Ini adalah kisah cinta posesif seorang duda kaya bernama Dave Enderson. Seorang Billionaire yang telah menemukan kembali cintanya setelah ia lama bercerai dari istrinya.
Valerie Florencia adalah wanita yang sudah membuat Dave jatuh hati pada pandangan pertama.
Mampukah sang Billionaire itu meluluhkan hati wanita yang ia cintai ?
Dan bisakah Valerie mencintai Dave sebesar ia mencintai mantan suaminya dulu ?
Ini adalah sekuel dari Rahim bayaran Mr Julian Alexander.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Watilaras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghapus Jejak
"Kau ini kenapa sayang. Kenapa ketus begitu bertemu mantan istri mu. Mia sepertinya baik." ucap Vale pada Dave. Ketika mereka saat itu sudah berada di dalam mobil dan duduk di bangku belakang.
Kala itu mereka pergi dengan diantar oleh sopir pribadi mereka.
"Bagaimana alasan Mia menggugat cerai ku masih membuat aku tidak terima." jawab Dave dengan menahan rasa emosi.
"Honey, itu kan masa lalu. Sekarang kau sudah bersama ku, lupakan masa lalu. Kau tidak perlu lagi mengingatnya. Lagi pula tuduhan mandul yang pernah Mia tuduhkan pada mu sekarang sudah terpatahkan bukan. Tidak baik menyimpan dendam sayang." ucap Vale pada Dave dengan nada lembut.
Dave kemudian menoleh ke arah sang istri. Yang memberikan ia nasehat menentramkan hati.
"Bagaimana diri mu bisa selembut ini sayang." puji Dave pada Vale, sambil menggenggam erat tangan Valerie.
"Hidup ku dari kecil tidak lah mudah Dave. Jika sekarang aku sampai di titik ini. Itu karena aku telah banyak mengarungi pahit dan getir nya kehidupan. Aku bukanlah diri mu yang sejak kecil sudah berada dalam lingkungan keluarga yang lengkap dan bahagia serta cukup. Diri mu bahkan sudah terlahir dari keluarga yang kaya raya. Aku sudah berjuang menata hati sejak aku berumur lima tahun. Sampai aku beranjak dewasa dan bahkan saat aku bisa berkuliah di Jerman itu semua dengan jeri payah ku sendiri. Bahkan aku tidak menikmati harta yang sudah di berikan Julian untuk ku sepeserpun." ucap Vale menceritakan lika liku hidup nya yang serba sulit.
"Tapi saat kau bersama ku, semua harta ku adalah milik mu sayang. Semua perjuangan mu telah di terbayarkan sekarang. Aku akan melindungi mu."
Valerie kemudian merebahkan kepalanya ke pundak Dave. Dan Dave pun merangkul bahu Vale dengan erat ke pelukannya.
"Terimakasih Dave, semoga kita ditakdirkan untuk tetap bisa bersama. Hanya Tuhan yang berhak untuk memisahkan kita." uangkap Valerie. Dave kemudian mencium kening Valerie dengan penuh rasa sayang.
"Kau akan selalu aman bersama ku." sahut Dave Enderson. Yang begitu mencintai Valerie dengan penuh ketulusan.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀
"Bye, hati hati sayang. Aku tidak akan pulang larut." ucap Dave ketika sang sopir telah mengantarkan Dave ke kantor.
"Aku tunggu di rumah." balas Vale dari dalam mobil.
Setelah itu, bersama sopir pribadinya, Vale melanjutkan perjalanan untuk kembali ke Mansion.
Di tengah tengah perjalanan untuk pulang ke Mansion. Valerie yang kala itu melewati gedung Penthouse milik nya. Terlintas di pikiran Vale untuk mampir ke Penthouse.
Vale pun kemudian menyuruh sang sopir untuk putar balik. Dan menyuruh sang sopir untuk mengantarkannya ke sebuah gedung Apartemen.
Sesampainya di gedung tersebut. Valerie seakan-akan di bawa kembali ke masa masa di mana dia sering keluar masuk ke gedung tersebut.
