NovelToon NovelToon
Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Obsesi / Romansa
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Sudah Bagus-bagus menjadi seorang Dokter di rumah sakit. Tavisha gadis cantik berhijab harus berhadapan dengan pria dingin yang sangat galak bernama Kastara. Bermula dari kedatangan pria itu yang membawa salah satu temannya yang terluka parah yang membuat kekacauan di rumah sakit.
Hari itu menjadi hari yang sangat sial bagi Tavisha, bagaimana tidak saat dirinya yang kebetulan ada di sana dan mendapatkan ancaman dengan pria tersebut menodongkan pistol kepadanya untuk menangani temannya terlebih dahulu.
Tavisha berhasil melakukan pertolongan pertama dan dia pikir dia sudah lolos dari pria agresif itu dan ternyata tidak. Tavisha justru terjebak dan selalu mendapatkan tekanan dari Kastara.
Alih-alih melarikan diri dari Kastara yang ternyata Kastara malah melamarnya. Tavisha yang tidak punya pilihan lain yang akhirnya menikah dengan Kastara.
Bagaimana Tavisha menghadapi pernikahannya dengan pria yang sangat agresif dan belum lagi banyak rahasia.

Follow Ig
ainunharahap12
ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28 Khawatir

Kastara belum mendapatkan izin untuk menjenguk temannya yang mana dia hanya berdiri di depan ruang perawatan dengan Suster yang masih memasang alat-alat untuk pemulihan bagi pasien.

"Aku benar-benar tidak melihatnya sejak tadi," ucap Kastara yang ternyata mencari keberadaan istrinya.

Suster Andin keluar dari ruangan itu yang membuatnya kaget seketika Kastara berdiri di depannya menghalangi Suster itu. Suster Andin kesulitan menelan ludah yang sangat takut melihat pria yang dia kenali.

"Bagaimana pasien?" tanya Kastara.

"Se- se-se....." Suster Andin yang tampak terbata-bata yang membuat Kastara menyerngitkan dahi.

"Hey! Saya baru saja bertanya? Bagaimana pasien?" tanyanya kembali.

"Setelah obat biusnya habis makan pasien akan baik-baik saja," ucap Suster dengan satu tarikan nafas.

"Baiklah kalau begitu saya akan menunggu kabar selanjutnya," sahut Kastara yang memang harus sabaran karena dia juga sudah berjanji kepada Tavisha untuk tidak membuat keonaran apapun di rumah sakit dan termasuk berhubungan dengan pasien.

"Lalu dimana Dokter Tavisha?" tanya Kastara.

"Do-dokter Tavisha, di rawat di salah satu ruangan," jawab Suster.

"Maksud kamu apa?" tanya Kastara.

"Dokter Tavisha tadi sempat drop setelah melakukan operasi dan dia juga hampir pingsan lalu sedang berada di ruang perawatan untuk menghabiskan infusnya agar kondisinya jauh lebih baik," ucap Suster yang membuat Kastara ada cukup kaget yang tidak tahu mengetahui apa yang terjadi pada istrinya.

"Di mana ruangannya?" tanya Kastara.

"Di kamar 123," jawab Suster yang membuat Kastara langsung berlalu dari hadapan Suster itu.

"Astaga kenapa juga aku harus mengatakan kepadanya dan bagaimana jika dia menekan kembali Dokter Tavisha, yang ada keadaan Dokter Tavisha semakin buruk," ucap Suster yang terlihat panik sendiri yang padahal dia tidak tahu jika Kastara dan Tavisha sudah menikah.

Suster hanya takut salah mengambil keputusan yang justru membuat Dokter yang masih dalam perawatan itu harus berhadapan dengan Kastara yang sangat menakutkan.

*****

Kastara akhirnya menuju ruangan yang sudah diberitahu Suster Andien sebelumnya. Seperti biasa yang tidak punya sopan santun dan tidak peduli dengan peraturan rumah sakit yang mana dia membuka ruang perawatan itu begitu saja ketika memastikan memang itu ruangannya.

Benar apa adanya jika istrinya terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan infus di punggung tangannya dan tubuhnya terlihat begitu lemas.

Kastara tidak jauh dari ranjang itu yang melihat nanar Tavisha yang kesulitan menelan ludah.

"Apa dia sedang pura-pura yang sengaja menghindariku?" ternyata dari tatapan matanya yang terlihat simpatik sangat berbeda dengan isi hatinya.

Masih saja berpikiran jika Tavisha berpura-pura sakit agar Kastara tidak menekannya.

