NovelToon NovelToon
Obsession Deril

Obsession Deril

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dela Siti padilah

"Kak please jangan kayak gini" cicitnya saat deril memeluk Almira dari belakang dan mengendus ceruk lehernya menghadap jendela kelas yang tembus ke lapangan sekolah.

"Why? padahal lo nikmatin posisi ini kan?" ucap Deril sambil menyunggingkan bibirnya.

"Aku mohon kak ja- hmmmptt" ucapannya terpotong dan tesumpal oleh benda kenyal milik Deril.

Deril melumat bibir Almira dengan rakus dan menuntut, yang membuat si empu terbelalak kaget tak bisa bergerak.

-----
Yahhhh, bagaimana ceritanya ketika seorang Almira yang pindah sekolah tujuan ingin mencari ketenangan tetapi malah menemukan kemalangan dengan bertemu dan mengenal seorang Deril sendiri.

Mau tau kelanjutannya? yukkk baca novel Obsession Deril ini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dela Siti padilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 Ingatan Masa Kecil Almira

Almira sudah terbangun dari pingsan. Mereka langsung masuk ke dalam ruangan di susul oleh Dokter di belakangnya. Dan memeriksa Almira terlebih dahulu.

"Apakah ada yang dirasakan nona Almira?" Tanya dokter tersebut pada Almira.

"Aku udah mendingan cuman lemes aja sih dok. Sama kayak ada beberapa bayangan yang sepertinya itu adalah masa lalu Almira." Almira mencoba menjelaskan apa yang dia rasakan.

"Jadi terkait hal apa saja yang nona Almira ingat tersebut?"

"Aku mengingat masa kecil aku tapi itu juga belum sepenuhnya masih remang-remang gitu. Selain itu aku gak inget lagi."

"Baik. Tuan nyonya, sepertinya daya ingat Almira sedikit demi sedikit akan membaik. Bahkan seperti dalam waktu dekat ini jika kalian bisa merangsang ingatan-ingatan itu Almira bisa mengingat semuanya dengan baik." Jelas dokter tersebut.

"Lalu bagaimana dengan keadaan Almira? Kapan Almira bisa keluar dari rumah sakit?"

"Nona Almira sekarang sudah mendingan. Mungkin besok pagi dia sudah bisa pulang, sekarang biarkan dia istirahat dulu di rumah sakit." Ucap Dokter tersebut.

"Baik dok. Terimakasih."

Dokter tersebut pun keluar dari ruangan Almira. Lalu bunda Rere dan ayah Budi mendekatdi sebelah kanan ranjang Almira, dan Deril di sebelah kiri.

"Sayang kamu baik-baik aja kan?"

"Iya bun aku baik kok."

Almira melirik ke arah Deril berada, Almira memberikan senyuman termanisnya pada Deril lalu mengucapkan terimakasih padanya.

"Kak Deril makasih ya udah bawa Almira ke rumah pohon itu, spertinya dengan rumah pohon itu ingatan Almira bisa pulih kembali."

"Sama-sama Al. Aku sebenarnya gak tahu akan hal ini, tapi setelah tahu, jika memang tempat itu membantu kita akan sering kesana lagi." Almira mengangguk setuju dan tersenyum dengan senang.

"Tapi sayang boleh ayah tahu ingatan apa saja yang kamu ingat?" Tanya Budi.

Almira terlihat seperti sedang berpikir. Kepalanya ia miringkan ke kanan dan ke kiri lalu tangannya mengetuk-ngetuk di dagu.

"Aku waktu kecil pernah main sama temen cowok, terus aku lari-lari an dan aku terjatuh. Terus temen cowok aku sering banget nolongin dan ngobatin luka aku. Terus aku main di rumah pohon seperti yang kemarin. Tapi itu semua masih belum jelas, aku dimana dan dengan siapa." Begitulah penjelasan Almira tentang masa lalunya.

Budi tersenyum simpul merasakan bahagia karena meskipun sedikit tapi dia lega karena putrinya akhirnya kembali lagi ingatannya. Lalu Budi akan mencoba membantu lagi mengingat masa kecil itu.

"Nak kamu ingin tahu teman kecil kamu itu siapa?" Tanyanya membuat Almira dan Rere ikut penasaran.

"Emang siapa yah?"

"Yakin kamu mau tahu? Kalo kamu tahu kamu mau ngasih aya apa nih?" Ucap Budi mencoba menjahili putrinya dan mereka semua tertawa.

"Ih ayah kok gitu sih? Aku tuh penasaran aku kayak merasa kangen mau ketemu lagi sama dia." Almira merengek manja pada Budi, hal itu membuat mereka semakin tertawa dengan tingkah ayah dan anak itu.

"Oke oke ayah kasih tahu. Kamu sebenarnya sudah ketemu bahkan sering. Dia itu...." Budi melirik ke arah Deril lalu kembali pada putri nya. "Dia itu Deril sayang. Dia adalah anak rekan serta sahabat ayah."

Almira langsung menutup mulut sedikit tak percaya. Tapi saat mengingat rumah pohon dan kejadian ini, dia jadi yakin jika anak laki-laki itu adalah Deril.

Almira langsung menghadap ke arah Deril dan menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Loh kok kamu nangis sih?" Ucap Deril saat melihat Almira menatapnya sendu.

"Aku kangen kak."

Almira langsung memeluk tubuh Deril Di depan kedua orang taunya tanpa ragu. Dirinya merasa bahagia karena ternyata Deril adalah orang itu. Dan Almira juga sekarang mengingat bahwa Deril itu adalah cinta pertamanya.

"Udah kamu jangan nangis lagi okey, kamu harus tersenyum bahagia. Aku juga baru tahu kalau kita dulu sangat dekat."

Almira pun mengusap air mata yang mengalir di pipinya. Lalu mereka kembali dengan obrolan yang ringan agar tidak membuat emosi Almira memuncak karena tidak baik untuk kesehatan nya.

1
Dede Azwa
bagus..lanjjuttt kak👍🥰
Delpapa: makasih kakak tetap stay buat nunggu up yahhh
total 1 replies
Hiro Takachiho
Bikin baper, deh!
Delpapa: Makasih kak
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Bikin baper 😍
rofik 1234
Ceritanya menghibur sekali.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!