NovelToon NovelToon
Dendam Untuk Aurora

Dendam Untuk Aurora

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Romansa
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora Mecca

Aurora menjalani hukuman selama 5 tahun di balik jeruji besi. Bahkan setelah keluar dari penjara, Devandra Casarius tetap menyiksa Aurora , tanpa ampun. Apakah Devandra Casarius akan berhenti belas dendam ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora Mecca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TAMPARAN

"Kamu siapa,,, ?, bukankah kamu yang,,,,,," belum selesai Aurora menyelesaikan kata katanya.

"plak,,,plak ,,,plak,,,," Devandra menampar pipi Aurora sampai tiga kali.

Membuat Aurora mendengus kesakitan, merintih dan memegang pipinya.

Dia masih tidak percaya dan tidak faham apa yang telah terjadi kali ini.

Sepersekian detik Aurora terlihat diam dan bengong terdiam.

Orang yang tidak dia kenal, tiba tiba mencekik dan kali ini menamparnya.

"Maaf mmm maaf Pak, Bapak salah paham ," ucap Aurora heran dan bingung.

Aurora memegang pipinya yang kemerahan lalu Aurora berucap lagi

"Ada masalah apa Pak, Saya merasa sama sekali tidak mengenal Bapak,"

Mendengarkan hal itu, Devandra senyum mengejek

"Kamu memang tidak mengenal ku,, tapi aku sangat sangat mengenalmu, wanita murahan, wanita gak punya otak, gak punya hati nurani, gak punya perasaan, dasar wanita jalang" Devandra sambil menampar pipinya sekali lagi.

Aurora menahan kesakitan tangannya memegang pipinya kembali sedangkan matanya berkaca kaca tanpa bisa ditahan bulir bulir air matanya menetes.

Devandra tersenyum melihat Aurora menangis.

Saat Devandra keluar dari ruangan tersebut, Aurora menahannya dan memegang tangan Devandra.

"Kesalahan apa yang saya perbuat sehingga Bapak mencekik bahkan sekarang menampar saya" Ucap Aurora sambil meraih tangan Devandra.

Devandra melepaskan tangan Aurora dengan ekspresi jijik.

"Tanganmu yang kotor dan hina ini sama sekali tidak pantas menyentuhku," ucap Devandra sambil meremas tangan Aurora dengan kencang sehingga membuat Aurora kesakitan untuk kedua kalinya.

Devandra pergi meninggalkan Aurora sendiri diruangan tersebut.

Aurora merasa bingung , ingin mengejar Devandra namun takut kejadian tadi terulang lagi.

Aurora kembali ke acara pengajian yang telah ditinggalkan tadi, dia bergabung dengan teman temannya.

Sinta teman sekamar sel dengan Aurora melihat pipi Aurora memerah merasa aneh dan berbisik

"Pipi kamu kenapa Ra,,, perasaan tadi gak kenapa napa," ucap Sinta heran sambil memegang pipi Aurora.

Saat di pegang oleh Sinta, Aurora merasa sedikit kesakitan lalu menjawab dengan tersenyum

"Tadi jatuh di kamar mandi,,, lantainya licin," Aurora menjawab dengan tersenyum dan menyakinkan.

Sinta mengangguk namun sedikit curiga namun mengabaikannya.

Sementara di seberang Aurora, ada sepasang mata yang memperhatikan tingkah laku Aurora tanpa mereka sadari.

Devandra pun berucap

"Wanita gila,,,, enak saja masih bisa tersenyum sementara aku harus menderita disini,, dia sama sekali tidak merasa bersalah atas kesalahannya, lihat saja pembalasanku," ucap Devandra sambil meremas jari jarinya sendiri.

William sudah merasa lelah dan pusing merawat Hamida.

Pusing karena Hamida selalu bertanya tentang Aurora dan lelah karena tadi Hamida tak sengaja menngompol dilantai.

William mengacak acak rambutnya dan dia merebahkan tubuhnya di kursi panjang di ruangannya.

Saat dia mencoba memejamkan mata sebentar, Lestari asisten William masuk dan memberikan undangan makan malam di perusahaan untuk acara pembukaan produk baru.

William membaca dan tersenyum kecil

"Kalau aku datang, aku bisa menambah koneksi dan hal itu sangat baik untuk jenjang karirku nanti," terlihat William senang mendapatkan undangan tersebut.

Devandra telah sampai di tempat acara makan malam untuk meresmikan produk baru di perusahaannya.

Dia melihat para petinggi dan karyawannya menyambutnya dengan hangat.

Devandra menyapa dan mengobrol serius pada para tamu.

Selama ini William sama sekali belum pernah bertemu dengan Devandra, dan ini pertama kalinya dia bertemu secara langsung, dan melihatnya dari kejauhan.

Devandra nampak gagah dan idealis, dengan berwajah tampan dan jas yang mahal serta jam tangan yang elegan.

