NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Abah

Jodoh Pilihan Abah

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Pernikahan Kilat / Obsesi / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:440.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: emha albana

Onci alias Fahrurrozi, cowok yang dibesarkan dilingkungan penuh religi, ia pun alumnus sebuah Pondok Pesantren. Harapan kedua orang tuanya kelak ia menjadi pewaris tunggal sekolah pendidikan agama yang sudah dirintis kedua orang tuanya. Namun kenyataannya berbalik, Onci memilih profesi di dunia entertaiment, dan menjadi perselisihan antara dirinya dengan Abah dan Umi.

Terlebih Onci diam-diam menjalin hubungan dengan seorang gadis keterunan Tionghoa, anak seorang pengusaha dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang begitu ta'at dengan keyakinan yang berbeda dengan keluarga Onci. Gadis itu bernama Dhea.

Gadis itu berprofesi sebagai seorang dancer profesional, yang Onci kenal dalam sebuah event yang ia selenggarakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emha albana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beem! Seperti Pistol Menempel Di Kepala

Apa yang direncanakan Onci berjalan dengan lancar, justru ia seperti menarik platuk pistol dan mengarahkan ke kepalanya. Beem! Tanpa sadar peluru akan bersarang di kepala. Atau ia seperti menaruh ranjau dan menekan timer dinamit untuk dirinya sendiri. Yang sewaktu-waktu akan meledak.

Semula Onci hanya menyangka bahwa kedatangan Dhea sebagai awal perkenalan dengan abah dan umi, hanya sebatas itu saja. Nyatanya? Justru abah dan umi berharap lebih dari Dhea. Sampai-sampai abah meminta untuk segera memperkenalkan mereka kepada kedua orang tuanya.

Abah merasa Dhea itu cocok untuk Onci, selain cantik dan pandai menjaga aurat, senyuman, serta cara komunikasinya mampu menarik perhatian abah dan umi, layaknya wanita muslimah yang tahu akan budi pekerti. atau istilahnya akhlak.

Onci pun harus bertemu Dhea dan diskusi untuk menyiasati rencana Abah. Namun, ada yang aneh dengan Nabila, sikapnya begitu dingin tidak seperti di awal Onci meminta tolong.

Kali ini agak sedikit alot dan mulai banyak sekali alasan, ada urusan ini lah dan itulah, sibuk mengerjakan tugas dan lain-lain. Entah ada apa dengan Nabila, dan ada yang harus Onci selesaikan dahalu.

"Nabila, bantuin Kak Ozi yah? Takut abah dan umi cari Kakak, nanti tolong cari-cari alasan kalau umi tanya kakak."

"Yah...liat kondisi, Bila juga banyak tugas dan harus aku setor ke Pak Haji dan Bu Haji."

"Jangan gitu dong Bil. Bila mau apa? Nanti Kak Ozi beliin deh."

Onci tidak pernah tahu, bahwa Nabila pun diam-diam suka dengannya. Ia merasa bahwa apa yang direncanakan Onci, dan meminta untuk mengagalkan proses perjodohannya semata-mata demi melancarkan urusannya dengan gadis Tionghoa itu.

"Kalau tahu, ujung-ujungnya hanya untuk memperalat aku dan melancarkan urusannya dengan si Dhea, lebih baik aku mau aja dijodohin sama dia. Apa semua lelaki itu sama yah? Tidak peka dengan perasaan wanita? Tapi kalau tidak ditolong kasian juga." Gumam Nabila.

"Jadi benar nih nggak mau bantu Kak Ozi?"

"Iya tapi untuk kali ini aja yah? Besok harus ada take and give-nya!" Nabila mulai meminta persyaratan jika mau urusannya tetap lancar.

"Apa persyaratannya?"

