Seorang perempuan bernama Maharani Saputri mengalami kegagalan dalam sebuah pernikahan membuatnya frustasi ,ia menikah yang kedua kali juga gagal .
Apakah ia akan bertahan menjadi seorang janda atau kembali menikah dengan harapan bisa memiliki pasangan yang menerima apa adanya ?
Baca yuk sampai selesai ya agar tahu endingnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter Mencurigai Sesuatu
Deni menelpon Ob dan menyuruh semua temannya masuk ke ruangannya . Setelah semua berkumpul di dalam ruangan Deni melihat satu per satu namun tak ada orang yang dia lihat di layar cctv miliknya , tiba-tiba seseorang masuk ke dalam ruangannya dengan terburu-buru sampai ngos-ngosan .
Deni terkejut sampai terdiam melihat orang tersebut dia batinnya seketika ingat kalau orang ini yang tadi melakukannya . “Kamu berdiri di sini yang lain ke luar ,“ suara Deni dengan nada marah , semua ke luar tinggal Deni dan satu orang Ob .
Deni menatap tajam orang tersebut melihat namanya Jaeni Akhmad bagus juga namanya batin Deni tersenyum smirk . Ob bernama Jaeni merasa biasa saja saat Deni mendekatkan wajahnya melihat dirinya dari atas sampai bawah.
"Kamu tahu kenapa aku menyuruh semua Ob ke sini ?". Deni kemudian menghembuskan napas kasar ."Tidak pak ,“ jawanya santai tanpa merasa bersalah .
Nyali juga dia batin Deni mengangguk heran ."Sudah berapa lama kerja di sini ?" tanya Deni menatap mata Jaeni dari jarak dekat membuatnya terkejut sampai berjingkat ."Baru dua bulan , Pak !" jawabnya dengan jantung berdegup kencang kali ini ia baru menyadari ada sesuatu hal .
"Sepertinya kamu belum mengenal orang dalam , aku salut dengan keberanianmu bekerja di sini ... ," Deni menjeda kalimatnya kemudian duduk di kursinya melihat Jaeni berdiri di depannya .
Ob tersebut merasa terancam namun ia berusaha bersikap biasa agar tidak ketahuan apa yang telah dilakukannya . "Siapa yang membawamu masuk bekerja di sini ?" tanya Deni . “Saya melamar kerja bersama teman saya namun teman saya tidak di terima dan sayalah yang di terima ," jawabnya dengan yakin .
“Aku Ingin kamu mengeluarkan semua isi dalam tasmu ," Deni mencondongkan tubuhnya ke depan sambil menatap Jaeni . Deg ... Jaeni terkejut namun tidak bisa mengelak lagi dengan gugup mengeluarkan semua isi dalam tasnya .
Semua isi dalam tasnya sudah dikeluarkan ,Deni melihat satu per satu tak ada yang ia curigai saat akan di masukkan kembali ada bungkus plastik kecil terjatuh di lantai tepat di bawah kakinya tanpa ia sadari begitu juga Jaeni . Deni tidak mudah percaya begitu saja tapi ia yakin ada sesuatu yang di sembunyikan ob tersebut .
"Keluar ," usir Deni pada Jaeni dengan kasar . Jaeni nampak bingung sekaligus takut karena barang miliknya tidak ada tadi ada sebelum ke sini tapi kok sekarang tidak ada coba nanti aku cari di loker saja batin Jaeni berjalan ke luar dengan cepat . Deni melihat gelagat Jaeni curiga , ia melihat pergerakannya melalui laptop .
Di loker Jaeni mengobrak abrik pakaian dan barang lainnya merasa frustasi dan marah . Dimana barang tadi padahal sudah aku masukkan ke dalam tas tapi kenapa bisa hilang apakah ada yang mengetahui tapi siapa di tempat ini hanya aku tadi ," Jaeni merasa kesal marah benci pada diri sendiri kemudian ia pergi pulang karena waktu jam pulang .
Deni tampak kacau ia mendapat telepon dari Meira meminta uang padahal sudah di kasih SIM-card , " Kenapa sih wanita inginnya uang terus apakah tidak ada yang lain selain uang ,uang dan uang , memangnya gampang cari uang dasar matre ,“ Deni menggerutu kesal sambil mentransfer ke nomor rekening milik Meira .
Saat Deni akan pulang tidak sengaja melihat bungkusan plastik barulah ia menyadarinya .