Setelah di selingkuhi oleh sang suami, Jeselyn Angelina harus menerima nasib pahit dimana ia di perkosa oleh mantan kakak iparnya yang sudah memiliki istri, membuatnya hamil di luar nikah.
Setelah mereka menikah, banyak rahasia rahasia besar yang terungkap satu per satu termasuk identitas Jesi yang sebenarnya.
Apa saja rahasia besar itu? Apakah pernikahan keduanya akan langgeng sampai akhir hayat dimana Jesi hanya bisa jadi istri kedua? Ikuti dan dukung kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERTEMUAN DENGAN REON
Jesi menatap Andra menunggu jawaban dari Andra. Jesi bukan orang bodoh, ia tidak akan mempercayai Andra begitu saja.
" Sudah mas katakan tadi, mas akan membela yang benar. Apalagi kamu juga istri mas, kalian berdua sama sama harus mas lindungi. Tapi siapa yang salah dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya itu. Dan mas tahu kalau keluarga Raya bersalah di sini, maka dia harus bertanggung jawab atas kesalahan mereka." Sahut Andra.
" Aku tidak mungkin memberitahu Jesi kalau ternyata Raya tidak mencintaiku selama ini. Aku bisa kehilangan harga diriku di sini." Lanjut Andra dalam hati.
" Adek percaya ya sama mas. Serahkan masalah ini sama mas, mas akan membantu adek sampai adek menerima apa yang seharusnya adek miliki." Ujar Andra merapikan anak rambut yang menutupi wajah Jesi. Jantung Jesi berdebar sangat kencang, berada sedekat ini membuatnya sport jantung.
Glek..
Jesi menelan kasar salivanya. Andra menatap wajah Jesi sampai tatapan matanya berhenti di bibir Jesi. Bibir berwarna pink yang nampak begitu menggoda.
" Adek, boleh kah?" Tanya Andra ragu ragu. Jujur, saat ini jantungnya terasa hampir copot. Jesi tidak menyahut, ia tahu sebagai istri sudah kewajibannya memberikan hak Andra.
Tiba tiba..
Cup..
Bibir Andra menempel di bibir Jesi, rasanya begitu kenyal dan lembut.
Deg... Deg... Deg...
Jantung keduanya berdetak kencang seperti genderang mau perang. Mata Jesi beradu dengan mata Andra, bak seseorang tersadar dari alam mimpinya, Jesi langsung mundur menjauh dari Andra.
" Ma.. Maaf dek. Mas tidak bisa mengendalikan diri mas." Ucap Andra merasa kalau Jesi menyesal telah melakukannya.
" Aku capek mau istirahat mas." Jesi segera berbaring miring memunggungi Andra. Ia merasa canggung setelah kejadian tadi. Andra turut berbaring di belakang Jesi, ia memeluk Jesi dari belakang. Entah mengapa ia ingin melakukan hal itu.
" Mas aku.. "
" Biarkan seperti ini dek! Mas ingin kita lebih dekat supaya besok kalau anak kita udah lahir, kita tidak canggung lagi mengurus anak kita bersama." Bisik Andra.
Jesi tidak bisa berbuat apa apa, ia hanya diam membiarkan Andra memeluknya. Jujur, Jesi merasa nyaman dalam pelukan Andra.
Tak butuh waktu lama, terdengar dengkuran halus tanda Jesi sudah terlelap. Andra menyangga kepalanya, ia mengusap lembut rambut Jesi lalu menatap wajahnya.
" Kalau di lihat dari dekat seperti ini, Jesi terlihat sangat cantik. Bahkan lebih cantik dari Raya."
Deg...
Mengingat Raya, Andra telah menempatkan seseorang untuk mengawasi kegiatan Raya di sana. Jadi apapun yang di lakukan oleh Raya di sana, Andra mengetahuinya termasuk Raya yang sedang dekat dengan Reon.
Andra juga meminta Arvan untuk menyelidiki apakan Reon sang pengacara yang akan ia sewa merupakan Reon yang sama dengan cinta pertama Raya. Mengingat hal itu, perlahan Andra turun dari ranjang agar tidak mengganggu tidur Jesi, ia keluar dari kamar Jesi menuju tempat tadi ia duduk. Lalu ia segera menelepon Arvan.
Tut... Tut...
" Halo tuan." Sapa Arvan di sebrang sana.
" Bagaimana? Apa Reon si pengacara, orang yang sama dengan Reon cinta pertama Jesi?" Tanya Andra to the point.
" Berdasarkan penyelidikan yang saya dapat dan penyelidikan Remon yang mengikuti kegiatan nona Raya, ternyata mereka orang yang sama tuan." Sahut Arvan.
" Kalau begitu tidak perlu memakai jasanya. Aku yakin dia pasti tidak mau membantu kita karena dia kekasih Raya." Ujar Andra.
" Anda salah tuan, justru tuan Reon mau membantu kita tanpa meminta imbalan tuan." Andra melongo mendengar ucapan Arvan.
" Apa kau sudah menghubunginya? Rasanya tidak mungkin kalau pengacara terkenal seperti dia tidak meminta imbalan apapun." Ujar Andra.
" Sudah tuan. Saya juga sudah memberitahu tuan Reon pokok permasalahannya tuan. Dan beliau ingin langsung bertemu dengan anda tuan. Beliau ingin berbincang dengan anda, apa anda mau menemuinya?" Jelas Arvan.