"Nanti Nabila pikirkan dulu, memangnya mau kemana sih? Setiap ada rapat dan selesai jam ngajar selalu izin. Kak Ozi kan tahu, kalo sesudah kegiatan belajar-mengajar, Kakak harus menyelesaikan tugas administrasi. Kakak juga tahu, kalo Nabila punya tugas lain dan dikejar target kurikulum, belum lagi kalo Kakak suruh Bila."

Padahal bukan karena itu Nabila enggan membantu Onci, hanya ada urusan hati yang ia tidak pernah merasakan, diam-diam Nabila pun suka dengannya.

"Kak Ozi ada urusan dulu, makanya setiap selesai ngajar Kakak sering pamit izin."

"Yaudah kali ini aja yah? Besok-besok Bila mau pasang tarif. Bukannya apa-apa, Kakak punya tanggung jawab di sekolah ini. Maaf Nabila lancang, habisan keseeel...!"

"Kesel kenapa Bila? Ada yang salah sama Kak Ozi? Kalo Kak Ozi salah, maaf Bil." Onci pun penasaran.

"Dasar cowok,peka dikit keeek! Harusnya minta maaf apa yang sudah kamu lakukan, dan harus paham bagaimana perasan wanita!" Umpatnya kesal.

"Sabar Nabila, kenapa Bila jadi orang jahat begini sih Bil, kamu itu nggak pantes banget untuk jahat. Dan loh juga yang ngomong, kalau jodoh tak akan kemana."Ucap Nabila membatin dan berdiskusi dengan hati kecilnya.

"Ah nggak ada kok, mungkin lagi bawaan dateng bulan aja, jadi pengennya marah-marah aja. Yaudah Kak Ozi mau keluarkan?Nanti Bila kabarin."

"Ok, Thanks Bill. Urusan kita belum selesai yah?" ucap Onci sambil meninggalkan ruang staf administrasi.

"Iye..."

Nabila merasa kurang puas, untuk meluapkan perasaannya.

"Aslinya ngeselin lama-lama itu orang. Ya Allah, dipikir-pikir anak pemilik sekolah aku marah-marahin. Hahaha, Bila...bila, jahat bagit si kamu." Tak sadar ia tertawa sendiri.

Secepat mungkin Onci meninggalkan sekolah dan menuju kampus, karena ia tidak ingin terlambat menjemput Dhea. Tepat, baru saja ia sampai, Dhea sudah berdiri di depan gerbang kampus.

"Hii calon imamku, rupanya tepat waktu. Sudah solat belum?" Dhea pun menarik tangan Onci dan salaman, layaknya seorang istri yang mencium tangan suaminya.

"Apa-apain sih kamu! Cari tempat yang enak untuk ngobrol yuk?"

"Ayo, ada yang mau aku bahas sama kamu.Cari Masjid dulu, kalo sudah solat nggak terbatas waktu diskusi kita."

"Ok."

Mereka pun meluncur membelah jalan, tak jauh dari kampus tepat di sisi kiri jalan berdiri megah sebuah masjid, Onci meluangkan waktu dan tunaikan solat Dzuhur. Dan Dhea dengan sabar menunggu Onci menyelesaikan kewajibannya. Selang sepuluh menit, ia sudah rampung menyelesaikan ibadah, dan melanjutkan mencari tempat yang nyaman untuk diskusi.

"Yank, jadi bagaimana ini? Gara-gara ulah kamu sih, pakai hijab dan baju muslimah. Abah jadi suka, malah pake mau bertemu dengan mamah dan papah." Dhea pun panik apa yang ia lakukan melebihi ekpektasi.

"Jangankan kamu, aku aja jadi tambah bingung. Pake acara kamu harus ikut ngaji mingguan juga."

"Jadi?Kita harus bagaimana?"

"Gini...gini, kita atur waktu saja bagaimana? Setelah aku ngajar sekolah minggu dan temani kamu ibadah, kita langsung meluncur ke Masjid. Tapi setelah kamu pelayanan saja ya? Nah, kamu bisa minta tolong Intan untuk bantu kondisikan papah dan mamah, bagaimana?"

