NovelToon NovelToon
Heaven'S Flawed Judgment

Heaven'S Flawed Judgment

Status: sedang berlangsung
Genre:Ahli Bela Diri Kuno / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Reinkarnasi / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: YUKARO

Seorang kultivator muda bernama Jingyu, yang hidupnya dihantui dendam atas kematian seluruh keluarganya, justru menemukan pengkhianatan paling pahit dari orang-orang terdekatnya. Kekasihnya, Luan, dan sahabatnya, Mu Lang, bersekongkol untuk mencabut jantung spiritualnya. Di ambang kematiannya, Jingyu mengetahui kebenaran mengerikan, Luan tidak hanya mengkhianatinya untuk Mu Lang, tetapi juga mengungkapkan bahwa keluarganya lah dalang di balik pembunuhan keluarga Jingyu yang selama ini ia cari. Sebuah kalung misterius menjadi harapan terakhir saat nyawanya melayang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YUKARO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sesuatu yang tak terduga

Kabut pagi di Sekte Qingyun menggantung rendah, tipis seperti helaian sutra kuno yang menunggu disentuh matahari. Aroma embun memenuhi udara, tetapi ada sesuatu yang tidak terlihat yang merayap di balik kesejukan itu. Angin membawa isyarat getir, seolah mengetahui bahwa bayang bencana sedang menyusun langkah menuju gerbang sekte.

Di ruang meditasi Fengyuan, ketenangan biasanya memerintah. Dinding kayu tua memantulkan aura harmoni yang sudah lama menjadi ciri ruangan itu. Namun ketenteraman retak ketika pintu geser terbuka dengan kasar. Jian Wuji menerobos masuk, napasnya terputus, tubuhnya seakan diburu oleh waktu yang tak memberinya ampun.

“Pemimpin. Ini gawat.” Suaranya rendah tetapi gemetar, seperti dawai kecapi yang dipaksa menahan nada melebihi kekuatannya.

Fengyuan membuka mata perlahan. Ketika tatapannya bertemu dengan cahaya pagi yang menyusup dari celah jendela, terlihat keteduhan seorang kultivator puncak yang sudah lama hidup berdampingan dengan bahaya. Ia memandang Jian Wuji tanpa tergesa.

“Mengapa kau masuk tergesa-gesa. Tenangkan dahulu napasmu.”

Jian Wuji mencoba menarik napas panjang, tetapi dadanya tetap naik turun tidak karuan. Ketakutan membuat suaranya berat. “Kaisar Tubo telah mengetahui bahwa Daoyo Lu dan Qingwan pergi ke Kolam Petir Neraka. Istana Tubo menuduh bahwa Sekte Qingyun membocorkan rahasia negara Gizo. Mereka bersiap untuk menghancurkan kita.”

Kata-kata itu jatuh di udara seperti bongkahan es yang pecah dari tebing musim dingin. Ruangan seketika terasa menyempit. Fengyuan tertegun, namun hanya sesaat, sebelum ia berdiri. Aura tenangnya mulai terkikis, digantikan kekerasan seorang pemimpin yang mengerti bahwa masa tenang telah berlalu.

“Dari mana berita itu datang.”

Jian Wuji menjawab sambil menundukkan kepala. “Dari seorang murid yang baru kembali dari Kota Tianhu. Berita itu menyebar seperti angin liar. Hampir semua orang membicarakannya di sana.”

Fengyuan mulai berjalan bolak balik. Setiap langkahnya memantulkan kegelisahan yang jarang ia perlihatkan. “Ini tidak masuk akal. Kita tidak pernah memberi tahu siapa pun. Percakapan kita dengan Daoyo Lu malam itu sangat tertutup. Lalu siapa yang membuka mulut.”

Jian Wuji menggeleng cepat. “Aku tidak tahu, Pemimpin. Tetapi mungkin ada seseorang yang mendengar ketika Daoyo Lu berpamitan di gerbang sekte.”

Fengyuan berhenti. Pandangannya jatuh pada lantai batu yang telah ia pijak selama puluhan tahun. Tatapannya dalam, seperti mencoba membaca rahasia yang tersembunyi di sela-sela serat kayu. “Mungkin saja. itu satu-satunya celah yang cukup masuk akal.”

Fengyuan menghela napas panjang. “Jika demikian, pilihan kita mengecil. Kita tidak bisa melarikan diri dari badai ini. Kita harus bertahan sampai mereka kembali.”

Jian Wuji menatap Fengyuan dengan ketakutan yang tidak dapat ia sembunyikan. “Pemimpin, itu hampir tidak mungkin. Mereka baru tujuh bulan pergi. Dunia bawah bukan tempat yang bisa dilewati dengan mudah. Daoyo Lu berbakat, tetapi untuk kembali dalam waktu dekat... aku tidak yakin dengan itu.”

