut sih! Nggak seru banget. Ayolah, ma, ikut dong!" bujuk Putri tapi Bunga menggeleng tegas.

"Putri sama papa aja ya! Nanti Om Edgar mau ke sini, masa' mama pergi sih," ucap Bunga membuat Putri memberengut seketika. Tak jauh berbeda dari Putri, Nathan pun merasakan dadanya seketika sesak membayangkan Bunga menjadi milik laki-laki lain. Tapi apalah daya, ia tak memiliki kuasa untuk melarangnya.

"Ya sudah. Kalau begitu kami pergi dulu," lirih Nathan sambil merengkuh Putri ke dalam gendongannya. Putri menoleh ke arah Bunga sambil mencebikkan bibirnya membuat Bunga menghela nafasnya. Ia tahu, Putri pasti tengah sedih karena ia tidak ikut serta. Tapi mau bagaimana lagi, mereka kini hanya dua orang asing yang kembali terhubung karena keberadaan Putri.

...***...

Di supermarket, Putri tampak begitu bahagia. Nathan mendudukkannya ke dalam troli kemudian mendorongnya mengelilingi supermarket. Supermarket itu terdapat di dalam sebuah mall yang sangat besar. Apalagi kalau bukan Angkasa Mall. Menurut ayahnya, mall ini milik saudara teman mamanya atau lebih tepat saudara teman neneknya. Putri sampai berdecak kagum dengan mulut menganga. Ia begitu kagum melihat betapa besar dan kerennya mall itu.

Selesai membeli berbagai macam makanan dan cemilan termasuk susu, Nathan mengajak Putri ke sebuah toko yang menjual aneka boneka. Lalu ia membeli boneka barbie dan boneka sapi yang lucu. Setelahnya, Nathan mengajak Putri ke toko pakaian anak-anak. Ia membelikan Putri banyak sekali pakaian. Sebelum pulang, Nathan melihat sebuah toko pakaian wanita. Dari luar, ia melihat sebuah dress berwarna biru langit yang dipajang di sebuah manekin. Nathan teringat, dahulu Bunga suka sekali memakai dress selutut seperti itu. Ia pun menghampiri toko itu dan membeli dress yang ia yakini ukurannya pas dengan tubuh Bunga.

Saat akan membayar, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menepuk pundaknya membuat Nathan segera menoleh.

"Lilya ... " serunya dengan terkejut bisa bertemu salah seorang sahabat Bunga.

"Nathan, kamu ... kenapa bisa di sini?" tanya Lilya heran sebab Nathan masuk ke sebuah toko pakaian wanita. Lalu ia melihat seorang gadis kecil yang digandeng oleh Nathan membuat lilia mengerutkan keningnya.

"Aku sedang membeli baju untuk mama Putri."

"Mama, Putri?" beo Lilya.

Nathan mengangguk, "Putri, kenalin, ini Tante Lilya, temen mama," ucap Nathan membuat mata Putri bersinar. Sedangkan Lilya kebingungan, saat Nathan mengatakan dia teman ibunya.

"Halo Tante, kenalin aku Putri," seru Putri riang sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Hai, cantik. Nama Tante Lilya. Salam kenal ya!" ucap Lilya. Lalu Lilya melirik Nathan meminta penjelasan.

"Nanti gue jelasin. Gue bayar ini dulu," ujar Nathan.

...***...

"Serius loe! Dia ... anak loe sama Bunga. Jadi ... Bunga diusir itu gara-gara dia hamil anak loe! Brengsekkk banget loe, Nath! Kalau ini bukan tempat umum, udah gue tonjok muka loe itu Nath. Gue nggak nyangka, gue punya temen super brengsekkk kayak loe!" desis Lilya dengan emosi yang meletup-letup.

Lilya melirik Putri yang sedang bermain perosotan. Untung saja di gerai ayam goreng itu ada tempat bermain untuk anak-anak, jadi Nathan bisa bercerita dengan Lilya sambil memperhatikan Putri yang sedang bermain.

"Gue tau, gue emang benar-benar brengsekkk, Lil. Dan gue bersedia menebus kesalahan gue itu mesti harus seumur hidup, gue rela."

"Gimana kabar Bunga sekarang?"

