NovelToon NovelToon
APA ITU CINTA?

APA ITU CINTA?

Status: sedang berlangsung
Genre:Gadis nakal / Trauma masa lalu / Keluarga / Romantis / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Trauma masa lalu mengenai seorang pria membuat gadis yang awalnya lemah lembut berubah menjadi liar dan susah diatur. Moza menjadi gadis yang hidup dengan pergaulan bebas, apalagi setelah ibunya meninggal.

Adakah pria yang bisa mengobati trauma yang dialami Moza?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27 Ungkapan Hati Moza

Moza dan Bella ngobrol asyik, padahal mereka baru ketemu pas ulang tahun Bella tapi Moza serasa sudah kenal lama. Bella memang anaknya asyik tidak seperti kakaknya yang sangat menyebalkan. Tidak lama kemudian, pintu salon itu kembali terbuka dan terlihat satu keluarga masuk ke dalam salon itu.

Sebagai informasi, salon itu tempatnya sangat besar dan nyaman bahkan untuk menunggu pun sangat nyaman. Salon itu tidak pernah banyak pengunjung karena harganya yang hanya sanggup untuk kalangan menengah ke atas saja. Moza membelalakkan matanya, begitu pun dengan satu keluarga itu.

"Eh Ma, bukannya itu si Moza," seru Eva.

"Iya, kok bisa barengan sih?" sahut Mama Diah.

Rahman menatap tajam ke arah Moza begitu juga dengan Moza.

"Mereka siapa? sepertinya mereka kenal sama Moza?" batin Bagas dengan tatapan menyelidik.

Moza langsung terdiam, bahkan sampai sekarang dia belum bisa menatap Rahman lama-lama. Rahman duduk di samping Bagas, sedangkan Eva dan Diah sudah duduk di posisi masing-masing. "Mbak, pokoknya kita ingin perawatan yang paling mahal di sini," ucap Mama Diah sembari ngelirik ke arah Moza.

"Siap, Nyonya," sahut Pelayan Salon.

"Pa, boleh 'kan kita meminta perawatan yang paling mahal," seru Eva dengan suara yang dibuat keras supaya terdengar oleh Moza.

"Boleh dong, sayang. Buat kalian apa sih yang tidak," sahut Papa Rahman dengan senyumannya.

Moza seketika menunduk, matanya sudah mulai berkaca-kaca. Walaupun sekarang dia sudah punya segalanya, tapi dia tetap saja merasa sakit hati jika melihat Rahman dan keluarga barunya itu. Bagaimana pun Rahman adalah Papa kandung Moza dan di dalam tubuh Moza mengalir darah Rahman pasti ada rasa iri yang sangat besar dalam diri Moza.

Bagas memperhatikan Moza, dia yakin kalau ada yang tidak beres dengan keluarga yang baru datang itu. "Pa, nanti pas tahun baru kita liburan ke luar negeri ya," celetuk Eva.

"Boleh, kamu mau liburan ke mana?" tanya Papa Rahman.

"Ke Eropa dong," sahut Eva.

"Papa kamu itu pastinya sayang banget sama kamu, makanya dia akan mengabulkan semua keinginan kamu," ucap Mama Diah.

Keduanya terus saja menyindir Moza, mereka memang ingin cari gara-gara dan ingin menunjukan jika Rahman sangat menyayangi mereka. Diah sangat puas dan bangga karena sudah bisa merebut Rahman dan membuat Rahman bertekuk lutut kepada dirinya. Moza mengepalkan kedua tangannya, dia pun bangkit dari duduknya.

"Mbak Moza, perawatannya belum selesai," ucap pelayan salon.

"Maaf, aku sedang buru-buru gak apa-apa lah ini sudah hampir selesai 'kan," sahut Moza.

Moza pun mengeluarkan ATMnya dan membayar kepada kasir. "Bell, aku duluan ya," ucap Moza.

"Iya, Kak," sahut Bella.

Pada saat Moza sedang menunggu proses pembayaran, Diah kembali melontarkan kata-kata yang membuat darah Moza naik sampai ke ubun-ubun. "Pa, untung Papa punya anak yang bisa jaga kehormatan Papa. Gak kaya anak sebelah, pekerjaannya di dunia malam entah halal atau haram uang itu jadi percuma cuma banyak uang juga jika hasil dari jual diri," sindir Mama Diah.

