NovelToon NovelToon
Jodoh Ke Dua

Jodoh Ke Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Baihaqi Abizar

Pertemuan tak terduga antara Clara dan Arjuna,yang mana dulunya mereka satu sekolah semasa putih abu-abu.
Ada yang berbeda ketika Arjuna menatap netra wanita yang kini ada di hadapannya, tiba-tiba saja, Arjuna seakan terlempar pada situasi masa lalu.Masa di mana saat itu mereka masih ber seragam putih abu-abu.Saat itu Arjuna sebagai ketua OSIS,sedangkan Clara adalah sekertaris.Setau Arjuna,wanita itu dulu tipe gadis cuek,tomboy serta tidak pandai menjaga penampilan.Jelas sekali melekat dalam ingatan Arjuna,saat gadis lain sibuk memilih gaun yang indah untuk acara pensi,Clara justru hanya mengenakan celana overal dan kaos oblong.
Di saat gadis lain mengejar dan menyatakan cinta pada Arjuna,saat itu Clara adalah gadis paling acuh.Seakan Arjuna tak terlihat sama sekali di hadapan Clara.
Lalu bagaimanakah kisah Arjuna dan Clara setelah sekian purnama tak bertemu??
Akankah mereka merangkai kisah Indah???atau malah tak terjadi apa-apa???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baihaqi Abizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bagian ke dua puluh delapan

***

Clara duduk di atas kursi di sebuah panggung yang berda di Cafe miliknya,jari lentiknya memetik gitar.

I need some body who can love me at my worst

No i'm not perfect ,but i hope you see my worth

'cause it;s only you ,no body new ,i put your first

And for you,girl i swear i'd do the worst

Lagu dengan judul "At my worst",dari pink sweats.Mengalun merdu dari bibir Clara.Semua pengunjung seakan tersihir dengan suara Clara yang terdengar merdu di telinga para pengunjung.Tak terkecuali pria yang baru saja masuk ke dalam cafe.Pria matang berusia 35 tahun itu,seakan membeku.Matanya tak berkedip dengan tatapan penuh puja kepada Clara.

"Ehem,kedip woi,takut banget gue liat tatapan lo bro".Rendi menyenggol lengan Arjuna,menyadarkan sang sahabat dari fokusnya memandang Clara.

Arjuna tersenyum malu,wajah bahkan telinga terlihat memerah."Apa sih".Arjuna mengusap tengkuk,sebelum melanjutkan berjalan menuju counter cafe,dan memesan menu.

Rendi mencebikan bibir,dan mengikuti langkah Arjuna."Dasa bujang karatan bucin".Cibir Rendi.

Setelah menyebutkan menu yang akan di pesan,Rendi dan Arjuna berjalan menuju meja,dan kebetulan meja itu dekat dengan panggung di mana Clara masih asyik dengan gitarnya.

"Gue baru tau Clara nyanyi juga di sini,selain jadi pemilik".Ucap Arjuna sambil kembali menikmati suara lembut dari Clara.

"Gue pernah sih liat beberapa kali,meski lebih seringnya tuh gitar nganggur aja di pojokan".Ucap Rendi seraya terkekeh.

Arjuna menatap Rendi,dan menaikan alis,"Iya kah?dulu di sekolah beberapa kali gue pernah sih liat Clara nyanyi.Tapi,kalo langsung main gitar,gue baru kali ini liat".Arjuna kembali menatap lekat Clara yang saat ini tengan menyanyikan lagu ber judul "kala cinta menggoda".Request dari salah satu pengunjung.

Arjuna memperhatikan bagaimana lincahnya jari lentik itu memetik senar gitar.Sesekali mata Clara terpejam,dan bibirnya menyunggingkan senyum."Cantik",gumam Arjuna tanpa sadar.

"Emang",sambar Rendi cepat.

Arjuna menolehkan pandangan,"ck,usil banget".Sarkas Arjuna saat melihat tampang jail sahabatnya.

Saat tatapan Arjuna kembali menghadap Clara,saat itu juga tatapan mereka bertemu.Seakan ada magnet yang membuat mata mereka saling terkunci,hingga akhirnya terputus karena suara riuh tepuk tangan dari para pengunjung.

Dan tanpa tau malu,Rendi melambaikan tangan pada Clara,meminta ibu satu anak itu untuk bergabung.

  Clara tersenyum manis sembari mengulurkan tangan pada Rendi dan Arjuna.Berbesa dengan Rendi yang dengan mudah menerima uluran tangan dari Clara,sedangkan Arjuna dengan gerakan pelan dan bergetar.Menatap telapak tangan Clara,sebelum akhirnya berhasil menjabat tangan yang jelas berbeda ukuran.

  Hangat,itulah yang Arjuna rasakan saat tangan mereka bersentuhan.

  "Udah dari tadi kah mas?",tanya Clara,sembari mendudukan dirinya di atas kursi.

