NovelToon NovelToon
Bunga Yang Berdarah

Bunga Yang Berdarah

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Selingkuh / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Chicklit
Popularitas:61.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ellani

“Diana … kamu akan diberi hukuman mati karena telah melakukan percobaan pembunuhan.”

Diana yang sudah sangat lemah diikat dan di arak ketengah tempat eksekusi. semua rakyat dan bangsawan melihatnya, mereka melemparnya dengan batu dan mengumpat kepadanya.

Kepala Diana ditaruh di tiang untuk di penggal.

Diana melihat kearah Wanita yang dicintai suaminya dan melihat ayah serta kakaknya yang masih tetap membencinya hingga akhir hayatnya.

“Kenapa kalian sangat membenciku?” gumam Diana.

Jika aku bisa mengulang waktu, maka aku tidak akan lagi mengemis cinta kepada kalian.

KRAK. Suara alat penggal terdengar keras memenggal kepala Diana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ellani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 Menyebrangi Lautan

Keesokan harinya, Diana bersiap-siap untuk pergi ke perbatasan menggunakan seragam ksatria.

“Perjalanan sangat jauh… membutuhkan waktu beberapa hari.” Zero sedang mempersiapkan peralatan.

“Yang Mulia… Anda harus kembali dengan selamat,” ucap Olim dengan cemas sambil membantu Diana bersiap-siap.

“Tenanglah.” Diana menenangkan Olim. Diana sama sekali tidak khawatir karena ia memiliki kekuatan, dan juga ia memiliki Yurey di sisinya.

Setelah siap, Zero dan Diana pergi sampai gerbang Istana. Di sana Raja telah menunggunya, dan juga Duke Eldenhart beserta kakaknya, Dorian.

Rumor bahwa Diana memiliki kekuatan dan kemampuan berpedang telah menyebar di seluruh Kerajaan Aeloria.

“Diana, apa kau yakin?” tanya Duke Eldenhart.

“Ayah, sebaiknya aku ikut,” ucap Dorian.

“Ini adalah masalah kecil, keluarga Eldenhart tidak perlu ikut.”

“Benar, kan, Yang Mulia?” tanya Diana.

Raja mengangguk. Benar… ini hanyalah masalah kecil tentang perebutan pulau, namun Putra Mahkota demi menghindari Putri Diana, memutuskan ikut dalam perang yang entah kapan selesainya.

“Jangan khawatir, aku akan segera menyelesaikan peperangan itu,” ucap Diana dengan percaya diri.

Semua orang saling tatap, tidak percaya dengan apa yang Diana katakan.

Diana dan Zero segera menaiki kuda yang telah disiapkan, lalu pergi meninggalkan Istana.

Diana sangat bersemangat. Sudah lama sekali ia tidak menunggangi kuda di alam bebas seperti ini.

Diana melentangkan tangannya dan memejamkan matanya, menikmati udara yang ia lewati.

“Putri… itu berbahaya!” teriak Zero.

“Aku bisa mendengarmu, tidak perlu berteriak.” Diana kembali memegang tali kuda. Merusak kesenangan orang saja.

Mereka berdua terus melaju.

Di perbatasan.

“Kita masih belum menemukan jejak Putra Mahkota Lucien,” ucap Owy.

Rowan mengerutkan kening. Ia harus menangkap Lucien dan memasukkannya ke dalam penjara bawah tanah.

Pasukan terdepan masih bertarung melawan pasukan depan Kerajaan Eryndale. Mereka saling serang sampai ada salah satu dari mereka yang menyerah.

“Hah… aku rasa ini membutuhkan waktu bertahun-tahun.”

Rowan berdiri dan memasang baju perangnya.

“Yang Mulia?” Owy mengejar Rowan dan mengikutinya dari belakang.

“Kita harus cepat menyelesaikan ini.” Perang yang tidak penting ini membuatnya bosan.

Owy diam dan terus mengikuti Rowan.

“Kita akan bergabung dengan pasukan depan.”

Saat dalam perjalanan, Rowan bertemu dengan Selena.

“Yang Mulia, Anda mau ke mana?” tanya Selena.

“Mengikuti pasukan depan.”

“Kalau begitu aku ikut,” ucap Selena.

