NovelToon NovelToon
Menantu Licik, Pembalasan Istri Yang Tersakiti

Menantu Licik, Pembalasan Istri Yang Tersakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:41k
Nilai: 5
Nama Author: Reni Juli

Setelah dua tahun menikah, Laras tidak juga dicintai Erik. Apapun dia lakukan untuk mendapatkan cinta suaminya tapi semua sia-sia. Laras mulai lelah, cinta Erik hanya untuk Diana. Hatinya semakin sakit, saat melihat suaminya bermesraan dengan Dewi, sahabat yang telah dia tolong.
Pengkhianatan itu membuat hatinya hancur, ditambah hinaan ibu mertuanya yang menuduhnya mandul. Laras tidak lagi bersikap manja, dia mulai merencanakan pembalasan. Semua berjalan dengan baik, sikap dinginnya mulai menarik perhatian Erik tapi ketika Diana kembali, Erik kembali menghancurkan hatinya.

Saat itu juga, dia mulai merencanakan perceraian yang Elegan, dibantu oleh Briant, pria yang diam-diam mencintainya. Akankah rencananya berhasil sedangkan Erik tidak mau menceraikannya karena sudah ada perasaan dihatinya untuk Laras?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. Bukti Sudah Berada Di Tangan

Hubungan mereka semakin dingin sejak satu permintaan Laras yang dianggap Erik tidak masuk akal. Pagi itu, meja makan terasa seperti ruang asing tanpa sapaan. Erik menatap Laras dengan dingin, sementara Laras sama sekali tak peduli.

Selama pernikahan, ia sudah terbiasa hidup dalam kesepian, terbiasa diabaikan. Jadi diamnya Erik tidak lagi mengguncang dirinya. Namun, bagi Erik, sikap dingin Laras justru menyesakkan.

Tidak ada kopi untuknya, tidak ada sarapan. Laras duduk santai menikmati makanannya sendiri, seolah Erik hanyalah bayangan tak penting di hadapannya.

“Meski kau kesal denganku, tidak seharusnya kau mengabaikan kewajibanmu, Laras. Aku ini suamimu. Kenapa kau tidak menyiapkan sarapan untukku?” suara Erik terdengar tajam.

“Oh, aku kira kau tidak membutuhkannya,” jawab Laras datar, tanpa menoleh. “Bukankah selama ini kau tidak pernah menyukai sarapan yang aku buatkan?”

Wajah Erik mengeras. “Bisakah kau tidak lagi mengungkit apa yang sudah kulakukan? Aku sudah mengatakan padamu bahwa aku ingin berubah. Kau seharusnya memberiku kesempatan. Tapi apa yang kau lakukan? Kau bahkan tidak mau sedikit saja melayaniku.”

Laras tersenyum miris, lalu meletakkan sendoknya. Tatapannya menusuk, sedingin hatinya yang sudah lama membeku.

“Gelas yang sudah pecah, Erik… bisakah kau menyatukannya kembali? Selama ini aku berusaha melakukan yang terbaik tanpa banyak menuntut, tapi kau terus mengabaikan aku, terus melukai hatiku. Sekarang, setelah semua itu, dengan mudahnya kau ingin aku melupakan segalanya? Coba bayangkan… jika posisinya terbalik, aku yang berselingkuh, tidur dengan banyak pria… apakah kau akan tetap menerima aku? Apakah kau mampu menyatukan gelas yang sudah retak itu menjadi utuh kembali?”

Erik terdiam. Ia menghela napas panjang sebelum berusaha meredakan ketegangan.

“Jika gelas itu memang tak bisa diperbaiki, setidaknya kita bisa membeli yang baru. Kita bisa menggunakannya untuk minum bersama, untuk berbagi. Bukankah lebih baik begitu daripada mencoba memperbaiki yang sudah hancur?”

Jawaban itu membuat Laras tertawa getir. “Sayangnya, hatiku bukanlah gelas yang bisa kau ganti seenaknya. Luka yang kau tinggalkan… mungkin bisa sembuh, tapi tidak pernah kembali utuh dan perumpaanmu itu, tidak tepat. Jika gelas itu diganti, itu berarti aku harus mengganti dirimu dengan laki-laki yang lain.”

“Jangan coba-coba, Laras. Selagi kita berdua masih terikat jangan pernah coba-coba dan ini bukan pertama kali aku mengingatkan dirimu!"

"Tidak perlu diulang, Aku memiliki harga diri yang tinggi dan Aku bukan wanita murahan seperti para selingkuhanmu itu yang bisa menjalin hubungan dengan suami orang lain!"

