Menceritakan Nadia hilma Faliha gadis cantik yang harus rela menjadi pembantu demi mencapai cita citanya menjadi seorang dokter, namun demi memuluskan kuliahnya Nadia harus menikah dengan majikannya,
karena sang majikan yang di putuskan oleh pacarnya.
Sampai pada akhirnya Nadia di karuniai seorang bayi laki laki yang sangat tampan.
Tapi kenyataan pahit datang ketika dia di tinggalkan suaminya di saat melahirkan sang buah hati.
Saat itu juga Nadia mulai berfikir akan ketidak setiaan suaminya, namun semua itu tidak benar.
Pasalnya, suami Nadia yang bernama Rizal fikri pratama sedang terkena penyakit leukimia bawaan dari kecil yang harus melakukan kemo terapi, karena ketakutan suami yang akan menjadi gundul dan jelek maka Rizal menghindar dari Nadia, sampai pada waktunya takdir mempersatukan mereka, namun itu belum berakhir karena sang mantan Rizal datang lagi untuk menghancurkan kehidupan mereka.
Inilah kisah selengkapnya.
kita baca saja yukkk, dari pada penasaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28
Hari sudah mulai gelap ,matahari sudah tak menampakkan sinarnya.
''Nad, aku pulang ya ?
''Kamu nggak nginep sini aja !
''Enggak ah aku pulang aja, kapan kapan aku main lagi .
''Ya udah kalau gitu biar aku dan mas Rizal anter.
''Nggak usah Nad .
''Iya biar kita anter aja, Rizal menyahut dari belakang.
Akhirnya dengan paksaan dari Rizal, kini Lilis mau untuk di antar pulang.
Mereka naik mobil Nadia yang baru di beli.
Seperti biasa Rizal memang nggak pernah melajukan mobilnya dengan pelan selang beberapa menit mereka pun sampai di kos kosan Lilis .
Karena hari memang sudah malam mereka tidak mampir di rumah Lilis.
Perjalanan pulang, Rizal saling canda tawa dengan sang istri .
Tanpa disadari oleh Rizal dari belakang ada mobil yang membuntuti.tapi beda dengan Nadia yang memang sudah mengetahuinya semenjak dari kos kosan Lilis.
Kenapa mobil itu dari tadi mengikuti mobil mas Rizal, apa hanya kebetulan aja karena sama arah, tapi nggak deh kayaknya memang mobil itu ngikutin kami .batinku
Nadia yang sedang menampakkan wajah gusar pun di ketahui Rizal.
''Sayang, kamu kenapa?
''Mas coba lihat deh kayaknya ada mobil yang ngikutin kita dari belakang deh .
Rizal pun melihat dari kaca spion, yang ternyata benar, Rizal memcoba menambah kecepatan mobilnya, tapi kali mobil yang mengikutinya langsung memepet mobil Rizal,
Mobil itu berhenti di depan mobil Rizal
Rizal mengerem mendadak melihat mobil yang tiba tiba saja berhenti di depannya.
Aku pun semakin panik, dan takut melihat dua orang yang memakai topeng dan berbadan kekar turun dari mobil tersebut.
Aku hanya diam tak bisa bicara, Aku langsung memeluk mas Rizal,
Rizal hanya bisa menenangkan istrinya.
''Mas, aku takut, siapa mereka ?
''Mas juga nggak tau sayang, kamu tenang dulu ya, mas akan keluar menemui mereka.
''Tapi mas aku nggak mau di sini sendiri aku ikut mas.
''Kamu dengerin mas ,mas akan keluar dan kamu tetap di sini jangan keluar.
Setelah memberi pesan pada Nadia Rizal keluar menemui dua orang yang dari tadi menggrbrak nggebrak mobilnya.
''Siapa kalian dan mau apa ?
Tanpa kata dua preman itu langsung memukul perut Rizal.
Rizal yang belum ada kesiapan lanhsung jatuh tersungkur.
Rizal mencoba bangkit namun lagi lagi langsung di tendang dan kini mengenai dada Rizal.
Beberapa kali preman itu memukul Rizal, katena mereka berdua, Rizal tak bisa melawannya.
Nadia yang melihat suaminya di pukuli panik dan langsung keluar ,Nadia berteriak dan menangis menghampiri sang suami.
Sebelum sampai menghampiri sang suami tangan Nadia langsung di cekal oleh kedua preman itu, preman itu mencengkeram dagu Nadia, dan yang lain memegang tangan Nadia.
''Mau apa kalian ,tolong lepasin aku, kalau kalian mau mobil atau uang ambillah tapi lepaskan kami!
