Dalam usaha menghidupkan kembali kota Happiness yang porak-poranda akibat badai dahsyat, David Booker mengusulkan agar mereka mengundang para wanita. Akhirnya dipasangkan iklan di surat kabar. Tak disangka, responsnya luar biasa. Deretan mobil yang melaju menuju kota Happiness membuat David benar-benar kaget, hingga ia terjatuh dari menara. Untung saja salah seorang pendatang itu dokter, Dokter Kendall Jenner yang manis dan menawan...
Namun, David gagal memberikan kesan pertama yang baik kepada Kendall, satu-satunya dokter yang kini mereka miliki di kota itu.
Mampukah David meluluhkan hati dan meyakinkan Kendall agar tetap tinggal di Happiness...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 27
"Aku membawakan kopi untukmu." Kata Khloe sambil menyerahkan gelas yang masih mengepul.
"Terima kasih," sahut Kendall sambil menerima gelas. Menurut perasaannya, ada hal lain di benak wanita itu.
Khloe menyelipkan sejumput ikal yang lepas ke balik telinga. "Dokter Jenner, aku ingin tahu apakah kau butuh seseorang untuk, kau tahu, membantu menangani pasien dan hal-hal lain. Yah, semacam sekretaris."
"Aku belum punya banyak pasien."
"Aku tahu, aku tidak terlalu memenuhi syarat, tapi aku mau bekerja keras."
Kendall tersentuh melihat kejujuran wanita itu. Ia menyadari seandainya satu atau dua hal berjalan dengan cara berbeda dalam hidupnya, nasibnya bisa saja berakhir seperti Khloe. "Aku suka ide itu," kata Kendal, "Hanya saja aku belum tahu bagaimana situasinya sekarang." Benaknya melayang ke kontrak kerja dua tahun yang ia temukan di antara formulir yang David berikan kemarin, cara yang halus. "Aku belum menandatangani persetujuan dengan keluarga Booker, jadi aku bahkan tidak bisa membayarmu."
"Tak apa," sahut Khloe cepat. "Aku hanya ingin kesempatan untuk membuktikan diri sampai kesempatan kerja yang sesungguhnya datang. Di antara kita saja, aku agak bosan."
Kendall ragu-ragu, tak ingin membuat harapan Khloe hancur saat ia meninggalkan Happiness. Di pihak lain, Khloe ada benarnya, tidak banyak yang bisa dikerjakan sampai kota ini ditata lebih baik. "Aku setuju saja, tapi kita jalani saja hari demi hari."
Khloe tersenyum lebar. "Bagus. Terima kasih. Jadi, apa yang bisa kulakukan?"
Kendall menemukan kunci ruang praktik di rentengan kunci dan menyerahkannya kepada Khloe. "Formulir pasien baru ada di map dalam kotak arsip biru di rak buku. Ambil satu untuk Andy dan suruh ia mengisi di bagian atas."
"Oke." Khloe berlari mendahului, meninggalkan Kendall yang tersenyum melihat semangatnya. Kendall melewati wanita lain di Koridor, Gigi Hadid, si perekrut yang David sebut. "Gigi, apakah kelompok dari Atlanta sudah pulang tadi malam?"
"Belum," jawab Gigi sambil tertawa kecil. "Hailey menelepon dan memberitahu bahwa mereka akan kembali hari ini. Ia sedang menyewa truk pengantar untuk membawa semuanya ke sini."
Kendall mengatupkan bibir, bertanya-tanya apakah Booker bersaudara sudah memahami apa yang telah mereka setujui saat mengutus Hailey pergi berbelanja.
"Aku tahu kau bekerja sama dengan keluarga Booker untuk merekrut tenaga profesional agar datang ke Happiness. Aku hanya ingin memberitahu bahwa aku sudah meminta mantan bosku untuk menyebarkan kebutuhan soal personel medis."
"Senang mendengarnya," timpal Gigi. "Terima kasih. Aku sudah punya tugas sendiri. Bayangkan bagaimana caranya berusaha meyakinkan pengacara untuk datang ke sini." Wanita itu tiba-tiba tampak tidak enak. "Maaf, Dokter Jenner. Aku bukan bermaksud..."
"Jangan khawatir," potong Kendall, mengabaikan sindiran soal mantan tunangannya. "Nanti kita bicara lagi."
Gigi mengangguk dan melanjutkan langkah.
Kendall terus ke lantai bawah, berusaha melupakan komentar tadi. Benar, mantan tunangannya yang pengacara pasti tidak akan sudi berada di tempat seperti ini.