"Yaudah aku coba yah? Tapi kamu juga jangan bikin aku malu dengan pengurus gereja yah? Setidaknya kamu hadir dan isi materi untuk anak-anak sekolah minggu."

"Iya, aku pasti ngisi materinya kok. Tapi semua disiapkan yah?"

"Yaiyalah, kamu hanya mengajar saja dan bercerita seperti yang sudah-sudah."

"Semoga rencana esok berjalan lancar, terus bagaimana dengan pakaian muslimah kamu?"

"Nanti aku bawa di tas, dan cari tempat salin baju. Besok kamu jangan kesiangan jemput aku, aku harus atur pengisi musik dan yang lainnya, biar bisa preapre dan punya waktu banyak untuk urus kamu juga."

"Urus aku ngapain?"

"Yaah persiapan sekolah minggu, aku temani kamu."

"Oh, terimakasih yaank."

"Sama-sama calon imamku, hahaha."Sindir Dhea yang ia tahu, kalau Abah akan menjodohkan dirinya dengan Onci, jadinya Dhea punya candaan baru. Dengan memanggil Onci, 'Calon Imam' dalam rumah tangga.

"Heem udah lah jangan sebegitunya."

"Siaaap pak Ustadz Ozi."

"Nggak usah pake ustadz juga yaaank."

"Habis apa dong? Kamu lulusan pondok pesantren, kamu juga bantu di sekolah. Bukannya itu di sebutnya ustadz?"

Rencananya esok hari Minggu, bertepatan dengan kegiatan masing-masing. Dan untungnya, pengajian dimulai setelah Solat Dzuhur. Jadi Onci dan Dhea bisa berbagi waktu.

Bersambung >>>>

1
Kim
kenapa nggk kamu aja yg mati ozi
Kim
semoga saja berantakan,karena mereka sudah menyakiti orang sebaik Nabila & ustadz Burhan
Kim
sungguh laknat kau Ozzi
Kim
jangan terlalu bangga,,,nanti kecewa
Kim
jangan menilai orang dari luarnya aja,bagus belum tentu baik,
Kim
tidak udah memikirkan omongan orang ustadz Burhan,,,,kita yg menjalani,
Kim
buah dari kesabaran dan keikhlasan ustadz Burhan,akhir nya dia berjodoh dengan Nabila,
Kim
nyesek banget,,,,antara sedih dan bahagia
sedih karena Arul meninggal,,,
bahagia nya,Nabila dititipkan kepada ustadz Burhan,,,
mereka orang baik,dan akan dipertemukan dengan yg baik pula,
Kim
kak Emha Albana,,,,anda pintar memporak porandakan hati Nabila😭😭😭
Kim
dan kamu akan menyesal Maura,,,,

sabar Ustadz,,,,mungkin dia bukan jodoh terbaik buat pak ustadz
Kim
semoga Ustadz Burhan tidak kecewa🤭
Kim
Abah & Umi yg sudah tiada pun,kamu masih tega mengecewakannya Ozi
Kim
dan kamu tidak akan pernah mendapatkan apa" Ozi
Kim
1 kata buat Ozi bangkeeeeee
Kim
sama Ustadz Burhan aja Maura
Kim
kamu belun tau aja kelakuan Ozi gimana
Kim
seumpama Arul ada sesuuatu yg tidak di inginkan,mending ustadz Burhan sama Nabila aja🤭🤭🤭
Kim: ini cuma seumpama kak,,,,khayalan pembaca🤣🤣🤣🤣
i.g : emhaalbana: Kita liat aja nanti kak
total 2 replies
Kim
kalo kamu percaya sama Ozi,kamu beneran bodoh Maura
Kim
sumpahhhhhh yee,,,si Ozi benar" b*****t,,,,,
jangan playing victim donk
Kim
kayak nya Maura terlalu frendly
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!