Membuat mata para lelaki merasa iri karena banyak wanita wanita yang berbisik dan terpesona melihat ketampanan Devandra.

"Ganteng banget ya ternyata pak Devan,, badannya atletik baunya juga harum" ucap wanita yang tak jauh dari Devandra sementara temannya menjawab

"Namanya juga ceo perusahaan, tapi dengar dengar dia itu galak dan dingin lo,"

Saat mereka akan melanjutkan obrolan mereka, suara mereka terhenti karena sang pembawa acara telah memberi tanda bahwa sebentar lagi acaranya akan dimulai.

Saat akan dimulai , tiba tiba datang satu perempuan cantik , tinggi dengan badan langsing bak model.

"Dia cantik banget , kamu kenal gak siapa dia," ucap salah satu karyawan laki laki.

"Gak kenal cuma tau aja, dia itu Clarisa mungkin calon istrinya Pak Devandra," ucap teman laki laki tersebut.

Samar samar William juga mendengar obrolan karyawan laki laki tersebut.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Clarisa memang sangat cantik, tidak hanya mereka saja yang kagum, William pun ikut merasa terpukau.

Clarisa datang dan tersenyum manis terhadap Devandra, dia berjabat tangan dan mengelus tangan Devandra.

Merasakan hal itu Devandra merasa risih dan melepaskan tangannya.

Acara pembukaan produk baru benar benar dibuka dengan meriah dan lancar.

Para karyawan sangat senang disamping mereka makan makanan yang enak, mereka juga mendapatkan rekan kerja yang baru dan mereka berlomba lomba mencari koneksi.

Devandra sudah merasa bosan dan lelah dia mencoba melihat lihat foto Aurora yang selalu dipantau oleh Devandra.

Lagi lagi dia melihat Aurora tersenyum dan terlihat ceria. Devandra merasa muak dan ingin mengusik hidup Aurora kembali.

Clarisa mencari Devandra dan menemukan Devandra berada di ruangan kerjanya, karena tadi Clarisa melihat Devandra meninggalkan para tamu tersebut dan pergi.

"Fan,,, kamu disini aku cara kemana mana lo," ucap Clarisa lembut dan manja.

Melihat Clarisa datang, Devandra merasa muak.

"Kamu sudah gak sedih lagi kan kehilangan dia, kamu harus tegar dan sabar biar dia tenang di alam sana," ucap Clarisa sambil mengelus elus tangan Devandra.

Devandra melihat tangan Clarisa yang mengelus tangannya dan tersenyum tipis.

Melihat Devandra tersenyum, Clarisa semakin tertantang dan dia membisikkan sesuatu di telinga Devandra

"Fan,,, aku bisa mengobati perasaan kehilanganmu," ucap Clarisa yang makin berani lalu mengecup leher Devandra.

Melihat Devandra diam tanpa respon , semakin membuat Clarisa ingin melakukan sesuatu yang lebih.

Clarisa mencium bibir Devandra dengan lembut, lidah Clarisa menyeruak menyusuri inci demi inci bibir Devandra.

Devandra hanya diam tanpa membalas, Clarisa berfikir berarti Devandra setuju dan tidak marah saat Clarisa melakukan hal di luar batas itu.

Clarisa semakin ingin melakukan lagi dan lagi.

Clarisa mencium hidung Devandra dan mencium bibir Devandra yang sangat lembut dan manis menurut Clarisa.

Selama ini Clarisa sangat mencintai teman kecilnya tersebut, namun Devandra sudah jatuh hati terhadap Casandra sehingga membuat Clarisa menyerah.

Sampai akhirnya Clarisa mendengar kabar bahwa Casandra meninggal dan itu membuat Clarisa bahagia dan mendapatkan kesempatan untuk meraih hati Devandra.

Clarisa mengecup leher Devandra kembali sampai membuat leher Devandra mengeluarkan cap merah dan mungil di lehernya.

Walaupun hanya Clarisa yang aktif melakukan percumbuan tersebut, namun hal itu membuat Clarisa mendesah dan makin bergairah.

"emmmmh Fan,,, please kiss me Fan,"

Devandra antara sadar dan tidak, karena yang ada dipikirannya saat ini adalah dia terbayang bayang senyuman Aurora yang membuat dia marah.

Devandra berfikir bagaiman bisa , dia tersenyum tanpa rasa bersalah.

Tanpa terasa Clarisa sudah duduk diatas pangkuan Devandra , Clarisa mencium dan melumat bibir Devandra saat Clarisa mengangkat baju dan akan melepaskannya.

Tiba tiba Devandra mendorongnya dan berdiri.

'Jangan mati tanpa seizinku' ucap Devandra dalam hati saat melihat isi pesan yang dia terima.

1
Yuki Nagato
Makin ketagihan.
Hebe
Ceritanya keren banget, semangat terus thorr!
Bea Rdz
Gak bisa tidur sampai selesai baca ini cerita, tapi gak rugi sama sekali.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!