NovelToon NovelToon
Lituhayu (Dalam Genggaman Masa Lalu)

Lituhayu (Dalam Genggaman Masa Lalu)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Harem / Teman lama bertemu kembali / Pihak Ketiga
Popularitas:23.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kirana Putri761

Sebuah masa lalu terkadang tidak ingin berhenti mengejar, membuat kehidupan seseorang berhenti sejenak dan tenggelam dalam sebuah luka.

Lituhayu terjebak dalam masa lalu itu. Masa lalu yang dibawa oleh Dewangga Aryasatya, hingga membuat gadis itu tenggelam dalam sebuah luka yang cukup dalam.

Waktu terus bergulir, tapi masa lalu itu tidak pernah hilang, bayangnya terus saja mengiringi setiap langkah hidupnya.

Tapi, hanya waktu juga bisa menyadarkan seseorang jika semua sudah berakhir dan harus ada bagian baru yang harus di tulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kirana Putri761, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak ada jalan keluar

"Papa Zayn pasti sangat senang mendengar berita jika kamu akan menikah." Kalimat Ambar membuat Kalandra terperanjat kaget. Dia yakin ini semua ulahnya Kendra.

Bisa terlihat binar rasa bahagia yang membuncah pada diri Ambar. Putranya yang sudah berumur 35 tahun sudah berniat menikah.

Selama ini yang membuat Ambar cemas putranya tidak ingin menikah. Meskipun masih tampan dan segar di usia 35 tahun. Tapi tetap saja Ambar merasa cemas, karena waktu akan begitu cepat berlalu, Kalandra akan menjadi perjaka kasep. Dan ternyata sekarang putranya sudah menemukan wanita yang tepat.

Kalandra tak bisa mengendalikan keadaan. Kedua tangannya mengepal dengan lirikkan tajam ke arah Kendra.

"Maaf, saya harus membicarakan sedikit pekerjaan dengan Ken." pamit Kalandra dengan menarik lengan Kendra keluar dari ruangan Airin.

"Apa yang kamu katakan pada Mama? Kenapa harus melibatkan Mama?"

"Bodoh!" umpat Kalandra saat mereka berdiri menjauh dari ruangan Airin.

Rasanya Kalandra ingin sekali mencekik leher adiknya. Sebelumnya, dia merasa keadaan sudah berjalan baik. Dia tidak perlu menikahi gadis itu, tapi sekarang Kendra malah memperumit keadaan.

"Itu jalan satu-satunya agar Bang Kai bisa menikah dengan gadis itu secepatnya?" sambut Kendra dengan santai. Dia hanya menjalankan misi dengan baik, menurutnya Mama Ambar akan membuka jalan pernikahan itu dengan mudah.

"Shiiitt...." umpat Kalandra kenapa juga tidak langsung memberi tahu jika Alana sudah bersedia menjual tanahnya.

"Tadi gadis itu sudah menawarkan tanahnya untuk pengobatan ibunya. Jadi rencana pernikahan kita batalkan." jelas Kalandra dengan menatap tajam adiknya.

" Kenapa juga Abang baru mengatakan ini? Aku juga tidak tahu."

"Sekarang, siapa yang harus bertanggung jawab?" tanya Kendra seolah mengejek Abangnya. Kendra sudah mengenal Kalandra sebagai seorang yang selalu tegas dan bertanggung jawab dengan apa yang sudah dia katakan.

Lagi pula, Alana bukan gadis yang buruk, wajahnya manis di atas rata-rata gadis Indonesia, sedikit dipoles saja, tampilannya akan sangat memukau dan sangat serasi dengan abangnya.

Tidak hanya itu, saat Alana memutuskan menolak sejumlah uang yang pernah ditawarkan abangnya, bagi Ken itu sudah cukup membuatnya mengenal Alana yang gampang tergiur dengan materi.

"Sekarang Abang yang menjelaskan pada Mama, Tante Airin dan Alana." Kendra seperti menjebak Kalandra dalam situasi yang sulit. Tapi kenyataannya, keadaan yang tidak berjalan seperti rencananya.

