⚠️ Mature Content (Harap bijak memilih bacaan)
Cinta itu buta, tidak memandang status. Sehingga yang terlarang pun akan terlupakan.
Luna adalah anak angkat dari Richard Owen, pengusaha sekaligus CEO perusahaan ternama di Hongkong. Sejak usia 1 tahun Luna sudah hidup bersama Richard. Luna sangat mengagumi, pria yang lebih sering dipanggilnya Daddy, itu.
Namun rasa kagum yang dimiliki Luna, bukanlah layaknya seorang anak yang mengagumi ayahnya.
Kenyataanya Luna mencintai Richard lebih sekedar ikatan takdir yang digariskan pada mereka.
“Dad, aku mencintaimu”
Begitulah kalimat yang sering Luna ucapkan untuk Richard.
“Dad juga mencintaimu sayang... ” Jawab Richard, dengan tatapan lembut seorang ayah kepada putrinya.
Akankah cinta Luna terbalaskan atau hanya akan bertepuk sebelah tangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Priska, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Passionate Daddy Eps. 27
Beri jempol 👍 disetiap akhir episode yang kalian baca, sudah sangat cukup membahagiakan buat Author untuk selalu semangat berkarya.
“Jadi bagaimana harimu tadi...”
“Baik. Tidak ada masalah. Bagaimana denganmu Dad ?.”
“Tidak berbeda denganmu...” Jawab Richard. Namun ia sebenarnya sedang memikirkan hubungannya dengan Maria. Apa lagi ia diam-diam masih belum bisa mengakhiri hubungannya dengan wanita itu. Sementara ia juga tidak ingin melihat Luna bersama dengan pria lain.
“Dad...” Panggil Luna.
“Itu hal bagus nak.” Jawab Richard singkat.
“Dad, besok adalah liburan musim panas...”
“Tentu saja Daddy tahu sayang. Jadi mulai besok kau akan libur.”
“Hmm..” Gumam Luna, menggangukan kepalanya.
“Baiklah. Daddy akan menyelesaikan semua pekerjaan Dad secepatnya besok. Agar memiliki lebih banyak waktu bersamamu.”
“Tidak perlu seperti itu, aku akan menunggumu di rumah Daddy...Tenang saja.” Ucap Luna.
“Benarkah, sepertinya kau sangat tidak masalah jika Daddy berlama-lama dikantor.”
“Jangan membuatku menjadi orang egois Dad...” Luna tertawa karena ayahnya membuatnya serba salah untuk menjawab pertanyaannya.
“Baiklah. Apa kau belum mengantuk sayang?.”
“Tidak. Dad. Aku ingin tidur nanti saja. Lagipula besok aku juga libur...” Seru Luna.
“Lalu apa yang kau ingin lakukan?.” Richard kembali bertanya.
“Entahlah, bagaimana jika melihat bintang-bintang, bukankah kita sudah lama tidak melakukannya.” Seru Luna.
“Baiklah.” Jawab Richard.
“Baiklah ayo cepat Dad...” Luna menarik tangan Richard untuk segera naik ke lantai atas, tempat dimana mereka bisa melihat banyak bintang-bintang.
“Daddy, apa kau melihat bintang, itu...Bintang yang paling terang dari semua bintang. Indah sekali.” Luan begitu senang memberitahu Richard bintang itu.
“Ada yang lebih indah dari itu sayang..” Seru Richard. Ia sama sekali tidak ingin menatap bintang yang ditunjuk oleh putrinya itu.
“Bintang yang terang malam ini, ada bersama Daddy. Jika aku sudah memiliki bintang itu, untuk apa melihat bintang lainnya.” Ucap Richard, membuat Luna begitu tersentuh mendengarnya.
“Daddy...” Seru Luna. Menatap kearah Richard.
“Aku serius nak. Lihatlah jika mereka bisa berbicara mungkin mereka akan bilang bahwa Bintangku adalah bintang yang benar bersinar indah.”
“Bintang tidak selalu bisa menunjukan cahayanya, ada kalanya ia benar-benar tak terlihat, meskipun dia berada diatas sana.”
“Tapi kau bukan bintang seperti itu sayang. Kau istimewa, kau selalu bercahaya tidak peduli disiang hari atau pun dimalam hari seperti ini, kau selalu bersinar. Zhara Aluna Matthew, milik Daddy yang paling istimewa.” Ungkap Richard.
Dimata seorang Richard pun Luna memang wanita yang sempurna. Entah sekarang ia merasa beruntung atau malah gagal, tapi satu hal, ia benar-benar tidak bisa menolak wanita yang sudah mengungkapkan perasaanya padanya itu. Jelas Richard tahu bahwa Luna mencintainya.
Namun untuk menentukan perasaanya sendiri , sejujurnya ia masih sangat bimbang. Kadang ia merasa begitu berdosa, tujuan yang awalnya untuk memberi kehidupan yang layak dan bahagia, sebagai ayah dan Anak pada Luna. Malah berubah jadi sesuatu yang benar-benar terlarang seperti ini.
Ia mencintai putrinya itu, begitupula dengan Luna yang juga sangat mencintainya. Tapi Maria. Richard sadar ia juga sangat membutuhkan wanita itu.
“Dad... Apa kau mencintaiku.”
Richard sedikit terkejut dengan pertanyaan itu.
“Kenapa kau menanyakan hal itu nak.”
“Karena kau tidak pernah mengatakannya.”
"Aku selalu mengatakan aku mencintaimu. Apa kau bisa mengatakan itu, tanpa harus aku yang memulainya...” Pinta Luna.
“Daddy mencintaimu sayang. Mencintaimu....” Richard mendekap tubuh ramping putrinya itu, yang begitu pas dalam pelukannya.
Meskipun Richard benar-benar tidak tahu ada apa dengan perasaanya. Ia jelas sangat bisa mengatakan itu tanpa beban.