Seorang Pelacur bernama Ayuna yang secara tak sengaja jatuh cinta kepada Dokter tampan sang pemilik dari rumah sakit ternama.
Ia terus mengejar cinta nya Dokter tampan itu meskipun sang dokter terus menolak nya bukan lah mustahil jika ada dokter yang mau sama pelacur?
“Dok mau tidak beri saya anak,gratis juga tidak apa-apa asal jika tak bisa memiliki dokter saya bisa memiliki anak dari Dokter”-Ayuna-
“Dasar wanita gila! pelacur bahkan membayar mu saja saya tidak sudi untuk tidur dengan wanita banyak penyakit seperti kamu!”_Kiano_
Tapi suatu hari entah keberuntungan dari mana Ayuna berhasil tidur bersama Kiano dan setelah malam yang panjang itu Ayuna memutuskan untuk tak lagi menganggu Kiano dan pergi dari kota ini.
beberapa tahun kemudian Alina melahirkan seorang putra yang ia beri Revano
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I.d, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sudah Tau Bukti Yang Sebenarnya
Alina hanya bisa menangis sedih menitikkan air matanya karena ia bingung harus berbuat apalah sementara Kiano sudah memegang bukti bukti kuat tentang siapa Alina yang sebenarnya.
“Beraninya kamu berbohong tentang saudara kembar mu yang sudah lama meninggal,saya pikir saya tidak tau kamu mengatas nama kan saudara mu Ayuna yang telah menggoda saya kemudian melakukan hal menjijikan itu cih memalukan,dasar pelacur!!”
“Ti tidak dok itu semua tidak benar sejujur nya bukan saya yang menjebak dokter waktu itu tapi karena...”
Brakkk.....
“Karena apa..!!!”Bentak Kiano sambil memukul meja di depannya.
Sedangkan Alina tak bisa lagi membendung air mata yang sudah membanjiri wajahnya ia benar-benar takut dengan Kiano yang pemarah.
“Dengar yah saya pastikan kalau kamu mengundurkan diri dari rumah sakit saya Mulai besok atau bila tidak saya akan ungkap kepada seluruh penghuni di rumah sakit ini jika kamu dulu adalah pelacur yang liar dan yang haus dengan sex...”
Sungguh Alina tak akan tahan lagi dengan hinaan yang Kiano lontarkan untuk nya sehingga mau tidak mau Alina menampar wajah Kiano dengan keras.
“Kau berani menampar saya...!!”Hardik Kiano dengan nada tinggi pasalnya ia tak pernah di tampar oleh siapapun apalagi seorang wanita.
“Jaga mulut anda yah! wahai dokter yang terhormat. karena saya tidak liar seperti yang anda pikiran!! sebab anda belum terlalu mengenal saya seperti apa, dan soal tentang harus mengundurkan diri oke saya akan melakukan itu sesuai permintaan anda”
“Yah benar karena saya tak ingin rumah sakit saya ini tercemar kotor oleh wanita liar seperti anda”
Alina membuang nafas kasar sembari menyatukan kembali bukti-bukti yang Kiano tunjukan padanya sambil menangis.
“Segera hapus air mata itu karena saya tidak mau orang-orang berpikir kalau saya yang sudah bikin kamu menangis seperti ini”
“ini air mata saya jadi terserah saya menangis saat keluar dari ruangan terkutuk ini atau tidak"Jawab Alina ketus.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
“Lain kali aku tidak ingin di jemput oleh mama lagi, bisa bisa aku mati kelaparan karena mama,”Vanilla mengomel sambil memakan ayam goreng di sela-sela keluarga nya makan malam.
“Emangnya apa yang mama kamu lakukan pada mu Vanilla?”Tanya dokter Alamsyah.
“Gini loh kek, masak tadi pas mama jemput Aku sekolah bukannya lansung pulang mama malah ajak aku nemenin dia ke salon kuku padahal aku belum makan sama sekali”
“Vanilla lagian kan mama hanya sebentar kamu aja tadi yang diam diam tanpa izin dari mama ke minimarket sendirian”
“emangnya kenapa aku kan lapar ma makanya ke minimarket itu beli cemilan”
“Lagian juga kamu Natali ngapain sih pakek acara ajak Vanilla ke salon dia itu harus nya pulang dulu ke rumah.”Mama Karina juga ikut mengomel.
“Itu sih sudah menjadi kebiasaan kamu Karina kamu sama Natali sebelas dua belas”
“Kenapa kamu menyalah kan aku jelas-jelas di sini kesalahan Natali!”
“Tapii..tadi ada Tante cantik dia baik deh sama aku namanya Tante Alina dia malahan yang nambahin uang jajan aku yang kurang itu loh kek”
“Ha Alina?”Kata kakek.
“Iya kek namanya Tante Alina tapi kayaknya dia kerja di rumah sakit kakek, lalu apa kakek kenal?”
“Hey Vanilla yang kerja di rumah sakit kita itu banyak apa kamu pikir pria ini mengenal wanita yang kamu maksud itu!”Sahut mama Karina.
Selang beberapa detik suara ponsel dokter Alamsyah berdering ada telepon masuk dari dokter Daniel.
getir ketar ketirr dong secara kiano... 🤣🤣🤣
layak di tunggu lanjutan ceritanya
sangat tidak sabar menunggu kelanjutannya