Akibat kecelakaan yang merenggut nyawa sang ayah, seorang pria paruh baya kaya meminta Senja untuk menikahi putra nya. Namun, siapa sangka, pria tersebut adalah Galaxy musuh Senja, si kejam yang sering mengebully dan merundung nya di kampus! Dari gadis cupu yang selalu menjadi objek bully-an, kini Senja harus menghadapi Galaxy setiap hari di rumah.
Hanya saja, seiring melewati waktu bersama, kebencian Galaxy pada Senja tak bertahan lama, perlahan kebencian itu berubah menjadi cinta. Sayang nya, sudah ada sosok pria lain di hati istri dari Galaxy itu. Terlebih, pria tersebut adalah sahabat baik Senja. Namun dunia begitu sempit, ternyata sahabat Senja itu memiliki kisah masa lalu bersama Galaxy.
Lantas, mampukah Galaxy merengkuh kebahagian nya bersama Senja, dan merebut hati dan cinta istri nya kembali?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 10
Suasana serasa horor, untuk seorang Senja Zehren, saat bersama dengan Galaxy. Berusaha untuk mempersingkat waktu nya, bertemu dengan pria itu, namun, kini justru sebalik nya. Galaxy, justru menjemput nya.
Lebih memilih tak berbicara, setidak nya Galaxy hanya mendiamkan nya, dan tak melakukan apa pun pada nya. Sesekali membawa pandangan nya pada Galaxy, dan hingga pandangan itu, tertuju pada tangan Galaxy yang terluka, akibat gigitan dari nya.
"Tangan nya," gumam Senja dalam hati.
Rasa bersalah itu, seketika memenuhi Senja, Senja merasa diri nya begitu kejam pada Galaxy, namun malu untuk meminta maaf pada pria itu.
Masih memilih untuk bungkam, hingga sekejap Senja di kejutkan, saat tiba-tiba saja Galaxy mengendarai kendaraan roda empat nya, dengan kecepatan tinggi, dan pria itu sesekali menyelip kendaraan yang menghalangi jalan mereka.
"Galaxy....Awas!" Rasa takut yang teramat sangat pada nya saat ini, Senja segera memegang hand grip dengan sangat kuat, guna melindungi diri.
Bukan nya, menghentikan kegilaan nya, Galaxy justru kian menjadi. Pria itu tertawa terbahak-bahak, seolah senang dengan penderitaan yang Senja rasakan saat ini. Dia merasakan puas.
"Ini, hukuman, buat, lo! Karena, udah berani sama gue, tadi!" hardik Galaxy, dengan terus meloloskan tawa dari mulut nya.
Galaxy kian menggila. Pria itu melajukan kendaraan roda empat nya, dengan semakin menambahkan kecepatan mobil nya. Dan, akibat perbuatan nya, hampir beberapa mereka menabrak kendaraan nya yang menghalangi jalan nya. Galaxy, terlihat bagai orang kesetanan.
"Hentikan Gala.. Galaxy---, aku mohon---hentikan-" ucap Senja bersuara dengan lirih, dan air mata yang telah membasahi kedua pipi nya.
"Menghentikan--?! Tidak akan bodoh! Ini hukuman, buat wanita bodoh, kaya, lo!" sahut nya, dan semakin menambahkan kecepatan lajuan mobil nya.
Wajah Senja kian pias, dengan rasa takut yang kian menjalar di dalam diri nya. Bahkan keringat, sebesar biji jagung, mulai membasahi dahi gadis itu.
Ingatan masa lalu, kembali melintas di depan nya. Gara-gara sang ayah yang mengemudi dengan kecepatan tinggi, membuat Senja kehilangan ibu nya. Sang ibu, meninggal di depan nya.
Bayangan masa lalu yang begitu menyakitkan, membuat Senja sudah tak kuat lagi menahan kegilaan Galaxy, hingga akhir nya wanita itu pun pingsan di dalam mobil.
Galaxy, terus mengemudikan kendaraan nya dengan kecepatan tinggi, dan pria itu terus melepaskan tawa nya. Namun, saat berbalik, Galaxy begitu terkejut, setelah mendapati Senja yang tak sadarkan diri.
"Senja---!" gumam nya panik, dan segera menepikan mobil nya.
Melepaskan sabuk pengaman yang melingkar di pinggang nya. Mendekat pada Senja, dan berusaha membangunkan wanita itu.
"Senja bangun! Bangun---!" ujar Galaxy, dengan memukul-mukul pelan wajah Senja, namun wanita itu tak kunjung sadarkan diri. Dan tentu saja, hal itu membuat Galaxy sangat begitu frustasi.
"Apa, yang harus gue, lakuin sekarang? Dan kenapa juga, dia pakai pingsan segala! Padahal biasa nya, gua lakuin hal yang jauh lebih buruk dari ini,"gumam Galaxy dengan wajah frustasi nya.
Dan akhir nya, Galaxy memutuskan untuk pulang, dan tentu saja sepanjang perjalanan nya, pria itu sangat frustasi, sebab bingung harus mengatakan alasan apa, pada kedua orang tua nya nanti.
Dalam perjalanan pulang menuju rumah nya, Galaxy memutuskan untuk membeli sesuatu. Pria itu memutuskan untuk membeli air mineral, agar menyiramkan di wajah Senja, mungkin wanita itu dapat sadar dari pingsan nya.
Setelah tiba di depan sebuah minimarket, Galaxy segera membawa tubuh nya turun dari dalam mobil. Setengah perjalanan, pria itu di panggil seseorang
"Gala---." panggil nya.