Fengyuan memejamkan mata sejenak, seolah menerima kenyataan pahit yang tidak dapat ia ubah. Ketika ia membuka mata kembali, tatapannya sudah dipenuhi tekad. “Benar. Maka kita bertahan sampai titik terakhir. Namun sebelum itu, kirim murid dengan kultivasi di bawah Pendirian Fondasi kembali ke klan atau keluarga mereka. Jangan biarkan mereka terjebak dalam perang yang tidak perlu. Sisakan murid Pendirian Fondasi ke atas untuk bersiap mempertahankan sekte.”

Jian Wuji mengangguk kemudian menangkupkan kedua tangannya. “Baik. Aku akan melakukannya segera.”

Jian Wuji membungkuk dalam-dalam, kemudian pergi dengan langkah panjang yang dipaksa untuk tetap mantap meski hatinya sudah terbelah oleh kecemasan.

Ketika pintu tertutup, Fengyuan berdiri seorang diri. Keheningan kembali menguasai ruangan, tetapi kini keheningan itu mengandung tekanan berat. Wajah Fengyuan tampak seperti ukiran batu kuno yang memikul beban dunia. Namun sorot matanya menyimpan badai yang belum meledak.

Di luar, angin gunung menggulung daun-daun pinus. Bunyi gesekan dedaunan terdengar seperti bisikan yang meramalkan darah akan jatuh sebelum musim berubah.

 

Di sebuah lembah liar yang dipenuhi batu-batu hitam, cahaya merah dan hitam berputar membentuk lingkaran runik berukuran puluhan meter. Energi dunia bawah berputar di udara, seolah enggan melepaskan mereka yang ingin pergi. Namun gerbang spasial tetap merenggang. Suaranya rendah dan berat, seperti dunia sedang dipaksa membuka jalan bagi sesuatu yang datang dari kedalaman.

Ketika pusaran itu memucat, dua sosok muncul dari dalamnya. Aura mereka memecahkan udara pagi. Lumo keluar lebih dulu. Wajahnya tidak berubah, tetapi matanya memeriksa langit dunia tengah seakan menilai apakah tujuh bulan terakhir telah mengganti wajah langit. Qingwan menyusul, gaun birunya bergerak lembut dalam tiupan angin pagi.

“Udara ini... sangat segar.” Suara Qingwan mengalir lembut. Ada rasa syukur yang telah lama tertekan selama tujuh bulan di dunia bawah. “Kita akhirnya keluar dari tempat itu.”

Lumo hanya memberikan senyum tipis. Anggukan kecilnya memberikan jarak yang sulit diterjemahkan, sebuah ketenangan yang terlahir setelah ia sepenuhnya memurnikan esensi petir neraka. Aura petir merah masih mengikuti dari balik kulitnya, samar tetapi sangat berbahaya.

Ia mengangkat tangan. Sebuah tungku hitam kecil melayang keluar dari cincin penyimpanan. Tutup tungku itu terbuka perlahan, memancarkan cahaya merah yang mengandung energi khas dunia bawah. Linzhi, wanita iblis bergaun merah ketat, melangkah keluar. Tanduk kecil di kepalanya bergetar ketika ia mencium udara dunia tengah. Ekspresinya campuran antara kagum dan curiga.

“Ini... dunia tengah. Aku benar-benar merasakannya.” Suaranya lirih, tetapi ada tawa kecil yang nyaris tidak terdengar.

Namun kegembiraannya berubah menjadi keterkejutan. Ia menatap Lumo dengan tatapan yang sulit ia kendalikan. “Siapa kau. Ranah Nascent Soul akhir... mengapa aku bersama manusia sepertimu. Di mana bocah yang membawaku sebelumnya.”

Ketakutan berputar di mata Linzhi. Ketakutan itu membesar ketika ia menatap Qingwan. “Gadis kecil... kau sekarang berada di ranah Nascent Soul. Ini benar-benar gila.”

Qingwan tidak menjawab panjang. Ia hanya mengangguk dengan ketenangan yang tidak pernah ia miliki sebelum memasuki dunia bawah.

Lumo mengangkat tangan sedikit. Gerakan sederhana, tetapi mengandung perintah. “Cukup! Tidak perlu bertanya terlalu banyak. Aku hanya ingin memastikan kau tahu bahwa kita sudah meninggalkan dunia bawah. Masuk kembali. Setelah aku meninggalkan negara Gizo, aku akan membebaskanmu.”

Nada suaranya datar, tetapi setiap kata membawa bobot seperti pedang yang sudah memutuskan arah tebangannya.

Linzhi ingin membalas, tetapi tatapan Lumo membuat seluruh keberaniannya kehilangan pijakan. “Baik. Tapi jangan berani berbohong.”

