NovelToon NovelToon
Gairah Cinta Sang Pembalap

Gairah Cinta Sang Pembalap

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Cintapertama / Mafia / Enemy to Lovers
Popularitas:11.5M
Nilai: 5
Nama Author: Elis Kurniasih

IG - elis.kurniasih.5

Keanu Putra Adhitama, seorang pembalap yang digandrungi banyak kaum hawa ternyata memiliki satu kisah asmara yang belum selesai. Ia tak mampu menghapus kenangan wanita itu, walau mencoba menerima setiap wanita yang lain datang.

Keluarga memisahkan Keanu dengan sang pujaan hati yang ternyata anak dari asisten rumah tangganya sendiri. Bukan hanya itu, ternyata sang pujaan hati pun mengalir darah seorang mafia internasional sekaligus musuh besar keluarganya.

Bagaimana kisah cita sang pembalap ini selanjutnya? Akankah ia dan sang pujaan hati akan bersatu?

Sekuel
- Aku Bukan Wanita Penggoda
- XL (Extra Love)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan malam bersama keluarga

Jihan duduk bersama Wiliam dan Gio. Ini adalah kali pertama ia merasakan duduk bersama ayah dan sang kakak. Ia duduk berhadapan dengan Gio, sementara Wiliam duduk di sebelahnya diselingi oleh satu kursi yang kosong.

“Akhirnya, kau bisa makan malam bersama kami,” ujar Wiliam senang melihat Jihan yang duduk bersamanya malam ini.

Sejak kedatangan Jihan satu minggu lalu, wanita itu selalu mengelak bila di ajak makan malam bersama.

Jiha mengangguk dan tersenyum. Sungguh, ia sangat canggung berada di antara keluarga yang asing ini. Walau Wiliam dan Gio adalah keluarga dekatnya. Namun jarak dan tidak pernah mereka bersama membuat dua pria itu asing bagi Jihan. Hanya ikatan batin itu yang membuat ketakutan Jihan sedikit menghilang. Apalagi sikap Wiliam dan Gio yang baik terhadapnya.

Gio melirik ke arah Jihan beberapa kali. Ia melihat ekspresi sang adik yang cantik dan manis. Apalagi saat Jihan tersenyum pada Wiliam. Gadis itu memiliki kesopanan yang luar biasa menurut Gio. Gio menyukainya.

“Oh, ya. Dulu Beatrix tinggal di sini selama intensif merawat Papa. Jadi, kau juga begitu,” ucap Gio membuat Jihan tersedak.

“Uhuk … Uhuk … Uhuk …”

Wiliam langsung menoleh ke arah Jihan. “Kau keberatan?”

“Bukankah di kontrak memang seeprti itu?” sambung Gio.

Wiliam langsung mengangkat tangannya ke arah Gio agar tidak lagi bicara, karena perkataan Gio membuat Jihan takut dan tidak bisa memutuskan sendiri keputusannya.

Gio menggeleng kesal pada sang ayah. Lalu, Jihan menatap ke arah Wiliam dan Gio bergantian.

“Maaf, tapi sebelumnya di kontrak tidak mengharuskan saya tinggal di sini.”

“Kau harus tinggal di sini, Clara. Karena aku tidak yakin diluar sana kau benar hanya seorang dokter atau mata-mata.”

“Gio!” panggil Wiliam membentak putranya.

“Papa, kita tidak bisa dengan mudah percaya orang lain,” sanggah Gio.

“Tapi Papa percaya Clara. Papa percaya padanya,” jawab Wiliam yang tidak ingin kehilangan Jihan.

Entah mengapa, Wiliam nyaman bersama wanita muda yang memang adalah putrinya. Jiwa Wiliam terasa tenang saat ada Jihan yang menyamar sebagai Clara.

Wajah Jihan menciut. Ia pucat pasi saat Gio mengatakan soal mata-mata. “Apakah Gio tahu tentang dirinya?” Jihan bertanya dalam hati.

