Kirana berusaha menjaga keluarga, sementara Riana menyimpan rahasia. Cinta terlarang menguji mereka. Antara keluarga dan hati, pilihan sulit menanti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Gemini 75, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ruang Baru, Hati yang Bersemi
Riana memasuki kantor dengan langkah mantap, aroma kopi dan semangat pagi menyambutnya. Hari-hari pertama sebagai desainer interior junior terasa seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Namun, euforia itu perlahan memudar seiring dengan tugas-tugas yang semakin menantang.
Di kantor, Riana merasa seperti spons yang harus menyerap semua informasi secepat mungkin. Rekan-rekannya, meski ramah, memiliki gaya kerja yang berbeda. Ada tekanan untuk selalu kreatif dan inovatif, sementara ia masih merasa belum percaya diri dengan kemampuannya.
Proyek pertamanya adalah mendesain ulang ruang kantor sebuah perusahaan startup. Klien menginginkan ruang kerja yang modern, minimalis, namun tetap nyaman dan inspiratif. Riana merasa tertekan karena ini adalah proyek besar pertamanya. Ia menghabiskan banyak waktu mencari inspirasi, membuat sketsa, dan berkonsultasi dengan seniornya, Mas Arya.
Mas Arya, seorang desainer senior yang berpengalaman, menjadi mentor bagi Riana. Ia sabar membimbing Riana, memberikan masukan yang konstruktif, dan tidak ragu untuk mengkritik idenya jika memang kurang tepat. Awalnya, Riana merasa minder dengan kritik Mas Arya, tetapi lama kelamaan ia menyadari bahwa Mas Arya hanya ingin membantunya berkembang.
Di tengah kesibukannya dengan pekerjaan, Riana mencoba untuk membuka diri dalam kehidupan pribadinya. Luna terus mendorongnya untuk mencari kegiatan di luar kantor, agar ia tidak terlalu stres dan bisa bersosialisasi dengan orang baru.
Suatu sore, Luna mengajaknya bergabung dengan kelas melukis di sebuah studio seni dekat rumah mereka. Awalnya, Riana ragu karena ia merasa tidak berbakat dalam melukis. Namun, Luna berhasil meyakinkannya untuk mencoba.
Di kelas melukis, Riana bertemu dengan berbagai macam orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Ada mahasiswa, ibu rumah tangga, pensiunan, bahkan seorang penulis. Mereka semua memiliki satu kesamaan: kecintaan pada seni.
Riana merasa nyaman berada di lingkungan yang kreatif dan suportif. Ia mulai menikmati proses melukis, mengekspresikan emosi dan perasaannya melalui warna dan kuas. Ia menyadari bahwa melukis bukan hanya tentang menghasilkan karya seni yang indah, tetapi juga tentang menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam prosesnya.
Suatu hari, saat Riana sedang asyik melukis, seorang pria menghampirinya. Pria itu bernama Andre, seorang fotografer yang juga mengikuti kelas melukis. Andre memuji lukisan Riana dan mengajaknya berdiskusi tentang seni.
Riana merasa tertarik dengan Andre. Ia menyukai cara Andre berbicara tentang seni dengan penuh semangat dan pengetahuan. Mereka berdua memiliki banyak kesamaan, termasuk kecintaan pada alam dan budaya.
Setelah kelas melukis selesai, Andre mengajak Riana untuk minum kopi di sebuah kafe dekat studio seni. Mereka berdua bercerita tentang kehidupan masing-masing, impian, dan harapan mereka. Riana merasa nyaman dan terbuka dengan Andre. Ia merasa seperti telah mengenal Andre sejak lama.
Malam itu, Riana pulang dengan hati yang berbunga-bunga. Ia merasa ada sesuatu yang istimewa antara dirinya dan Andre. Ia tidak sabar untuk bertemu Andre lagi di kelas melukis berikutnya.
Namun, di sisi lain, Riana juga merasa takut. Ia takut untuk membuka hatinya lagi setelah pengalaman pahitnya dengan Bima. Ia takut untuk mempercayai orang lain, takut untuk terluka lagi.
Riana menceritakan perasaannya kepada Luna. Luna mendengarkan dengan sabar dan memberikan nasihat yang bijaksana. "Riana, kamu tidak bisa terus hidup dalam ketakutan. Kamu pantas untuk bahagia. Beri dirimu kesempatan untuk mencintai dan dicintai. Jangan biarkan masa lalu menghantuimu," kata Luna.
Riana merenungkan kata-kata Luna. Ia menyadari bahwa Luna benar. Ia tidak bisa terus hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Ia harus berani membuka hatinya untuk kemungkinan yang baru.
Dengan tekad yang bulat, Riana memutuskan untuk memberikan kesempatan kepada Andre. Ia ingin melihat ke mana hubungan mereka akan membawa mereka. Ia ingin belajar untuk mencintai dan dicintai lagi.
Di tempat kerja, Riana semakin percaya diri dengan kemampuannya. Ia berhasil menyelesaikan proyek desain ruang kantor startup dengan sukses. Klien sangat puas dengan desainnya dan memberikan pujian yang setinggi langit.
Mas Arya juga memberikan pujian kepada Riana. "Riana, kamu telah berkembang pesat. Saya bangga dengan kerja keras dan dedikasimu. Kamu memiliki potensi yang besar untuk menjadi seorang desainer interior yang hebat," kata Mas Arya.
Riana merasa sangat senang dan termotivasi dengan pujian Mas Arya. Ia berjanji akan terus bekerja keras dan mengembangkan kemampuannya. Ia ingin membuktikan kepada semua orang bahwa ia mampu meraih kesuksesan.
Kehidupan Riana semakin berwarna. Ia memiliki pekerjaan yang ia cintai, sahabat yang selalu mendukungnya, dan seorang pria yang membuatnya merasa bahagia. Ia merasa seperti sedang memulai babak baru dalam hidupnya, babak yang penuh dengan harapan, cinta, dan kebahagiaan.
\*\*\*\*\*\*\*