Terjebak di sebuah negri yang tak dikenal.
Di sanalah kisah ini bermula, pertemuan yang tak terduga antara DEVNIA ANGGARA RISMA dengan pangeran ALFATIH LYSANDER menumbuhkan benih cinta di hati sang pangeran, di sini demi cinta dia rela menyusul Nia dan menjalani hidup sebagai manusia, namun ketidak pekaan Nia terhadap rasa cinta yang dimilikinya membuat kegilaan laki-laki itu muncul.
Cinta beda alam akankah semesta mendukungnya?
Yuk ikuti kisah mereka!
Untuk kalian semua pembaca setia novel Toon salam kenal dariku Diomira antika.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diomira antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27 dia milikku bukan milikmu
Setelah menjual koin emasnya, dengan ditemani Rian pangeran Ly membeli hp baru lalu pulang ke kosannya.
Kini keduanya sedang berada di dalam kamar pangeran Ly, Rian mengajarkan kepada pangeran Ly caranya menggunakan benda itu.
"Mas Ly, sebenarnya saya penasaran deh dengan gadisnya mas Ly itu seperti apa orangnya, pasti cantik banget sampai mas Ly rela datang jauh-jauh kesini hanya demi mengejar cintanya?" obrolan santai terus terjalin antara Rian dan pangeran Ly, pangeran Ly yang selama ini hidup dalam keadaan kaku tanpa teman tanpa candaan kini perlahan mulai larut dalam rasa yang sebelumnya tidak pernah dia rasakan.
"iya dia sangat cantik, layaknya bintang yang berkilau di atas sana dia begitu indah, layaknya purnama yang menyapa dia menerangi kegelapan hidupku, laksana Matahari pagi dia menghangatkan setiap sudut ruang yang ada di hatiku." jawab pangeran Ly dengan pandangan yang jauh ke negri angan dan rasa, membayangkan wajah terkasih yang kini jauh dimata.
"Nampak indah sekali, oh ya, mas Ly tau tidak nama akun sosmednya gadisnya mas Ly apa?" tanya Rian saat ini dia memang sedang mengotak ngatik hp barunya pangeran Ly, sedang membuatkan akun sosmed untuk pangeran Ly.
"sosmed tuh apa?"
"sosmed itu seperti ini mas." ucap Rian menunjukkan apa itu sosmed kepada pangeran Ly, lalu kembali berkata, "kalau mas Ly nya tau kan enak bisa memantau aktivitas gadisnya mas Ly."
"begitu ya sayangnya aku tidak tau." jawab pangeran Ly.
"nggak apa besok mas bisa memintanya saat bertemu dengannya."
Pangeran Ly mengangguk paham.
Ke esokan harinya saat matahari mulai naik, seperti biasa semua orang mulai sibuk dengan aktivitas nya masing-masing. termasuk juga Nia pangeran Ly dan Ridwan, aktivitas pagi hari membuat mereka sibuk, selesai dengan drama pagi mereka semua pun berangkat ke kampus.
Saat keluar dari rumahnya Nia sudah di tunggu oleh mobil Ridwan di halaman rumahnya.
"Pagi tuan putri... sudah siap dengan hari ini?" ucap Ridwan menyapa Nia dengan wajah tampan dan senyum manisnya.
"siap nggak siap harus selalu siap dong kak." jawab Nia sambil masuk kedalam mobil Ridwan yang pintunya sudah di bukakan oleh Ridwan.
"Langsung ke kampus atau mau kemana dulu nih?" tanya Ridwan sambil menyalakan mesin mobilnya.
"langsung ke kampus aja kak, soalnya aku ada kelas pagi." jawab Nia, Ridwan mengangguk paham dan mobil pun meluncur meninggalkan halaman rumah Nia.
20 menit kemudian mereka tiba di parkiran kampus. Ridwan keluar mobil lebih dulu lalu membukakan pintu untuk Nia.
"silahkan tuan putri." ucap Ridwan dengan nada bercandanya.
Nia turun dari mobil dan sepasang mata langsung menyambut pemandangan itu dengan amarah.
"makasih kak, aku ke dalam du lu ya, soalnya lima belas menit lagi masuk." ucap Nia, dan Ridwan mengangguk sebagai jawaban.
Dengan santainya Nia berjalan menuju ke arah di mana kelasnya berada,namun tiba-tiba saja pangeran Ly menarik tangannya membawanya ketempat yang di sini pangeran Ly mendorong Nia hingga punggung gadisnya itu membentur tembok, segera pangeran Ly mengekungnya dan mengunci pergerakan Nia, "dasar istri nakal, kau selalu bertindak semaumu selingkuh di depanku dengan laki-laki itu." tapi kata-kata itu hanya pangeran Ly ucapkan di dalam hati.
