NovelToon NovelToon
Kau Rebut Calon Suami Ibuku, Kurebut Suamimu

Kau Rebut Calon Suami Ibuku, Kurebut Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor / Identitas Tersembunyi
Popularitas:16k
Nilai: 5
Nama Author: ila akbar

‎Menjalin hubungan dengan pria lajang ❌
‎Menjalin hubungan dengan duda ❌
‎Menjalin hubungan dengan suami orang ✅
‎Mawar tak peduli. Bumi mungkin adalah suami dari tantenya, tapi bagi Mawar, pria itu adalah milik ibunya—calon ayah tirinya jika saja pernikahan itu dulu terjadi. Hak yang telah dirampas. Dan ia berjanji akan mengambilnya kembali, meskipun harus... bermain api.


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ila akbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Bumi terdiam, matanya menyapu tubuh indah di hadapannya, dari ujung kaki hingga ujung kepala. Setiap lekuk yang terbungkus kain tipis itu begitu menggoda, begitu memikat. Senyum tersungging di bibirnya, masih tak percaya bahwa momen ini nyata.

“Lusi...” bisiknya, nyaris seperti desahan, penuh kerinduan yang selama ini terpendam.

Bibirnya mendekat, menciumi kembali leher jenjang, putih, nan mulus itu dengan kelembutan yang nyaris memabukkan. Helaan napasnya terasa hangat di kulit halus yang ia sentuh, sementara jemarinya perlahan menelusuri tubuh wanita itu, seakan ingin mengingat kembali setiap lekuk yang pernah ia miliki.

Sementara itu, dalam tidurnya, Mawar menggeliat pelan. “Aaah, ssst...” sensasi itu membangunkannya dari lelap, membuat tubuhnya merespons secara naluriah.

Dibalik kelopak matanya yang masih tertutup, ia merasakan sentuhan hangat di lehernya, kelembutan jemari yang membelai-belai setiap inci tubuhnya.

Sebuah sensasi yang asing, tetapi juga…

Nikmat.

Helaan napas hangat itu menggelitik kulitnya, membuat jantungnya berdegup lebih cepat.

Astaga… ini nyata?

Bumi terus menelusuri kulitnya dengan sentuhan yang begitu hati-hati, begitu penuh perasaan. Sentuhan seorang suami yang merindukan istrinya.

Mawar menelan ludah, otaknya masih berusaha memahami situasi. Tapi tubuhnya… tubuhnya menikmati perlakuan lembut itu.

Ia hampir larut dalam kehangatan itu, sampai akhirnya…

Sebuah bisikan keluar dari bibir Bumi.

“Aku rindu kamu, Sayang…”

Bisikan Bumi dan sentuhannya yang semakin liar menyadarkan Mawar, bahwa semua ini nyata, bukanlah mimpi. Mata Mawar membelalak berbisik dalam hati, tak percaya. “O-Om Bumi?!”

Jantung Mawar berdebar kencang, seperti hampir copot. “Ya Tuhan, apa yang sedang Om Bumi lakukan?” bisik Mawar lagi dalam hati, matanya menatap Bumi yang masih begitu asyik menjamah setiap inci bagian tubuhnya. “A-apa jangan-jangan, Om Bumi mengira aku ini Tante Lusi?”

Bumi yang masih belum menyadari siapa wanita yang sedang ia jamah habis tubuhnya, tersenyum lembut menatap wajah Mawar. Mawar langsung mengalihkan wajahnya ke samping, jantungnya berdetak semakin hebat. “Ya Tuhan... bagaimana kalau Om Bumi tahu ternyata yang sedang Om Bumi cium sekarang ini aku, bukan Tante Lusi?”

“Enak, Sayaaang? Hem? Enaaak?” bisik Bumi lagi dengan lembut tepat di telinga Mawar, suaranya rendah namun penuh perhatian. Tatapannya lekat pada wajah Mawar yang terus berpaling darinya.

Mawar tetap terdiam, tapi anehnya, tubuhnya merespons setiap sentuhan Bumi dengan sendirinya. “Ahhh... Stttt!” Mawar menahan suara rintihannya mati-matian agar tidak terdengar oleh Bumi.

Sementara Bumi kembali menundukkan kepalanya, menciumi dan menjilati lembut bagian leher Mawar. Bahkan, bukan hanya itu... ciuman dan jilatan Bumi perlahan turun ke bawah, berhenti tepat di belahan dada Mawar yang seksi, putih, mulus, montok, berisi, dan sudah sangat menonjol ke depan.

