Safira, anak kecil yang harus menerima kenyataan kalau orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan, dia yang baru berusia dua tahun di titipkan mendiang ayahnya pada sahabatnya Hendra.
Masa kecilnya di penuhi dengan kebahagiaan, sampai usia remajanya dia menemukan banyak hal dalam hidupnya. Cinta, pengorbanan dan juga kesedihan.
Mampukah dia bahagia dengan banyak pilihan sulit dalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hadiah
Bisa nggak sih Lo Van nggak usah terlalu jadi pria idaman" ketus Raka yang kesal setelah mendengar kalau Sania menyukai Vandra.
"Hahaha bahkan si Vandra udah di pesan emak gue buat adek kita yang belum ada" ucap Dani terkekeh
"Parah sekali memang pesona bang Vandra ini" ucap Rayyan geleng geleng kepala
"Sepertinya Vandra terkenal ya di keluarga kalian?' tanya Isabella penasaran
"Iya saking terkenalnya, dia bahkan di rebutin buat jadi calon menantu" jawab Rayyan sinis
"Kak Vandra memang baik, makanya banyak yang sayang" ucap Aisyah tersenyum manis
"Termasuk kamu nggak Ais?" Tanya Sagara menggoda Aisyah dan sukses membuat Aisyah malu.
"Ehh nggak ko" jawab Aisyah gugup
"Jadi kamu nggak suka sama kakak?" Tanya Vandra pura pura sedih
Aisyah yang panik langsung menggerakkan tangannya "Aisyah suka ko sama kak Vandra " jawab Aisyah polos sekaligus panik
"Pinter banget si Vandra bermain kata" ucap Dani kagum
"Ayooo ketahuan, Aisyah suka sama Vandra" ledek Lila dan membuat Aisyah semakin tersipu
"Sssttt udah ada guru masuk" ucap Raka lalu mereka menghentikan percakapan mereka, tapi sebelum berbalik, Vandra menatap Aisyah yang terus tertunduk dengan tatapan dalam.
....................
Sementara itu sekolah Safira sudah masuk jam pulang dan semua murid bersiap untuk pulang
"Sania ayo keluar bareng" ajak Fahri mencoba menggandeng tangan Sania tapi Sania menolak
"Fahri jangan suka gandeng tangan orang sembarangan" pinta Safira lembut
"Cuma gandeng masa nggak boleh" ketus Fahri
"Iya kata Abang itu ngga boleh, nanti jadi kebiasaan buruk" jawab Safira polos
"Lihat aja ya aku juga akan seperti kak Vandra suatu hari nanti dan kalian akan nyesel karena nolak aku" ucap Fahri ketus sambil berlalu keluar kelas
"Fahri kayanya marah Fira" ucap Sania sedih
"Nggak usah sedih, nanti juga Fahri bakal baikan lagi, dia kan nggak bisa jauh dari kita" jawab Safira sambil mengusap punggung Sania
"Ayo pulang, pak Jamal pasti udah nunggu Fira" ajak Safira lembut
Di area parkir ternyata Sania belum di jemput karena mobil yang biasa di pakai untuk menjemputnya tiba tiba mogok
"Aduh gimana nih Fira, jemputanku belum datang" keluh Sania cemberut
"Ayo biar di antar pak Jamal aja" ajak Safira menenangkan Sania
"Pak, bisa tolong telepon Abang, terus kasih tau kalau Sania ikut mobil kita soalnya yang jemput belum datang
Supaya kak Rayyan tahu dan bisa nelepon om Adrian " pinta Safira panjang lebar
"Iya non akan saya kirim pesan takutnya den Vandra masih belajar di kelas" jawab pak Jamal lalu mengirimkan pesan kepada Vandra
"Kita tunggu dulu lima menit lagi, mungkin masih di jalan mobil yang jemput sanianya" ucap safira menuntun Sania ketempat yang lebih teduh
