"menikah lah dengan Khumairah"pinta seorang pria yang sedang kritis di ranjang pasien.
"tidak!, aku ke sini bukan untuk menikah tapi untuk menghadiri pernikahan mu!" tolak lelaki tinggi dengan wajah datar.
"hanya kamu yang bisa saya percaya untuk menjaga mereka." pinta nya dengan memegang dada nya yang begitu sakit.
"Ira tidak mau,,,, tolong bertahan lah mas!, .mas pasti bisa sembuh demi aku demi Kayla dia membutuh kan mu.!"tolak wanita yang terlihat menyedihkan itu.
degh....
jantung lelaki itu seperti ingin terlepas dari raga nya ketika mendengar nama yang di sebut oleh calon istri dari sahabat nya itu.
siapakah lelaki tersebut.?
apakah wanita itu mau menikah dengan pria tersebut.?
simak cerita selanjut nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Tiba di rumah mereka langsung ke meja makan karena sudah waktu nya makan malam.
Tidak ada yang bersuara mereka nikmati makan malam dengan khidmat begitu juga dengan Kayla yang biasa nya mengoceh sekarang sangat anteng dengan makanan nya.
setelah selesai Adrian langsung masuk ke kamar karena tadi dia belum sempat mengganti pakaian nya.
Karena besok ada acara di perusahaan nya Adrian sekarang sedang sibuk dengan rapat online nya yang tertunda tadi,dan dia tidak menyadari kalau Ira sudah berada di kamar.
"Kenapa kamu masih tidur di sini." tanya Ira jutek.
"Di mana ada istri di situ ada suami." jawab Adrian Tampa melihat ira karena masih fokus sama layar laptop nya setelah dia mem bisukan suara.
"keluar lah aku mau ganti pakaian."ucap Ira.
"gantilah tanpa mas lihat,mas masih hafal semua bentuk nya."ucapan Adrian. M ngundang kemarahan Ira.
Karena tidak terima ira mendekati Adrian lalu dia ingin menarik tangan Adrian tapi na,as kaki nya kesandung karpet dan jatuh di atas tubuh Adrian sehingga bibir mereka menempel dan semua yang terjadi di saksikan oleh beberapa orang yang berada di layar laptop.
lama Ira dan Adrian saling pandang hingga Ira berteriak dan ingin segera beranjak tapi Adrian menahan nya lalu memeluk Ira dan berbisik.
"jangan berteriak dan beranjak dulu semua orang sedang memperhatikan mu,mas sedang melakukan meeting online jadi diamlah." bisik nya yang membuat Ira spontan menoleh dan benar beberapa orang sedang menatap nya.
Dengan cepat Ira memeluk leher Adrian dan menyembunyikan wajah malu nya.
"maafkan atas kejadian tidak mengenakan tadi,istri saya sedang merajuk karena permintaan nya tidak saya turuti dan dengan permohonan maaf saya undur diri dari meeting ini dan apapun hasil nya saya akan menyetujuinya." ucap Adrian yang langsung mematikan laptop nya setelah para pemegang saham menyetujui nya.
"apakah senyaman itu berada di atas ku nyonya Adrian.?" tanya Adrian tersenyum dan ingin mengerjai Ira.
Mendengar Adrian yang meledek nya Ira pun langsung beranjak dari pangkuan Adrian lalu dia menatap Adrian degan tatapan membunuh.
"seperti nya adik aku terbangun." kata Adrian yang melirik ke arah ke dua paha nya dan di ikuti oleh Ira.
Ira membolakkan mata nya melihat ke arah Adrian.
"dasar brengsek, gila duda sialan stress."kata Ira yang memaki Adrian lalu dengan langkah seribu dia langsung ke kamar mandi tanpa membawa apa-apa.
"menarik,,semakin bertambah umur semakin menggoda."gumam Adrian yang memegang bibir nya.
"masih sama."gumamnya lagi dengan senyum konyol nya.
Sementara di dalam kamar mandi,Ira sedang mondar mandir karena dia masih mengingat kejadian tadi dan sesekali dia memukul pelan mulut nya.
"dasar tidak tau tempat.!" omel nya pada diri sendiri.
Lalu dia membentur kan kepalanya ke tembok.
"ini tidak bisa di biarkan,si gila itu harus pergi dari sini."gumamnya lagi.
"kalau dia lama berada di sini bisa-bisa aku yang gila." lanjut nya lagi dengan pemikiran nya.
