NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Muda Xavier

Istri Kecil Tuan Muda Xavier

Status: tamat
Genre:Romantis / CEO / Aliansi Pernikahan / Romansa / Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Tamat
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: selenophile

Setelah kembali dari luar negeri, Keira Adelina Oliver terpaksa harus menikah dengan seorang pria asing untuk membantu perusahaan ayahnya yang diambang kebangkrutan.


Xavier Grayson Chester seorang pria tua berumur 34 tahun, dibuang oleh keluarganya setelah kecelakaan mobil yang dialaminya. Yang mana membuat kedua kakinya menjadi lumpuh. Dan sebagai imbalan atas kerja kerasnya, keluarganya mencarikannya seorang istri untuk menemaninya di pengasingan.


Dan bagaimana jika seorang wanita yang mirip dengan Keira muncul di tengah-tengah pernikahan mereka.

Apa hubungannya?


penasaran dengan ceritanya? yuk baca.


jangan lupa like and comment ya 🥰

ini karya ku yang pertama, jika ada kesalahan mohon maaf.

Terima kasih 🙏🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selenophile, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

"Bagaimana keadaan Kakak sekarang? Terus kenapa Kakak bisa sakit?"

Asher tau kabar kalau kakaknya sakit itu dari William. Tidak memperdulikan hal lain lagi dia langsung bolos sekolah bersama William. 

Karena pernikahan kakaknya, Asher sedikit lebih akrab dengan William. Meskipun mereka satu kelas mereka tidak terlalu begitu akrab, hanya sekedar tau namanya saja. 

Kepribadian mereka terlalu bertolak belakang.  Asher yang sangat aktif dan suka bergaul, sedangkan William terlalu pendiam dan penyendiri suka menarik diri dari semua orang yang ingin mendekatinya. 

"Mungkin karena Kakak kecapean jadi sakit, tapi sekarang Kakak udah mendingan kok, jadi jangan khawatir," jawab Keira tersenyum lemah sambil menatap adiknya lembut. 

Seolah ada yang salah, Keira memicingkan matanya tajam menilik tubuh Asher dan William yang masih dibalut dengan seragam sekolahnya. Lalu melirik jam weker di meja samping yang menunjukan pukul 14.00 siang. 

"Bukannya sekolah bubar jam 15.00 Sore ya, kenapa kalian pulang jam segini? Atau jangan-jangan kalian… bolos ya." Keira menatap mereka berdua dengan tajam, meski dia terlihat lembut tapi dia sangat tegas terhadap adiknya. 

Meneguk ludahnya kasar, Asher memalingkan wajahnya ke samping menghindari tatapan tajam Kakaknya. Dia paling takut Jika sudah ditatap tajam seperti ini. Meski dia laki-laki bertubuh tinggi, jika sudah di hadapan kakaknya Asher langsung menciut seperti seekor kelinci yang ketakutan. 

Sedangkan William dia hanya terdiam kaku tidak bergerak. Baru kali ini dia ditatap tajam oleh kakak iparnya, yang membuat dia gugup dan bingung karena telah melakukan kesalahan. 

Dia tidak pernah merasa gugup ataupun takut meski telah berbuat salah, karena kakaknya tidak pernah peduli. Dia hanya akan mengirim asistennya untuk membereskan semua kekacauan yang telah diperbuat adiknya, tanpa menanyakan sebab dan akibat dari perbuatannya. 

Melihat reaksi mereka berdua yang terlihat bersalah, Keira sudah menduganya saat mereka sudah pulang terlebih dahulu. Setaunya hari ini sekolah mereka tidak ada acara yang mengharuskan semua siswa/siswinya pulang cepat. 

Kenapa dia tahu? Karena setiap ada hal yang harus diberitahukan dari pihak sekolah, wali kelas tiap masing-masing kelas akan menelpon setiap orang tua. 

"Ternyata benar kalian membolos, bagus… sangat bagus… mau jadi apa kalian nanti jika sekolah saja bolos. Memang kalian sudah sepintar apa hingga sudah berani bolos dari sekolah," ucap Keira dengan nada dingin. 

Iris matanya yang berwarna coklat menatap mereka berdua dingin. Asher dan William hanya menunduk takut ditatap tajam olehnya. 

Sedangkan Xavier dia hanya menonton mereka dari samping. Tanpa berniat membantu adiknya yang sedang dimarahi. 

"Maaf Kakak kami salah,"cicit Asher pelan. 

"Aku janji gak akan melakukan hal itu lagi."Asher mengangkat kepalanya menatap Keira dengan sangat meyakinkan. Seakan dia benar-benar berjanji tidak akan melakukan itu lagi. 

"Aku hanya ingin tahu tentang kondisi kakak saja, kenapa harus berujung menjadi aku yang dimarahi sih." Gerutunya kesal di dalam hati. 

William hanya diam saja menundukan kepalanya, tidak mengeluarkan satu patah kata pun. Sesekali dia akan mengangguk membenarkan perkataan Asher. 

Asher sangat kesal melihat William yang diam saja, dan tidak membantu membujuk kakaknya. 

"Apa-apaan dia, hanya menganggukan kepala saja. Emangnya itu membantu, bukannya cari solusi untuk membujuk kakak."

Asher menyenggol lengan William yang duduk di sebelahnya. Mengkodenya untuk membantu membujuk kakaknya. 

William mau tidak mau membantunya. Dia  mengangkat kepalanya dan menatap Keira yang kebetulan juga sedang melihatnya. 

Menekan rasa gugupnya, William langsung mengakui kesalahannya tanpa basa-basi. 