''Hah mobil kami nggak butuh itu, yang kami mau kamu tinggalin Rizal atau kami akan melakukan lebih parah dari ini camkan itu baik baik nona.
Nadia meresapi perkataan preman itu.
Siapa sebenarnya mereka kenapa mereka nggak menginginkan uang,tapi kenapa minta aku menjauhi mas Rizal, apa sebenarnya maksud mereka, apa mereka orang siruhan.batinku.
Preman itu masih juga mancengkeram dagu Nadia.
Rizal yang pingsan pun tak melihat apa apa
Setelah preman itu memberi peringatan panjang lebar pada Nadia, lalu mendorong Nadia hingga jatuh.
Setelah preman itu pergi Nadia langsung menghampiri Rizal yang tergeletak tak sadarkan diri .
Nadia langsung memeluknya dan menangis.
Nadia melihat luka lebam dan darah di sudut bibir suaminya pun semakin panik.
''Mas, bangun ayo bangun, jangan tinggalin aku,
Yang di bangunkan tak kunjung sadar .
Aku sangat panik karena hari sudah malam dan tempatnya sepi, satu orang pun tak ada yang lewat, aku berinisiatif untuk menelpon Lilis.
Telepon tersambung
Aku mengatakan semuanya sama Lilis,
Lilis yang panik mendengar suara Nadia yang tersendak sendal karena tangis langsung menghubungi Irfan.
Tanpa kata Irfan langsung mrnyambar kunci motornya untuk datang ke kos kosan Lilis
Setelah sampai Irfan langsung membonceng Lilis untuk ke tempat tujuan yang sudah di kasih tau Nadia.
Kini sampailah Lilis dan Irfan di lokasi, disana Lilis melihat Nadia menangis sambil memegang Rizal yang masih pingsan karena tendangan dari preman yang sangat keras mengenai dadanya.
''Ya ampun Nad gi mana kejadiannya?
''Lis aku nggak tau, tiba tiba aja ada preman yang menghadang mobil mas Rizal
Aku menceritakan semuanya kepada Lilis,
Setelah melihat Rizal yang tak kunjung sadar, Irfan lamgsung membopong Rizal ke dalam mobil
''Mas, bangun jangan tinggalin aku .
Aku memeluk suamiku yang masih tak tersadarkan diri .
Irfan langsung mengemudikan mobilnya dan menuju rumah sakit,
Ya Allah sadarkan mas Rizal, aku takut dia kenapa napa, dalam hatiku tetus merintih.
Selang beberapa menit mobil nya sampai di depan rumah sakit
Irfan langsung turun dan manggil dokter
Aku sudah tak kuasa lagi melihat suamiku yang masih saja belum sadarkan diri,
Dokter datang dengan membawa brankar,
Lalu Irfan mengeluarkan mas Rizal dari mobil dan mas Rizal langsung di dorong beberapa suster aku lari mengikutinya sampai di depan ruang Icu, Aku tak kuasa lagi untuk betdiri .aku duduk di depan pintu kamar mas Rizal.
''Mas, kenapa bisa jadi begini
Aku sudah tak bisa merasakan apa apa sebelum melihat suamiku sadar .
Lama sekali dokter memeriksa mas Rizal, setelah beberapa waktu akhirnya pintu kamar terbuka
Aku langsung bertanya kepada dokter
''Dok gimana keadaan duami saya ?
''Maaf Nona saya belum bisa cerita, tapi sebaiknya suami nona di rawat dulu di sini dan selanjutnya kami akan melakukan tes laboratorium apakah ada luka dalam pada suami nona ,dan sampai saat ini suami nona juga belum sadarkan diri mohon di tunggu saja.
''Apa saya boleh menjenguknya dok ?
''Silahkan, tapi saya harap jangan berisik karena itu akan mengganggu pasien.
Akhirnya aku Lilis serta Irfan masuk untuk menemui mas rizal.
Sebelum itu aku menghubungi mama dan papa terlebih dahulu.
Aku memegang tangan suamiku yang lemas dan dingin,aku tak tega melihat alat yang menempel di badannya ,
''Mas, bangun ini aku Nadia istri mas, apa mas bisa mendengarku?
''Ayolah mas jangan tidur terus aku ingin melihat mas bangun ,aku sambil menangis dan memeluknya,
Nad, kamu tenang ya nanti pasti kak rizal sadar kok .
''Tapi kenapa lama Lis, aku udah nggak kuat, aku mau dia cepat bangun.
''Maaf ya Nad, kalau aja tadi kalian nggak mengantarku mungkin nggak akan begini kejadiannya. kata Lilis menyesal.
Bersambung!!!
ga jelas bngt