Andra dan Trista terpaksa menikah karena dijodohkan. Padahal mereka sudah sama-sama memiliki kekasih. Pernikahan kontrak terjadi. Dimana Andra dan Trista sepakat kalau pernikahan mereka hanyalah status.
Suatu hari, Andra dan Trista mabuk bersama. Mereka melakukan cinta satu malam. Sejak saat itu, benih-benih cinta mulai tumbuh di hati mereka. Trista dan Andra terpaksa menyembunyikan kedekatan mereka dari kekasih masing-masing. Terutama Trista yang kekasihnya ternyata adalah seorang bos mafia berbahaya dan penuh obsesi.
"Punya istri kok rasanya kayak selingkuhan." - Andra.
"Pssst! Diam! Nanti ada yang dengar." - Trista.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27 - Bulan Madu
Andra dan Trista segera berpamitan dengan semua orang. Mereka sempat ditawari untuk menginap, tapi Andra menolak. Kini Trista dan Andra ada di mobil dalam perjalanan pulang. Namun Trista bingung saat mobil tidak mengarah ke jalan pulang.
"Loh, kita kemana?" tanya Trista.
"Ke hotel. Ini kesempatan kita, Tris. Besok kita akan bulan madu ke Bali," jawab Andra.
"Hah? Kok mendadak banget. Gimana sama kerjaan kita?"
"Ya kita libur selama beberapa hari. Lagian kau kan punya banyak anak buah, jadi tak perlu ambil pusing. Ini satu-satunya kesempatan kita bisa mengambil waktu untuk berduaan," kata Andra seraya fokus menyetir.
"Terus Tika? Regan? Ajeng?" ujar Trista.
"Kita bilang pada mereka kalau keluarga kita memaksa kita berbulan madu. Kita tidak usah memberi mereka kabar."
"Kau santai sekali. Tapi bagaimana kalau mereka menghubungi?"
"Kita matikan ponsel kita. Bilang nggak ada sinyal kalau mereka tanya nanti."
"Kau santai sekali. Yang kita hadapi bos mafia loh!" Trista tak habis pikir.
"Bos mafia juga manusia kan? Dia juga bisa dibodohi. Percayalah padaku, Tris..." Andra menggenggam tangan Trista. Mereka telah tiba di parkiran hotel bintang lima.
Trista tersenyum. Ia memilih mempercayai Andra. Toh lelaki itu adalah suami sahnya. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan hubungan mereka. Masalahnya hanya, mereka berurusan dengan bos mafia yang bengis.
Andra dan Trista berjalan menuju kamar sambil bergandengan tangan. Saat berada di kamar, ciuman panas langsung terjadi. Di sana mereka kembali bercinta. Keduanya benar-benar seperti pengantin baru yang dimabuk cinta.
...***...
Matahari pagi menembus sela-sela tirai rumah Trista. Tika bangun lebih awal seperti biasa. Ia turun ke dapur, menyalakan kompor, dan mulai menyiapkan sarapan ringan untuk majikannya meski mereka jarang makan pagi di rumah. Semua berjalan normal, sampai ia sadar sesuatu. Rumah sunyi.
Tidak ada suara langkah Andra. Tidak ada suara pintu kamar Trista dibuka. Tidak ada keributan kecil yang biasanya muncul tiap pagi. Tika mengernyit, lalu naik ke lantai dua. Dia mengetuk pintu kamar Trista.
“Mbak? Pagi, Mbak… sarapannya aku siapkan dulu ya.”
Tidak ada jawaban. Tika mencoba sekali lagi.
“Mbak Trista?”
Tetap tidak ada tanda kehidupan. Tika mulai gelisah. Ia kemudian mencoba mengetuk pintu kamar Andra.
“Mas Andra… pagi?”
Juga tidak ada suara. Tika menelan ludah. Jantungnya mulai berdegup tidak karuan. Ia membuka gagang pintu perlahan, namun terkunci.
“Aneh… biasanya pagi-pagi sudah keluar kamar…”
Ia turun dengan cepat, mengambil ponselnya, lalu menekan nomor Regan. Sambungan terhubung dalam satu dering saja.
“Tika?” suara Regan terdengar rendah dan familiar, tapi kali ini ada nada curiga di baliknya. “Ada apa?”
“Bos… sepertinya Mbak Trista dan Mas Andra… belum pulang.”
Regan langsung bangkit dari duduknya. “Belum pulang? Maksudmu, semalam mereka tidak kembali?”
“Iya, Bos. Aku sudah cek semua kamar. Rumah kosong sejak pagi. Mobil mereka juga tidak ada.”
Beberapa detik hening. Hening yang membuat bulu kuduk Tika meremang.
“Apa kau sudah pastikan ke keluarga Mahendra?” tanya Regan tajam.
“Belum, Bos. Aku baru bangun dan langsung melapor ke Bos.”
Regan menghela napas panjang. “Baik. Tunggu di rumah. Aku kirim beberapa anak buah untuk periksa.”
“Siap, Bos.”
Telepon ditutup tanpa tambahan kata-kata. Hanya perlu beberapa menit, Regan menyuruh anak buahnya mengamati rumah keluarga Mahendra. Namun di sana sudah dipastikan Trista dan Andra juga tak ada.
“Bos, rumah keluarga Mahendra kosong. Tidak ada tanda-tanda Andra dan Trista ke sana.” Anak buah utusan Regan memberitahu
Regan yang mendengarnya dari mobilnya sendiri, memejamkan mata pelan. “Kalau begitu…” gumamnya pelan namun penuh tekanan. Dia menegakkan tubuh, wajahnya kembali dingin seperti batu. “…berarti mereka sengaja menghilang tanpa memberi kabar.”
Bisa jadi terkena gangguan transvestisme.
Transvestisme adalah kepuasan yang muncul ketika mengenakan pakaian yang lazim dikenakan oleh lawan jenis.
Penderita transvestisme merasa bergairah ketika mengenakan salah satu atribut pakaian, seperti celana dalam atau memakai satu set pakaian lawan jenisnya.
Agar tidak ketahuan, sebagian pria/wanita yang menderita kelainan ini akan menggunakan pakaian dalam lawan jenisnya di balik pakaian yang digunakan sehari-hari.