"Maaf Kakak ipar kami salah, kami seharusnya tidak bolos sekolah. Apapun keadaannya, bolos sekolah adalah perbuatan yang tidak terpuji." 

"Ya Kakak aku minta maaf,"timpal Asher melanjuti. 

Melihat mereka mengakui kesalahan dengan jujur, hati Keira langsung lembut. Tatapannya menatap mereka berdua dengan hangat. 

Tidak hanya mereka mengakui kesalahan dengan jujur, mereka juga bekerja sama untuk mengakui perbuatan salah mereka. 

Terutama William yang akhirnya mau berdekatan dengan orang yang sebaya dengannya. Tidak lagi menutup diri terhadap orang lain. Dan ini adalah suatu kemajuan yang pesat untuk membuatnya bisa berbaur dengan orang lain. 

Dengan senyum manis, Keira berkata lembut. 

"Kakak maafin kalian, tapi jika ada sesuatu seperti ini lagi kalian harus meminta izin bukan malah bolos, paham."

"Paham."

"Em."

°°°°

Setelah acara permintaan maaf itu selesai, kini hanya tinggal mereka berdua yang berada di kamar. 

Xavier membawa mangkuk berisi bubur hangat untuk dimakan Keira. Karena tubuh istrinya masih sakit, dia memerintahkan bi Eli untuk membuatkan bubur yang cocok dimakan dan mudah dicerna oleh orang sakit. 

Melihat Xavier yang akan menyuapinya, Keira buru-buru menutup mulutnya lalu menggelengkan kepalanya. 

"Biar aku saja, aku bisa sendiri," tolak Keira halus ingin mengambil alih mangkuk itu.

Melihat niatnya, Xavier dengan cepat  menghindari tangannya.

"Tidak! Keira patuh, biar Mas yang suapin kamu," peringatnya dingin tidak ingin dibantah.

Mendengar nada dingin suaminya, Keira mencebikkan bibirnya kesal. Dia hanya demam, bukan lumpuh yang tidak bisa menggerakan anggota tubuhnya sendiri.

"Iya-iya," pasrah Keira.

Dengan senyum kemenangan, Xavier menyuapi Keira dengan hati-hati dan penuh perhatian. Keira yang disuapi hanya pasrah dan patuh membuka mulutnya, menerima suapan dari suaminya.

"Sejak kapan Mas dan Dr. Keenan saling kenal?" tanya Keira penasaran. 

Pupil matanya yang jernih menatap Xavier dengan polos dan penuh rasa ingin tahu. Melihat matanya yang berbinar membuat Xavier merasa gemas. 

Dengan seulas senyum tipis yang tersemat di sudut bibirnya yang tipis dan seksi. Xavier berkata dengan suara rendah dan magnetis, 

"Sejak aku tidak sengaja membantunya." 

"Hah, membantunya… maksudnya apa?" Keira menggaruk kepalanya bingung. 

"Ya, Mas membantunya saat dia putus asa. Karena sebelum menjadi Dokter yang terkenal, dia pernah menjadi Dokter di rumah sakit kecil tempat dia bekerja. Namun, karena kesalahan salah satu Dokter yang tidak menyukainya, membuat pasien yang sedang ditangani Keenan meninggal," jelas Xavier sambil menyuapi istrinya dengan hati-hati dan telaten penuh kelembutan.

"Lalu?" tanya Keira semakin penasaran, sambil menerima suapan dari suaminya.

"Bisa-bisanya ada Dokter seperti itu." Batin Keira tak habis pikir.

"Lalu... Dokter itu menyalahkan semua kesalahannya kepada Keenan. Sehingga membuat opini publik pun percaya kalau Keenan adalah penyebab semua ini. Karena fitnah dan tuduhan semua orang padanya, membuat dia merasa terpuruk dan tidak pernah lagi melakukan operasi pada pasien. Tidak hanya itu saja, saat dia pulang ke rumah dalam keadaan kacau, Keenan melihat istrinya tengah menyiksa putranya yang masih kecil..." lanjutnya.

Keira tidak menyangka akan semenyedihkan ini kehidupan Keenan.

"Lalu apa yang terjadi?"

1
Trimulyati Trimountea
suami idaman
Ray
mematuk, kek ular ya? 😁
cetom😘😘
tapi tk torr
cetom😘😘
kok shaka torr
Reva Azriyanty
iya, bikin karakter kei itu boleh jadi wanita yg kuat dn ngak gmpng ditindas, tp bikin kei klo ngomong kesuami itu sopan dn jngn suka mengumpat, jd sebel dengernya.
anikbunda lala
lama2 kok ngeselin ya gayanya si kei
H
😂😂😂
Jamayah Tambi
Tahniah ceritanya.Sudah ku baca
Jamayah Tambi
Shaka nak horong ibunya sorang.Sedar diri lo/Tongue//Tongue//Tongue/
Jamayah Tambi
/Shy/
Jamayah Tambi
Belasah dulu baru serah pada polis/CoolGuy//Sob/
Jamayah Tambi
jgn tengok je.Tolong
Jamayah Tambi
Cari gara2 kamu.Klu didapati memunuh hukumanya berat/CoolGuy//Sob/
Jamayah Tambi
Macam2 halangan untuk bahagia
Jamayah Tambi
Apa lagi ni keira
Jamayah Tambi
Lambatla ayah2 kamu ni.Hembus saja
Jamayah Tambi
Mafia betul
Jamayah Tambi
Nak mati
Jamayah Tambi
Berani kau colek anak tentera
Jamayah Tambi
Orang tua tiada hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!