NovelToon NovelToon
Dua Bocah Genius Mencari Ibu

Dua Bocah Genius Mencari Ibu

Status: tamat
Genre:Anak Genius / Anak Kembar / Tamat
Popularitas:460.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

9 tahun yang lalu satu keranjang berisi dua bayi laki-laki yang masih merah tiba di kediaman Houston. Tidak ada yang tahu siapa yang meletakkan dua bayi tak berdosa itu di luar pintu pada cuaca dingin seperti itu.

Dua bayi itu tumbuh menjadi anak laki-laki yang sangat Jenius dan sangat mirip dengan Ravenhart Houston. Pria paling populer di negara A. Tanpa sepengetahuan Raven, Dua bocah yang bernama King dan Leonard penasaran dengan sosok ibu yang membuang mereka. Akan kah mereka bisa menemukan ibunya? Atau justru mereka akan mencari ibu baru? Simak kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. Mempercayaimu

Seravina mendengarkan berita dengan seksama. Polisi bergerak cepat menangkap Kenta. Pria itu ditangkap di rumahnya saat hendak kabur.

Seravina menghela napas panjang. Jadi siapa yang menguak berita ini. Seravina merasa ini berkaitan dengan masalah rumahnya yang terbakar. Apa jangan jangan Raven yang telah mengangkat berita ini?

Raven saat ini sedang fokus menatap layar laptopnya. Dia melakukan meeting online dengan beberapa petinggi di perusahaannya. Gallen entah kemana. Sejak Raven datang, pria itu langsung menghilang.

Setengah jam berlalu, Raven baru saja melepas kaca mata dan menutup laptopnya. Setelah itu, dia menoleh menatap ke ranjang rumah sakit. Di mana Seravina sejak tadi tak sedikit pun mengalihkan pandangannya dari Raven.

"Ada apa? Apa ada sesuatu di wajahku?" tanya Raven, berjalan mendekat pada Seravina. Seravina menggeleng. Namun, sekali lagi dia tidak sedikit pun mengalihkan pandangannya dari Raven.

Saat Raven tiba di depan Seravina, dia membingkai wajah lembut itu dengan kedua telapak tangannya yang hangat.

"Ada apa, Hmm?"

"Apa kau yang mengirim berita-berita tentang Daisuke dan Kenta itu?"

"Jika aku menjawab tidak apa kau akan percaya?" tanya Raven. Mata keduanya saling mengunci. Seravina lagi-lagi menjawab pertanyaan Raven hanya dengan gerakan kepala. Wanita itu kali ini mengangguk.

"Kenapa? Apa kau begitu mempercayaiku?"

"Sejak kau meninggalkan kartu nama 10 tahun yang lalu padaku, aku sangat mempercayaimu."

"Jika begitu kenapa waktu itu kau tidak mau menunggu untuk berbicara denganku, atau paling tidak kau ketuk pintu rumahku agar aku segera menemuimu."

Seravina tersenyum getir. Dia melepaskan tangan Raven yang menangkup pipinya dengan lembut dan lalu menggenggamnya.

"Menurutmu dengan kondisimu saat itu, bisakah kau menerima alasanku?"

"Kau bilang kau mempercayaiku?"

"Aku memang mempercayaimu. Jika tidak, aku tidak akan mungkin meninggalkan King dan Leonard di depan rumahmu. Alih-alih mengetuk pintumu, aku lebih memilih celaka sendiri. Apa kau pikir jika saat itu kau menampungku di sana, Daisuke tidak akan menemukanku? Bukan hanya aku yang akan celaka, tapi juga kamu, King bahkan Leonard dan keluargamu, Raven. Apa kau pernah berpikir bagaimana jika kau ada di posisiku?" tanya Seravina dengan nada bergetar.

"Kau tidak akan pernah tahu ketakutanku, Raven," lanjutnya.

Raven tidak bicara lagi, dia kini memeluk tubuh Seravina. Wanita itu menangis di dekapan Raven. Keduanya tidak menyadari jika Yoshino berdiri di depan pintu kamar perawatan Seravina yang sedikit terbuka itu.

Hatinya mencelos mendengar sekelumit masa lalu putrinya. Karena ulahnya, putrinya harus menderita selama ini. Yoshino tidak tahu lagi harus berbuat apa. Dulu dia sempat mendatangi Daisuke untuk menukar nyawanya dengan kebebasan keluarganya, tapi Daisuke menolak. Dia tidak suka dengan penawaran yang dibuatnya. Yoshino kembali ke ruangan perawatan istrinya dengan wajah lesu.

"Ada apa?"

"Tidak ada apa-apa, Sayang," ujar Yoshino sembari menarik senyum. Namun, karena senyum itu dipaksakan, wajah Yoshino justru tampak sangat aneh. Victoria tidak lagi bertanya. Dia akan menunggu Yoshino bercerita sendiri nanti.

Seravina menyusut air matanya saat melihat nomor King menghubunginya lewat panggilan video. Sesaat dia mendongak memandang Raven. Raven tersenyum sembari membersihkan wajah Seravina dari sisa air matanya.

"Ibu!" King dan Leonard berteriak bersamaan sembari tersenyum. Namun, tak lama senyum mereka pudar melihat wajah sembab ibunya dan juga latar di belakang ibunya. Bukankah itu seperti di rumah sakit?