"Tapi, aku juga tidak tanggung jawab jika kondisi Tante Airin drop dan Mama pasti akan kecewa berat." Kendra terus memprovokasi Kalandra, pemuda itu pun langsung meninggalkan Kalandra dalam keadaan gamang.

Sementara, di dalam ruangan senyum Airin tidak pernah surut. Ada rasa lega, jika ternyata seorang pemuda menyukai putrinya dan berniat untuk serius, seperti yang dikatakan Kendra pada Airin tempo waktu.

Airin dan Kendra lumayan dekat bukan karena berbasa-basi untuk melancarkan rencana mereka. Tapi ternyata menurut Kendra Alana dan mamanya adalah orang yang baik dan penuh kasih sayang.

" Sayang, Mama Ambar tidak pernah menyangka jika Kai punya pacar secantik dan sebaik kamu. Ini sangat surprise sekali." Ambar menggenggam tangan Alana yang masih tersenyum kaku. Tentu saja Alana masih shock dan bingung dengan kejadian sore ini.

Airin yakin untuk menikahkan Alana dengan Kalandra. Airin melihat Kalandra pria yang baik, sopan dan tidak banyak bicara dan tentu saja masa depan Alana lebih terjamin. Bagi Airin tidak ada yang salah, jika seorang ibu menginginkan yang terbaik untuk putrinya meskipun akan dikatakan materialis.

Apalagi saat Airin melihat Nyonya Ambar yang sangat baik dan rendah hati. Sorang konglomerat mau datang mengunjunginya dan cara bicara Ambar dan putranya yang sopan, membuat Airin semakin yakin Alana akan berada pada keluarga yang tepat.

" Jeng aku ingin mereka secepatnya menikah! Kalau bisa jangan menunda-nunda lagi, usia Kai lebih dari cukup untuk menikah." ucap Ambar dengan menoleh ke arah Airin. Sementara, genggaman tangannya masih mengungkung tangan Alana.

"Saya sih terserah dari pihak laki-laki. Tapi, beginilah keadaan Alana dan keluarganya, Jeng!" jawab Airin. Dia tidak bisa menjanjikan banyak hal, Karen perbedaan status sosial mereka yang terlihat jelas sekali.

"Jangan pikirkan itu. Saya hanya ingin mereka bahagia saja. Nanti saya bersama Alana yang akan mengatur semuanya." Ambar begitu bersemangat, bayangannya sudah ada pada acara ngunduh mantu.

Pintu terbuka, Kendra masuk dan disusul Kalandra. Kalandra sendiri merasa bingung harus bersikap bagaimana lagi, yang pastinya dia akan membicarakan masalah ini pada Alana.

" Kai, malam ini kamu temani Alana di rumah sakit. Kasian jika dirinya sendirian." titah Mama Ambar membuat Kalandra menghela nafas.

" Besok pagi-pagi sekali jadwal operasinya, kan, Al?" lanjut Ambar dengan menatap Alana.

" Iya, Ma." jawab Alana. Suaranya terdengar tercekat. Kali ini gadis itu tidak bisa mengambil sikap.

" Baiklah,Mama akan pulang dulu, memberi tahu kabar gembira ini pada Papa." pamit Ambar dengan kemudian memeluk calon menantunya itu. Pertama kali melihat sosok Alana dia Ambar merasa sangat cocok.

" Baiklah ,Bang. Nanti malam akan aku bawakan ganti. Tolong jaga calon kakak ipar baik-baik." ucap Ken seolah mengejek abangnya yang tidak bisa menutupi raut wajahnya bingung.

Kalandra hanya melirik sinis Kendra, dia rasanya seperti dikerjai adiknya itu. Tapi ini tentang pernikahan bukan hal yang sepele atau main-main.

Sejak kepulangan Ambar dan Ken, tidak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir Kalandra. Seperti apa yang dikatakan oleh mamanya pada Airin ,jika Kalandra memang agak cuek dan irit bicara tapi sebenarnya hatinya baik. Itulah kata-kata yang dikatakan seorang Mama pada calon mertuanya.

