Cora mengalami kecelakaan saat membantu wanita tua yang hendak menyeberang jalan. Saat sadar, jiwanya sudah berada dalam tubuh wanita yang memiliki nama yang sama dengannya.
"Nghh.." Cora memegang kepalanya yang terasa pusing.
"Jadi aku masih hidup?"
"Cora, akhirnya kamu sadar. Kamu harus memberi penjelasan padaku. Kenapa kamu meneguk racun itu untuk mengakhiri hidupmu?"
"Racun? bukankah aku mengalami kecelakaan? sejak kapan aku minum racun," batin Cora.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27: New York
"Ada apa?" tanya pria itu membuat Cora lega. Untung saja pria itu belum lupa.
"Um.. begini. Apakah anda menemukan gelang mutiara di dalam mobil setelah mengantarku malam itu?. Waktu itu saya memakai gelang mutiara pemberian ibuku. Gelang itu sangat berharga untukku. Setelah aku tiba di apartemen, gelangnya tidak ada lagi," ucap Cora.
"Tidak," jawab Pria itu. Raut wajah Cora terlihat sedih saat pria itu mengatakan jika gelang itu tidak tinggal di mobilnya.
"Ya sudah kalau begitu. Saya pikir tertinggal di mobil anda," ujar Cora.
"Imbalan apa yang akan kamu berikan jika aku menemukan gelang itu," ujar pria itu menyandarkan punggungnya di dinding kaca lift dengan kedua tangan ia masukkan ke dalam saku celananya.
"Tidak perlu repot-repot tuan, saya akan mencarinya sendiri," ujar Cora.
"Kamu yakin akan menemukannya?" tanya pria itu. Cora terlihat ragu menjawab pertanyaan pria itu. Kemarin ia sudah mencari gelang itu ketempat persembunyian mereka malam itu, namun gelangnya tidak ada di sana.
"Kemanapun kamu mencarinya kamu tidak akan menemukannya Nona," ujar pria itu dengan santai menyilangkan kakinya.
"Apa maksudmu tuan?" tanya Cora curiga. Apa jangan-jangan gelangnya ada pada pria itu.
"Ting.."
Pintu lift terbuka, pria itu lalu keluar dari dalam lift diikuti dengan Cora yang berjalan di belakangnya. Ponsel Cora berdering membuatnya menghentikan langkah kakinya, melihat Bianca memanggilnya. Cora lalu mengangkat panggilan atasannya itu.
"Cora.. kenapa kamu lama sekali," ujar Bianca mengomel.
"Ya Tuhan.. aku lupa dengan makanan Mrs Bianca," batin Cora. Habislah sudah dirinya setelah ini. Ini semua karena gelangnya yang hilang itu.
"Maafkan saya. Saya sebentar lagi akan tiba di kamar anda. Restorannya sangat padat tadi," jawab Cora.
"Aku tidak mau tau, kamu harus tiba di sini secepatnya atau gajimu akan ku potong," ujar Bianca mengancam lalu mematikan panggilannya. Cora pergi dengan langkah yang buru-buru.
"Nona.." panggil pria itu, Cora menoleh.
"Kamu mencari ini bukan," ujar pria itu mengangkat gelang mutiara milik Cora yang ditemukannya di dalam mobilnya.
Kedua mata Cora membesar. Sial, sepertinya pria itu sudah membohonginya. Cora berjalan mendekati pria itu.
"Berikan padaku," ujar Cora meraih gelang itu. Namun gagal karena pria itu mengangkat tangannya.
"Tidak ada yang gratis Nona, kamu harus membayarnya," ucap pria itu dengan senyum smirknya.
"Apa anda sedang memeras saya.." ucap Cora berusaha meraih tangan pria itu.
"Kenapa pria ini tinggi sekali," batin Cora.
"Cepat berikan, aku harus segera menemui atasanku," ujar Cora mulai kesal. Pria itu sedang mempermainkannya
"Ngomong-omong aku suka gaya rambut barumu. kamu terlihat semakin cantik dengan memakai poni," ujar pria itu.
"Katakan siapa namamu Nona?"
"Cora..." ujar Cora.
"Cepat sini.. berikan gelangnya," lanjutnya menarik tangan pria itu.
"Bagaimana kalau aku tidak ingin memberikannya," ujar pria itu membuat Cora semakin kesal.
"Hei tuan.. apa anda tidak waras. Gelang itu milik saya. Anda tidak punya hak atas gelang itu," kata Cora marah.
"Cup..."
Cora membulatkan kedua matanya, pria itu mengecup bibirnya.
"Dasar brengsek... berani-beraninya kamu mencium ku sialan," ujar Cora marah mengelap bibirnya.
"Aku sedang tidak waras sehingga ingin mencium bibirmu mon mignon," gumamnya menyeringai. Pria itu meraih tangan Cora, mengembalikan gelang itu padanya.
"Kamu masih punya utang padaku Cora. Semoga kita bertemu lagi," ucap pria itu lalu pergi.
"Aku tidak mau bertemu denganmu lagi sialan," ujar Cora pergi dengan kesal.
walopun awalnya kayak Tom and Jerry tapi berakhir jadi pasangan dan keluarga bahagia..
masih penasaran sama nasibnya Violet..
kira2 pasangannya siapa ya..
kalo sama Barnes kurang setuju walopun mereka sudah ada anak..
pengennya sama Darren aja, bakalan lucu tuh digombalin tiap hari..
anyway, makasih ya kak, udah buat novel sebagus ini..
semoga selalu diberikan kesehatan..
tetap semangat berkarya dimanapun berada dan semoga sukses selalu..
🙏🏻💪🏻😘🥰😍🤩💕💕💕