Ia mengerutkan kening. Apakah itu baik... atau buruk?
Saat ia tiba di depan ruang praktik sementara, Khloe telah menemukan formulir dan papan klip dan sedang menunggu di dekat Andy, yang tampak senang atas perhatian wanita itu.
Kendall mengucapkan selamat pagi dan menyuruh pria itu masuk bila sudah siap.
Ia ke dalam, menelan pil untuk mengatasi alergi yang tidak menyebabkan kantuk, memakai jas lab, mengaitkan stetoskop di leher, dan mencuci tangan. Ia tidak pernah berharap orang jatuh sakit, tapi ia berharap kasus Mr. Grammer, jika tidak menantang, setidaknya menarik.
Ternyata tidak.
Kendall menekan kekecewaan beberapa menit kemudian saat Andy menjelaskan infeksi kukunya kemudian melepas sepatu dan kaus kaki. Mata Kendall menyipit. "Apakah itu... dendeng daging?"
Andy nyengir. "Yeah. Kristofer menyuruhku mengikat seiris dendeng mentah mengelilingi jempolku untuk meredakan infeksinya. Dan cukup manjur, lihat bagian dendeng yang jadi hijau?"
Kendall menelan ludah dengan susah payah. "Begitu ya." Ia memakai sarung tangan, lalu mengelupas irisan daging yang menjijikkan itu dan membuangnya. Jempol kaki Andy tampak berminyak dan merah. Kendall membersihkan jempol itu dengan hati-hati, lalu menyelipkan helaian kecil perban untuk mengangkat pinggir kulit kuku yang meradang dan memberi pria itu sebotol salep antibiotik.
"Apakah aku harus mengambil seiris dendeng lagi dari kantin?" tanya Andy sambil mengenakan kaus kaki.
Kendall memutar bola mata. "Kurasa lebih baik kau menghentikan pengobatan dengan dendeng."
"Baiklah," sahut Andy, tapi ia tampak ragu. Kenapa Kendall tiba-tiba mendapat firasat bahwa Andy akan tetap melakukannya, lalu memberi pujian pada Kristofer setelah infeksinya sembuh?
Kendall mengantar pasien itu keluar dan mengucapkan selamat jalan, terkejut melihat lima pria lain memenuhi kursi-kursi di lorong. Khloe mondar-mandir, mengurus mereka. Wanita itu sudah meletakkan teko kopi dan meja lipat untuk dirinya sendiri di dekat sana. Ia menyerahkan formulir pasien baru kepada Kendall. "Selanjutnya Fai Kadra."
Kendall tersenyum, merasa hidup lagi karena sibuk dan senang karena pria-pria itu menerima ide untuk berobat kepada dokter "wanita".
Bukan berarti penyakit mereka serius, pikir Kendall saat pagi terus beranjak. Otot punggung yang pegal, bau napas tak sedap, kotoran telinga yang menumpuk, sariawan dan...
"Ketombe?" tanya Kendall, menatap pria berambut cepak yang duduk di hadapannya. "Kau khawatir berketombe?"
Pria itu bergerak-gerak gelisah. "Aku melihat ada sedikit serpihan putih saat menyisir rambut."
Kendall melakukan pemeriksaan kilat pada kulit kepala pria itu, lalu memberinya sebotol losion.
"Apa ini?" tanya pria itu.
"Losion tabir surya. Kau tidak berketombe, kulit kepalamu mengelupas karena terbakar matahari. Mungkin sebaiknya kau memakai topi."
"Baiklah. Terima kasih banyak, Dok." Dan pria itu terus berterima kasih sambil mundur ke lorong. "Kau dokter terbaik yang pernah ku temui."
...****************...
kendall udah balik ga usah buru2 juga 😅
Beneran End ya K Devoy🥺Semoga sukses dgn karirnya d Real,sehat sllu dan jgn lupa tengok2 rumah halu kita ya kk,love youuu k dev😘😘😘
hayuu David bilang I lope yu atuuuh meuni susyaaah...
eta baju d kamanakeun atuuh,pasti d alungkeun kamana karep🤦♀️🤣🤣🤣
kuy semangat nyatakan cinta David,hanya itu yg bisa membuat Kendall menetap d happinese....
Cara kayanya orang yg sama,dy mantan Harry yaa??
knpa Cara sampe pergi dan meninggalkan Harry?
kabooooor🚴♀️🚴♀️🚴♀️🚴♀️🚴♀️
Terima kasih banyak untuk karyanya, semoga akan hadir karya² yang baru. Semangat berkarya dan semoga sukses selalu ❤❤