My Perfect Ghost

Bab 28

Hitori pun menuruti apa yang diminta oleh Irish. Berbaring disamping wanita itu dengan memeluknya.

"Memang siapa yang meneleponmu di tengah malam begini?" tanya Hitori penasaran.

"Kau pasti tahu dan bisa menebaknya tanpa harus terucap keluar dari bibirku yang manis ini," ujar Irish menggoda.

"Direktur Choi? Kau masih menjalin hubungan dengannya?" tanyanya pula.

"Itu jelas. Dia itu seorang direktur dan sebentar lagi akan diangkat menjadi pemilik perusahaan yang dipegang oleh ayahnya sekarang. Dan dia adalah tunanganku. Kau tahu persis, kan?"

"Aku tahu, jadi maksudmu hubungan kita hanya sebagai penghangat ranjang saja?" tanya Hitori.

"Tidak. Bukan begitu. Aku juga tak menginginkan dirinya seutuhnya. Hanya ingin memanfaatkan hartanya. Tapi sayangnya aku juga sudah tidak tertarik dengan hartanya. Biarkan saja. Bagaimana kelanjutannya, kau tak perlu memusingkan hal itu, Okey?!" sahut Irish jelas.

Hitori hanya memeluk Irish semakin erat di kala malam semakin larut. Ruangan VIP yang besar hanya dihuni oleh dua orang manusia yang beda jenis.

Irish mengambil ponselnya setelah membiarkan Hitori tidak menjawab ucapannya dan membiarkan pria itu tertidur dengan lelapnya di balik punggung mulusnya. Irish membuka ponsel dan melihat ada satu pesan masuk di kotak pesan khusus. Tak lain, tak bukan adalah pesan dari Direktur Choi.

"Aku tak membutuhkanmu lagi, Choi. Untuk apa kau peduli padaku tapi hati kau selalu sibuk dengan pekerjaanmu itu," gumam Irish yang kesal.

Ia mengetik sebuah pesan, bermaksud untuk membalas pesan dari Direktur Choi. Dengan kata lain, ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk berbicara terhadap lelaki tampan itu. Karena ia tidak tahan dengan sikapnya.

"Iya. Aku baik-baik saja. Aku berada di rumah sakit X sekarang. Baiklah. Kalau kau mau berkunjung silakan saja. Aku senang kau peduli padaku. ;),"

Senyum merekah diberikannya di ujung pesan, menandakan bahwa dia baik-baik saja. Pesan pun terkirim. Ia kembali meletakkan ponselnya di atas nakas, dan membiarkan dirinya terlelap dalam mimpi indah bersama Hitori.

...****************...

Direktur Choi yang telah usai melakukan relaksasi di bilik mandinya segera merebahkan tubuhnya yang penat dengan segala aktivitas hari ini yang padat. Bertepatan dengan itu, wajah Lisa terlintas di benaknya. Senyuman hangat merekah di bibir indah Lisa.

"Tidak, tidak... Aku tidak boleh memikirkannya. Maafkan aku Lisa," gumamnya dalam kesendirian.

Ia meraih ponselnya untuk mengecek apakah ada balasan dari Irish atau tidak. Ternyata dilihatnya ada sebuah pesan dari Irish yang memberitahukan tentang rumah sakit mana ia dirawat.

Direktur Choi segera meletakkan ponselnya kembali, dan memutuskan untuk memejamkan matanya. Lelah melanda tubuhnya hari ini.

...****************...

Pagi menyapa seluruh makhluk yang berada di muka bumi, udara segar mengembus dari timur ke barat, Lisa telah berdiri di halaman belakang rumahnya untuk sekadar menghirup udara pagi yang segar. Belum tampak adanya Doja, karena ini masih pukul delapan pagi. Ia masih meregangkan bagian-bagian tubuh yang kaku, merelaksasikan semua pikiran yang ada di kepalanya.

Hari ini ia akan memutuskan untuk menjenguk Irish ke rumah sakit X untuk melihat kondisi temannya itu. Dan melakukan sedikit rencana yang telah di susun dan di rancang atas usulan Doja. Lisa berharap ini akan berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang tak seharusnya terjadi.

"Aku akan pergi bersiap-siap..., Kita akan melihat seperti apa reaksimu, Irish," gumam Lisa sendirian seraya melangkah menuju dapur.

...****************...

Tbc