Lumo mengangguk pelan. Linzhi pun kembali masuk ke dalam tungku. Tutup tertutup. Tungku menghilang ke dalam cincin penyimpanan, seolah tidak pernah ada.

Lumo kemudian menatap Qingwan. “Ayo. Kita kembali ke Sekte Qingyun. Aku ingin menyempurnakan kultivasiku.”

Qingwan mengangguk. “Baik, senior.”

Dalam sekejap, Lumo melesat ke udara. Tubuhnya berubah menjadi garis petir merah yang menggores cakrawala pagi. Qingwan mengikuti, gaunnya berkibar halus seperti cahaya bulan yang terbawa angin.

Lembah itu kembali sunyi. Hanya gema pusaran spasial yang tersisa sebagai saksi bahwa dua kultivator telah kembali ke dunia tengah setelah tujuh bulan di kedalaman neraka. Di kejauhan, seolah ada sesuatu yang bergerak. Sesuatu yang telah menunggu kedatangan mereka.

Waktu berlalu!

Sore hari menggantung berat di langit Sekte Qingyun. Cahaya matahari berwarna keemasan tidak lagi menghangatkan; sebaliknya, ia memantulkan bayangan panjang yang terasa seperti firasat buruk yang sedang tumbuh. Angin lembah berhembus pelan, membawa aroma resin pinus dan kecemasan yang tidak terucapkan.

Fengyuan dan tetua Jian Wuji berdiri di pelataran utama sekte. Di belakang mereka, ratusan murid pendirian fondasi berbaris lurus, wajah mereka kental dengan tekad bercampur ketakutan. Di sisi lain, sembilan tetua dengan kultivasi pendirian fondasi akhir dan beberapa Core Formation awal berjaga, membentuk barisan yang kokoh tetapi tidak bisa menyembunyikan ketegangan yang merambat pada otot wajah mereka.

Saat itu, udara tiba-tiba berubah. Angin berhenti, seolah dunia tengah menahan napas.

Dari kejauhan, garis hitam tebal muncul seperti kawanan burung pemangsa. Namun seiring mendekat, wujud mereka semakin jelas. Ribuan kultivator Core Formation awal melesat mendekati sekte, aura mereka menekan seperti gelombang gunung runtuh yang siap mengempas.

Tekanan spiritual yang datang begitu pekat membuat murid pendirian fondasi paling muda terhuyung sebelum ditahan rekan mereka. Fengyuan merasakan dadanya seakan diremas tangan raksasa, namun ia berdiri tegap.

Ia menatap para murid. Suaranya pecah lantang, menghentak pelataran sekte.

“Dengarkan semuanya. Sebagai pemimpin sekte kalian, aku membebaskan siapa pun untuk pergi saat ini. Aku tidak menyangka Kaisar Tubo mengirim pasukan sebanyak ini. Kalian… bisa memilih. Pergi menyelamatkan diri, atau bertahan bersama Sekte Qingyun.”

Hening menggantung seperti tabir. Ratusan murid saling menatap. Tatapan ketakutan, namun juga kesetiaan. Detik-detik itu terasa panjang seperti rentetan musim.

Hingga seorang murid pria melangkah maju. Satu langkah. Dua langkah. Ia menatap Fengyuan tanpa gemetar.

“Kami tetap bertahan. Sekte Qingyun adalah rumah kami. Jika ada yang ingin menghancurkannya, maka kami akan melindunginya sampai napas terakhir.”

Suara itu memecah udara, seperti gong besar yang menggetarkan hati. Seketika, seruan heroik pecah. Murid lain maju mengikuti. Para tetua mengangguk pelan, beberapa dengan mata memerah bangga.

Fengyuan menunduk tipis. Suaranya nyaris bergetar. “Kalian membuat para leluhur bangga.”

Namun Jian Wuji menunjuk ke langit.

“Pemimpin. Mereka datang.”

Fengyuan mendongak. Barisan ribuan pasukan tiba dan berhenti tepat di luar formasi pelindung sekte. Ia membentuk segel tangan. Cahaya biru keperakan muncul dari ujung jarinya, menyebar melingkari seluruh pelataran. Formasi pelindung Sekte Qingyun bergetar, lalu menguat dua kali lipat. Cahaya yang menyelimuti sekte menjadi semakin pekat dan kuat.

Namun pasukan Kaisar Tubo sudah terlalu dekat.

Seorang panglima berkultivasi Core Formation tengah melangkah keluar dari pasukan, menggantung di udara. Liu Bei. Wajahnya dingin, matanya seperti mata elang yang telah menetapkan mangsanya.

“Fengyuan. Kau telah membocorkan rahasia negara Gizo. Menyerahlah. Terima hukumanmu.”