"terus kenapa aku berada di sini,seperti maling yang sedang bersembunyi inikan rumah ku,kamar aku." kata nya lagi yang masih bicara sendiri dan di jawab sendiri.
akhir nya Ira memutus kan untuk keluar dari kamar mandi dan langsung menatap Adrian yang tersenyum pada nya.
Ita menatap nya tajam dan berlagak cuek padahal dalam hati nya masih berdebar,bukan karena cinta tapi karena masih marah.
"tidak usah marah,dan memikir nya lagi, kita bahkan pernah melakukan yang lebih sehingga menghasil kan Kayla."ujar Adrian tersenyum.taoi senyuman Adrian di artikan lain oleh Ira.
"berhentilah membual brengsek!, sekarang juga kamu keluar dari kamar ku.!"
"tidak baik bicara seperti itu nanti kamu kualat,bagaimanapun selain aku lebih tua dari mu aku juga suami mu."
"aku tidak perduli!,keluar dari kamar ku.!"
"tidur lah sepertinya kamu kelelahan."
"yah...aku lelah, bahkan sangat lelah melihat wajah mu."
"tapi aku senang melihat wajah mu malah membuat ku semangat."
"berhenti bicara omong kosong!,sekarang juga keluar.!"
"seperti nya kamu lelah dan perlu istrahat, mas juga sudah capek dan mengantuk."ucap Adrian yang langsung menuju ke arah ranjang dan mengabaikan teriakan dan makian Ira.
Adrian tidak memasukan dalam hati kata-kata Ira dia bisa memaklumi nya walau bagaimanapun dia sangat bersalah dan apapun yang di lakukan Ira dia akan menerima nya tapi tidak dengan bercerai karena sampai kapan pun dia tidak akan melakukan hal bodoh lagi.
Adrian percaya sekeras-keras nya batu kalau sering terkena air pasti akan terkikis juga,begitu juga dengan hati sekeras-keras nya dan se benci-benci nya Ira dia akan tetap bersabar sampai Ira kembali membuka hati nya dan memaafkan nya lagi.
karena capek teriak-teriak dan juga ini sudah larut malam Ira pun akhir nya berhenti juga dan duduk di ujung ranjang.
"dasar kurang ajar." ucap nya lalu dia ikut merebah kan diri nya di samping Adrian dan membelakangi Adrian.
setelah merasa aman dan tidak ada suara berisik lagi,Adrian kembali membuka mata nya.
Adrian mendengar semua apa yang di katakan Ira karena dia cuma pura-pura tidur.
Dengan pelan-pelan Adrian membalikan badan nya dan menggeser tubuh nya sampai tidak ada jarak lagi.
"tidurlah yang nyenyak dan maaf kan aku." ucap nya sambil membelai rambut Ira dan sedikit mengangkat kepalanya lalu mencuri ciuman dari Ira.
Akhir nya suasana yang tadi nya berisik sekarang menjadi damai dan nyaman karena Adrian memeluk Ira dari belakang dan mengikuti Ira mengarungi alam mimpi.
kicauan burung saling bersahutan itu tanda nya pagi sudah menyapa dan ke dua orang yang semalam berantem sekarang masih tidur dengan saling berpelukan karena suasana yang mendukung apalagi cuaca dingin.
Karena merasa terlalu nyaman Ira sedikit membuka mata nya lalu kembali menutup nya. Detik berikut nya dia kembali membuka mata nya dan mendongak karena posisi nya dia tidur di pelukan Adrian tepat nya berada di dada Adrian.
"Dasar kurang ajar!"
plak....
Ira memukul lengan Adrian karena tangan Adrian memeluk pinggang Ira.
Karena terkejut Adrian langsung terbangun dan melihat di sekeliling nya dan terakhir tatapan nya bertemu dengan tatapan tajam Ira.
"nama nya juga satu ranjang Ra..., mana tau mas kalau itu kamu,mas kira kamu guling." kata nya yang memberikan alasan.
"jangan bohong!, kamu sengaja melakukan itu.!"ucap Ira yang tidak percaya.
"mana ada sayang.., kalau mas mau mas mana mungkin memeluk mu tapi mas akan membuat kan adik untuk Kayla." jawab frontal Adrian membuat dia mendapat kan hantaman dari bantal.
"aww...ampun sayang...maaf kan mas." ringis Adrian karena Ira memukul nya pake bantal.
"rasakan dasar duda sialan.!" kata Ira lalu dia beranjak dari ranjang nya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan Adrian yang tersenyum senang.
Hanya Ira yang membuat kulkas dan kanebo itu seperti se ekor kucing, coba itu orang lain pasti Adrian sudah mengirim nya ke rumah sakit.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
lanjutkan klu begitu😁