NovelToon NovelToon
Pemuda Biasa Dan Wanita Terpopuler

Pemuda Biasa Dan Wanita Terpopuler

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: anable

pemuda biasa
semua tentang reno
romansa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anable, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Reza, Joni, Amelia, Nina dan Fani sudah bersiap akan memasuki hutan untuk mencari Reno dan Reva.

"Kita bakal cari bareng bareng, jangan ada yang misah" Reza memberikan instruksi kepada mereka.

Yang lainnya mengangguk setuju dengan instruksi Reza.

"Semalem, para bawahan Tuan Wijaya dan bokap gue udah masuk kedalem hutan buat nyari Reno ama Reva, tapi mereka belum nemuin petunjuk apapun, jadi kita bakal nyariin ke tempat yang belum mereka lewati" ujar Reza lagi.

"Reva gak kenapa napa kan?" Nina merasa cemas dari semalam. Semalam, Nina, Amelia dan Fani benar benar tidak bisa tidur, mereka mengkhawatirkan Reno dan Reva, para gadis itu takut akan terjadi apa apa kepada mereka berdua.

"Lo tenang aja, selagi masih ada Reno disampingnya, gue yakin dia gak bakal kenapa napa" jawab Reza mencoba menenangkan para gadis itu.

"Jadi sekarang kita mau jalan ke arah mana nih kak?" Tanya Amelia yang sudah tidak sabar.

"Seinget gue, sebelum ngilang Reno disuruh nyari kayu bakar sama Bu Tania(guru pengawas kelas mereka), gimana kalo kita tanyain dulu sama dia?" Joni memberi saran.

"Okeh, ayok kita tanyain dulu sama Bu Tania sebelum kita masuk kedalam hutan" ucap Reza.

Mereka berlima pun akhirnya pergi ke tempat para pengawas, mereka menghampiri guru pengawas kelas mereka untuk menanyakan informasi tentang Reno dan Reva sebelum mereka menghilang.

Setelah mengetahui arah yang Reno gunakan terakhir kali ketika dia disuruh mencari kayu bakar, mereka akhirnya berjalan ke arah itu, mereka terus masuk lebih jauh kedalam hutan, tak lupa mereka juga memberi tanda di jalan yang telah mereka lewati, untuk berjaga jaga jika nanti mereka lupa arah jalan pulang.

Setelah agak jauh masuk kedalam hutan, tibalah mereka ditempat dimana Reva dan Doni berencana untuk memberi Reno pelajaran, tempat itu sangat berantakan, terlihat seperti telah terjadi pertarungan yang hebat. Banyak pohon pohon kecil yang baru tumbuh terlihat patah, itu adalah akibat pertarungan Reno dengan babi hutan kemarin.

Mereka pun memeriksa tempat itu, berharap disana mereka menemukan petunjuk tentang Reno dan Reva.

"Eh Ini tas siapa?" Ujar Amelia yang menemukan sebuah tas gendong yang agak besar.

Reza dan yang lainnya langsung menghampiri Amelia ketika mendengar ucapan gadis itu.

Nina dan Fani menutup mulut mereka terkejut, mereka mengenali tas tersebut, itu adalah tas milik Reva.

"Ya ampun, ini kan tas punya Reva, kenapa bisa ada disini?" Nina semakin cemas ketika menemukan itu.

"Si Reva nya kemana Nin, gue takut dia kenapa napa" Fani juga ikut cemas.

Reza langsung menenangkan mereka berdua.

"Gue tau kalian khawatir, tapi Kalian harus tenang dulu, kita gak boleh berpikiran negatif tentang ini, gue yakin Reva baik baik aja selama ada Reno disampingnya" Reza terus meyakinkan Nina dan Fani.

"Jon, Lu sekarang balik lagi ke kamp, kasih tau tuan Boby, bokap gue dan para guru pengawas tentang ini, ini akan jadi petunjuk buat nemuin Reno sama Reva" titah Reza kepada Joni.

Tanpa membuang banyak waktu lagi, Joni berlari ke arah kamp dengan mengikuti jalur yang mereka tandai tadi.

"Apa yang dikatain Doni itu bener?, kalo Reno maksa Reva buat masuk ke dalam hutan?" Nina sangat cemas sehingga dia mulai berpikir yang tidak tidak.

Mendengar ucapan Nina, Amelia langsung menatapnya tajam, dia tidak terima jika kakak tersayangnya difitnah.

"Jaga omongan kakak, kak Reno gak mungkin ngelakuin hal menjijikan kaya gitu" raung Amelia.

Reza yang merasakan akan terjadi pertengkaran antara mereka, dia segera menengahi mereka.

"Kita gak punya bukti soal itu Nin, dan gue juga setuju sama Amelia, Reno gak mungkin ngelakuin hal kotor kaya gitu, lagian dia itu gak tertarik sama Reva" sewot Reza, dia juga sedikit tidak terima ketika teman baiknya di tuduh seperti itu.

Nina menunduk ketika dia melihat tatapan Reza yang sedikit tajam, dia segera menghampiri Reza dan Amelia lalu meminta maaf.

"Gu..gue minta maaf Za. Gue gak bermaksud buat nuduh si Reno, gue tadi cuma lagi cemas banget, jadi gue mulai mikir yang aneh aneh" meskipun sekarang Nina sedang cemas memikirkan Reva, tetapi dia juga tidak ingin Reza membecinya.

"Gue ngerti ko sama keadaan Lo, jadi gue gak marah sama lo" Reza mengelus Kepala Nina penuh pengertian.

Nina menoleh ke arah Amelia, lalu berbicara, "gue juga minta ,aaf sama Lo Mel, gue bener bener cemas tadi".

