Dengan tatapan dingin dan hati yang kosong, Shin Yu mulai menapaki jalan Kultivator. Bukan demi balas dendam atas kematian orang tuanya, tetapi penasaran dengan arti dari sebuah kehidupan.
Dengan memegang pedang, Shin Yu menghadapi dunia tanpa rasa takut, menjadi bayangan yang tak terkalahkan. Dia menebas musuh-musuhnya tanpa perasaan, tanpa belas kasihan, dan tanpa beban di hatinya.
Shin Yu berjuang di bawah langit yang gelap, melawan siapa saja yang berani menghadangnya. Tidak ada alasan mulia dibaliknya, hanya karena itu yang dia tahu.
Namaku adalah Shin Yu, seorang jenius tak terkalahkan yang akan menjadi puncak dunia.
Baca terus novel ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertandingan Antar Pembunuh II
Shin Yu memperhatikan tengah lapangan dan mengabaikan Fang Wei yang terus mengoceh kesal karena dibilang berisik olehnya, ia sedikit terkejut melihat kedua pembunuh itu saling bertarung menggunakan tangan kosong.
"Apakah kita tidak boleh menggunakan senjata?" tanya Shin Yu penasaran.
"Tentu saja boleh, dan perlu kau tau mereka sedang menggunakan tangan kosong saat ini hanya sebagai pemanasan saja." Fang Lin menjelaskan, "Kalau salah satu di antara mereka sudah mengeluarkan senjata maka pertarungan sebenarnya akan dimulai."
Tetapi Fang Lin juga menambahkan kalau tidak semua pembunuh memakai senjata, jadi bukan berarti mereka yang menggunakan tangan kosong sedang melakukan pemanasan.
"Aku mengerti." Shin Yu tidak bertanya lebih jauh dan memperhatikan jalannya duel itu dengan seksama.
Kurang lebih lima menit berlalu dan akhirnya kedua pembunuh itu saling mengeluarkan senjata masing-masing. Jujur saja, Shin Yu sedikit terkejut karena duel mereka langsung terasa berbeda dari sebelumnya.
"Sekarang jauh lebih intens, serangan mereka semakin kuat dan cepat..." Fang Wei melirik ke arah Shin Yu saat berkata demikian, "Apa itu yang kau pikirkan?"
"Ya..." Shin Yu tidak bisa berbohong soal itu.
Fang Wei tersenyum bangga mendengarnya karena bisa membaca pikiran Shin Yu yang selama ini sulit dilakukan, "Aku juga berpikir demikian saat pertama kali melihatnya, dan pada saat itu jantungku berdebar sangat kencang." ucap Fang Wei menceritakan pengalamannya dengan mata yang berbinar.
Shin Yu tidak menjawab karena tidak tau harus membalas apa, selain itu dirinya sekarang sama sekali tidak merasa berdebar ataupun gugup.
...----------------...
Belasan pertandingan dimulai dan berakhir dalam waktu yang lumayan lama, setelah lebih dari dua jam menunggu akhirnya nama dari seseorang yang ditunggu-tunggu terpanggil.
Shin Yu maju ke tengah lapangan bersama seorang pria berusia 25-an yang memiliki banyak luka di kedua tangannya, sorakan semangat dan gosipan terjadi sesaat setelah nama keduanya dipanggil.
"Wah, sial sekali langsung mendapatkan pembunuh tingkat dua."
"Kekeke... Perbedaan basis kultivasi yang cukup jauh."
"Pemula super, ayo tunjukkan bakatmu pada kami!"
Seruan dari banyak orang terdengar jelas dan menggema di ruangan itu, sementara Shin Yu hanya diam dan melihat lawannya yang sedang tersenyum lebar.
"Pembunuh tingkat dua, ya?" gumam Shin Yu.
Perlu diketahui, organisasi Darah Kuno punya sistem hierarki yang menunjukkan kualitas seorang pembunuh. Tingkat tersebut ada empat dan yang terlemah dipanggil pembunuh tingkat tiga sementara di atasnya tingkat dua dan satu.
Pembunuh tingkat satu adalah pembunuh yang sangat kuat, tetapi meskipun begitu mereka bukan yang terkuat karena ada satu tingkat lain dan namanya adalah tingkat Spesial.
Jumlah pembunuh tingkat Spesial sangatlah sedikit, bahkan lebih sedikit dari jumlah Tetua organisasi Darah Kuno saat ini. Salah satu dari mereka tidak lain adalah Fang Lin, seseorang yang memiliki julukan Jenius di antara Jenius.
"Hehehehe... Pemula super yang dibanggakan oleh Senior Fang Lin, aku penasaran sekuat apa kau sekarang." ucap pria yang menjadi lawan Shin Yu, "Omong-omong, namaku adalah Han Gu. Ingat itu supaya kau bisa punya motivasi untuk balas dendam setelah kubuat kalah."