Saat ini Vale sudah ada di lift untuk menuju unit Penthouse miliknya.
Sesampainya di depan pintu unit Penthouse yang sudah lama sekali ia tidak sambangi. Vale dengan sedikit ragu ragu mengeluarkan akses card untuk bisa masuk ke dalam.
"Non Valerie!" seru Naina, asisten rumah tangga yang sejak dulu di tugaskan untuk merawat Penthouse. Naina terlihat kaget saat mendapati Valerie berjalan kearahnya yang saat itu sedang berbenah.
"Non Vale apa kabar." seru Naina tanpa begitu bahagia.
"Baik Naina, kau juga apa kabar." tanya balik Vale, sambil memeluk erat Naina.
"Kabar ku baik Non."
"Syukurlah. Dimana Aise? Aku tidak melihatnya." tanya Valerie, mencari Aise.
"Aise pulang ke kampung halamannya Non. Dia sudah tidak bekerja di sini lagi. Hanya saya sendiri yang di tugaskan Tuan Julian untuk tetap merawat Penthouse ini. Sebenarnya saya juga ingin pergi dari Penthouse ini. Karena saya cuma sendirian. Lagi pula di sini sudah tidak ada Non Vale dan juga Tuan Julian. Tapi Tuan Julian masih sesekali datang ke mari hanya untuk sekedar rehat sebentar. Kadang juga dia sempat minta di siapkan makan di sini. Kata Tuan Julian, jika dia kemari karena dia sedang kangen sama Non Vale. Tapi Non jangan bilang-bilang ya kalau saya kasih tau soal itu sama Non Valerie." ujar Naina bercerita tentang Julian yang ternyata masih sering datang ke Penthouse. Dan Bahkan berucap pada Naina dia datang karena dia merindukan Valerie.
Valerie yang mendengar hal itu hanya bisa tersenyum getir.
Kemana saja diri mu dulu Julian. Begitu menentang perasaan mu sendiri dan menolak cinta tulus ku. Sekarang baru kamu sadari jika kau ternyata diam-diam menyimpan cinta untuk diriku. Tapi semua sudah terlambat.
"Non, aku siapkan makan siang ya. Non harus makan kalau sudah sampai di sini. Tadi saya masak sup daging." ucap Naina memberi tawaran Vale untuk makan di sana.
Karena tidak enak untuk menolak tawaran Naina. Vale pun menganggukkan kepalanya.
"Sedikit saja Naina. Jangan banyak banyak." ujar Vale.
Valerie sejenak berjalan untuk menyusuri setiap sudut ruangan yang ada di Penthouse. Bagaimana tempat itu menjadi tempat paling banyak meningalkan kenangan bagi dirinya.
Berbagai kenangan sedih, bahagia, marah dan kekecewaan semua terjadi di dalam Penthouse yang ia sempat huni selama kurang lebih satu tahun itu.
"Non, sup nya sudah siap. Mumpung masih hangat di makan Non." ucap Naina dengan penuh rasa bahagia bisa menyiapkan makanan untuk Valerie lagi.
"Terimakasih Naina." ucap Valerie sambil tersenyum. Kemudian ia bergegas ke ruang makan dan menikmati makanan yang di siapkan oleh Naina.
Sambil menikmati makanannya. Vale kemudian mengirimkan pesan singkat pada Julian.
"Julian, sekarang aku sedang berada di Penthouse. Bisakah kau datang kemari. Ada hal penting yang ingin aku bahas dengan mu." tulis Vale dalam pesan singkatnya untuk Julian.
Dan tak lama setelah itu. Pesan Vale segera di balas oleh Julian.
"Tunggu aku di sana. Aku akan segera datang." balas Julian.
semoga sakit nyq parah maaf thor aku ngomg spt ini .ini cm ungkapan hati pembaca mu...
yah udah end😢
ok thor di tunggu, kisah elle 🥰
duh rasanya gk sabar deh nunggu nya🤭😅
next thor semangat ⚘