Muridku Itu Jodohku

Pagi ini, Sauqi bangun dari tidurnya lebih pagi dari biasanya. Dia selalu kepikiran dengan Delia yang malam ini dia bawa menginap di apartemennya. Memang ini keinginan Sauqi, untuk lebih mengenal Delia. Begitu sebaliknya. Sudah dua hari ini, baik Sauqi maupun Delia tidak datang ke sekolah. Tidak ada mata pelajaran yang harus Sauqi ajarkan pada anak didiknya, karena untuk kelas X dan kelas XI, pelajaran biologi ada guru lain yang mengajar di sekolah tersebut.

Sauqi mengabari orang tuanya dan juga orang tua Delia, bahwa hari ini, dia akan mengajak Delia ke toko perhiasan serta ke Wedding Organizer untuk acara pernikahannya, satu bulan kemudian dari sekarang. Sauqi dan Delia akan terjun langsung mempersiapkan pernikahan mereka. Keduanya akan berusaha semaksimal mungkin.

Kini, Sauqi setelah mandi pagi, dia langsung turun menuju dapur, dia akan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan tentunya untuk Delia juga. Sauqi, hanya akan memasak nasi goreng Jawa dan telur mata sapi. Dia mulai menyiapkan bumbu bumbu yang ada di dapur, serta dia campur dengan sayuran sawi.

Sedangkan Delia, saat di kamar mandi, bajunya jatuh kena air, akhirnya Delia tidak memiliki baju ganti. Dia bingung mau keluar kamar. Delia malu pada kekasihnya.

Akhirnya, tidak hilang akal. Delia menghubungi Sauqi.

Sampai dering kedua, panggilan Delia tidak diangkat. Karena, memang hape Sauqi ada di atas meja ruang tengah, dalam kondisi di silent, kebiasaan Sauqi saat tidur tidak ingin diganggu oleh siapapun. sedangkan Sauqi lupa tidak mengubah panggilan di hapenya. Dia lagi asyik memasak di dapur.

Akhirnya, Delia memberanikan diri keluar dari kamar Sauqi, hanya menggunakan selimut yang dia lilitkan di tubuhnya. Sauqi yang melihatnya, heran dengan penampilan Delia pagi ini, yang menurut Sauqi, itu sangat menggoda dirinya.

Delia lalu menghampiri Sauqi di dapur.

"Mas...maaf, baju aku tadi jatuh di kamar mandi, jadinya aku nggak ada baju ganti. Apa aku bisa pinjam baju kamu..?"tanya Delia dengan memelas. Dia juga takut tragedi di ruang tamu kemarin kembali terulang, makanya Delia agak yang jauh berdiri dari Sauqi saat ini.

"Kamu pakai gitu, juga bagus kok, sayang. Makin cantik, aku makin gemes lihatnya..!"goda Sauqi pada kekasihnya itu. Dia saat ini, ingin sekali menerjang Delia di kamar tidurnya, namun itu tidak mungkin, selama mereka belum sah.

Sauqi ingin sekali mempercepat acara pernikahan mereka, dia sudah tidak bisa berlama lama menahan ini. Sauqi harus segera menyampaikan kepada kedua orangtuanya, maupun pada orang tua Delia.

"Hhemm...ayolah, mas. Aku tadi habis mandi, dan sekarang aku sudah lapar mencium aroma nasi goreng..hehhe.!"kata Delia yang masih diam berdiri di tempatnya saat ini. Sedangkan aroma nasi goreng yang dimasak Sauqi, sangat menggugah selera.

Akhirnya, Sauqi menghampiri Delia di tempatnya berdiri, sembari membawakan nasi goreng di piring yang diatasnya ada lauk telur mata sapi. Kemudian Sauqi menyuruh Delia untuk duduk di sofa yang ada di ruang itu, sofa yang hanya muat untuk dua orang.

"Sini, sayang...aku suapin kamu, ya...!"kata Sauqi yang sudah duduk duluan, sedangkan Delia masih malu untuk mendekat pada kekasihnya. Dia takut akan kebablasan lagi seperti kemarin.

"Tapi, mas. Aku butuh baju sekarang, aku kedinginan ini..!"ujar Delia. Dan dengan perlahan Sauqi menghampiri Delia, dia menuntun Delia untuk duduk di sebelahnya. Sedangkan Delia, dengan erat dia memegangi selimut yang melilit di tubuhnya.

"Kamu, sarapan dulu, setelah itu, aku Carikan baju untukmu...yukk aaakk...!"ujar Sauqi yang menyuapi kekasihnya. Akhirnya, Delia menurut kepada Sauqi, dia sarapan nasi goreng sampai habis satu piring, dengan disuapi oleh Sauqi sampai selesai.