"apa yang kamu lakukan?"
"maaf aku hanya ingin kamu memberikan aku kontak dan akun sosial mediamu?" ucap pangeran Ly suaranya tegas namun tatapannya lembut memindai wajah cantik sang istri.
Alis Nia saling bertaut mendengar penuturan pangeran Ly.
"Atas dasar apa kamu meminta itu padaku?"
"aku hanya menginginkan nya saja."
"yang kamu pinta itu hal pribadi yang tak kan mungkin kuberikan pada orang sembarangan." jawab Nia dengan tegas.
Mendapatkan penolakan tatapan pangeran Ly menajam, dan tanpa Nia duga pangeran Ly mengambil sendiri hp Nia yang ada di sakunya, dan mengambil sendiri apa yang dia inginkan.
"apa yang kamu lakukan kembalikan hp ku!" Nia berusaha ingin merebut kembali hpnya di tangan pangeran Ly, tapi pangeran Ly terus menghindari tangan Nia.
Nia menemukan bibir cemberut dan diam melihat apa yang pangeran Ly lakukan pada hpnya.
Setelah selesai pangeran Ly mengulurkan hp Nia ke arah nya, dengan ekpresi yang masih cemberut dia menarik kasar hpnya dari tangan pangeran Ly.
Pangeran Ly berkata, "apa yang terlihat baik di matamu belum tentu dia suatu kebaikan untukmu begitupun sebaliknya, yang baik belum tentu baik yang buruk belum tentu buruk jadi kelihatan lah dalam menilai jangan mudah tertipu akan topeng kesempurnaan jika di dalamnya terdapat racun yang mematikan!" bergegas pangeran Ly pergi meninggalkan tempat itu, meninggalkan Nia sendiri dengan semua kebingungannya.
"bicara apasih dia, dasar orang aneh." Nia menggerutu sambil menatap punggung pangeran Ly yang perlahan pergi menjauhinya.
Dengan perasaan kesal Nia pun kembali melangkahkan kakinya ke kelasnya. sampai di sana dia segera duduk di kursinya.
Di posisi pangeran Ly tiba-tiba seseorang berdiri tegak di depannya, "jangan mengusiknya karena dia milikku!" ucapnya tegas dengan ekpresi datar serta tatapan tajam yang seolah ingin menghujam jantung pangeran Ly.
Pangeran Ly menanggapinya dengan santai, dia terkekeh sinis, "milikmu... tidak salah bukankah dia istriku dan kamu, kamu hanya sampah yang mempoles diri menjadi berlian, mimpimu terlalu tinggi anak muda Nia istri ku dia milikku selamanya, saat ini aku diam bukan berarti aku kalah ataupun mengalah, tapi aku hanya ingin melihat kehancuranmu dengan jalan yang kau pilih sendiri."
"Bedebah....." Ridwan lansung menggiring pangeran Ly ke bagian belakang kampus lalu menyerangnya, perkelahian pun tak terhindari,mereka sama-sama saling melepaskan pukulan dan tendangan. pangeran Ly bergerak lincah, bug.... satu tendangan dari pangeran Ly mendarat sempurna di perut Ridwan membuat laki-laki itu terhuyung, namun perkelahian belum berakhir, Ridwan kembali menyerang pangeran Ly juga tidak menolak sama sekali bahkan kini dia bergerak lebih cepat, bug... bug.... dua kepalan tangan pangeran Ly berhasil menghantam ulu hati dan juga dada kiri ridwan dan itu berhasil membuat ridwan terjatuh.
"kau bukan apa-apa bagiku, jadi akan lebih baik kau tingkatkan dulu ilmu bela dirimu jika ingin melawan ku!" setelah mengucapkan kalimat itu pangeran Ly bergegas pergi meninggalkan tempat itu.
Di sini tangan Ridwan terkenal erat menatap tajam punggung pangeran Ly yang perlahan pergi menjauhinya.
Rasa benci, dendam dan marah kini bergejolak di hati Ridwan, dengan tekat yang kuat diapun bersumpah akan mengalahkan pangeran Ly.
Pangeran Ly masuk kedalam kelasnya, ekpresinya tenang seolah tanpa beban sama sekali, kejadian tadi juga seolah tak pernah terjadi sama sekali dengan santai dia duduk di kursinya, Nia sempat melirik sesaat namun kemudian dia kembali fokus pada buku di tanganya.