Saat sedang menunggu, tak sengaja Safira melihat penjual aksesoris yang lucu lucu, lalu mengajak Sania untuk melihatnya
"Mang bisa kesini nggak?" Tanya Safira melambaikan tangannya
"Pak satpam ijin sebentar ya" pinta sang penjual kepada satpam sekolah
"Boleh pak tapi sebentar saja ya soalnya takut menggangu yang jemput" jawab pak satpam sekolah
"Terima kasih pak" ucap penjual aksesoris tersebut
"Sini mang, Fira mau pilih pilih dulu" ucap Safira lalu melihat setiap aksesoris yang di jual. perhatiannya tertuju pada kalung yang liontinnya berupa huruf huruf
"Mang, saya mau lihat yang itu" tunjuk Safira pada kalung berliontin huruf yang dia sukai
"Ini neng" ucap penjual menyodorkan beberapa kalung berliontin huruf
"Yang ini bagus Fira" ucap Sania menunjuk liontin huruf S dengan beberapa permata diujung hurufnya
"Iya Fira suka yang ini" jawab Safira dengan mata berbinar
"Aku mau beli yang ini" tunjuk Sania pada kalung dengan liontin sebuah cincin didalamnya
"Iya yang ini juga bagus" ucap Safira tersenyum
"Mang kita beli yang ini aja mang" ucap Safira lalu membayar aksesori yang dia beli
"Maaf non Fira, tadi kata den Rayyan, mobil yang biasa jemput neng Sania mogok jadi neng Sania di minta ikut non Safira saja biar nanti di jemput den Rayyan pulang sekolah" ucap pak Jamal saat Safira dan Sania masih menunggu
"Oh ya sudah, ayo Sania kita bisa main lagi di rumahku" ajak Safira semangat
"Sania mau ikut jemput kak Vandra boleh nggak? Biar nanti sekalian pulang dari sekolah bareng kak Rayyan langsung" pinta Sania memohon
"Kalau gitu Fira juga ikut biar bisa jemput Abang" ucap Safira tersenyum
"Boleh saja asal minta izin Bu Vania dulu ya" ucap pak Jamal dan diangguki kedua gadis imut itu
.......................
"Jam olah raga emang yang paling the best lah, gue bisa bebas nggak buka buku" ucap Dani di sela sela istirahat jam olah raga
"Memang kamunya aja yang malas belajar" ucap Rayyan yang sedang meminum air mineral
"Gue juga belajar kalau ada ulangan doang tapi" jawab Dani cuek
"Tapi emang sih yan, kita udah belajar seharian dan pas jam olah raga tuh kita kaya healing sebentar biar otak nggak panas" ucap Raka ikut menimpali
"Lo harus lebih banyak olah raga yan, biar tubuh Lo bisa tumbuh ke atas" nasihat Dani setengah bercanda
"Aku juga nanti tumbuh ke atas masa tumbuh ke hati" celetuk Rayyan meladeni candaan Dani
"Rayyan lucu juga" Aisyah terkekeh bersama Lila dan Isabella
"Aduh yan Lo jangan terlalu lucu nanti gebetan gue naksir Lo juga" pinta Dani pura pura memelas
"Ya bagus lah nanti Rayyan jadi saingan Vandra yang punya istri banyak" celetuk Sagara membuat semuanya tertawa
"Nggak bisa di biarin Dan" ucap Raka pura pura serius
"Lo benar ka, kita harus rajin belajar biar gebetan kita nggak ngelirik mereka" jawab Dani memicingkan matanya ke arah Vandra dan Rayyan.
"Paling juga Lo berdua nangis di pojokan" ucap Vandra tertawa
"Ohhh..... Udah punya niat Lo buat beristri banyak?" Tantang Raka berkacak pinggang dan membuat para gadis disana terkikik geli.