"Kepercayaan diri yang luar biasa, Senior." ucap Shin Yu, suaranya terdengar pelan, "Apa Senior ingin pemanasan dahulu?"
"Hee... Kau ingin menggunakan tangan kosong juga? Lebih baik lupakan itu, kita punya perbedaan jauh dari segi pengalaman dan basis kultivasi." ucap Han Gu sambil memperlihatkan aura Golden Core bintang 1, "Sebaiknya kau langsung serius di awal."
"Terima kasih atas saranmu, Senior." Shin Yu membalas, tapi tetap melakukan pertarungan adil dengan menggunakan tangan kosong.
Han Gu kesal melihat anak kecil itu yang ingin melakukan pertarungan setara, ia tadinya hendak mengatakan sesuatu tetapi tidak jadi setelah mendengar teriakan kesal dari orang-orang yang sedang menonton mereka.
"Oi, sialan! Jangan banyak bacot, mulai saja!"
"Han Gu sialan, kau berisik sekali!"
"Ayo mulai! Ayo mulai!"
Han Gu hanya bisa menahan rasa kesalnya mendengar ocehan mereka dan langsung maju tanpa lebih lama lagi.
Whoooosh!
Awalnya Han Gu ingin memberikan serangan telak dengan meninju ulu hatinya, tetapi matanya melebar ketika anak itu mampu menghindarinya.
"Cepat juga reflekmu." Hang Gu berkata sambil memulai serangan lainnya.
Shin Yu sendiri menghadapinya dengan serius, dan pertukaran serangan di antara mereka berdua terjadi begitu saja.
Para penonton yang menyaksikan itu dibuat terpukau meskipun mereka semua adalah seorang pembunuh profesional, bagaimana tidak? Cara Shin Yu menghadapi lawan yang jauh di atasnya begitu hebat seolah dia telah melakukan banyak pertarungan menggunakan tangan kosong.
"Dia... Semakin hebat dari waktu itu." Fang Wei menahan nafasnya ketika menyaksikannya, "Bukankah dia hanya berlatih pedang dan Energi Spiritual selama ini? Tapi, bagaimana kemampuan tangan kosongnya setinggi ini?!"
Fang Wei jelas tidak percaya, tidak mungkin kalau Shin Yu hanya belajar sendiri karena setiap teknik serangannya seperti seorang berpengalaman.
"Sepertinya dia meniru orang-orang yang sudah bertanding sebelumnya." ucap Fang Lin yang berada di sebelah adiknya itu.
"Apa...?" Fang Wei melebarkan matanya, tetapi tidak menoleh ke arah kakaknya karena tidak mau melewatkan satupun adegan pertarungan Shin Yu.
Fang Lin tersenyum tipis melihat keterkejutan adiknya itu, lalu menjelaskan lebih detail kalau Shin Yu hanya belajar melalui pertarungan yang dilihatnya dari duel sebelumnya.
"Dia... Meniru mereka?"
"Kurang lebih begitu."
Fang Wei hanya bisa diam dalam takjub usai mendengarnya, ia tidak merasa kakaknya salah karena dirinya juga menyadari kalau beberapa gerakan yang diperlihatkan oleh Shin Yu terlihat familiar.
Sementara itu, pertukaran serangan antara Shin Yu dengan Han Gu berlangsung selama sepuluh menit lamanya sebelum akhirnya pria berusia 25-an itu mengeluarkan pedang ganda dari udara kosong.
"Memalukan memang tapi mau bagaimana lagi? Akan lebih memalukan jika aku kalah dari pemula sepertimu." ucap Han Gu kesal, harga dirinya jatuh karena harus mengeluarkan senjata lebih dulu, "Sebaiknya kau bersiap, aku tidak mau menunggumu!"
Han Gu melesat dengan kecepatan tinggi dan menyerang Shin Yu menggunakan pedang gandanya, sedangkan Shin Yu sendiri menghindarinya sebisa mungkin sampai mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanannya.
Traaang!
Shin Yu menangkis menggunakan kekuatan penuhnya sampai membuat Han Gu mundur menjauh dan hampir mengenai garis lapangan.
"Lihatlah auramu itu, jadi kau sudah berhasil memaksimalkan penggunaan Qi-mu?" Han Gu cukup terkejut, lalu kembali menyerang dengan kekuatan penuhnya.
Shin Yu yang tidak siap langsung dibuat dalam posisi bertahan, ia sedikit merapatkan giginya dan mencoba untuk mengeksekusi tekniknya.
Han Gu sendiri langsung mengetahuinya dan jelas ia tidak membiarkan itu terjadi, dengan cepat dirinya membatalkan teknik-teknik yang hendak dieksekusi Shin Yu.
Pertukaran serangan yang semakin didominasi Han Gu membuat penonton bersorak senang, sebagian besar dari mereka sebenarnya kagum karena anak itu mampu bertahan selama ini dari seorang pembunuh tingkat Dua.
Bersambung.....
LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> COMMENT.