Rowan mengerutkan kening dan melihat tubuh Selena yang terlihat rapuh sekali sentuh.

“A-aku bisa menyembuhkan!” ucap Selena dengan cepat.

Rowan berpikir lagi, Selena memiliki spirit penyembuh. “Kalau begitu, tetap di belakangku. Jangan menjauh,” ucap Rowan sambil lanjut berjalan.

“Baik, Yang Mulia.” Selena mengikuti Rowan dengan senyum di wajahnya.

Rowan melirik Selena sedikit. “Sangat berbeda dengan perempuan itu,” gumam Rowan. Mengingat wajah Diana dengan pakaian kuno ditubuhnya membuat Rowan muak. Selena berbeda, meskipun ia tidak menggunakan gaun yang mewah, itu tidak memudarkan kecantikannya dan membuat orang ingin melindunginya.

Selena melihat Rowan menatapnya, ia membalas dengan senyuman cerah. Berpikir tentang alur novel lagi… apa ini sudah memasuki plot saat Rowan terluka parah?

Selena sangat bersemangat. Pii, kau harus menjalankan tugasmu dengan baik!

Spirit Selena muncul dan mengelilingi Selena dengan semangat.

Saat ini, Diana dan Zero masih berjalan menunggangi kuda tanpa henti.

Diana berhenti sejenak.

“Ada apa, Yang Mulia?” tanya Zero.

“Apa kita sudah jauh dari pemukiman penduduk?” tanya Diana.

Zero melihat ke belakang. Sepertinya mereka sudah cukup jauh.

“Ya, Yang Mulia.”

Diana tersenyum. “Bagus kalau begitu.”

Diana mengangkat tangannya dan mengarahkannya ke pohon besar di sebelah mereka. Ia memejamkan mata, membayangkan tempat yang akan ia datangi.

Lingkaran cahaya muncul pada pohon tersebut.

“Hah… berhasil,” ucap Diana sambil terengah-engah. Ia mengetahui ini dari Yurey, membutuhkan banyak tenaga untuk membuka gerbang ini dan hanya bisa dilakukan dua kali dalam satu bulan.

“Bagus sekali… kau berhasil!” Yurey tidak menyangka kalau Diana berhasil dalam satu kali percobaan.

“Yang Mulia? Apa ini?” Zero sangat terkejut saat melihat lingkaran muncul.

“Sssst… ikuti saja aku.” Diana berjalan masuk ke dalam lingkaran dan menghilang.

“Yang Mulia!” Zero segera mengikuti Diana dengan kudanya.

Beberapa saat kemudian mereka tiba di perbatasan.

Diana melihat tanda sihir yang dibuat oleh prajurit untuk mengetahui batas.

“Hueeek!” Zero turun dari kudanya dan memuntahkan isi perutnya.

Diana melihat Zero dengan jijik. Apa separah itu teleportasiku?

“Maaf, Yang Mulia… huk!” Zero terus muntah.

Diana menunggu Zero sampai ia selesai.

Beberapa saat kemudian.

“Apa kau sudah selesai?” tanya Diana.

Zero mengelap mulutnya dan mengangguk dengan lemas.

“Ini, ambil.” Diana melemparkan botol minuman untuk Zero. Ia telah memasukkan kekuatannya di dalamnya.

Zero meminum air itu dengan cepat dan terkejut setelahnya. Tubuhnya menjadi segar kembali!

Melihat Zero pulih, Diana kembali menaiki kudanya.

“Ayo… kita pergi.” Diana pergi menunggangi kuda dan diikuti oleh Zero di belakangnya.

Diana melihat pulau yang ada di seberang mereka.

“Hoh… kita akan tiba,” ucap Diana dengan semangat.

Zero melihat lautan yang luas.

“Yang Mulia… bagaimana cara kita menyeberangi laut ini?” tanya Zero. Mereka tidak memiliki kapal.

“Tentu saja kita akan membuat kapal,” ucap Diana.

Diana dan Zero berhenti di pinggir laut dengan kudanya. Mereka berangkat pagi sekali, namun mereka tiba di perbatasan tidak sampai tengah hari.

“Pegang ini.” Diana memberikan tali kudanya kepada Zero.