" Untuk apa dia ingin bertemu denganku? Aku khawatir dia hanya akan mempermainkan kita. Apalagi saat ini dia sedang menjalin hubungan dengan Raya. Aku tidak mau tertipu dengan tipu muslihatnya. Siapa tahu dia ingin membela Raya bukan kita." Ujar Andra.
" Tapi tuan Reon tidak tahu kalau anda suami nona Raya karena saya tidak memberitahunya. Kalau anda khawatir, saya akan meminta tuan Reon datang sendiri kalau anda mau menemuinya. Katanya ada hal yang sangat penting yang ingin beliau bicarakan dengan anda." Ujar Arvan.
" Hal penting apa kira kira Van?"
" Saya tidak tahu tuan, kalau saran saya akan lebih baik jika anda bertemu sendiri dengan beliau." Sahut Arvan.
" Baiklah, kalau begitu jadwalkan besok. Aku akan kembali ke kota nanti malam."
" Baik tuan." Sahut Arvan.
Andra mematikan sambungan teleponnya. " Hal penting apa yang ingin dia bicarakan? Apa ini negosiasi soal harga? Bukan kah kata Arvan dia tidak meminta imbalan apapun? Kenapa pengacara ini aneh sekali?"
**
Di sebuah restoran xx di kota metropolitan, nampak tiga orang seumuran sedang duduk saling berhadapan. Beberapa minuman dan hidangan cemilan tertata dengan rapi di atas meja. Mereka adalah Andra, Arvan dan Reon yang baru saja memesan makanan.
" Katakan tuan Reon, hal penting apa yang ingin anda katakan langsung pada saya." Ucap Andra tidak suka berbelit.
" Pertama saya ingin bertanya, apa hubungan anda dengan nona Angelin?"
" Angelin?" Andra mengerutkan keningnya.
" Nona Jeselyn Angelina di panggil Angelin oleh keluarganya sewaktu dia masih kecil." Sahut Reon.
" Anda tahu? Apa anda mengenalnya?" Selidik Andra.
" Bukan saya yang mengenalnya, tapi istri anda, Raya."
Deg...
Andra menatap Arvan lalu kembali menatap Reon.
Reon tersenyum, " Saya selalu menyelidiki calon klien saya sebelum saya kerja sama dengannya." Ucap Reon. "Jadi anda tidak perlu kaget kalau saya tahu jika anda suami dari Raya, teman saya." Ujar Reon.
Andra menganggukkan kepala, wajar saja kalau Reon melakukan hal itu. Dia pengacara ternama bukan kaleng kaleng.
" Lalu kenapa anda masih mau membantu saya? Padahal anda tahu kalau orang yang akan kita tuntut adalah keluarga Raya. Mantan kekasih anda." Ujar Andra.
" Andra seperti orang yang sedang cemburu tuan." Ucap Reon terkekeh.
" Santai saja tuan Reon, saya orangnya tidak cemburuan." Sahut Andra. Ya, entah mengapa melihat Reon di depannya, tidak ada rasa cemburu sama sekali di dalam hati Andra. Kalau di lihat, wajah Reon memang tampan. Bahkan lebih tampan darinya karena Reon keturunan blasteran Indo dengan Amrik.
" Syukurlah kalau begitu, saya juga tidak ada hubungan apa apa dengan Raya. Semua itu hanya masa lalu." Ujar Reon.
" Anda belum menjawan pertanyaan saya tuan, apa hubungan anda dengan nona Angelin? Dan darimana anda tahu, kalau wanita yang anda temukan itu nona Angelin asli? Padahal untuk membuktikan kalau itu memang nona Angelin putri tuan Wijaya, kita harus melakukan beberapa rangkaian pemeriksaan termasuk tes DNA." Ujar Reon sambil menyesap minumannya.
" Angelin atau kami memanggilnya dengan nama Jesi, dia adalah istri kedua saya."
Reon melongo mendengar ucapan Andra.
" Ayah angkat Jesi, yang memberitahu saya. Dan saya yakin, beliau tidak akan menipu saya." Sahut Andra.
" Bolehkah saya mendengar cerita anda, bagaimana kecelakaan itu terjadi sampai nona Angelin di sembunyikan sampai saat ini?" Tanya Reon. Ia ingin memastikan apakah cerita sama dengan yang ia dengar atau tidak.
" Kecelakaan itu..." Akhirnya Andra menceritakan seperti apa yang telah pak Vandi ceritakan padanya.
" Ya anda benar, begitu yang saya dengar dari mulut om Rayyan sendiri."
Jeduarrr...
" A.. Apa?"
" Iya tuan, saya mendengar om Rayyan, tante Erika dan Raya sedang membicarakan tentang sabotase kecelakaan yang di alami oleh kedua orang tua nona Angelin waktu itu. Itu sebabnya saya memilih untuk meninggalkan Raya." Ucap Reon. " Menjadi pengacara ternama yang ingin membantu orang orang kelas menengah itu impian saya tuan. Saya bersumpah akan membela kebenaran jika saya bisa menjadi pengacara handal. Begitu saya mendengar tentang kejahatan yang keluarga Raya lakukan, saya langsung drop. Saya tidak menyangka jika keluarga wanita yang saya cintai adalah orang orang jahat dan tidak punya hati, itu bertentangan dengan prinsip dan impian saya." Imbuh Reon.
" Lalu apa yang akan anda lakukan untuk membela kami tuan?" Tanya Andra menatap Reon.
" Saya akan..."
TBC...
Dokumen yang ditandatangani Angeline, tidak sah, kamu tidak akan mendapatkan apapun Raya.