Namun, ia meyakinkan diri bahwa data diri tentangnya aman. Tim telah membuat identitas palsu untuk Jihan. Di Itali, Jihan terdata dengan nama Clara, gadis yatim piatu yang lahir dari orang tua yang juga berasal dari Itali dan Venezuela. Jihan memiliki rumah kecil di pinggir kota dan mendapat beasiswa di universitas Roma hingga sampai spesialis neurologi.

Gio telah mencari data tentang Clara alias Jihan dan data itu yang ia dapatkan. Ia semakinyakin bahwa Clara adalah warga sipil biasa yang tidak ada hubungannya dengan dunia bisnisnya.

Wiliam mencairkan suasana yang tegang. “Sudah, sudah. Nanti kita bicarakan lagi setelah makan malam selesai.” Wiliam menatap putranya. “Gio, beri waktu Clara untuk menikmati makan malamnya.”

Gio pun diam dan kembali menyuapkan makanan itu. Suasana hening. Jihan pun tak mampu berkata-kata. Otaknya terus berpikir karena tinggal di kediaman Wiliam di luar dari skenario. Apalagi nantinya, Jihan tak bisa leluasa untuk memberi laporan pada Fiona dan pusat. Karena ketika tinggal di rumah ini, maka akses ponsel milik pribadi di tutup dan diganti dengan ponsel yang diberikan oleh Gio. Ponsel itu sudah di program oleh Gio sehingga ia dapat mengetahui apa pun isi komunikasi di dalamnya untuk memastikan bahwa semua yang tinggal di rumah itu tidak berkhianat.

Mereka menikmati makan malam dalam diam, hanya bunyi dentingan alat makan yang terdengar, atau sesekali Wiliam bertanya pada Jihan tentang tugas sebelum ia di tugaskan menjadi dokter pribadinya.

“Gio, jangan melihat Clara seperti itu!” ucap Wiliam saat ia melirik putranya yang sedang menatap ke arah Jihan. Beberapa kali Wiliam menangkap sang putra yang menatap tajam terapisnya.

Jihan menunduk dan sesekali menoleh ke arah Gio yang memang sedang menatap ke arahnya. Gio tampak tak membuang pandangan saat Jihan menangkap pandangan itu.

“Aku hanya memastikan bahwa setiap orang yang bersama kita adalah keluarga. Bukan begitu?” tanya Gio pada Jihan.

Jihan pun mengangguk. Ia memang keluarga Gio sesungguhnya.

“Jadi, kau akan tinggal di sini?” tanya Gio lagi.

Jihan kembali mengangguk. “Ya, tapi tidak malam ini. Malam ini izinkan saya kembali ke rumah untuk merapikan barang-barang. Besok saya mulai tinggal di sini, agar bisa memberi treatment intensif pada Pak Wiliam.”

“Good,” jawab Gio mengangguk.

“Oh, bagus lah. Aku senang mendengarnya. Terima kasih, Clara,” ucap Wiliam.

Jihan tersenyum dan mengangguk. “Sama sama, Pak.”

“Kalau begitu, nanti orangku akan mengantarmu pulang,” ucap Gio lagi yang langsung diangguki Jihan.

Setelah menikmati makan malam, Jihan pun di antar oleh bodyguard Gio dan Gio mengantarkan langsung Jihan hingga ke mobil. Sedangkan Wiliam hanya melihat Jihan dari kejauhan, tepatnya di teras rumah mewah itu.

Gio mengiring langkah Jihan menuju mobil. Pria yang dikenal sadis itu pun membuka pintu untuk Jihan.

“Terima kasih,” ucap Jihan saat ia sudah berada di kursi penumpang belakang.

Gio mengangguk. “Tidak ada wanita yang kuperlakukan seperti ini selain kamu.”

Jihan tersenyum paksa mendengar pernyataan yang keluar dari mulut itu. Gio membalas senyum dan menutup kembali pintu mobil itu dengan sempurna.