Tangannya yang nakal dengan lembut mengusap-usap, menarik-narik, memainkan, dan memelintir-melintirkan bagian pucuknya yang sudah berdiri tegang, terlihat begitu menggoda, transparan meskipun dari luar lingere, memberikan sensasi yang membuat tubuh Mawar kian bergeliat.

Dengan sengaja, ia menggesek-gesekan jenggot pendeknya ke seluruh bagian-bagian intim Mawar menciptakan rasa geli nikmat yang membuat mawar merintih kecil, larut dalam sentuhan liar yang Bumi ciptakan di tubuhnya.

“Aaaah... stttt!” suara rintihan Mawar yang akhirnya kelepasan.

Sedangkan Bumi, yang tak kuat menahan hasratnya yang kian menggebu, langsung melepaskan dan melucuti pakaiannya sendiri. Bumi, kini telanjang tanpa sedikitpun alas yang menutupi tubuhnya, berada tepat di atas tubuh Mawar.

Jantung Mawar berdegup semakin kencang. Ia mencoba terus memalingkan wajah, namun sudut matanya tetap saja menangkap sosok Bumi—begitu dekat, begitu nyata.

Dada bidang itu, kokoh dengan lekukan otot yang terbentuk sempurna, sedikit berbulu menambahkan kesan seksi dan macho. Dadanya naik-turun seiring tarikan napasnya. Guratan kekuatan terlihat jelas di lengan dan bahunya, menandakan tubuh yang ditempa dengan baik. Cahaya remang-remang semakin menonjolkan kontras antara kulitnya yang hangat dengan otot-ototnya yang tegas.

Mawar menelan ludah. Ia tahu inilah yang ia inginkan—merebut apa yang dimiliki Lusi sebagai bagian dari balas dendam untuk Resti, ibunya. Namun, ia tak pernah membayangkan bahwa semuanya akan terjadi karena kesalahpahaman Bumi, yang mengira dirinya adalah Lusi.

Ia seharusnya menghentikan ini. Seharusnya menarik diri sebelum semuanya terlambat.

Tapi pesona yang terpampang di hadapannya terlalu menggoda. Ada sesuatu yang begitu mendebarkan dalam sosok Bumi—perpaduan antara kekuatan dan kelembutan yang membius, membuatnya sulit berpaling.

Bumi, yang tetap belum menyadari siapa wanita yang sedang ia cumbu, perlahan, tangannya dengan lembut membuka lingerie tipis Mawar hingga terlepas sepenuhnya dari tubuh gadis itu. Ia meletakkannya di samping, tanpa memedulikan ke mana lingerie itu jatuh.

Mawar bergumam dalam hati, tak percaya dengan apa yang sedang terjadi. Meskipun ini adalah bagian dari rencananya, bisa melayani Bumi di atas ranjang. Tapi ia tak pernah membayangkan semuanya akan terjadi secepat ini—dengan cara seperti ini.

“Ya Tuhan... Aku dan Om Bumi... Sekarang... Kita sudah... Sama-sama... Telanjang?”

Tatapannya terpaku pada tubuh polos Bumi yang kekar, kemudian beralih ke tubuh polosnya sendiri, bersentuhan hangat tanpa alas yang menutupi. Dadanya naik turun dalam debar yang tak terkendali.

Bumi, yang tak menyadari badai yang berkecamuk di hati Mawar, justru tersenyum kagum menatap surga dunia di hadapannya—tubuh Mawar yang indah, seksi nan mulus, telanjang bulat tanpa sehelai benang pun terpampang dengan jelas di hadapannya.

“Mas benar-benar tidak menyangka, kamu bisa merawat tubuhmu hingga menjadi seseksi dan sekencang ini, Sayang.” Ujarnya, sambil terus tersenyum masih terpaku.

Tatapannya menyapu setiap detail tubuh Mawar—begitu putih, mulus, wangi, seksi, dan bahkan sangat... menggairahkan. Seingatnya, saat terakhir ia berhubungan dengan Lusi sebulan lalu, kulit istrinya mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan, sedikit kendur di beberapa bagian. Namun kini, semuanya tampak berbeda. Lebih kencang. Lebih berisi. Lebih… menggoda.

Perlahan, Bumi membuka kedua kaki Mawar dan mengangkangkannya dengan lebar tepat di hadapannya.

Mawar langsung menggigit bibir bawahnya, tubuhnya menegang, gelisah, panik tak karuan. Jantungnya berdebar semakin kencang, tetapi ia tetap terdiam tak bersuara. Ia bingung tak tahu harus berbuat apa.

Tangannya refleks menggenggam erat kedua tangan Bumi, yang masih terus berusaha membuka kedua kakinya untuk mengangkangkannya lebih lebar lagi.

