Hasna Aulia Zahrani seorang remaja yang cantik, pintar, ceria dan manja. Ia adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses dan keluarga harmonis, pada awalnya. Hingga tanpa kesengajaan, orang ketiga masuk kedalam rumah tangga orang tuanya dan mengakibatkan perceraian.
karena merasa di khiantai orang tuanya, maka setelah perceraian orang tuanya, kehidupan Hasna berubah menjadi seorang pemberontak, nakal, pembangkang dan lebih banyak menghabiskan waktu di luar dalam arena balap liar, clubbing serta perkumpulan remaja bebas lainnya. Walaupun hati kecilnya menolak itu semua.
Masa SMA, ia memilih hidup bersama pengasuhnya sedari kecil. Hingga suatu ketika, ia memutuskan untuk tinggal bersama kakek dan neneknya di kota kelahiran sang Ibu.
Karena merasa khawatir dengan kelakuan Hasna, maka kakek serta neneknya memutuskan untuk menikahkan Hasna dengan Afnan Al-jaris, seorang Businessman yang bergelar Ustaz dan putra bungsu dari sahabat kakeknya yang merupakan seorang Kyai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rose noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Saung Ambu bag -2-
Masih Di saung Ambu.
"Na, lo mau pesan apa?" tanya Adrian
"Apa ya? menu utamanya apa saja Yan?" tanya Hasna.
"Ikan patin bakar bambu, gurame asam manis, bebek goreng, ayam kampung goreng, nasi liwet, lalapan, sambal," tutur Adrian.
"Mm ... Khas sunda banget ya, Yan," ucap Hasna.
"Ya begitulah, 'kan ini restoran khas sunda! namanya saja saung Ambu," ujar Adrian.
"Huumm Yan, gue bingung milih menu makanan apa? kalo begitu yang menjadi Pavorit lo saja deh! gue idem," ujar Hasna yang berarti mengatakan sama.
"Oke!" balas Adrian cepat. Tak lama, pelayan datang membawa kembali catatan pesanan menu makanan yang di pesan Adrian dan Adrian memesan yang biasa ia pesan.
"Udaranya segar banget, serius. Boleh nih gue menanam saham di sini," ucap Hasna.
"Gaya beuud. Memangnya, lo kenal sama pemilik resto ini?" tanya Adrian.
"Enggak, ahahah ... Nah, lo sendiri, sering makan di sini, kenal gak? sama yang punya?"
tanya Hasna balik.
"Enggak juga! ahahha," jawab Adrian sembari tertawa.
"Amsyong lo ... Ahaha," timpal Hasna.
Sambil menunggu pesanan datang, mereka mengobrol dengan bersenda gurau, saling tunjuk dan tertawa. Adrian juga pindahan dari Jakarta makanya mereka nyambung kalau ngobrol.
Bila tak akrab dengan Hasna , memang dia terlihat anak yang sombong, angkuh, arogan, padahal sebetulnya dia ramah, baik dan lembut bila bertutur kata. Dulunya ia anak yang mudah bergaul, supel, ceria, banyak teman. Namun, semenjak perceraian kedua orang tuanya, Hasna jarang punya teman, teman Hasna bisa di hitung dengan jari, dia cenderung menutup dan memprotec diri terhadap orang lain.
Padahal jika sudah akrab, Hasna itu anak yang baik, solid, awal dari takut kehilangan. Hasna jadi membatasi diri, jika nanti ia banyak teman, suatu hari pasti akan terpisah dan buat apa punya banyak teman jika nantinya berpisah juga, itu fikir Hasna.
Dan itu terbukti saat ia terpisah dengan dua sahabat nya Lintang dan Devano. Namun, kini ada Adrian yang menjadi sahabatnya, yang sering membuat iri para cewek di sekolah mereka. Karena Adrian adalah famous di sekolah, namun Hasna orang yang tidak suka mengumbar kecantikan, ia seorang yang cuek, justru sifat cuek Hasna banyak siswa laki-laki yang merasa tertarik, Walaupun mustahil terbalas.
***
Di parkiran resto Saung Ambu, sebuah Mobil sedan merk A*** warna Hitam, baru saja masuk, dan terlihat para staf resto menyambut hangat kedatangan mereka, sepertinya mereka bukan pelanggan biasa.
"Bagaimana perkembangan nya resto ini pak Rio?" tanya seorang pria berbadan tegap, berwajah tampan, mengenakan celana jeans putih sepatu hitam mengkilat, kaos pas Boddy warna abu abu di padukan dengan jacket kulit berwarna coklat.
"Alhamdulillah, pak Afnan, semakin hari semakin banyak pelanggan." jawab pak Rio yaitu sebagai manager di resto Saung Ambu tersebut.
"Oh syukur Alhamdulillah, sekarang ada yang di butuhkan lagi, untuk opersional mungkin?"
tanya Afnan, pria itu Afnan ternyata, ia adalah pemilik resto saung Ambu.
"Mari saya jelaskan di kantor pak." Ajak pak Rio.
"Baiklah, mari," sahut afnan sambil berjalan menuju kantor pak Rio.
Sedangkan Ubaydillah sang Adik, asisten, teman, apalah itu yang jelas Ubaydillah adalah satu-satunya orang paling dekat dengan Afnan saat ini. Ia tak menyertai Afnan ke kator pak Rio, Karena tak tahan butuh ke toilet.
Setelah keluar dari toilet, mata Ubaydillah tertuju pada seorang perempuan muda yang cantik, sedang asyik mengobrol dengan seorang laki laki, ya ia adalah Hasna.
"kayaknya, pernah melihat perempuan itu, tapi dimana ya?" Ubaydillah bertanya-tanya di dalam hati.
"Hei, kebiasaan nih! gak bisa jaga pandangan," tegur Afnan pada Ubaydillah, Afnan hendak ke toilet setelah urusannya selsai dengan pak Rio.
"Bro Ustaz! tuh lihat perempuan di saung nomor 5. Kayaknya pernah lihat, tapi di mana ya? wajahnya familiar," ujar Ubaydillah dan Ubaydillah menunjuk pada seseorang perempuan, yaitu Hasna.
"Iya juga yah, familiar sekali wajahnya, mata bening nya itu. Aiissh ... Entahlah," ucap Afnan tak mau ambil pusing, "sudah ah, mau ke toilet dulu," ucap Afnan Kembali, lalu masuk ke dalam toilet.
Sedangkan, Ubaydillah masih penasaran dengan perempuan itu. Maka ia memutuskan mengamati dari seberang yang tidak terlalu jauh, sehingga wajah dan suara tawa mereka pun masih nampak jelas.
Walaupun Afnan dan Ubaydillah bertemu, muka dengan Hasna di tempat itu. Mereka tidak akan mengenali Hasna, Karena Hasna kerap kali menutupi wajah nya saat bertemu Afnan dan Ubaydillah.
***
Hmm ... Kira kira di Saung Ambu ini. Apakah Afnan dan Ubaydillah akan Mengetahui kalau perempuan itu adalah HASNA atau tidak yaaa? Vote like komen vote we lah ya Readers gemez kesayangan.
Serunya ketauan sekarang, atau Nanti setelah nikah yaaaaa....coba Readers, komen nya doong 🙏. Terima kasih.