“Jagalah kuda untukku selagi aku menyiapkan kapal untuk menyeberang.”

Diana berjongkok dan fokus dengan kekuatannya.

Akar yang besar keluar dari tanah. Diana menggerakkan jarinya dan terus membuat kapal.

Tidak butuh waktu lama, kapal pun jadi.

Zero sangat takjub saat melihat proses pembuatan kapal itu. Apa ini sihir?!

Diana mundur dan melihat kapal yang dibuatnya.

“Yap… ini adalah kapal dengan estetika yang indah.”

Kapal itu dihiasi dengan bunga mawar berwarna merah hati.

Zero melihat duri yang ada di kapal.

“Yang Mulia… apa sebaiknya kita menghilangkan duri?” tanya Zero.

“Kau benar.” Diana segera menghilangkan duri itu agar mereka bisa menaikinya.

“Sekarang, tugasmu,” ucap Diana.

“Baiklah.”

Yurey tiba-tiba menampakkan diri tepat di depan wajah Zero.

“Aaaaa!!” Zero terkejut hingga terjatuh.

“Hahaha… apa aku membuatmu takut?” tanya Yurey dengan bangga.

“Ini adalah spiritku bernama Yurey,” ujar Diana memperkenalkan Yurey.

“Spirit?!” Zero membelalakkan mata. Apa Putri Diana sekuat ini?!

“Ayo kita naik.” Diana segera menaiki kapalnya.

Zero dengan cepat berdiri dan membawa kuda untuk menaiki kapal.

“Apa kalian sudah siap?” tanya Yurey.

Yurey segera menggerakkan gelombang air untuk membawa kapal yang berada di pinggir laut.

Kapal mulai bergerak dan membawa mereka ke pulau yang tidak memiliki tuan itu.

“Yang Mulia… angin laut tidak baik untuk tubuh, pakailah ini.” Zero memberikan syal yang sudah disiapkan oleh Olim.

“Terima kasih.” Diana segera melingkarkan syal itu ke lehernya.

Diana bersandar di kapal dan menikmati angin laut.

“Ini cukup menyenangkan,” gumamnya.

 

🖋️ Author di sini ><)/

Kali ini author akan menampilkan ilustrasi dari Diana~

INI DIANA DIKEHIDUPAN PERTAMA (Pict by Pinterest)

 INI DIANA DI KEHIDUPAN KEDUANYA DUNIA MODERN ( Pict by Pinterest)

INI DIANA DIKEHIDUPAN KETIGANYA SEBAGAI MASTER PEDANG (Pict by Pinterest)

DIANA SAAT INI DENGAN VIBES YANG BERBEDA DARI KEHIDUPAN PERTAMANYA (Pict by Pinterest)

1
Tuxepos Jasmine
ini ga daily up yahhh ka.....🥲🥲🥲
Retno Isma
kapan cerainya kakak???
Shion Hin
ahhh... gk sabar deh.. 😄😄 semangat kakak author... 💪
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Osie
maruk boleh gak yaaa..thor pliizz upnya double boleh yaaaaaa🙏🙏🙏🙏/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Tiara Bella
semangat 😍
Biyan Narendra
next thor..
Biyan Narendra
penasaran
Erna Masliana
lanjut 💪..aku berharap up tiap hari 😁
Yunita Widiastuti
💪💪💪🥮
R@3f@d lov3😘
tentu saja bertemu denganmu lucien😏dan menunjukkan kalung pemberian darimu dari kehidupan sebelumnya.... maybe🤔
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
Lanjut kak 😊
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
Sang penulis itu ya kak author dong 🤣🤣🤣
Lukman Lukman
💪💪💪💪💪
Yunita Widiastuti
sak karebmu thor...
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Erna Masliana
masa baru hidup kembali mau metong lagi
R@3f@d lov3😘
apakah ada pemain baru,,karena alur ceritanya udah beda
Tuxepos Jasmine
author nya kahhh yg mau diana metong???😱😱😱😱😱jgn laaah thor ...masa udh 3 kehidupan diana metong skr metong jg😅😅😅😅
Osie
thor dirimu ya penulisnya jad8 jgn ngadi ngadi bikin Diana mati...bakal di demo seantero jagat dirimu thor
FHR: Ho oh😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!