NovelToon NovelToon
Luka Yang Di Rayakan

Luka Yang Di Rayakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Action / Romantis / Crazy Rich/Konglomerat / Fantasi
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Tulisan_nic

"Jangan lagi kau mencintaiku,cinta mu tidak pantas untuk hatiku yang rusak"

Devan,mengatakannya kepada istrinya Nadira... tepat di hari anniversary mereka yang ke tiga

bagaimana reaksi Nadira? dan alasan apa yang membuat Devan berkata seperti itu?

simak cerita lengkapnya,di sini. Sebuah novel yang menceritakan sepasang suami istri yang tadinya hangat menjadi dingin hingga tak tersentuh
Jangan lupa subscribe dan like kalo kamu suka alur ceritanya🤍
Salam hangat dari penulis💕
ig:FahZa
tikt*k:Catatan FahZa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan_nic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebusukan Alfonso

Setelan jas hitam ketiga orang tadi,jatuh rapi tanpa satu pun lipatan. Sepatu mengkilap memantulkan cahaya lampu rumah sakit. Gerak mereka terlalu senyap untuk ukuran tubuh sebesar itu,lebih mirip bayangan yang menjadi manusia.

Salah satu dari mereka mencondongkan tubuh sedikit, seperti membaca arah langkah Nadira.

Henry masih berdiri setengah langkah di depannya. Garis bahunya menegang, waspada. Satu tangannya terulur ke belakang, menyentuh pergelangan Nadira dengan lembut namun tegas.

Pria-pria itu menghentikan langkah. Tatapan gelap mereka naik turun, penuh penilaian. Namun Henry tidak mundur. Punggungnya lurus, dagu terangkat sedikit. Sorot matanya berubah dingin dan kalkulatif, seperti seseorang yang diam-diam menghitung jarak, tenaga, dan risiko.

Salah satu pria menggeser kaki, siap bergerak.

Henry mencondongkan badan sedikit, menghalangi penuh tubuh Nadira. Nafasnya mengalir pelan penuh kontrol. Jemarinya sedikit merapat, tanda bahwa ia siap kapan saja mengubah ketenangan itu menjadi gerakan cepat.

Ketiga pria itu saling bertukar pandang. Tidak ada yang menyentuh Nadira. Bahkan udara di antara mereka terasa mengencang, seperti ada garis tak terlihat yang Henry gambar dengan tubuhnya dan mereka tahu lebih baik untuk tidak menginjaknya.

Nadira hanya melihat punggung Henry yang kokoh,dan stabil.Tempat aman yang berdiri tanpa ragu di hadapannya.

Seseorang diantara mereka akhirnya membuka suara.

"Maaf,apakah anda Nona Nadira?"

Mendengar itu,Nadira melongok dari celah tubuh Henry.Sekaligus penasaran dengan apa yang akan terjadi."Iya,memangnya kenapa?"

Seorang itu mengeluarkan card tipis terbuat dari logam berwarna emas.Tercetak di sana sebuah tulisan.Ia memiringkan kartu itu sedikit. Ukiran laser tipis di permukaan gelapnya menampakkan logo Furqon Corporation,garis geometris yang membentuk siluet elang mengembang.

Tidak ada nama panjang.Tidak ada jabatan.Hanya satu baris huruf :

“Furqon Internal Staff Division”

Semacam kartu yang tidak pernah diperlihatkan kecuali pada urusan yang sangat serius.Aroma logamnya bahkan tercium ketika kartu itu melewati udara,terlihat bahwa mereka bukan utusan biasa.

Dari celah tubuh Henry Nadira bisa melihat kartu itu,ia kenal dengan ID card yang orang itu tunjukkan.Lalu Nadira melangkah maju sedikit,sejajar dengan Henry.

"Oh...kalian suruhan Om Furqon?"

"Iya Nona,Tuan Furqon meminta anda untuk menemuinya segera.Karna ada hal penting yang harus di bicarakan".

"Hal penting?,Hal penting apa?"

"Mengenai kasus kecelakaan orang tua anda Nona"

"Jadi...jadi Om Furqon sudah punya perkembangan kasusnya?"

"Iya,Nona.Untuk itu kami ingin menjemput anda.Karna Tuan Furqon tahu Anda sedang dalam bahaya.Tuan mengutus kami untuk menjaga anda,Nona."

Henry yang masih menggenggam tangan Nadira,perlahan melepaskan.Ada sedikit lega dalam hatinya.Namun sekaligus penasaran dengan apa yang Nadira dan orang itu bicarakan.

Henry menoleh ke arah Nadira,dengan cepat Nadira faham arti tatapan Henry."Mereka Staff Om ku Henry. Adik dari Papaku.Kau tak perlu khawatir".

Bahu yang menegang tadi perlahan luruh,kembali rileks.Henry membuang nafasnya pelan.Wajahnya tak lagi kaku."Lalu yang di bicarakan oleh orang ini,soal kasus itu apa benar?"

"Iya,aku dan Om ku sudah lama mengungkap kasus ini.Karna kematian orang tua ku terasa ada yang janggal".

"Kalau begitu,aku akan menemanimu mengungkap kasus ini."

"Terimakasih Henry,kau memang pria yang bisa aku andalkan ternyata ya."

"Tentu saja Nadira,aku akan berada di sisimu.Kapanpun itu."

Kalimat Henry tadi seolah suatu ungkapan,bahwa dia ingin sekali melindungi Nadira dan betapa berartinya Nadira untuknya.Jelas ungkapan ini terasa mengejutkan bagi Nadira.Diam-diam ada sesuatu getaran tipis di hatinya,'Henry, benar-benar ingin melindungiku' lirihnya dalam hati.