Setelah selesai, Sauqi langsung mengambil satu gelas air minum untuk Delia. Dia juga menuangkan di mulut Delia. Degan telaten Sauqi memperlakukan Delia begitu manis. Hingga, menyentuh hati Delia. Delia sangat mencintai kekasihnya ini. Lalu, secara tiba tiba Delia mencium pipi Sauqi.

"Kamu, mencuri ciuman ya...sudah berani ternyata ya, awas nanti aku nggak bisa menahan ini....!"goda Sauqi pada Delia yang dia tatap kedua bola matanya. Sedangkan Delia masih malu malu, dia menundukkan wajahnya.

"Abisnya, kamu manis banget sama aku, mas.!"ujar Delia malu malu, dia nggak berani menatap Sauqi. Wajahnya memerah karena perilakunya tadi yang mencium Sauqi secara diam diam.

"Delia,,,mau nggak kalau pernikahan kita ini, dipercepat..?"kata Sauqi dengan serius. Yang langsung membuat kaget Delia, tidak pernah muncul di benaknya, dia akan menikah muda, keinginan Delia akan kuliah dulu, setelah lulus baru, menikah. Ternyata keinginannya tidak sejalan dengan kedua orang tuanya, yang menjodohkan dia dengan seorang pria, yang tak lain adalah kekasihnya sendiri.

Delia sangat senang, akhirnya kedua orang tuanya menyetujui hubungannya dengan kekasihnya. Dan mereka sepakat untuk menikah di bulan depan. Tapi, kenapa sekarang kekasihnya ini malah ingin dipercepat, seolah olah tidak ada waktu lagi di lain hari. Pikir Delia.

"Memangnya kenapa, sayang. Bukannya, kita sudah merencanakan menikah bulan depan..?"tanya Delia penasaran. Dia sebenarnya juga belum siap.

Delia hanya menuruti keinginan kedua orang tuanya, dan keinginan dari kekasihnya itu.

"Bulan depan itu, terlalu lama sayang..! Sedangkan kamu disini, selalu menggodaku..!"ujar Sauqi dengan senyum berwajah mesum. Ya...Sauqi memang sedang menahan sesuatu yang bergejolak di dalam tubuhnya. Dia tidak bisa menahan nya lama lama lagi.

"iihh..memangnya, siapa yang menggoda...!kan aku sudah bilang, kalau baju aku jatuh saat di kamar mandi, dan basah, aku nggak bawa baju ganti...! Lagian bulan depan itu cepet kok, mas..!"ujar Delia dengan entengnya. Delia tidak tahu, kalau saat ini Sauqi sangat menginginkan dirinya.

"Ya sayang lah yang menggoda...mau, ya sayang, kita menikah besok saja, biar nanti aku yang bilang ke orang tua kita...!"ujar Sauqi memelas. Dia sangat berharap Delia setuju dengan idenya.

Tentu saja hal itu, sangat mengagetkan Delia, dia langsung terperanjat, sampai dia berdiri dari duduknya, dan tanpa sengaja selimut yang dia pakai terinjak oleh kakinya sendiri.

Otomatis membuat selimut di bagian kanan tersingkap secara tidak sengaja. Akhirnya, dengan jelas Sauqi bisa melihat tubuh indah Delia yang bagian kanan. Selimut itu melorot sampai daerah perutnya, terpampang lah, bagian dada Delia yang nampak padat.

Delia, langsung menarik kembali selimutnya yang terjatuh sampai bagian perutnya. Namun, hal itu sudah terlambat. Sauqi sudah melihat semuanya. Tentu saja, hal itu tidak akan dilewatkan oleh Sauqi. Dia ingin mencicipi walaupun itu hanya sedikit. Pikir Sauqi.

Lalu, Sauqi meraih tubuh Delia yang berdiri. Dia dudukkan Delia diatas pangkuannya. Sauqi langsung mencium bibir ranum Delia, yang mulai tadi sudah menggodanya. Sauqi juga tidak melewatkan bagian tubuh Delia seinci pun. Mulai dari leher, bahu, dada sudah ada tanda kepemilikan dari Sauqi.

Ya...Sauqi harus segera menyampaikan kepada kedua orang tua mereka, untuk segera menikahkan Sauqi dan Delia besok. Untuk acara resepsi bisa ditunda sampai bulan depan. Begitu pikir Sauqi.

Jadi, Sauqi menjelajahi tubuh Delia, sambil berpikir tentang pernikahannya dengan Delia. hehe...