Fengyuan mengepalkan tangan. “Liu Bei. Aku memberikan informasi itu kepada orang yang juga berasal dari negara Gizo. Tindakanmu ini melampaui batas.”

Liu Bei tersenyum tipis. “Sekte Qingyun tidak lagi milikmu. Atas perintah Kaisar Tubo, aku akan mengambil alih sekte ini. Menyerah, dan tidak akan ada muridmu yang mati sia-sia.”

Fengyuan mengernyit. Ketidakpercayaan melintas di matanya. Di saat pikirannya bekerja keras mencari celah, tatapannya menangkap sesuatu. Liu Bei memberikan kedipan kecil ke arah seseorang.

Jian Wuji.

Sebelum Fengyuan sempat memproses makna itu, suara logam melesat.

Tsukkk.

Rasa dingin menembus perutnya. Fengyuan menunduk dan melihat pedang putih menembus tubuhnya. Darah segar memancar keluar, membasahi jubahnya.

Ia menoleh perlahan. Wajahnya pucat, mata melebar. “Wuji… apa yang kau lakukan.”

Jian Wuji menarik pedangnya, kemudian menusukkan lagi tanpa ragu. Darah memuncrat lebih deras. “Maaf, pemimpin. Tapi sekte ini membutuhkan pemimpin baru. Selama dipimpin oleh orang sepertimu, sekte ini tidak akan berkembang. Karena itu… akulah yang membocorkan informasi tentang kepergian Daoyo Lu dan Qingwan.”

Ucapan itu seperti petir yang memecahkan tulang belakang Fengyuan. Pengkhianatan yang datang bukan dari musuh, tetapi dari sahabat yang ia percayai bertahun-tahun.

“Wuji… kau…”

Belum sempat ia melanjutkan, Jian Wuji menusuk lagi. Tusukan ketiga membuat tubuh Fengyuan goyah, lalu ambruk, darah mengalir dari mulutnya.

Murid-murid murka. Mereka menyerbu maju hendak menyerang Jian Wuji. Namun sembilan tetua menghalangi, menggeleng perlahan. Ada rasa pedih di mata mereka.

Saat Fengyuan kehilangan kesadaran, cahaya formasi pelindung sekte retak. Lalu pecah seperti kaca yang dihantam palu.

Di atas pelataran, cahaya pekat berkumpul. Bentuk jiwa Nascent Soul yang lemah dari salah satu pecahan pelindung. Jiwa itu bergetar, tampak rapuh namun masih menyimpan sedikit kekuatan Nascent soul sejati.

Liu Bei mengangkat tangan. “Kesempatan sudah di depan mata. Tangkap jiwa itu untuk kaisar.”

Seribu pasukan Core Formation bergerak serempak. Gelombang serangan spiritual menerjang langit seperti badai yang menghantam karang. Jiwa itu memancarkan cahaya keperakan, menahan serangan itu. Setiap benturan menghasilkan suara gemuruh yang mengguncang tanah, membuat sebagian murid terjatuh.

Pertempuran jiwa pun meledak di udara. Cahaya, teriakan, dan tekanan spiritual berbaur menjadi satu. Tanah Sekte Qingyun bergetar keras, seolah ikut merasakan rasa sakit pengkhianatan dan pertempuran yang merobek langit senja.

Sekte Qingyun pun memasuki senja perang yang tidak terhindarkan.

1
Didit Nur
YUKARO 😢
Doddy kun
Kok jarang up ya disini 🙏
Didit Nur
YUKARO 🤗😘😘😘
Didit Nur
YUKARO sangat cerdas 😘
YAKARO: Terimakasih 🙏
total 1 replies
Doddy kun
Lumo sangat cerdik. menggunakan kesempatan untuk memperkuat diri 💪
YAKARO: Yoi. terimakasih🙏
total 1 replies
Doddy kun
proses pengobatan yang sangat sulit
Doddy kun
mantap lumo
Doddy kun
Ceritanya bagus, cukup memuaskan sejauh ini. perkembangan MC juga cepat, jadi GK ngebosenin. bintang lima thor 🤟
WaViPu
Up banyak thor
WaViPu
Mantap Lumo, kau paling best
Doddy kun
semakin menarik
WaViPu
Hahaa tetua nya aneh banget, Tiba-tiba pingin menjadi murid Lumo
Doddy kun
mantap lanjutkan
Don Pablo
Oke, Lumo mencoba bermain dengan api 🔥
Doddy kun
mantap thor. perkembangan nya cepat 💪
Doddy kun
wkwkwk. ngopo kui wedok an aneh 🤣
Doddy kun
mantap thor, gass terus
Adrian Koto
cerita kolosal ada nuansa misterinya 🙂👍
HUOKIO
Disturbing banget Thor 😁
Don Pablo
untuk awal bagus, tapi kalau menurun kualitas nya, ku turun kan bintang nya😛
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!