"Ibu, apa kau sakit? Kau juga menangis. Apa ayah menindasmu?" tanya Leonard.

"Kenapa kalian menuduh ayah menindas ibu kalian?" Wajah Raven tiba-tiba muncul di belakang Seravina.

"Ayah, apa yang terjadi dengan ibu? Baru 3 hari ibu pergi, tapi kenapa ibu sakit?"

King dan Leonard berpura-pura tidak mengetahui kejadian yang menimpa rumah kakek mereka. Itu karena mereka khawatir ibunya akan curiga pada mereka.

"Ibu hanya tidak enak badan."

"Ibu, bisakah kau berjanji untuk selalu baik-baik saja mulai sekarang? Kami benar-benar takut kehilangan ibu lagi."

"Ibu berjanji. Maaf jika membuat kalian cemas."

Mereka berempat terus bertukar kabar hingga satu jam lamanya. Karena perbedaan waktu, King dan Leonard harus buru-buru tidur karena waktu sudah sangat malam.

Hari ini Seravina dan juga Victoria keluar dari rumah sakit, karena malam nanti ada acara di perusahaannya. Raven membawa Seravina dan keluarganya ke sebuah hunian yang sangat luas.

Hunian itu berada di daerah Yokohama, dari tempat itu ke perusahaan Hashimoto hanya memerlukan waktu 10. Raven sengaja menyiapkan rumah itu untuk Seravina.

"Raven ini-" Seravina kehilangan kata-katanya melihat hunian itu.

"Ini rumahmu dan anak-anak kita. Kelak jika mereka ingin mengunjungi kakek neneknya, kita tidak perlu menyewa hotel."

"Tapi, Raven .... "

"Sshh!" Raven menempelkan telunjuknya di bibir Seravina.

"Kau tidak boleh menolaknya. Untuk saat ini, keluarga kalian lebih aman tinggal di sini."

Yoshino masih merasa asing dengan perhatian Raven pada putrinya. Dia hanya mengernyit, melihat Raven bertingkah mesra pada putri pertamanya.

"Ayo kita masuk. Yuri dan yang lain sudah berada di dalam," kata Raven. Hunian yang dibeli Raven ini, luasnya mungkin dua kali lipatnya dari rumah Seravina yang terbakar.

Seravina masuk sembari mengedarkan pandangannya. Matanya menyapu setiap sudut rumah yang tampaknya berisi benda-benda antik.

"Raven, kurasa aku tidak bisa menerima ini."

"Pikirkan tentang anak-anak," ujar Raven. Seravina seketika terdiam saat Raven menjadikan anak anak sebagai alasan untuk dia menerima hunian super mewah itu.

Malam pun tiba, Gaara dan Yuri serta kedua orang tua Seravina berangkat lebih dulu ke hotel tempat acara diadakan. Kali ini pengamanannya sangat ketat. Gaara menyiapkan pengawalan khusus untuk acara malam ini, ditambah dengan anak buah Raven dan semuanya bersenjata.

Sebuah mobil Ferrari berhenti tepat di depan hotel. Saat petugas membukakan pintu mobil itu, sebuah kaki jenjang menapak dengan mantap dan anggun. Seorang wanita dengan gaun malam berwarna merah dengan model kerah V-Neck Collar tanpa lengan muncul dengan penuh percaya diri.

Di sebelah wanita itu, kini berdiri seorang pria dengan memakai stelan tuxedo berwarna merah maroon dan dasi kupu-kupu bertengger di lehernya. Keduanya tampak serasi dan menarik perhatian hampir sebagian besar orang yang ada di hotel itu.

"Kenapa mendadak aku jadi gugup begini?" keluh Seravina sembari mengusap dadanya. Kedua pasangan yang baru masuk ke hotel tadi adalah Seravina dan Raven. Mereka memang sengaja datang terlambat karena memang Seravina tak ingin berlama-lama ada di sana. Dia muak dengan para dewan penjilat itu.

Saat mencapai ballroom tempat acara, Keduanya lagi-lagi menarik perhatian semua orang. Banyak yang terkejut melihat kedatangan Seravina dan Raven.

"Kalian!"

...----------------...

1
Tira Aneri
sukaaa
Ruzita Ismail
Luar biasa
kristi hartati
Biasa
kristi hartati
Kecewa
Cindy Cindy
Luar biasa
Bundanya Pandu Pharamadina
terimakasih mbak Author sudah di ijinin marathon TAMAT.
👍❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
Raven.... Naruto nya kemana🤔
Bundanya Pandu Pharamadina
malu lama lama Bucin❤
Bundanya Pandu Pharamadina
Seravina kita juga penasaran siapa dirimu 🤔
Cata Leya
trllu parno
Cata Leya
😁🤭
Cata Leya
bagus...abaikan sja nenek yg perhitungn model gtu
Cata Leya
ibu bgini hrs di tegasin biar gk trs semena2
Cata Leya
😱😱😱😱
Cata Leya
kakek tsundere 😁
Cata Leya
ohh gr2 ni..ankny di ksh ke bpkny
Bunda Puput
Luar biasa
chue
s2.y kakk pleasee
Umi Umi
Luar biasa
arniya
luar biasa kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!