Erik menghela nafas, “Daripada kita terus berdebat, Bagaimana jika kau mencoba memberi aku kesempatan satu kali saja. Aku akan menunjukkan keseriusanku dan aku tidak akan pernah mengecewakanmu, Percayalah!” Erik menatapnya dengan sisa harapan.

“Kesempatan selalu kau dapatkan. Semua tergantung padamu, tapi kau memilih berkhianat berkali-kali. Kepercayaanku sudah habis, jadi jangan berharap kau bisa mendapatkannya lagi kecuali kau menyetujui apa yang aku inginkan!” Laras bangkit, meninggalkan meja makan tanpa menoleh lagi.

Erik hanya bisa menatap punggung istrinya yang menjauh. Tangannya yang tadi memegang gelas kopi terhenti, tak jadi menyeduh. Namun ia masih berusaha menarik perhatian Laras.

“Laras, aku ingin kita pergi bersama,” ucapnya saat melihat istrinya mengambil kunci mobil.

“Tidak bisa. Aku ada urusan penting. Pergilah sendiri.”

“Urusan penting dengan siapa?” nada Erik penuh curiga.

“Aku tidak perlu memberimu laporan, Erik. Sudah kubilang begitu.” Tanpa memberi kesempatan lagi, Laras melangkah cepat menuju pintu.

Pagi itu, Laras memang punya rencana besar. Dia harus pergi menemui orang yang ia sewa untuk mengawasi Dewi. Kini waktunya mengambil bukti yang bisa menjatuhkan wanita itu.

Ia pergi dengan penuh kehati-hatian, memastikan Erik tidak mengikutinya. Restoran yang ia pilih pun jauh dari rumah dan kantor, sepi, aman, dan tidak mencolok. Bahkan Laras menyamar agar tak seorang pun mengenalinya.

Sesampainya di sana, ia duduk dengan tenang, berpura-pura membaca majalah besar. Beberapa menit kemudian, pria yang ia tunggu datang menghampiri.

“Nyonya,” sapa pria itu dengan suara rendah. “Apakah Anda ingin mengambilnya di sini?”

“Serahkan saja. Setelah itu, pergi. Aku akan menghubungimu lagi setelah memastikan kebenarannya.”

Pria itu mengangguk, lalu meletakkan sebuah map tebal di atas meja. Laras segera mengambilnya dan memasukkannya ke dalam tas.

“Supaya Nyonya percaya, aku sertakan sedikit bukti tambahan—foto dan video.”

Tak lama, ponsel Laras bergetar. Matanya menyipit melihat rekaman kotor Dewi dengan Pak Roby, lengkap dengan beberapa foto yang tak terbantahkan. Bibirnya melengkung puas.

“Baiklah, aku percaya padamu.” Laras mengeluarkan amplop berisi uang yang sudah ia siapkan. “Senang bisa bekerja sama denganmu. Aku akan mencarimu lagi jika aku membutuhkannya.”

“Terima kasih, Nyonya.” Pria itu segera pergi, meninggalkan Laras dengan rasa kemenangan yang membara.

Laras tersenyum tipis. Ia bisa membayangkan bagaimana Dewi akan jatuh, hancur, dan tak berdaya di depan semua orang. Hari ini akan jadi hari terakhir wanita itu menyombongkan diri di kantor.

Dengan hati puas, Laras kembali ke kantor. Ia sempat mampir membeli makanan untuk bekal siang, karena ia tahu hari ini akan sangat panjang. Tidak hanya harus menghadapi Dewi, ia juga harus membuat kontrak penting untuk menjalin kerjasama dengan Pak Nugraha.

Namun, sesampainya di kantor, Laras tidak menemukan Dewi.

“Jangan-jangan dia tidak masuk hari ini?” gumamnya. Mungkin saja, Dewi kelelahan setelah melayani pada Roby untuk mendapatkan kontrak itu.

Untuk memastikan, Laras melangkah ke ruangan Erik. Ia harus tahu apakah Dewi sengaja meminta izin.

Namun yang ia temukan hanyalah Erik, sendirian. Suaminya tersenyum lega begitu melihat Laras.

“Sayang, kau datang… apa kau ingin memberiku kesempatan?”

Laras mendengus. “Jangan mengada-ngada. Aku hanya ingin tahu kenapa Dewi belum masuk. Apa dia sudah izin padamu?”