"Itu kan kemauan mama Lo ka" jawab Vandra cuek
"Gue bakal pastiin adek cewek gue jauh jauh dari Lo" ucap Raka ketus
"Lo jauhin juga nanti mama Lo yang bawa ke rumah Vandra" ucap Sagara langsung kena
"Anjir lah yang dia omongin bener" ucap Dani dengan dramatis berpura pura lemas
"Hahahaha... Kalian lagi rebutin adek yang mana?" Ucap Rayyan tertawa puas
"Iya, adek Lo aja baru rencana udah panik aja" jawab Vandra semakin tertawa dan membuat semua siswi yang ada di kantin menengok ke arahnya.
Jam pelajaran olah raga akhirnya selesai dan para murid mulai bersiap untuk pulang karena itu jam pelajaran terakhir.
"Sania katanya mau ikut kesini, mau sekalian pulang dari sini bareng Lo yan" ucap Vandra saat mereka sedang mengganti baju seragam di ruang ganti sekolah
"Kebetulan kalau begitu jadi bisa sekalian pulang" jawab Rayyan yang sudah selesai dan menunggu teman temannya
"Sania mau kesini Van?' tanya Raka dan diangguki Vandra
"Kesempatan Lo ka" ucap Dani menyikut lengan Raka
"Hehe... Boleh ya Yan, aku sekarang udah tobat ko" ucap Raka cengengesan
"Dih masih kecil juga Sanianya" jawab Rayyan sinis
"Sagara juga minta izin dan di izinin" ucap Raka memelas
"Sagara izinnya sama om Hendra langsung, terus kamu berani minta izin sama papa?" Tanya Rayyan serius
"Oh Lo tenang aja, nanti gue siapin seserahan sama maskawinnya sekalian" jawab Raka juga serius dan mendapat geplakan di kepalanya oleh Sagara
"Lo kira mau langsung ijab kabul" sinis Sagara geleng geleng kepala
"Emang gila si Raka" heran Dani ikut memukul kepala Raka
"Ya kan namanya juga usaha" jawab Raka mengusap kepalanya yang lumayan sakit
"Usaha Lo itu cukup sabar buat nunggu Sania siap" ucap Vandra menepuk bahu Raka
"Siap buat nikah sama gue maksudnya" ucap Vandra lagi dengan seringai meledek dan membuat Raka di tertawakan semuanya.
"Duel yuk Van, gue beneran kesel ini sama Lo" ajak Raka yang sudah bersiap dengan kuda kuda
"Hahaha geli gue lihat kalian" ucap Sagara bahagia
"Ayo kita yang waras keluar aja" ajak Rayyan terkekeh
.................
Rasa cape Vandra dan para sahabatnya seketika hilang setelah disambut dua orang gadis tersayang mereka di area parkir sekolah.
"Abang" teriak Safira melambaikan tangannya ke arah Vandra
"Wah kita di jemput bidadari cantik" ucap Dani mencubit pipi Safira dan Sania
"Tangan Lo Dan" ucap Vandra menatap sinis Dani
"Apa sih Abang Vandra" jawab Dani dengan gaya lebay dan membuat Isabella tertawa.
"Halo Safira!" Sapa Isabella "ini pasti Sania" ucap Isabella ramah
"Halo juga kak Bella dan semuanya" sapa balik Safira "iya kak ini Sania teman Safira" jawab Safira tersenyum manis
"Kalian berdua imut dan cantik sekali, kakak jadi gemas" ucap Lila mencubit pipi Safira dan Sania
"Halo kakak kakak" sapa Sania malu malu
"Halo juga sayang" jawab Isabella Lila dan Aisyah
"Kak Ais pulangnya dijemput juga?" Tanya Safira pada Aisyah
"Kak Ais hari ini nggak di jemput soalnya kak Rasyid sedang sibuk" jawab Aisyah tersenyum
"Kak Aisyah pulang bareng dengan saya adik cantik" jawab seseorang yang menghampiri mereka dan mendengar percakapan mereka.
"Kak Kevin" kaget Aisyah
"Iya, kamu pulang bareng kakak" jawab Kevin tersenyum dan membuat Safira menautkan alisnya sambil menatap Vandra dan menarik Vandra agar menunduk sejajar dengan tinggi Safira.