"Seperti biasa jika Dokter Tavisha selalu terbebani dengan pasien, apalagi dia memiliki optimis pasien yang ditangani harus tetap hidup dan lihatlah setelah melakukan operasi dia sendirinya akan drop," telinga Kastara bergerak ketika mendengar cuitan dua orang Suster ingin masuk ke dalam ruangan Tavisha.

"Kasihan sekali Dokter Tavisha yang benar-benar mengabdikan hidupnya untuk seluruh pasien dan lihatlah dia bahkan sampai seperti ini, dia bener-bener Dokter memiliki hati yang sangat luar biasa yang belum tentu semua Dokter di rumah sakit ini bisa melakukan hal itu," sahut Suster yang satunya.

Cklek.

Pintu ruangan Tavisha yang dibuka membuat kedua Suster itu kaget dengan Kastara yang masih tetap berdiri di tempatnya.

"Maaf Anda siapa?" tanya Suster itu.

Kastara menghela nafas yang memperbaiki topinya dengan sedikit menundukkan dan kemudian langsung pergi tanpa menjawab pertanyaan Suster.

"Hey siapa kamu?" Suster itu sedikit mengeraskan suaranya saat tidak dipedulikan.

"Sudahlah! Kita coba cek saja kondisi Dokter Tavisha," ucap Suster yang satunya mengambil tindakan yang membuat mereka langsung buru-buru melakukan pemeriksaan.

Karena orang yang tidak dikenali masuk ke ruangan itu dan siapa tahu membahayakan Dokter Tavisha. Jadi mereka bisa secepatnya bertindak.

***

Kastara berada di ruangan Damian dan di sana sudah ada Vanya dengan keduanya menunggu perkembangan Damian sesuai dengan janji Tavisha.

"Kastara apa kita akan menunggu tetap di sini tanpa melakukan tindakan apapun?" tanya Vanya.

"Tindakan apalagi yang harus dilakukan?" Kastara menimpali pertanyaan itu.

"Kita harus bawa Damian pulang sebelum semuanya yang tidak diinginkan terjadi. Kamu harus tahu berlama-lama di rumah sakit hanya akan membahayakan kita semua," jawab Vanya.

"Kamu lihat sendiri jika Damian belum sadar dan tidak ada gunanya membawa dia pulang," jawab Kastara.

"Kamu masih mengikuti apa kata wanita itu hah! Ini di rumah sakit yang artinya ini adalah tempat kekuasaannya. Lihatlah mengatakan setelah melakukan operasi maka bisa menjamin jika Damian akan sadar dan buktinya apa?" tanya Vanya yang benar-benar sangat kesal.

"Vanya kamu bisa tidak jangan membuat kepalaku semakin sakit, apa salahnya kita coba untuk mengikuti instruksi yang dikatakan Tavisha!" tegas Damian.

"Sampai kapan hah! Sampai kita berdua juga akan menjadi korban? Kamu terlalu mempercayai dia dan aku tidak tahu apa yang telah dia lakukan sampai kamu bahkan menikah dengannya," sahut Vanya terdengar begitu sangat tidak suka membuat Kastara melihat dingin ke arah Vanya.

"Vanya meski kita tinggal satu rumah dan kita banyak melewati hal bersama, aku, kamu dan Damian dalam semua misi yang kita lakukan bertiga selama ini. Tetapi bukan berarti masalah urusan pribadi harus dicampuri. Damian saja tidak pernah mencampuri masalahku dan aku harap kamu juga seperti itu!" tegas Kastara yang memang sangat kesal sekali jika hanya sudah berbicara melewati batas.

"Mau aku menikah dengan siapapun itu bukan urusanmu dan aku harus menegaskan kepadamu sekali lagi jika keberadaan Tavisha ada di rumah itu adalah menjadi urusanku dan kau juga tidak berhak melakukan apapun karena dia ada di rumah aku yang membawanya!" tegas Kastara yang membuat Vanya langsung terdiam mendengar suara dingin Kastara.

Vanya yang tidak berkata-kata lagi dan matanya melihat ke arah Damian yang melihat jelas bagaimana jari-jari itu bergerak.

"Damian...!" Vanya langsung berlari menghampiri ranjang Damian dengan mendekatkan diri yang memegang lengan Damian dan begitu juga dengan apa yang dilakukan Kastara.

Mereka berdua juga menyaksikan bagaimana kelopak mata itu bergerak yang pasti ada kemajuan dalam perkembangan kesehatan Damian.

"Sebaiknya aku panggil Tavisha!" ucap Kastara yang harus bertindak cepat untuk memeriksa kondisi temannya.

