Pertemuan tak di sengaja, menjadi awal buruk untuk kehidupan Dea. Bagaimana tidak? Dea di minta Ibunya mengantar hadiah ulang tahun untuk atasan ayahnya di kira wanita panggilan.
Tanpa di duga pertemuan awal membuat sosok Bryan anak dari atasan Ayah Dea, tertarik padanya.
Namun tidak untuk Dea, wanita tersebut tidak menyukai Bryan. Berusaha melakukan banyak cara agar tidak di pertemukan dengan Bryan, nihil. Mereka kembali di pertemukan semua karena takdir.
Lalu bagaimana kisah selanjutnya? penasaran? yuk langsung saja baca yuk🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulia rysa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25: Rasa bersalah
Bab 25: Rasa bersalah
🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻
🌹✨💞✨🌹
Dea berpenampilan cantik, hari ini hari terpenting untuk nya. Menyelesaikan pendidikan S1 dalam waktu 3 setengah tahun.
Riasan kecil tidak tebal cocok untuk wajahnya yang memang dasar putih cantik. Dea terlihat seperti princess.
"Putri Bunda cantik. Semoga selalu di lindungi Allah dari orang-orang jahat ingin menjahatimu," doa sang Bunda memeluk erat putri nya.
"Amin, Bunda," senyum Dea, hati sedih telah melakukan kesalahan dan berbohong tentang kebenarannya.
"Maafkan Dea, Bunda. Dea bingung harus apa? Dea tidak mau kalian kecewa, tapi Dea juga tidak tega pada bayi tak berdosa di dalam kandungan Dea," monolog Dea sedih. Pelukan hangat seorang ibu membuat nya lebih terpuruk dalam penyesalan rasa bersalah.
Mata berair, tetesan bening jatuh menetes membasahi wajah. Kehamilan sekarang membuat nya susah mengendalikan diri dalam keadaan sedih maupun marah.
"Nak, kenapa menangis?" tanya sang Bunda melepaskan pelukan menatap wajah Dea sudah di hiasi butiran air mata.
"Tidak Bunda. Dea bahagia. Dea tidak menyangka telah menyelesaikan pendidikan Dea. Yang di kata orang memang benar kerja keras akan membawa hasil yang sempurna," kata Dea berbohong tidak mengatakan sebenarnya.
"Ya itu benar, tapi ada kala kerja keras seseorang harus berakhir sia-sia tidak berjalan mulus sesuai rencana. Semua tergantung kehendak Allah meridhai atau tidak. Maka dari itu Bunda minta pada Dea untuk jaga diri, zaman semakin berkembang dan maju banyak wanita tidak bisa mengendalikan diri. Bunda hanya tidak mau anak satu-satu Bunda dan Ayah berada di jalur tak di inginkan," ucap nya panjang lebar menginginkan terbaik untuk Dea, tanpa di ketahui apa yang telah terjadi sebenarnya.
Dea mendengar itu hatinya jadi tak enak. Rasa sesal bersalah pada kedua orang tua membuatnya mengutuk diri, karena semua yang di katakan Bunda telah terjadi menimpah nya.
Menjelaskan semua kebenaran, Dea belum sanggup.
"Iya Bun," sahut Dea perasaan bersalah makin tak terkendali kan.
Semakin bicara menanggapi sangat Bunda rasa bersalah menjadi menggunung.
Dea tidak tau harus berkata apa, mengatakan kebohongan untuk membela diri terus menerus hati rasa tak sanggup.
Ketulusan sang bunda membuat nya tak kuat menatap mata bunda.
Berteriak mengeluarkan semua di hati, Dea ingin meluapkan semua untuk terbebas, namun ada rasa takut terus menganggu pikirannya.
Tak lama kemudian, Ayah datang menghampiri kedua wanita yang berpelukan yang sedang berkata manis.
"Kesayangan Ayah bicara apa sih? kok ayah nya gak di ajak?" datang sang ayah menghampiri kedua wanita yang di sayangi.
"Tidak ada Yah, Bunda hanya mengatakan pada Dea putri kebanggaan kita untuk selalu berada di jalan lurus."
"Apa Ayah sudah selesai?" sambung nya lagi menoleh sang suami.
"Iya, kita langsung berangkat saja," ajak sang Ayah tersenyum.
"Tunggu Yah, Dea ke kamar sebentar," berhenti sejenak Dea menghentikan langkah nya pamit.
Dia segera berlari masuk ke kamar. Entah apa yang membuat nya buru-buru pergi. Raut wajah menggambarkan sesuatu yang ingin di ambil sangat lah penting. Jika tidak, ya mana mungkin terburu-buru.
"Cepat, Nak. Ayah dan Bunda tunggu sini," kata Ayah sedikit meninggikan suara agar terdengar sang putri.
"Baik Yah!" sahut Dea balik meninggikan suara namun terdengar lembut tidak kasar.
Dea melangkahkan kaki panjang agar cepat tiba. Setibanya di kamar dia mengeledah mencari sesuatu.
"Huh.... akhirnya ketemu juga," lega Dea memegang dan memandang dalam. Ada rasa campur aduk bimbang tak menentu melihat benda yang di ketemukan.
...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......
...✨____________ 🌼🌼_______________✨...
bget