Story Of Naura

"Aku mau kau akhiri kontrak perjanjianmu dengan wanita Ja**** itu."

Jederrrrr

Tersentak bagai tersambar petir Sean mendengar permintaan Jenny. Sesuatu hal yang terasa sulit untuk dilakukannya.

Kenapa aku menjadi seperti ini, kenapa hati ini sakit mendengarnya. Apa yang harus aku lakukan, kenapa aku menjadi bingung seperti ini. Bukankah hubungan ini terjadi karena aku membutuhkan tubuhnya saja, sekarang sudah ada Jenny dan itu berarti aku tidak memerlukan tubuhnya lagi. Aku mencintai jenny dan Jenny adalah kekasihku. Memang sudah seharusnya ini semua berakhir. Tapi kenapa hati ini seolah tak rela untuk melepaskan Nana. batin Sean dengan berbagai pertanyaan di kepalanya.

Aku semakin yakin bahwa hatimu sudah mencintai wanita ja**** itu Sean. Namun aku tidak akan melepaskan mu, karena aku yang lebih dulu mencintaimu. Aku mencintaimu dan juga hartamu. Kau hanya milikku dan akan selalu menjadi milikku. batin Jenny

Jenny melepaskan pelukannya dari Sean lalu sengaja mendorong Sean agar membangunkan Sean dari lamunan nya. Sean yang tidak siap menahan dorongan Jenny menjadi mundur beberapa langkah namun tak membuatnya sampai terjatuh.

"Kau tidak mencintaiku Sean, kau Jahat." ucap Jenny membanting apapun yang ada didekatnya.

"Aku mencintaimu dan selalu setia kepadamu namun kenapa kau tidak bisa menjaga hatimu hanya untukku. Kalau kau lebih mencintai dia dari pada aku maka baiklah, aku yang akan pergi dari sini." sambung Jenny menangis berlari menuju kamarnya.

"1...2.. 3.. yes..

Aku tidak mungkin salah. kau pasti akan mengejarku. Aku sangat hapal dengan kelemahanmu Sean, kau tidak akan tahan melihatku menangis." batin Jenny menyeringai saat sadar Sean sudah berada dibelakangnya.

"Maafkan aku sayang, tolong jangan menangis. Aku hanya mencintaimu, aku akan melakukan semua yang kau inginkan tolong berhentilah menangis." ucap Sean memeluk Jenny, menghentikan Tangan Jenny yang berpura pura sibuk memasukkan pakaiannya ke dalam koper.

Jenny tersenyum di balik pelukan Sean, lalu memutar tubuhnya membalas pelukan Sean. menenggelamkan kepalanya di dada kekar Sean.

"Aku perlu bukti saat ini juga Sean, bukan hanya ucapan." tantang Jenny

"Nana sedang tidak berada disini Jen. Bagaimana aku bisa memutuskan semua ini kalau dia tidak ada. Kita tunggu sampai Nana pulang ya" jawab Sean selembut mungkin mencoba membujuk Jenny.

"Aku tidak bisa menunggu Sean. Aku mau saat ini juga kau memutuskan semua ini. Kau bisa menghubunginya. Katakan padanya bahwa dia tidak perlu kembali kesini lagi, karena kau tidak membutuhkan tubuhnya lagi. Katakan juga kontrak kalian sudah berakhir. Setelah itu kirimkan saja uang sebagai ganti rugi untuk tubuhnya." ujar Jenny

"Lagi lagi kau termenung Sean, sudahlah aku lelah dengan sikap plin plan mu ini." sambung jenny lagi berjalan mundur menjauhi Sean.

Sean merasa sangat bimbang bahkan hatinya merasa sedih namun Sean berfikir mungkin ini adalah keputusan yang terbaik untuk mereka. Karena sekarang ataupun nanti semua harus di akhiri. Jadi tidak ada salahnya jika dia mengakhiri ini lebih awal.

"Baiklah Aku akan mengakhiri semuanya saat ini juga." ucap Sean yang berhasil menghentikan langkah Kaki Jenny yang berpura pura akan meninggalkan kamar dengan membawa kopernya.

Yes. Aku pemenangnya. batin Jenny

Lalu dengan Berat hati bahkan dengan tangan bergetar Sean mengambil handphone nya dan mulai mencari Nama Nana Di hanphonenya.

Semoga ini sudah benar ya tuhan. batin Sean lalu menekan tombol panggil pada nama Nana di handphone nya.

tut.... tut.... tut.......