"Ya, begitulah. Nggak bagus. Rumahnya kecil banget. Yang buat miris, selama ini Bunga dan Putri sering dapat cemoohan orang-orang. Bahkan pertama kali gue ketemu Putri saat Putri sedang dibully temen-temennya karena dianggap anak haram. Gue jahat banget ya, Lil? Kenapa gue nggak percaya omongan Bunga waktu itu? Seandainya gue percaya, Bunga dan Putri pasti takkan menderita seperti ini."

"Sumpah, sebenarnya gue kecewa banget sama loe, Nath. Tapi, seenggaknya loe nyesel dan mau memperbaiki semuanya."

"Gue emang benar-benar mau memperbaiki semua, tapi gimana caranya? Bunga benci banget sama gue. Kemarin aja Bunga mati-matian meminta gue nggak temuin mereka lagi. Tapi gue nggak putus asa. Gue datangi rumahnya dan ternyata Putri sedang sakit. Bunga terpaksa ngalah demi Putri. Kalau Putri nggak sakit, gue yakin, dia akan ngusir gue lagi. Selain itu, Bunga udah punya laki-laki lain yang mau menerima dirinya apa adanya. Semoga orang tua laki-laki itupun mau menerima Putri dan Bunga."

Sementara Nathan dan Lilya sedang mengobrol, di kontrakan Bunga, Edgar sedang bertamu. Karena hanya ada dirinya saja di rumah, Bunga pun tidak mengizinkan Edgar masuk. Jadilah mereka mengobrol di teras depan untuk mencegah terjadinya fitnah.

"Putri mana?" tanya Edgar.

"Putri sedang pergi bersama ayahnya."

"Hah? Kenapa kamu izinin? Bukannya kemarin kamu nggak bolehin laki-laki itu mendekati Putri lagi?"

"Gara-gara masalah kemarin, Putri sakit. Dia nggak mau makan. Dan pagi tadi ayahnya datang, Putri langsung semangat. Dia mau makan lagi. Bahkan demamnya menurun drastis, menurut kakak, aku harus gimana? Apa aku harus tetap egois menghalangi Putri bertemu dengan ayahnya? Kalau aku, tentu aku nggak tega. Putri itu hartaku satu-satunya kak. Demi Putri, aku rela menekan egoku. Aku nggak mungkin terus-terusan egois kan! Sakitnya Putri, itu juga sakitku. Begitu juga bahagianya Putri juga adalah bahagiaku," tutur Bunga dengan pandangan menerawang. Ia mengingat jelas bagaimana senyum bahagia Putri saat bertemu dengan Nathan. Bagaimana mungkin ia tega merenggut kebahagiaan Putrinya. Bidadari kecilnya.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

1
Nur Halima
Luar biasa
Nur Aini
sy baca 2x novel ini,tetep aj mewek
Raja Rosnenty
Luar biasa
Sri Wahyuni
keren
Endah Setyati
Udah beberapa bab terakhir isinya bawang terus,,air mata ngalir aja sendiri padahal ga di undang thor 😭😭😭😭😭
Endah Setyati
Kia adiknya Bunga kah yg datang??🤔🤔
Nartadi Yana
haduh baru pacaran dah nyosor² aja ntar minta lebih dan hamidun trus ditinggal
Vibi22904259
apakah ibunya bunga kembaran ibunya yg skrng
Vibi22904259
lilya sama bela pasti
Mochi 🐣
Jahat lu Thor buat kita nangis 😭
Mochi 🐣
Thor tanggung jawab ya kirimin tisu Napa Thor
Merica Bubuk
Beni sisa nandur ya Ko ? 🤣🤣🤣
Merica Bubuk
Bay, emg dgn mukul mmbabi celeng bisa membalikan keadaan ?
Jgn sok paling bener, sapa tau suatu saat km jg akan mlakukan kesalahan versi yg berbeda... betul ga reader ?
Merica Bubuk
Maasya Allah, bijak banget Bunga ❤️❤️❤️
Merica Bubuk
Nah tuh tau, tp jodoh, maut & rajekimu dah tertulis d Noveltoon, Nga.. 🤭🤭🤭
Merica Bubuk
Sabar bro, smua sudah kehendak Author 😁
Kamu punya rencana tp Author yg menentukan 🤭🤭🤭
Merica Bubuk
Jiaaahh... 🤨🤨🤨
Hurul Fatmi
Luar biasa
unique
baca maraton dari kemarin nangis teroosss
Erni Nofiyanti
aku bacanya sampe nangis.ampe ngga bisa napas.air mata keluar terus.nyesek bget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!