Galaxy memalingkan pandangan nya pada asal suara. Raut wajah pria itu seketika berubah pias, setelah mendapati kedatangan Dayat.
"Dayat," gumam Galaxy, dengan pias yang telah memenuhi wajah tampan nya.
Dan pandangan itu, kemudian Galaxy bawa pada mobil nya, sebab dia tidak ingin Dayat sampai mengetahui kalau saat ini diri nya tengah bersama Senja.
"Dayat--," gumam Galaxy, dengan berusaha memasang senyum di wajah nya.
"Lo, mau ke mini market?" tanya Dayat, berbasa-basi.
"Iya." jawab nya.
"Lo, sendirian?" tanya Dayat, dengan kini membawa pandangan nya ke arah mobil Galaxy.
"Iya, gue sendirian," sahut Galaxy dengan senyum kikuk nya.
"Gue nebeng sama mobil, lo, ya, Gal! Soal nya, mobil gue mogok. Mau pulang, dompet gue ketinggalan di rumah!" melas Dayat.
"Nggak!" ucap Galaxy menjawab dengan cepat, dan terlihat jelas ketegangan di wajah pria itu saat ini.
Kedua alis Dayat bertaut, dengan semakin memperdalam tatapan nya pada Galaxy, setelah mendengar apa yang baru saja terucap dari bibir pria itu, "Kenapa, gue, nggak boleh nebeng, mobil, Io? Apakah ada, Elena di dalam?" tanya Dayat melihat ke arah mobil Galaxy.
"Nggak!" sahut Galaxy cepat, dan terlihat jelas ketegangan di wajah nya.
Dan Galaxy segera merogoh dompet di dalam saku celana nya, dan memberikan uang pecahan seratus ribu pada sahabat nya itu, "Ini buat, lo! Gue balik!" ucap Galaxy.
"Bukan nya, lho, mau ke minimarket?" tanya Dayat bingung dan heran.
"Nggak jadi!" sahut Galaxy cepat, dan segera berlalu dari depan minimarket.
Berlalu nya Galaxy, dari area itu terus membawa pandangan Dayat, hingga sosok mobil pria itu menghilang dari pandangan nya, "Kenapa Galaxy, nampak aneh, begitu? Apa mungkin, dia nyembunyiin, cewe di dalam mobil nya? Dan itu bukan Elena," gumam Dayat, jutaan tanda tanya yang tengah bersarang di dalam diri nya.
\*\*\*
Dalam perjalanan pulang nya, Galaxy tak henti-henti nya menggerutu, merasa hidup nya hari ini benar-benar síal. Dan kesialan itu semua di sebabkan karena Senja.
"Kenapa, malah nasib gue, yang jadi apes begini? Dan hampir aja gue ketahuan!" gerutu Aditya-dengan wajah kesal nya. Dan pandangan itu dia bawah pada Senja, yang masih setia dengan pingsan nya.
"Kok sih, lo, hobby banget, nyusahin, hidup gue! Gue paling benci sama Lo di muka bumi ini, malahan sekarang lo jadi bini, gue! Apes benar-benar nasip gue!" ucap Galaxy merasa kesal.
Beberapa menit melakukan perjalanan dengan kendaraan roda empat nya, kini Galaxy telah tiba di depan rumah mewah nya. Kembali berusaha membangunkan Senja, namun gadis itu tak kunjung bangun, dan hal itu membuat Galaxy begitu frustasi.
"Culun, bangun! Bangun, bodoh!" gerutu Galaxy lagi, dan Senja masih setia dengan pingsan nya.
Menghela napas berat, akhir nya Galaxy dengan terpaksa menggendong Senja, dan membawa nya ke dalam rumah. Namun, sepanjang perjalanan pria itu tetap saja menggerutu.
"Dasar culun! Bodoh! Hobby nya, nyusain hidup, gue!" gerutu Galaxy.
Mama Lani, dan Papa Marvin saat ini tengah berbincang-bincang. Seketika raut wajah Mama Lani berubah, dengan langsung bangun dari duduk nya.
Setelah dari jauh-wanita paruh baya itu mendapati putra nya yang posisi menggendong Senja, yang terlihat tak sadarkan diri. Begitu pun juga dengan Papa Marvin yang bangun dari duduk nya, dan membawa langkah kaki itu menuju Galaxy.
"Galaxy, kenapa dengan Senja?!" tanya Mama Lani, dengan nada suara nya yang terdengar menuntut.
"Iya, Gala. Apa yang sebenar nya terjadi dengan Senja?! Kenapa dia, pingsan begini?" tanya Papa Marvin, dengan penuh selidik pada putra nya.
"A-aku nggak tahu, Ma--, Pa---tiba-tiba aja, Senja udah pingsan begini," sahut Galaxy terbata, akibat gugup dengan ucapan kebohongan nya.
"Bawa dia, ke kamar!" titah Papa Marvin, dan Galaxy segera mengiyakan nya.
Saat dalam perjalanan menuju kamar nya, raut wajah Galaxy berubah. Tikar yang Senja pakai untuk tidur, masih terbentang di lantai kamar, lengkap dengan bantal, guling, dan juga selimut. Begitu pun juga dengan pakaian Senja yang masih tersimpan di dalam tas. Panik seketika, jika ketahuan tentu nya, dia akan mendapatkan masalah.
"Paa--Tolong gendong, Senja dulu, perut Gala tiba-tiba mules. "Dengan langsung menyodorkan tubuh Senja pada sang ayah, dan berlari menuju kamar nya.
"Kenapa, dengan Gala, Paa?" tanya Mama Lani dengan tatapan heran nya, pada sang putra.
\*
Bersambung.......................