Tetapi baru saja berada di depan pintu tiba-tiba saja langkahnya terhenti.

"Bagaimana caranya aku memanggilnya dan sementara dia juga berada di ruang perawatan," batin Kastara yang tidak jadi melakukan hal itu ketika mengingat sesuatu.

Tiba-tiba Dokter wanita yang bernama Susan yang ikut melakukan operasi terhadap Damian lewat.

"Dokter!" dengan sangat cepat Kastara langsung menghentikan.

"Ada apa?" tanya Dokter Dokter

"Jari-jari pasien bergerak. Tolong periksa!" ucap Kastara.

"Baiklah," sahut Dokter yang langsung memasuki ruangan itu.

"Tolong tunggu di luar saya akan memeriksa bagaimana kondisi pasien!" titah Dokter.

"Kenapa kami harus keluar dan periksa saja dengan cepat," sahut Vanya menolak.

"Maaf ini sudah menjadi ketentuan!" tegas Dokter.

"Tapi kami....."

"Ayo Vanya kita biarkan saja Dokter itu memeriksanya," Kastara yang langsung menarik tangan Vanya agar tidak protes lagi yang membawanya keluar dari ruangan itu yang pasti dengan penolakan dari Vanya.

Memang sangat tumben sekali Kastara sekarang mau mengikuti peraturan rumah sakit yang membiarkan Dokter fokus pada temannya.

Bersambung....

...Saya sekali lagi mengucapkan terima kasih banyak. Saya tidak berhenti memberikan karya terbaru untuk kalian semua para pembaca yang setia kepada saya. Jangan lupa untuk mampir ke novel terbaru saya Transmigrasi Ke Tubuh Gadis Malang....

...Saya sekali lagi mengucapkan terima kasih banyak. Saya tidak berhenti memberikan karya terbaru untuk kalian semua para pembaca yang setia kepada saya. Jangan lupa untuk mampir ke novel terbaru saya Transmigrasi Ke Tubuh Gadis Malang....

1
Fitria Syafei
Hadeh kau akan menyesal nantinya kasatara 😏 yang sabar ya Tavisha 😔 Kk yang baik hati kereeen 😘
Teh Euis Tea
benar kt damian km kasar bgt sm tavisha, kastara km cemburu wlu km ga mengakuinya
Teh Euis Tea
kastara km tuh ya cari cari aj kesalahan tavisha, sebenarnya mau km apa sih? tavisha di pukul vanya aj ga ada tuh balasan dari km, sekarang umi tavisha bawain mskanan untuk tavisha sm km, kmnya ga mau giliran di kasihin orang km bilang cari cari perhatian
Teh Euis Tea
ga suka bgt sm si vanya arogan bgt
Teh Euis Tea
si vanya kenapa sih emosi trs sm tavisha apa mungkin dia cemburu ya sm tavisha?
Fitria Syafei
Yang sabar ya Tavisha 😔 Kk yang baik hati kereen 😍😍
partini
busehhhh dua laki laki keok sma satu wanita ga punya harga diri sekali mereka
siapa ini sih Thor kasih penjelasan dong biar ga gelap gulita seperti ini
Teh Euis Tea
wahhh parah nih si vanya udah berani mukul tavisha, dasar manusia gila
Teh Euis Tea
kastara hobi bgt cari gara gara sm tavizha, orang sakit di bilang cari perhatian maumu apa sih kastara
sunshine wings
🔨🔨🔨🔨🔨🙄🙄🙄🙄🙄
sunshine wings
Jodoh itu ga ada yg tau.. ♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
🤭🥰🤭🥰🤭🥰🤭🥰
sunshine wings
😍😍😍😍😍
sunshine wings
Congratulations to both of you Kastara and Tavisya.. 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻♥️♥️♥️♥️♥️
partini
aihhhh paling tavisha cuma bisa ngelus pipin ga bakalan dan ga akan bisa balas perlakuan demit si Kunti
partini
wah sengaja dia mah ,, kastara you are very stupid come Damian pls do something dua orang mu sudah stress
Teh Euis Tea
tavisha msh sakit sdh km paksa buat meriksa damian
Teh Euis Tea
kastara secara tdk langsung km tuh cemburu sm dr bagas
ainuncepenis: Bagas bukan Dokter, ayahnya yang pimpinan rumah sakit. Bagas pengacara
total 1 replies
partini
kastara kamu gila ga punya perasaan
partini
senang Damian dah bangun,,semoga ada kejutan Damian kenal tavisha akan seru sekali ini cerita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!