  "Permisi,untuk pesanan pak Rendi dan pak Arjuna,dua lasagna,dan satu chiken grill with mushroom,serta dua lemon tea ya pak.Silahkan di nikmati".Linda menata satu persatu pesanan di atas meja,di hadapan Rendi dan Arjuna.

  "Lin,tolong satu chiken grill buat aku satu,sama croissant keju satu, croissant coklat 2, infus water satu".Clara menyebutkan pesananya,dia memang lapar karena dari siang belum sempat makan."Eh,puding mangga dong Lin,tiga ya".Setelah selesai menyebutkan pesanan Clara tersenyum tanpa dosa.

  Sedangkan Arjuna dan Rendi saling tatap,dengan wajah yang sulit untuk di artikan.Linda yang menyaksikan itu,melipat bibir ke dalam,menahan senyum.

  "Ehem,laper banget Ra??",Rendi mengerutkan dahi,menatap Clara penuh tanya.

  Clara terkekeh,"sepertinya iya".Ucap Clara ambigu.

  Arjuna mengedarkan pandangan ke segala arah,saat Clara menjawab pertanyaan Clara sambil melirik ke arah Arjuna.

  "Ngomong-ngomong,pesanan kalian kok bisa aneh.Atau mbak Nita mau nyusul ke sini?.Clara memicingkan mata,menatap Rendi sambil memainkan vas bunga di hadapannya.

  Rendi menaikan sebelah alisnya,lantas terkekeh."Tadi pas di counter cafe,staf Lo nawarin menu baru.Dan...".

  "ehem,gue laper makanya gue pesen dua menu buat gue.Emang apa salahnya?",sergah Arjuna cepat,tangannya menyentuh hidung.Terlihat salah tingkah.

  Clara mengerutkan kening,sedangkan Rendi mengatupkan bibirnya,menahan tawa.

  "Semoga cocok sih sama selera kamu mas",ucap Clara,tak lupa menunjukan senyuman manis,yang membuat Arjuna terpana, jantungnya berdebar tak karuan.

"Jantung sialan,murahan banget sih,masa cuma liat senyum Clara aja udah ber ulah".Gumam Arjuna dalam hati.

***

"Tante, Febi nggak terima.Kenapa mas Juna tiba-tiba mutusin hubungan kita".Rengek Febi,di depan mama Gendhis.

Febi berdiri di hadapan mama dan papa Arjuna,sambil menghentakkan kaki.Tak lupa pula wajahnya yang merah serta mata yang basah.

"Emang apa sih Tan,kurang nya Febi",bibir Febi mengerucut,ke dua tangannya mengepal di samping tubuhnya.

Mama Gendhis hanya bisa menghela napas berat,"Maafin anak tante ya sayang,tante udah berusaha bujuk.Tapi mas mu itu kekeh nggak mau lanjutin,tante seneng kalo kamu bisa jadi mantu tante.meski begitu,tante juga nggak mau liat anak tante sedih,kalo tante masih maksa apa yang tante mau".Ucap mama Gendhis,tangannya terulur ulur untuk mengusap lembut surai panjang berwarna golden brown milik Febi.

Mata Febi membeliak,merasa tak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh mama dari sang pujaan hati."Kok tante gitu,ke mana tante yang dulu selalu dukung Febi buat jadi istri mas Juna.Dulu juga tante bisa maksa mas Juna,sampai akhirnya mas Juna mau sama Febi".

"Bisa kan,nggak usah bikin drama pagi di rumah gue.Hargai keputusan mas Juna,kalo Lo masih punya malu,harusnya Lo nggak bakal ngejar mas Juna.Sedangkan Lo tau,kalo mas Juna sama sekali nggak ada hati sama Lo".Sarkas Prabu,adik dari Arjuna itu berdiri di tengah anak tangga,sambil menatap nyalang pada Febi.

Sungguh Prabu merasa sangat risih dengan sikap dari wanita yang selalu mengejar kakaknya.

Prabu berjalan mendekat,hingga saat tepat di depan Febi."Nggak punya malu!".Sentak Prabu,sambil melanjutkan langkah keluar dari rumah.

Papa Arjuna itu,justru menaikan alis sambil terkekeh.

Sedangkan mama Gendhis melotot,pada suaminya.Memberi peringatan agar berhenti tersenyum.

Melihat tatapan istrinya yang menyeramkan,seketika papa Arjuna itu pun berdehem dan membenarkan posisi duduknya.Pria paruh baya itu pun,kembali memasang wajah datar dengan tatapan dingin.

1
Rabi'ah
semangat author
Baihaqi Abizar: makasih kk🙏
total 1 replies
ssemangat author, untuk mengembangkan ceritanya, jangan lupa mampir diceritaku juga🙏
Baihaqi Abizar: Makasih kk🙏Siap nanti aku mampir di cerita kk🙏
total 1 replies
Curtis
Nguras emosi
Baihaqi Abizar: waduuhhh...padahal ini masih awal banget lho kk🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!