TOO BEAUTIFUL

"Ini peta negara Inggris, kan? Aku sudah cukup hafal karena aku sering melihatnya di buku dan aku ingin mengelilingi kota-kota di Inggris dan Eropa, Blue. Ajak aku ya," ucap Honey dan menoleh ke arah Blue yang ada di belakangnya.

Wajah innocent Honey yang terlalu cantik dan tanpa cela itu, tentu saja membuat Blue semakin berjuang keras untuk tak melumaat bibirnya yang sangat dekat dengan wajahnya.

"Kau harus izin pada kakekmu dulu," jawab Blue dan tangannya menahan pinggang Honey agar tak banyak bergerak di atas pangkuan Blue.

Honey mengangguk dan tersenyum lalu langsung mengecup bibir Blue.

"Mengapa kau suka menciumku?" tanya Blue.

"Karena aku mencintaimu," jawab Honey dengan mudahnya dan kembali membaca buku.

Blue begitu gemas melihat sikap Honey yang begitu santai mengucapkan kata-kata cinta itu pada Blue.

"Kau belum tahu artinya cinta, Honey," ucap Blue di balik leher Honey.

"Aku sangat mengerti, Blue.Aku suka berada di dekatmu, aku suka wajah tampanmu, aku suka setiap detail tubuhmu dan aku suka kebaikanmu. Bukankah itu sama dengan rasa cinta?" ucap Honey sambil mengunyah kudapan manis yang ada di tangan Blue tadi.

Honey menyandarkan tubuhnya ke dada Blue dan semakin asyik membaca buku itu. Honey duduk di pangkuan Blue karena di sana hanya tersedia satu kursi saja.

Selain itu, karena duduk di pangkuan Blue terasa sangat nyaman baginya.

Harum strawberry di rambut Honey menyerbak ke hidung Blue dan dia suka dengan harumnya.

"Apakah kini kita berada di sini?" tanya Honey sambil menunjukkan sebuah gambar peta pada Blue.

"Ya," jawab Blue yang semakin diuji dari menit ke menit dengan gerakan bokong Honey yang sering bergerak di atasnya.

"Dan kita akan ke London. Berapa jarak dan waktu yang akan kita tempuh, Blue?" tanya Honey.

"Sekitar tujuh jam sepertinya," jawab Blue.

Honey hanya mengangguk dan kembali membaca buku yang memang menjadi hobbynya.

Lalu beberapa menit kemudian, Honey menutup bukunya dan beralih melihat ke arah wajah tampan Blue yang memiliki kulit eksotis itu.

"Di mana keluargamu, Blue?" tanya Honey.

"Mereka tinggal di beberapa negara," jawab Blue yang kembali memegang pinggang Honey agar tak sampai mengenai miliknya.

"Woooww ... Kau punya banyak keluarga?" tanya Honey.

"Sangat banyak," jawab Blue.

"Ceritakan tentang keluargamu," ucap Honey dengan semangat.

"Aku punya saudara kembar dan kembaranku adalah perempuan. Dia bernama Red, dia sudah menikah dan memiliki anak. Lalu aku juga punya kakak laki-laki bernama Ocean. Dia sudah menikah dan sudah memiliki anak juga. Dan mereka semua tinggal di Amerika. Kemudian aku juga punya adik bungsu bernama Sky. Dia bekerja di perusahaan ayahku di Amerika," kata Blue.

"Jadi kau dan adik bungsumu belum menikah?" tanya Honey.

Blue mengangguk dan Honey tak bertanya lagi karena dia tak mau tahu alasan Blue belum menikah hingga saat ini.

"Jadi kau memiliki keturunan kembar? Waaah itu benar-benar keren," ucap Honey.

"Ya, daddyku juga kembar. Dan kembarannya tinggal di Amerika," jawab Blue.

Honey mengangguk dengan mata yang berbinar.

"Orang tuamu tinggal di mana?" tanya Honey.

"Mereka tinggal di Swiss. Negara yang amat sangat indah dan membuat mommyku tak ingin pergi dari sana," jawab Blue.

"Aku ingin ke sana. Kau bisa meminta uang pada kakek jika aku ikut ke sana nanti," ucap Honey semangat.

Blue tertawa dan mencubit gemas pipi Honey.

"Tak perlu meminta apapun pada kakekmu karena uangku sudah sangat banyak," jawab Blue.

Dan Honey hanya tersenyum senang menanggapinya dan kembali memeluk Blue untuk berterima kasih pada penyelamat hidupnya itu.

"Thank you," bisik Honey di telinga Blue.

Posisi Honey yang pas berada di atas tubuh Blue benar-benar sangat meresahkannya kali ini.

'Oh my God ... Sepertinya masa lajangku akan segera berakhir sebentar lagi,' batin Blue pasrah.