"Gapapa kak, aku juga minta maaf sama kakak, aku udah kasar sama Kakak tadi" ucap Amelia yang tidak lagi menatap Nina tajam.

Nina merasa sedikit lega setelah Reza dan Amelia memaafkannya.

Tak lama kemudian datang lah sekelompok orang dari arah kamp. Itu adalah orang orang yang dibawa oleh Joni, disana terlihat Boby Wijaya bersama istrinya, Ayahnya Reza, dan beberapa guru pengawas, serta para bawahan Boby.

"Apa benar kalian menemukan sesuatu tentang Reva?" tanya Sinta secara langsung, dia merasakan sedikit perasaan lega ketika dia mendengar ada petunjuk tentang putrinya.

"Iya Tante, kami menemukan tas Reva disini" jawab Nina.

Boby, Sinta dan Hary langsung menghampiri mereka, mereka melihat tas gendong Reva yang sudah kotor.

"Kalian semua, cepat periksa tempat ini, lakukan yang terbaik untuk mendapatkan petunjuk tentang putriku, jangan sampai ada satu pun petunjuk tentang putriku yang kalian lewatkan" titah Boby kepada para bawahannya dengan suara yang menggelegar.

Para bawahan Boby mengangguk mengerti, mereka langsung berpencar untuk mencari petunjuk tentang Reva di tempat ini.

"Ini benar benar tas putriku,..kemana dia sekarang?,..ya tuhan, tolong lindungi putriku dimanapun dia berada" Sinta memeluk tas Reva sembari meneteskan air mata.

Boby memeluk istrinya mencoba menenangkan, meski begitu, dia juga sangat khawatir terhadap putrinya.

**

**

Daging burung yang Reno bakar terlihat sudah matang, Reno mengangkat daging daging itu, lalu menatanya di atas daun yang sudah dia siapkan.

Reva yang masih tetap merangkul tangan Reno, tersenyum sumringah ketika mencium aroma sedap dari daging burung itu.

"Wahh,,ini pasti enak Rey" ujar Reva dengan mata yang berbinar.

"Yok kita makan" Reno mengajak Reva untuk segera duduk dan makan.

"Ini dilepasin Reva, gimana gue mau makan kalo tangan gue lo pegang terus" ujar Reno mencoba melepaskan rangkulan Reva lagi.

"Kan gue rangkul tangan yang kiri, sedangkan makan itu pake tangan kanan" jawab Reva.

"Lo gak mau makan emang?" Tanya Reno kepada Reva.

"Ya mau lah!" Jawab Reva.

"Terus gimana Lo mau makan, tangan kanan Lo aja terus pegangin gue" ujar Reno yang mulai kesal.

"Gue makan nya itu disuapin sama Lo" ujar Reva manja.

Reno mendengus kesal, Reva ini benar benar merepotkannya.

"Lo itu udah gede, malu sama anak SD yang udah bisa makan sendiri, gak perlu disuapin" omel Reno

"Ya emangnya kenapa?,,gue itu lagi sakit, jadi gue pengen aja disuapin sama Lo" sewot Reva.

"Ckk, heh, yang sakit itu kaki Lo, bukan tangan Lo!" Reno menyentil kening Reva pelan.

"Ishh sakit Reno" rengek Reva.

"Lebay Lo,..udah lepasin, Lo makan sendiri gak usah manja, pake pengen disuapin segala" Reno memaksakan melepas tangannya dari rangkulan Reva.

Reva mencoba merangkulnya lagi, tapi Reno merapatkan tangannya dengan tubuhnya, sehingga membuat dia kesulitan untuk kembali merangkulnya.

Reva akhirnya menyerah sembari berdecak kesal.

"Ckkk, iiiissshhhhhh, bantuin ngebakar gak boleh, ngerangkul gak boleh, minta disuapin juga gak boleh, semuanya aja gak boleh" ujar Reva sebal karena keinginan tidak terpenuhi.

"Ckk, Lo itu napa sih Rev, udah deh jangan lebay, mendingan Lo cepet makan, kita bakal lanjut nyari jalan pulang" omel Reno lagi.

Reva menatap Reno kesal.

"Kalo udah makan, boleh rangkul lagi kan" cecar Reva.

"Kalo abis makan, gue mau langsung beres beres, kita bakal lanjutin perjalanan" jawab Reno lalu mulai memakan daging burung itu.

Reva mengangguk setuju sembari tersenyum, jika mereka melanjutkan perjalanan itu artinya Reno akan kembali menggendong Reva, jadi dia merasa senang.

Entah sejak kapan, tapi Reva mulai menyadari jika dirinya mulai menyukai Reno.

Bersambung

1
Fn Fs
nunggu eps 70 lama ni novel di ulang ulang jadi males baca ,kan udah dulu ,author dibilangin suruh eps 70 gaumau lanjutan novel dulu
Fn Fs
torr kalok ,gakbisa langsung bab 70 an ,pos banyak bab bosen aku nungguin lama Sampek bab 70 ni ayolah tor/Sob/
Fn Fs
gak seru ,enak langsung eps 70 aja
anable: tungguin aja ,klo bnyak yg baca jg smngat up ny
total 1 replies
Fn Fs
langsung eps 70 aja lanjutan novel dulu
anable: bntu share
total 1 replies
Fn Fs
kalok babya cuman 21 jadi males baca tor kalok banyak kan enak ,gimana gitu ,jadi puasa kalok dikit jadi males tor
Fn Fs
karya yang dulu dah eps 70 lebih ini cuman 21 langsung 70 la tor/Sob/
Authlafs Sparlaverse
itu yang nampar Anita apa Reva thor
Uryū Ishida
Wow, luar biasa!
Gato MianMian
Mantap, thor! Terus berkarya dan jangan berhenti menulis ya.
meisya
aku udah mampir, jangan lupa mampir kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!