Moza dari tadi berusaha untuk menahan amarahnya, tapi kali ini dia tidak bisa diam lagi. Dia mengambil masker rambut lalu menumpahkannya di kepala Diah membuat semua orang kaget. "Kurang ajar, berani sekali kamu melakukan itu kepada Mamaku!" teriak Eva.

"Dari tadi aku sudah berusaha diam, tapi ucapan gundik kaya kamu tidak bisa dibiarkan. Aku masih terhormat karena bekerja tanpa merugikan siapa pun, sedangkan kamu senang-senang dan bangga karena sudah merebut suami orang. Harga dirimu lebih rendah dari pada aku, bahkan sampah pun tidak mau disandingkan dengan dirimu!" bentak Moza.

"Moza!"

Plaaakkkk....

Sebuah tamparan mendarat di pipi putih Moza membuat Bagas dan Bella kaget bukan main. "Kamu benar-benar keterlaluan Moza!" bentak Papa Rahman.

Air mata Moza menetes, dia langsung mengambil ATMnya dan pergi dari salon itu. "Dek, kamu lanjutkan dulu nanti kalau sudah selesai hubungi Kakak," ucap Bagas.

Bella hanya mengangguk dengan wajah kagetnya. Sedangkan Bagas keluar menyusul Moza, dia khawatir dengan keadaan Moza. Moza berlari menuju parkiran, tangan Moza tremor hebat bahkan untuk membuka pintu mobil pun dia kesulitan.

Air matanya terus saja berjatuhan sembari memukul-mukul kaca jendela mobil. "Kenapa gak bisa dibuka?" seru Moza frustasi.

Bagas datang dan menahan tangan Moza. "Kamu kenapa? jangan seperti ini," seru Bagas cemas.

"Lepaskan, aku mau pulang," sahut Moza.

"Moza!"

Moza dan Bagas menoleh secara bersamaan. Bagas langsung berdiri di hadapan Moza, dia sigap menjadi tameng untuk Moza. "Minggir, kamu siapa?" tanya Papa Rahman.

"Saya temannya Moza, Bapak siapa?" Bagas balik bertanya.

"Minggir, saya mau bicara dengan anak tidak tahu diri itu!" geram Papa Rahman.

Moza mendorong pelan tubuh Bagas dan berdiri di hadapan Rahman dengan deraian air matanya. "Ada apa lagi? apa Papa belum puas sudah menampar aku? mau ditambah pipi yang satu lagi?" tantang Moza.

"Kurang ajar, berani kamu menantang Papa!" bentak Papa Rahman.

"Dari tadi aku mencoba menahan diri tapi wanita perebut itu sudah keterlaluan," sahut Moza.

"Kamu sudah mempermalukan Diah, bagaimana kalau ada teman dia yang melihat pasti dia akan sangat malu," sentak Papa Rahman.

"Jadi Papa lebih mentingin perasaan si gundik dibandingkan anak Papa sendiri? Selama ini aku tidak pernah mengusik kehidupan Papa, tapi kenapa anak dan istri baru Papa selalu mengusik hidup aku, belum puaskah Papa sudah membuat kehidupanku menderita!" teriak Moza histeris.

Plaakkk.....

Rahman kembali menampar Moza membuat Bagas geram dan harus bertindak tegas. "Bapak sudah keterlaluan, ini tempat umum Pak tidak sepantasnya Bapak melakukan kekerasan seperti ini, Bapak bisa saya bawa ke kantor polisi," geram Bagas.

"Kamu jangan ikut campur, dia adalah anakku!" bentak Papa Rahman.

"Semenjak Mama meninggal, hubungan Papa dan aku sudah berakhir bukankah itu keinginan Papa sendiri? belum puaskah Papa membuat aku menderita selama ini!" teriak Moza dengan deraian air matanya.

"Kamu yang membuat diri kamu menderita, jangan salahkan Papa. Benar apa yang dikatakan Diah, meskipun tidak ada yang tahu kamu adalah anak Papa tapi lambat laun pasti semua orang tahu dan kamu akan mempermalukan Papa dengan pekerjaan kamu itu. Kerja malam di bar, mau jadi apa kamu kelak?" sahut Papa Rahman dengan nada yang masih tinggi.

"Tuan Rahman yang terhormat, sebelum aku bekerja menjadi DJ apa anda tahu seperti apa usahaku selama ini menjaga kewarasanku sendiri? apa anda tahu bagaimana sulitnya aku mempertahankan semangatku di tengah kondisi mentalku yang tidak stabil? anda tidak akan pernah paham bagaimana aku mati-matian menyeimbangkan pikiran agar semua tampak baik-baik saja? apakah anda tahu bagaimana stresnya aku selama ini, kelaparan dan kedinginan tanpa tempat tinggal luntang-lantung di jalanan tanpa arah tujuan? dan itu semua gara-gara anda!" teriak Moza histeris.