***

Lift berhenti di lantai paling atas. Pintu logam terbuka, memperlihatkan lorong sunyi dengan lantai marmer hitam mengkilap. Logo FURQON CORPORATION terpampang besar di dinding.Huruf peraknya memantulkan cahaya seperti bilah tajam.

Mereka berjalan melewati dua barisan resepsionis yang berdiri tegak seperti penjaga kerajaan. Tidak satu pun tersenyum. Semua menatap Nadira seperti sedang menilai kelasnya dan alasan kedatangannya.

Seorang pria yang tadi menunjukkan card mempersilakan mereka masuk ke ruang utama.

Pintu kaca besar terbuka pelan, memperlihatkan seorang pria berdiri membelakangi mereka.Ialah Furqon.

Ia menatap kota dari balik jendela setinggi langit-langit. Setelan jas abu-abunya jatuh sempurna, bahunya tegas, dan gaya berdirinya memancarkan aura seseorang yang terbiasa memberi perintah.

Furqon menoleh,ke arah pintu terbuka.Ia sedikit mengernyitkan dahi saat matanya tertumbuk pada sosok Henry di sebelah Nadira.

"Nadira,Om sudah lama menunggu kedatanganmu".

"Hai Om,maaf ya.Aku baru hari ini datang menemui".

Furqon berjalan menyambut keponakan yang sudah seperti anaknya sendiri.

"Oh ya,Ini Henry.Dia sahabatku,yang selalu membantu apapun kesulitanku" Nadira tersenyum memperkenalkan Henry.

Tentu saja Henry pun begitu,senyuman kecil menghiasi wajahnya saat mengulurkan tangan,bersalaman dengan Furqon.

"Senang berkenalan denganmu Henry,panggil saja aku Om Furqon.Aku adik dari almarhum Papanya Nadira".

"Aku juga senang bertemu denganmu Om".

"Ayo silahkan duduk,ada banyak hal yang harus kalian tahu".

Henry dan Nadila duduk di sofa panjang yang menghadap ke jendela besar,sedang Furqon duduk sendiri di single sofa di sebelah kanan sofa panjang.

"Nadira,ada hal yang belakangan ini muncul terkait kecelakaan yang menimpa orang tuamu.Tim lawyer benar-benar menemukan kejanggalan di kejadian itu".

"Mereka menemukan beberapa barang bukti,dan barang bukti itu mengarah pada..."

"Pada siapa Om?"

"Alfonso".

"Alfonso?,dia...maksud om,Papa mertuaku?"

"Itulah kenyataannya Nadira,Alfonso memiliki peran dalam kejadian itu.Dan sudah lama ia menutupi barang bukti,termasuk sengaja menikahkanmu pada anaknya."

"Jadi,Mas Devan dan aku di jadikan alat untuk menutupi kebusukannya?"

"Iya,Nadira."

Tubuh Nadira merosot,menyandar di sandaran sofa.Kenyataan yang barusan ia dengar benar-benar membuatnya syok hingga tak bertenaga.

Henry mencondongkan tubuhnya, percakapan yang ia dengar tadi menarik perhatiannya.Terlebih hal itu menyangkut tentang Nadira,dia tidak pernah bisa membiarkan begitu saja.

"Apa Devan tahu tentang ini Om?" tanya Henry hati-hati.

"Devan juga adalah korban dari keegoisan Alfonso.Dia tidak tahu apa-apa soal ini."

"Lalu sebenarnya,apa yang di inginkan Alfonso hingga merekayasa semua ini Om?"

"Alfonso ingin dirinya kebal hukum, hingga rela menghilangkan semua bukti-bukti. Tapi ia lupa kalau rekaman CCTV milik warga di dekat kejadian bisa menjadi barang bukti,dan rekaman itu sudah ada di tangan kita."

Henry mengangguk pelan,jari jemarinya bertaut. Sedang Nadira masih bersandar,dengan sorot mata yang sedikit melemah.

*

*

*

~Semakin terungkap semua kebusukan Alfonso🥲

~Ikuti terus cerita ini,jangan lupa like, subcribe dan komen ya.

~Salam hangat dari penulis 🤍

1
miu@
ngga bisa brenti baca
miu@
sepertinya akan ada cinta segitiga
miu@
aduh kasian Dira
miu@
Devan emang suami top
miu@
Bagus banget sumpah,alur ceritanya bikin ketagihan baca. Semangat ya thor
miu@
ken perhatian banget sama bosnya
miu@
orangtua nggak ada yang ngertiin anaknya
miu@
semangat sembuh
miu@
cowo sejati
miu@
jangan sedih terus
miu@
Dira kesenangan
miu@
sekretaris ken tolong cariin dokter buat Devan
miu@
sakitnya bikin emosi nggak stabil
miu@
Devan ngomong aja sih sama istrinya
Cicih Sophiana
asal jgn sampe melepuh pasti gapapa Ra...
Cicih Sophiana
kasih Devan kesembuhan thor... cinta mereka luar biasa
Cicih Sophiana
semoga ya thor...
Cicih Sophiana
teruslah kuat Devan... semoga ada keajaiban yg bisa menyembuhkan penyakit mu...
Cicih Sophiana
semangat dong Devan... bahagiakan dirimu dan istri mu selagi kamu sempat... terus terapi dan jujur sama istri itu lebih baik...
Cicih Sophiana
kanker otak kah...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!