" Bisakah kita bicara?" tanya Kalandra saat ibu mertuanya tertidur karena pengaruh obat.

" Baiklah." jawab Alana.

Keduanya keluar dari ruangan itu dan duduk di taman yang ada di ruangan Airin.

" Sekarang bagaimana?" tanya Kalandra saat mereka duduk berdua.

" Ntah lah...aku tidak bisa berbuat apapun." jawab Alana seperti orang yang sudah patah hati.

" Kamu sendiri kenapa nggak menolaknya?" lanjut Alana merasa heran dengan sikap Kalandra.

" Aku tidak bisa menolak Mama. Lihatlah mamaku sudah sangat berharap dengan hubungan kita." sambut Kalandra . Padahal selain itu ada alasan lain yang tidak bisa membuatnya berkutik, pria itu terjebak dalam permainannya sendiri.

" Trus apa yang harus kita lakukan?" tanya Alana.

" Kita jalani saja." Jawaban Kalandra membuat Alana seketika menoleh. Dia menatap horor sosok pria disebelahnya. Awalnya dia berharap Kalandra bisa mengambil keputusan dengan menolak kesalahan pahaman ini, tapi ternyata hanya sebatas harapan kosong.

" Nggak bisa... Aku nggak mau menikah denganmu!" tolak Alana membuat jiwa dominan seorang Kalandra merasa terhina dengan penolakan gadis itu.

1
Fitra Sari
kenapa ko ga up sih KK beberapa hari ini ini 🙏🙏
Fitra Sari: hayokk up donkk thorr. ...🙏🙏🙏
Dewi Purnomo: Mosok mb.....kok gak ketok neng tipi mb.....wkwkwkwkwkwkwk
total 4 replies
Anis Saidah
pecel tambah ayam minum jeruk hangat semua itu juga kesukaanku kai,sabar mama ambar sebentar lagi mereka sampai,semangat mbk kirana dan ditunggu kelanjutannya
Cindy
lanjut
mom farhan
lanjut thor
Fitra Sari
semangat KK Kirana ...up lagi bsok kalau bisa doubel 🙏😍
Ickhaa PartTwo
Mba semangat up dong, beken penasaran alur ceritanyaaa seruuuuu
Dewi Purnomo
Kai sama Alana sdh otw papa Zayn mama Ambar.....tenanglah.....tapi juga sekarang lebih berhati hati lagi Krn Dito semakin membabi buta.....lanjut up mb.
Mutia Agustin
kayaknya kalo lintang tau harga antingnya dia bakalan nyusul sendiri k kota...atau pas mau jln tiba tiba dia bangun.... lari-larian....🤣🤣🤣
Cindy
lanjut kak
Vera Uni
saya selalu suka baca karya2nya kak walaupun harus sabar nunggu update...
Rita Susanti
alhamdulillah lintang ggk ikut klo bisa biar tidur sampai siang /Grin/
Anis Saidah
mbk kiran bolehkah nambah satu bab lagi(like komen dan vote sudah semua untuk liyuhayu)
Ickhaa PartTwo
Double up dong thor ngk puas baca nyaaa🙏
Anis Saidah
makin seru makin bikin penasaran,bagus lintang gak jadi ikut,papa zayn dito semakin berulah segera bertindak bikin dia jera
Dewi Purnomo
Dito sdh kehilangan akal sehat.....jangan sampe nanti km malah yg mati di tangan Alberto Dit.....kasian deh Lintang ditinggal....hehe.
mom farhan
jangan sampai si lintang ikut k jakarta...di tunggu terus kelanjutanya thor
Fitra Sari
lanjutt lagi kk Kirana 🙏😍
Fitra Sari
kenapa ga up sich KK udah beberapa hari ini
Kirana Putri761: kemarin nggak enak badan aku mbak
total 1 replies
Anis Saidah
ngeyel banget kamu tang,sudah tau mereka iti suami istri masih saja ingin mendapatkan kalandra
Dewi Purnomo
Lintang lintang sadar kenapa sih .....si Kai sdh punya isitri......sebel aq jadinya.... lanjut up mb
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!