Sejak datang ke rumah itu, ekspresi Gio memang berbeda. Tatapannya seperti memangsa dan ingin menguliti. Jantung Jihan terus dipacu. Berada di rumah ini seolah seperti tengah menunggang kuda. Jihan selalu was-was dan tidak bisa tenang.

Gio kembali berjalan ke dalam rumah dan mendekati sang ayah

“Kau menyukai wanita itu?” tanya Wiliam pada Gio.

“Hmm … Dia memang tipeku.”

“Cantik?” tanya Wiliam meledek putranya.

Gio meraih kedua gagang kursi roda sang ayah dan mendorongnya. “Ya, dia cantik.”

“Wajahnya Clara tidak asing. Dia mengingatku pada satu wanita,” ucap Wiliam.

“Siapa?”

“Lastri, wanita yang ku perk*sa saat berada di desa di Indonesia.”

Gio malah tertawa. “Semua wanita cantik pasti kau sama kan dengan wanita itu. apa dia lebih istimewa dari ibuku?”

Wiliam menoleh ke belakang. “Keduanya istimewa. Mereka memiliki kelebihan sendiri, tapi untuk wanita desa itu, aku masih punya tanggung jawab karena hingga saat ini aku tidak pernah memberinya nafkah dan pendidikan untuk putriku.”

Gio terdiam. “Aku sudah berusaha mencarinya, Pa. tapi tidak berhasil. Sorry.”

Wiliam mengangguk. Ia akui bahwa kekuasaan keluarga Adhitama di negara itu cukup diacungi jempol. Kenan bukan orang sembarang, bahkan saat ini pria itu sudah menguasai kepemerintahan.

Wiliam tidak ingin berurusan dengannya tapi, ia tetap ingin bertemu putrinya, dengan cara apa? Ia pun tidak tahu.

Jihan tiba di rumah kecil yang berada di pinggir kota. Rumah peninggalan sebuah keluarga yang tak lagi berpenghuni.

Bodyguard Gio menurunkannya tepat di depan rumah itu. Jantung Jihan kembali berdetak normal, saat ia sudah berada di rumahnya. Rumah yang masih terlihat gelap karena tidak ada penghuni lain di rumah ini selain dirinya. Sedangkan Fiona masih berada di apartemen. Mereka tinggal terpisah agar tidak adan yang curiga.

Ceklek

Jihan membuka pintu setelah berhasil membuka kunci pintu itu. Lalu, ia menutup pintu itu sempurna. Namun sebelum langkahnya menuju saklar lampu untuk menerangkan ruangan, tiba-tiba mulutnya di bekap.

“Mmm ….” Teriak Jihan tak bersuara.

1
Isna Vania
lanjut Thor, tetap semangat /Drool//Kiss//Rose/
Isna Vania
ulat bulu cnytia hilang , datang ulat bulu wanita lain , rachel /Slight//Proud/
Isna Vania
ibu mertua yg selalu ikut campur urusan rumah tangga anaknya , hadeh ..pusing kenan /Shy//Slight//Whimper/
Isna Vania
so sweet papa kenan , bikin baper
Isna Vania
akhirnya mlm pertama yg tertunda, ayo kean, semangat /Shhh//Drool/
Isna Vania
menang bnyak kean /Joyful//Joyful//Facepalm/
Isna Vania
cantiknya Jihan /Drool/
Sanny Miyati
sangat bagus
lia rahma
Luar biasa
Esti Sugiyani
mencekam
Esti Sugiyani
mencekam..ikut tegang thoor
lanjutkan
Savitri Eka Qodri
Luar biasa
Yani
Kenan seperti ibunya
Yani
Ternyata Jihan cantik pantesan Keanu sussh melupakannya
Yani
Mampir ah....
ELSA ZAMIATI
Luar biasa
ELSA ZAMIATI
Buruk
Basaroh Basaroh
lanjuuut dong episodnya/Whimper//Whimper/
Fastabiqul Khairat
Jihan Prameswari, Thor
Fastabiqul Khairat
Dr. Boyke
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!