Sudah satu tahun berlalu Yuna menjanda, setelah dicampakkan Wawan sang mantan suami dengan alasan telah jatuh cinta pada gadis lain yang lebih cantik dan terawat..
huh.. alasan seperti apa itu..
Yuna mendengus kesal..
tunggu lah pembalasanku.. akan ku lakukan hal yang sama padamu..
kan kubuat kau jatuh cinta lagi kepada ku bukan untuk mencintai mu sekali lagi..
tapi untuk mencampakkan mu..
agar kau tahu seberapa sakit dan hancur nya diriku saat kau tinggalkan..!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fennira 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seperti Yuna
Wawan menyetir mobilnya, tiba-tiba ada panggilan dari nomor yang tidak termasuk dalam kontak.. Wawan menyipitkan matanya, siapa agaknya..
Sebenarnya Wawan tipe orang yang enggan menjawab telpon yang tidak dikenal, namun melihat foto profilnya seorang ibu-ibu, Wawan lalu menjawabnya..
"Ya.. hallo..? "
"Hallo Wawan, saya teman mertua mu Sulastri, kami lagi ngumpul-ngumpul arisan tiba-tiba mertua mu pingsan, kamu bisa kesini gak sekarang, saya shareloc ya..
buruan ya, takut kenapa-kenapa nih..! "
"Ok.. saya langsung kesana ya..! "
Setelah tahu lokasi nya, Wawan lantas langsung mengebut ke alamat yang diberikan..
Sesampai dilokasi, Wawan bingung sendiri karena tidak ada rumah disitu, yang ada hanyalah rawa-rawa yang dipenuhi semak belukar, Wawan keluar dari mobil dan hendak menelpon ibu yang tadi..
Tiba-tiba..
BRUKKK... Wawan terkapar tak sadar kan diri,
sebuah balok kayu menghantam tengkuknya, dua orang memakai jaket kulit segera memasukkan nya ke dalam mobil..
Saat tersadar dihadapannya ada sosok seperti Yuna, atau memang Yuna..??
Wawan belum sepenuhnya sadar, namun sosok seperti Yuna begitu agresif pada Wawan..
Sosok wanita itu menanggalkan pakaian nya hingga tak sehelai benang pun menempel ditubuh nya..
Wawan yang telah lama tak melihat tubuh seorang wanita secara polos tak ayal membuat darah nya menggelegak..
Karena kecelakaan yang patal, selama setahun Yuna disarankan tidak melakukan aktivitas yang melelahkan termasuk berhubungan intim, karena itulah Wawan jadi berpuasa menyalurkan hasrat nya..
"Yuna.. kamu ngapain..?, bukan kah dokter melarang kita melakukannya.. Yun, ahhh..! "
Belum sempat Wawan selesai bicara, bibir wanita itu telah melumat bibir nya dengan penuh gairah...
Wawan yang sudah lama memendam hasrat tak mampu menolak sentuhan itu, dimatanya sosok itu adalah Yuna..atau siapa pun itu.. ia sudah tak mampu lagi untuk memilah milih karena akal sehatnya sudah dipenuhi birahi...
walaupun hati nya mengatakan itu bukan Yuna tapi sentuhan wanita itu telah membuat hasrat ke laki-laki annya sudah tak dapat dibendung lagi...
Kini wanita itu sudah menguasai Wawan sepenuhnya, tangannya semakin liar menyentuh area sensitif milik Wawan..
Wawan mulai menikmati sentuhan si wanita,hasrat nya naik hingga menembus ke ubun-ubun..
Hasrat yang sudah lama dipendam janganlah sampai dipancing -dipancing untuk keluar, tapi wanita itu sudah berani mempermainkan nya... tampa ba bi bu Wawan pun memberi perlawanan yang membuat si wanita merasa sangat kewalahan..
Wawan mulai menunjukkan eksistensi nya sebagai seorang lelaki sejati, si wanita tidak diberi lagi kesempatan untuk mempermainkan nya...
Hingga keduanya melakukan penyatuan...
Wawan tak puas dengan hanya sekali, tapi berkali-kali...
Sebagai penutup penyatuan terakhir, Wawan melakukan doggy, karena diposisi inilah Wawan merasakan sensasi yang luar biasa..
Tampa sepengetahuan Wawan, kamera yang sengaja disembunyikan dikamar itu telah merekam semuanya...
Setelah selesai Wawan pun tertidur dengan lelap...
Entah berapa lama ia tertidur...
Saat terbangun, Wawan menyadari kamar yang bernuansa putih dihadapan nya bukan lah kamar nya..
Dan wanita tadi, walau Fostur tubuh nya mirip Yuna ia yakin tadi bukan lah istri nya..
Sedetik ada penyesalan dihati Wawan,karena sekali lagi sudah berkhianat..
Tapi laki-laki mana yang dapat bertahan bila digempur sedemikian rupa.. Wawan mencoba berdalih..
Kalau bukan Yuna..sebenarnya siapa perempuan tadi.. dan kenapa dia mau melakukan nya..
Otak Wawan berpikir keras untuk menjawab semua itu.. sementara ia sudah merasa sangat lelah untuk mencari jawabannya..
Akhirnya dengan langkah gontai dia pun pergi dari kamar itu...
Sepanjang perjalanan ,Wawan mempersiapkan semua jawaban bila nanti ia pulang dan bertemu dengan mertuanya...
Karena entah mengapa mertuanya itu kadang-kadang bertanya layaknya seperti detektif...
Namun sampai dirumah, mertua nya hanya diam saja hingga membuat Wawan bagai tak percaya..