Bumi lagi-lagi justru tersenyum, menunjukkan ketenangan yang memancarkan keyakinannya, apalagi begitu kedua kaki Mawar berhasil ia buka. Tatapannya perlahan jatuh ke bagian bawah Mawar. Bagian bawah Mawar yang sedikit berbulu, yang sudah sedikit basah dan licin, tampak begitu menggoda di hadapannya, seolah-olah sudah menunggu untuk disambut, dijilat dan diemut, dicium dan dikecup, dimain-mainkan menggunakan jari.

Bumi menundukkan kepalanya perlahan, mendekatkan wajahnya ke bagian bawah Mawar. Namun sebelum ia menenggelamkan kepalanya lebih dalam ke bagian bawah Mawar, ia tersenyum lembut, memberikan isyarat penuh makna dulu kepada Mawar yang ia kira Lusi. Seolah memintanya untuk bersiap akan kenikmatan yang akan Bumi berikan kepadanya.

Mawar langsung menarik nafas panjang, menggigit bibir bawahnya kembali, sambil memejamkan matanya erat-erat. Tubuhnya menegang, menikmati detik demi detik kenikmatan begitu jenggot-jenggot pendek Bumi menyentuh dengan perlahan, menikmati detik demi detik begitu bibir Bumi mengecup dan menciuminya dengan lembut, hingga akhirnya lidah Bumi bermain-main dengan begitu liar di dalamnya, “Aaaah, sssttt... Aaaaaah....” akhirnya, Mawar tak kuasa menahan desahannya. Pinggulnya refleks terangkat-angkat, tak kuasa menahan rasa nikmat. Kedua tangan Mawar meremas rambut Bumi dan refleks menenggelamkan kepala Bumi semakin dalam lagi, sementara kedua kakinya melingkar erat di leher Bumi, tubuhnya bergeliat semakin hebat.

Sambil terus menjelajahi lidahnya dengan liar ke bagian bawah Mawar. Bumi tersenyum. Perlahan, ia mengangkat kepalanya, menatap Mawar dengan penuh kekaguman.

“Kamu benar-benar merawatnya dengan baik, Sayang... Wanginya begitu harum. Dan punyamu juga sekarang jadi sempit banget, bahkan lebih sempit dari saat malam pertama kita dul...” ucapannya terhenti seketika.

Mawar, yang sejak tadi selalu memalingkan wajahnya menghindari tatapan Bumi, kini tak tahan merasakan rasa nikmat dari sentuhan nakalnya dan mendongakkan wajah, menatapnya begitu dalam. Mata mereka bertemu dalam keheningan yang mendebarkan.

“P-Pak Bumi...” bisiknya lirih, napasnya memburu, raut wajahnya lemas, letih, bercampur... nikmat.

Bumi terperanjat, dadanya berdetak kencang, seolah napasnya tercekat di tenggorokan. Tatapannya membelalak saat kesadaran itu menghantamnya keras.

Yang ada di hadapannya sekarang bukan Lusi.

Melainkan… Mawar.

1
kalea rizuky
lanjut yg banyak penasaran endingnya jangan ampe qm. terbawa perasaan mawar inget dendam mu ke lusi
kalea rizuky
lanjut
Memyr 67
𝖽𝖺𝗁 𝖺𝗄𝗎 𝗄𝗈𝗆𝖾𝗇, 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌𝗄𝖺𝗇 𝗉𝖺𝗇𝖺𝗌𝗇𝗒𝖺, 𝗁𝗈𝗍 𝗅𝖾𝗏𝖾𝗅 50
Oppo A54
iya
Uni Kamri
aku suka novel genre begini yg ada sugar daddy nya
Nittha Nethol
gimana sih ceritanya
Ila Akbar 🇮🇩: Maaf, salah update bab🙏
total 1 replies
Aliya
perasaan bab yg ini udah deh ko balik lagi sih apa perasaan aku aja
Ila Akbar 🇮🇩: Maaf, salah update bab 🙏
total 1 replies
Aliya
thor lama banget sih up nya
Yuki Kim
ditunggu selanjutnya thor
siti Syamsiar
jgn ngambek thor. lg seru ini om bumi mulai bucin🤗
Aliya
lanjut dong thor jangan lama²
Dila Dilabeladila
wihhhhhhhh, lanjut atuh jangan naggung bikin penasaran endingnya
Aliya
lama amat sih thor
Nittha Nethol
lamaa
Aqilah Azzahra
semangat kak
Ila Akbar 🇮🇩: ♥️♥️♥️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!