" CK CK CK... Abang nih gimana sih ko kak Ais bisa sama kakak itu" ketus Safira berbisik pada Vandra
"Hehe Abang kecolongan Fira" bisik Vandra cengengesan dan membuat Safira melirik sinis ke arahnya
"Abang nggak mau perhatian Abang terbagi Fira" batin Vandra tulus
"Yah..sayang banget padahal Fira tadinya mau ajak kak Ais pulang bareng" keluh Safira dengan wajah cemberutnya
"Memangnya adik manis pernah main ke rumah kak Ais?" Tanya Kevin penasaran
"Iya pernah sama kak Vandra, malah sudah dekat juga sama bunda Khadijah" jawab Safira polos dan berhasil membuat Kevin merasa kesal pada Vandra
"Tapi sekarang kak Ais nya pulang bareng kakak, mungkin lain kali ya" bujuk Kevin lembut
"Iya nanti kapan kapan Fira main lagi ya ke rumah kakak" ucap Aisyah lembut, dia tak mau ada keributan setelah melihat raut wajah Kevin yang terlihat kesal.
"Iya deh nanti Minggu kita jalan jalan bareng, kak Ais sama kak Vandra, nanti Fira ajak kak Gara" ucap Safira tersenyum manis dan membuat Sagara bahagia
"Kak Ais mau kan?" Tanya Safira dengan puppy eyes nya
"Iya kak Ais mau" jawab Aisyah tersenyum "tapi Minggu depan orang tua kakak mau berkunjung ke rumah Ais" ucap Kevin memotong pembicaraan mereka
"Benar benar kak Kevin ini, benar benar maksa" bisik Rayyan pada Raka
"Iya Gue sampe kesel lihatnya" bisik Raka setuju
"Mungkin lain kali lagi ya adek manis" ucap Kevin tersenyum dan membuat Vandra tak suka karena dia sudah membuat Safira murung.
"Minggu besok cukup Safira sama Abang" jawab Vandra dingin mengusap pipi Safira dan diangguki Safira yang masih cemberut.
"Jangan sedih ya Fira, nanti kak Ais bikinin Fira kue lagi terus di kasih resepnya juga" bujuk Aisyah lembut mengusap pipi Safira
"Iya nanti Fira ajak Abang buat bikin kuenya dan di kasih ke kakak kakak semua" jawab Safira tersenyum
"Ayo kita pulang" ajak kevin langsung. Dia tak mau Aisyah terlalu lama bersama Vandra
"Kasihan Aisyah" ucap Lila murung setelah Aisyah pergi
"Aku yakin keluarga Aisyah juga nggak mungkin maksa Aisyah terima kak Kevin" ucap Rayyan mengusap bahu Lila
"Ini pacar kak Rayyan ya?" Tanya Sania tiba tiba saat melihat Rayyan mengusap bahu Lila
"Eh.. Bu bukan sayang" gugup Lila dengan wajah merona
"Anak kecil diam aja" ucap Rayyan ketus dan membuat Sania cemberut
"Sania jangan sedih ya, kalau kak Rayyan nakal, Sania pindah aja ke rumah kakak" bujuk Raka sambil modus
"Diam kamu Raka" pekik Rayyan sinis
"Safira sengaja ikut jemput?" Tanya Sagara yang akhirnya membuka mulut
"Iya kak, sekalian temani Sania jemput kak Rayyan" jawab Safira polos
"Oh iya.. ini Safira beli buat kak Gara" ucap Safira memberikan sebuah kotak kecil berisi kalung silver berinisial huruf S
Sagara yang menerimanya merasa sangat bahagia dan tak bisa menahan senyumnya
"Lo di lupakan Van" ledek Dani dan membuat Vandra kesal dan cemberut.
ga kaleng2 group dragon punya kuasa klo ada yg main sm keluarga group dragon pasti akan habis
tp syamg irsyad nya uda ga ada yinggal safira aja
jodohnya ga jauh2
bikin ade aja semia nya biar adiil
saingan. berat sagata
vandra atau siap ya js Ppenasaran