Erik mengangguk. “Dia sudah menghubungiku. Katanya, siang nanti baru datang. Oh ya, sepertinya Dewi berhasil mendapatkan kontrak itu.”

“Benarkah?” Laras pura-pura tak tahu, padahal semua bukti sudah ia genggam.

“Seperti yang kau bilang, Laras. Dewi memang bisa diandalkan. Aku tidak menyesal mempercayainya. Karena itu… aku ingin mengajakmu makan malam untuk merayakan keberhasilannya.”

“Aku?” Laras tersenyum sinis. “Apa kau yakin tidak lebih baik mengajak Dewi… ke sebuah hotel, misalnya?”

“Laras, bisakah kau berhenti menyinggung itu?” nada Erik meninggi.

“Tidak.” Laras memutar tubuhnya hendak pergi. Namun sebelum benar-benar meninggalkan ruangan, ia sempat berbalik, menatap Erik dengan tatapan menusuk.

“Kalau kau memang ingin bersenang-senang dengan Dewi di hotel, sebaiknya gunakan pengaman. Kalau tidak, kau mungkin akan menyesal.”

Erik terdiam, dahi berkerut. Apa maksud ucapan itu? Apakah Laras sedang menyindir? Atau… benar-benar memperingatkannya akan sesuatu?

Laras tidak peduli. Ia kembali ke ruangannya, duduk, dan menyiapkan diri. Siang nanti, Dewi akan datang. Dan saat itu tiba, permainan sebenarnya akan dimulai.

1
Ikoh Jenggung
laras sekarang sudah bukan laras yg dulu erik sekarang laras pintar dan cerdas
Inah Ilham
dasar g*bl*k si Erik, astaga... baru kali ini aku komen kasar 🙊🙊 gedeg banget soalnya
mery harwati
Nah lho Erik, istrimu akhirnya malah lebih nyaman curhat sama orang lain yang artinya Laras tak percaya lagi padamu meski kau berusaha untuk memperbaikinya Erik & mungkin bisa dikatakan kelebihan hubungan RT Erik & Laras, sampai saat ini Laras masih perawan meski statusnya sudah beristri 💪 Laras
Aisilia Putri
lanjut
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
pelan tapi pasti Briant masuk dalam relung hati Laras rasa nyaman itu yg terpenting dl, percaya sama Briant pria yg bisa di andalkan utk membalas Dewi n Erik yg sdh mengkhianati Laras klu perlu tolak kerjasama dg perusahaan Erik jika perceraian mereka slsi di urus Ratna, bakal seru ini 😁
Ikoh Jenggung
aq mendukungmu laras kamu berhak bahagia
🌈Yulianti🌈
hmm 😍😍😍/Grimace/
Dewi Ariyanti
serahkan semua dan percaya pada briant aja laras biar dia yang mengurus masalahmu
Ikoh Jenggung
maju terus laras
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
mana bisa Ratna menuntut Laras apalagi saat itu menjadi suami Laras. Ratna kau boleh sombong tp jgn botol, bodoh n tolol 🤣🤣🤣
jd pengen Ratna jd gembel 🤣🤣
Dewi Ariyanti
ayo Laras jangan takut pada ibu mertuamu 💪💪💪💪
Ma Em
Semoga Laras segera tau siapa yg menabrak Laras .
Dewi Ariyanti
Erick kau mendekati Laras hanya ingin memberikan ibumu cucu nanti setelah itu kau pasti kau berselingkuh lagi ck ck itu tidak akan mungkin terjadi karena laras akan pergi meninggalkan mu sebelum usahamu tercapai
Ikoh Jenggung
Erik mungkin penasaran aja karna belum mencicipi laras makanya mau melakukan apapun
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
Erik pede sekali bisa bobo n menghasilkan cucu buat emaknya 🤣
hayuu Erik n Ratna cemuuuunguut utk tujuan kalian yg bersebrangan 🤣🤣
Sunaryati
Segera Laras jangan sekedar rencana
Sunaryati
Mintalah pada Laras pasti dikasih
mery harwati
Ayo Ratna berusahalah lebih keras lagi untuk mengambil buku nikah Erik & Laras agar rencanamu semakin mulus untuk mengesahkan perceraian Erik & Laras 💪😛
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
Laras seakan memberikan Erik sayap utk terbang tinggi ternyata sayapnya rapuh, Erik jatuh lagi gubrak 🤣🤣
semangat utk mendapat luka Erik 🤣
Lianty Itha Olivia
kasihan juga lihat perjuangan Erik KLO SDH begini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!