Bagas sampai membelalakkan matanya mendengar ucapan Moza. Dia tidak menyangka jika hidup dia selama ini begitu sangat menderita. Bagas diam membeku, dia baru tahu kehidupan Moza selama ini seperti apa.

"Anda sudah buat Mama bunuh diri karena anda lebih memilih pelakor dibandingkan orang yang selama ini sudah mendampingi anda dari nol. Bahkan anda menjual rumah yang menjadi tujuan aku satu-satunya, mengusir aku tanpa belas kasihan, dan membiarkan aku bertahan hidup sendirian. Anda tidak pernah memikirkan di mana aku tidur, bagaimana aku mendapatkan makanan, dan sekarang anda menyalahkan aku karena aku bekerja di dunia malam? otak anda ditaro di mana Pak Rahman yang terhormat?" seru Moza dengan menghapus air matanya secara kasar.

"Aku mau bekerja di bar atau menjadi pelacur sekali pun, itu bukan urusan anda. Yang penting sekarang aku sudah punya segalanya, rumah besar, mobil mewah, uang banyak, aku tidak perlu pengakuan anda lagi bahkan kalau bisa, aku berharap dulu tidak lahir sebagai anak anda," seru Moza.

Diah, Eva, dan Bella menyusul ke parkiran. "Sudah Pa, buang saja anak tidak berguna ini hanya bikin malu saja!" sentak Eva.

"Dasar anak durhaka, bukannya terima kasih karena bagaimana pun Papa kamu itu sudah mengurus kamu dari bayi sampai remaja," timpal Mama Diah.

Moza membuka pintu mobil, kebetulan sekali dia baru saja narik uang dari Bank sebelum datang ke salon. Dia mengambil amplop coklat yang berisi uang kurang lebih dua ratus juta. Tanpa diduga, Moza melempar semua uang itu ke arah Papanya sampai-sampai semua uangnya beterbangan.

"Kalau masih kurang, bilang saja nanti aku kirim lagi," ucap Moza.

Dengan cepat Moza masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari sana dengan kecepatan tinggi. Bagas panik, dia sangat khawatir dengan keadaan Moza. "Dek, kamu naik taksi saja ya, kakak mau nyusul Moza dulu takut kenapa-napa," seru Bagas.

"Iya, Kak cepetan susul Kak Moza jangan pikirin aku," sahut Bella.

Bagas pun berlari mencari mobilnya dan segera menyusul Moza. Sedangkan Rahman, diam membeku dengan uang yang berserakan di mana-mana. Moza akhirnya sedikit lega karena semua unek-unek yang selama ini dia pendam akhirnya keluar juga.

1
ꪶꫝNOVI HI
sabar bagas 😁😁
ꪶꫝNOVI HI
selamat berjuang bagas 🤣🤣
Cindy
lanjut kak
KC~
berjuangnya harus agak lama sih biar seru 😂
Naysila mom's arga
selamat berjuang bagas
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
alah piye toh enak amat rahman dpt duit mulu torrrrrr
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
setan sam iblis lg bersatu rupa ya
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
una cinta buta... dimas ngk tau bls budi.. setidaky trima aja smbil jalan nti juga lama lama luluh
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
thor tega kowe tor..... dr bab awal sampe sekrng ujian moza sampe darah penghabisan..... 😢😢😢
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
waduh dimas mencurigakan
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
goblok goblok bagas
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
lah ngapain hamburin duit moza moza mending kasih ke masjid.. harusy lo lempar batuuuuuuu
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
kuliah moza tak lanjut kah
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
hadir tor
KC~
nahkan jodohnya sama si Bagas juga,,,, cinlok lah gak bakalan nyampe setahun keknya,, CLBK cinta lama belum kelar 😁
KC~
sengaja bacanya di lama²in biar serasa panjang babnya😅
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
kan kan berjodoh dengan si oon itu 🤭
ᄂ⃟ᙚ🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
ikuti hatimu Moza
Naysila mom's arga
ini Moza sama una bener2 udah gx bisa sahabat baik ya
KC~: janganlah jangan baikan,,, sebel sama si Una
total 1 replies
Riasusi
lanjut lgi doubel up kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!